Kamis, 18 April 2013

Ujian Nasional

Ujian Nasional

hari ini ujian telah selesai dilaksanakan, sebelumnya saya mengucapkan selamat kepada siswa-siswi yang telah menempuhnya. InsyaAllah lulus..

setidaknya mungkin sudah 9 tahun sejak UN pertama di berlakukan, mengganti sistem ebtanas sebelumnya.. hmm.. maaf jika salah, saya sendiri tidak pernah mengalami ebtanas. kelas 6 SD, saya baru pertama merasakan sensasi Ujian Nasional, yaa bagi saya nggak terlalu menyulitan, tapi berbanding terbalik dengan kakak saya yang pada saat itu juga sedang melaksanakan UN pertama tingkat SMA.

saya masih ingat, bagaimana situasinya pada saat itu, saya melaksanakan Ujian dengan santainya (maklum.. SD.. :p ), sementara kakak saya sudah terlihat tegang beberapa hari menjelang ujian, padahal nilai kelulusan pada saat itu baru 4,01. Alhamdulillah, saya dan kakak lulus meski dengan nilai pas-pasan.. hehe.

SD, MTs, dan MA, kembali saya mengalami UN, terus menerus berulang. sebuah prosesi yang awal mulanya sempat ramai diperdebatkan. oke itu sejenak opening tentang artikel ini.

***

beberapa hari yang lalu, ditengah perdebatan yang kembali terulang persoalan UN, tiba-tiba publik dikejutkan dengan diundurnya UN di 11 provinsi, alhasil ini seperti menjadi blunder dan bulan-bulanan pers, dengan tagline, "Ujian Gagal Nasional". menarik benang jauh sebelum hal ini terjadi, wajar sebenarnya, jika ini adalah efek kekacauan sistem Ujian yang serempak ini.

dari catatan saya, setidaknya ini adalah kronologi ujian dari tahun ke tahun. tahun 2004, awal UN dilaksanakan, nilai kelulusan 4,01, bentuk soal sama semuanya. disini kecurangan sangat minim terjadi, mungkin kebocoran soal pun belum separah masa-masa selanjutnya, tapi di tahun ini pun tetap saja menjadi kontroversi disaat nilai kelulusan di patok menjaid 4,01.

terus berlanjut setiap tahun nilai kelulusan menanjak, dari 4,01, sampai 7,00, dari mulai bentuk soal sama, ganjil-genap, sampai 20 paket soal seperti sekarang. sya sendiri tidak faham, apakah ini bentuk idealisme pemerintah sambil menutup mata melihat kondisi nyata pendidikan sebenarnya..?? apakah sistem me-"nasional"-kan ujian masih pantas saat disebagian daerah infrastruktur masih jauh dari kesetaraan..??

makin lama, UN seperti sebuah bola salju, makin tinggi nilai kelulusan, makin besar kemungkinan kecurangan. sudah rahasia umum, selalu ada kebocoran jawaban, bantuan guru, dan kebocoran soal. ditambah akibat dari idealisme pemerintah, kini pelaksanaan UN amburadul, berantakan, 11 provinsi di tunda pelaksanaan UN nya karena masalah cetak soal. 20 paket soal disetiap kelas di jutaan sekolah, ini bukan masalah gampang.

mau sampai kapan kita bertahan dengan sistem ini..?? saya tidak menyalahkan pemerintah, pendidik, atau siswa, tapi mesti ada solusi yang jelas yang mampu menghancurkan bola salju yang kian membesar.

***

andai saja,

sekolah-sekolah di Indonesia akhirnya melapaskan gengsinya, egonya, dan membiarkan para siswa-siswi melaksanakan Ujian Nasional tanpa kecurangan, meski resiko tidak lulus dan nama baik sekolah tercoreng (akibat tingkat kelulusan rendah) dan para siswa-siswi melaksanakan UN tanpa beban harus lulus, tanpa menghalalkan segala cara untuk lulus. seburuk apapun hasilnya, hasil Ujian Nasional akan menjadi evaluasi, bagi siswa-siswi dan sekolah, agar menjadi lebih baik.

apa pun hasilnya, seburuk apapun, pemerintah akan menyadari kekurangan-kekurangan apa saja yang mesti dibenahi, tanpa memaksakan idealis, tanpa memaksakan gengsi, dan melakukan perbaikan bertahap disemua lini dan disetiap saat.

Wallahu A'lam

Selasa, 02 April 2013

Kethawaduan sang imam

Kethawaduan sang imam

“Kesederhanaan mengecap kekayaan..” lirik nasyid dari in team ini mungkin sangat tepat disandingkan dengan karakter Imam Syekh AlGhamidi. Saya pribadi hanya berkesempatan menatap beliau dua kali, tapi dari pancaran raut wajahnya, cara ia berbicara, Nampak jelas ke thawaduan beliau, belum lagi hal ini dikuatkan oleh pemberitaan dari media Republika, yang mengawal sejak dari kedatangan sang Imam.

Pertama kali menatap beliau saat di Mesjid Attaqwa, cara beliau masuk masjid, cara beliau memberikan tausiyah, cara beliau berjalan meninggalkan kami, nampak sekali betapa tawadhu-nya beliau. Mengawali tausiyahnya ia menuntun kami membaca alfatihah, per ayat. Sekali lagi, bayangkan betapa luar biasanya perasaan saya dituntun bacaan Al-Qur’an oleh seorang Imam Besar Mesjidilharam dan Mesjid Nabawi. Singkatnya dalam tausiyah beliau mengingatkan kami tentang makna surat Al-‘Ashr.

“Bahkan Allah pun bersumpah atas nama waktu, ini menunjukan hal ini adalah serius.. perkara yang amat serius… perkara itu adalah.. Manusia dalam keadaan merugi. Kecuali, orang yang beriman, beramal sholeh, mengingatkan dalam kebenaran, dan saling mengingatkan dalam kesabaran..” demikian kutipan syekh dalam menyampaikan tausiyahnya.

Lalu seberapa tawadhu beliau..?? perhatikan beberapa artikel berikut..




Berkali-kali ustadz yusuf Mansur mengingatkan, saat syekh meninggalkan masjid, para jamaah diharap untuk tidak berdiri, mencium tangan, cukup memandang wajah beliau, dan cukup mendo’akan saja. Bukan kenapa-kenapa, tapi hal ini untuk menjaga ke tawadhuan beliau, dan tentu saja menjaga keamanan jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Lagi pula sebuah hadist menyebutkan,

HR. Al-Bukhari didalam Al-Adab Al-Mufrad ( 977 ),Al-Albani mengatakan : Shahih

Syeikh alghamidi mulai melangkah meninggalkan masjid, melalui area tengah hingga siapapun jamaah bisa memandangnya. Bersahutan shelawat, dan takbir mengiringi kepergian sang imam.

Terdengar jelas namun pelan, syeikh berkata..

“Shollu ‘ala Muhammad..”
Wisuda Akbar 4 PPPA Darul Quraan Gelora Bung Karno

Wisuda Akbar 4 PPPA Darul Quraan Gelora Bung Karno


Sector 1, saya memilih tempat duduk agak di atas, di tempat yang masih agak sepi. Lantunan pembukaan dari Munsyid Fadli asal Aceh membuat saya sangat terhibur, dan nyaman duduk disana. Terpaan terik matahari pagi itu tidak terasa panas, tidak sama sekali, hanya hangat dan menyegarkan. Baru dimulailah rangkaian acara itu dengan dipandu dik doank, acara berjalan meriah, namun tetap menyimpan kekhidmatan tersendiri didalam hati.

Seseorang bergamis abu-abu berjalan turun dari bangku penonton, ia perlahan berjalan, melepas sandal, dan memasuki lapangan berumput Gelora Bung Karno. Ia takbiratul Ihram, dan seketika bersujud. Bersujud..!! Ya Allah… tak terasa air mata mulai menggantung. Siapapun juga, siapapun yang mengaku dirinya beriman, dia tak akan kuasa melihat ribuan gelombang umat berduyun-duyun menyemarakan bumi dengan Al-Qur’an, ratusan tahfidz menggelora, maka pantas Allah menerima sebuah sujud syukur atas hal ini. Ia adalah Syekh Abu Mahdi, asal Aljazair yang bermukim di Swedia.

Baru saja di mulai saya sudah mulai merasa di tampar keras sekali. Seorang Qari naik ke atas panggung, siapa dia..?? dia hanya pedagang kerupuk, lulusan SMA, imam masjid al Azhar, dan dia tunanetra. Suaranya mengalun indah, sebuah Qur’an braille terhampar dihadapannya. Sesak sekali, ah saya jauh tertinggal, seorang yang sehat walafiat, masih muda, namun jauh tertinggal oleh beliau, kelu..

Tiba, saat ustadz yusuf Mansur dan para tamu undangan menaiki panggung. Yang saya ingat, ada ketua tahfidz Internasional, Imam Masjid Quba, Imam Mesjid Al-Aqsa, Syeikh asal Qatar, seorang hafizhoh asal Yaman, dan semua terlihat thawadu, meski jauh saya menyimpan kekaguman kepada mereka.  Syekh-syekh tersebut di antaranya adalah Syekh Sa'ad al Ghamidi (Imam Masjid Nabawi), Syekh Bashfar (Ketua Organisasi Tahfidz Internasional yang berpusat di Jeddah, membawahi 67 negara, termasuk Indonesia).

Ada juga Syekh Abdurrahman Yusuf (Pimpinan Daarul Qur'an Gaza Palestina), Syekh Muhammad Kholil (Imam Masjid Quba), Syekh Muhammad dan Syekh Yusuf (Daarul Qur'an Yaman), Syekh Halabi (dokter dari Kerajaan Arab Saudi, yang sedang ambil program doktoral).

Syekh Thoriq (dari Kementerian Agama Qatar, beliau juga penulis kitab-kitab Alquran dan termasuk memiliki sanad Alquran tertinggi di dunia), Syekh Hasan (Dari Organisasi Pengajaran Internasional di Jeddah), Syekh Mahmud (Mesir), dan banyak lagi yang lain sebagai pemerhati dan tamu undangan.

Sambutan pertama disampaikan dari ketua tahfidz internasional, beliau berasal dari gaza. Amat teduh sekali wajahnya, sebenarnya saya kurang menangkap juga maksud isi sambutannya, pusing juga jika harus memperhatikan bahasa arab dan penerjemaah saling bersahutan. Hehe..

Satu rangkaian acara yang berkesan adalah saat ratusan santri tahfidz dari seluruh nusantara mengadakan parade. Dari yang mulai imut-imut, remaja, dewasa, bahkan sampai santri tunanetra. Tentu saja mereka bukan sembarang santri, mereka bukan hanya sekedar belajar mengaji, tapi mereka adalh hafizh-hafizh dan calon hafizh.. Ya Allah.. Spechless..

Dan yang paling berkesan, tentu saja lantunan tilawah yang dibacakan oleh Syeikh Saad Al-Ghamidi. AlFatihah dan An-Naba’, bercucuran air mata ini mendengarnya. Terbayang kembali kota madinah, terbayang kembali wajah Rasulullah. Ya Allah..

Satu kalimat, yang saya ingat dari sambutan Imam Mesjid Al-Aqsa,”Alhamdulillah, Indonesia hari ini mampu melahirkan ribuan tahfizh, seperti Gaza, yang setiap hari melahirkan tahfizh-tahfizh baru..”
Bangga bercampur ironi… Negeri dengan Muslim terbesar didunia, dan dengan kemerdekaan dan kemakmuran yang berlebih, namun masih minim melahirkan seorang hafizh.
  Shalat jumat 29 Maret 2013, Mesjid AtTaqwa Kebayoran Baru.

Shalat jumat 29 Maret 2013, Mesjid AtTaqwa Kebayoran Baru.


-        Pagi hari, saya sudah ada dijalan lagi. Kali ini menuju kesebuah masjid di daerah jl. Sriwijaya keb. Baru. Ini terkait dengan undangan ust. Yusuf Mansur untuk menghadiri shalat jumat tersebut dengan di imami oleh Syekh Imam Al-Ghamidi, Imam Besar masjidil haram dan Nabawi.

Pukul 10 pagi akhirnya saya tiba di masjid tersebut, siapa sangka, ternyata masjid sudah hampir penuh. Seselesainya sarapan, saya tidak membuang waktu untuk segera menmpati posisi strategis, belum lagi saya teringat belum bertilawah Kahfi pagi itu. Berusaha merangsek kedepan, akhirnya hanya dapat dibarisan shaf tengah, jam 10 pagi masjid sudah hampir penuh setengahnya, hmmm.. sebuah kejadian langka di Indonesia.

Shalat dhuha, Tilawah Kahfi, Yasin, hanya menghabiskan waktu sampai jam 11, dan masjid sudah hampir penuh sesak. Saya perhatikan sekeliling ada yang menghabiskan waktu dengan tilawah, dzikir, shalat sunnah, beristirahat selonjoran, dan tak sedikit juga yang mengotak-atik gadgetnya masing-masing. Ya, tidak heran juga, sebab ini termasuk peristiwa yang amat bersejarah dalam kehidupan masing-masing, bayangkan saja, sengaja shalat di Mesjid Nabawi dengan ongkos seharga belasan juta (umroh) atau puluhan juta (haji), kita hanya bisa shalat entah di shaf keberapa puluh ke belakang, entah berapa jauh dari imam, boro-boro bisa lihat imamnya, punggungnya saja sulit, tapi hari ini kita berjamaah dan hanya berjarak beberapa meter saja dari imam, luar biasa. pantas, jika ramai-ramai pasang status, twit, atau mungkin blog dengan isi serempak.. “lagi di attaqwa nih, sholat bareng yusuf Mansur sama syekh alghamidi..”

Akhirnya tiba saatnya, semakin lama saya semakin terjepit setelah berhasil merangsek terus kedepan akhirnya saya menempati shaf ke 9 mungkin. Pengumuman dari pengurus masjid, Adzan pertama, shalat sunnah, sampai tiba Adzan kedua disusul khutbah dari Ust. Yusuf Mansur ( saya tidak akan menceritakan isinya silahkan langsung saja akses ke youtube berikut..)


Baru 5 menit khutbah berjalan air mata sudah bercucuran, terbayang megahnya Nabawi, megahnya Mesjidil haram, terbayang Roudhoh, Subhanallah. Khutbah Ust, Yusuf Mansur berhasil membangkitkan visi saya, berangkat haji..!!

Setelah terbawa visi, dan emosional mendengar khutbah yusuf Mansur. Kini tiba saatnya alghamidi, berdiri mengimami shlat jumat. Sayup-sayup terdengar takbiratul ihram, mengalun alfatihah, dan baru sampai “Maliki Yaumiddin..” hampir bisa dipastikan tidak satu pun jamaah yang tidak menangis. Semua terisak-isak, alunan ayat demi ayat terus mengalun.

Ya Allah…


Kematian

Kematian


Sepulang dari Mesjid AtTaqwa, Kebayoran baru, saya menginap didepok, tepatnya dirumah saudara. Hari itu memang saya merasa lelah luar biasa, setelah bercengkerama dengan keluarga disana saya segera beranjak istirahat, mempersiapkan diri untuk acara wisuda akbar besok di Gelora Bung Karno.

Siapa sangka, malam itu akan menjadi malam yang panjang. Awalnya seperti biasa tidak mudah untuk terlelap disana, saya yang terbiasa ditempat dingin, mesti berjibaku dengan gerah, dan panas yang luar biasa. pukul 11 malam, saya masih terbangun, lelah, namun tak kuasa me-nyaman-kan diri dalam situasi panas seperti itu. Pukul 12 malam, perlahan kondisi saya semakin tidak nyaman, tiba-tiba ada rasa dingin menyergap, tidak lama dada pun terasa berat.

Pukul 1 malam, tiba-tiba saya merasakan sakit di sekitaran dada, serasa diremas, semakin lama semakin menyakitkan. Rasa itu terus menjalar, sampai ke bahu, tangan, dan perut. Nafas semakin berat dan rasa mual, serasa tersedak di ulu hati. Pukul 2 sakit itu mencapai klimaks, saya tidak sadar selama 10 menit, dan mulai berhalusinasi. Ada sebuah sosok yang terus mengintai dari jauh, matanya tajam, gelap, dan hitam, namun tak bergerak sedikit pun. Dalam diamnya, ia terus mengintai, seperti seakan siap untuk menyergap.

Pukul 02.30, saya tersadar kembali, ditengah rasa sakit itu saya mulai bangun dan mengatur nafas, sangat susah sekali, tapi berhasil menenangkan sejenak dan meredakan sakit meski sebentar. Tiba-tiba saya teringat akan gejala serangan jantung, kurang lebih gejalanya sama dengan yang saya rasakan ini, masyarakat lebih mengenalnya dengan angin duduk, karena memang rasanya seperti masuk angin.

Teringat akan kasus angin duduk, beberapa kerabat pun meninggal dunia akibat ini. Mulai berkecamuklah pikiran dikepala, antara pergi ke dokter, atau… ah. ditengah sakit, saya memaksa bangun, dengan agak terhuyung mengambil air wudhu, dan melaksanakan shalat tahajud. Bayang-bayang kematian itu seperti sudah didepan mata, membayangkan kematian disaat wudhu, sujud, atau… sebelum itu. Susah payah shalat dan setelah itu saya tergeletak di lantai.

Pukul 03.30 keponakan dan kakak saya, menyambangi kamar, keadaan sudah mulai membaik, saya sudah mulai bisa mengendalikan nafas, dan esekali hanya mengusap dada yang masih terasa sakit. Keadaan berangsur membaik, namun tetap baying-bayang kematian itu terus menghantui, bayang-bayang kematian saat shalat shubuh, atau dalam perjalanan, atau tiba-tiba tersungkur di GBK.

Di tengah bayang-bayang itu, anehnya, saya seolah menjadi siap menyambut kematian. Kapan pun, bagaimana pun juga saat Allah memanggil saya harus siap.

Apa yang ingin saya ceritakan bukan hanya sekedar pengalaman saja, namun hikmah lebih jauh. Saat kita tersadar kematian itu senantiasa mengintai, semestinya kita pun semakin siap dengan perbekalan yang ada. Kematian tidak menunggu taubat, apa yang saya alami bukan kasus kematian yang “diundur”, tetapi ini hanya peringatan saja. Saat ajal benar-benar tiba, siapa pun tidak sanggup menangguhkannya.
setetes embun di terik panas..

setetes embun di terik panas..


inilah yang saya rasakan selepas mengikuti rangkaian kegiatan wisuda akbar ini. Ditengah pesimisnya keadaan negeri, ini seperti sebuah oase yang amat menyegarkan. Ribuan tahfidz telah diwisuda, jutaan lainnya siap dilahirkan. Gelora umat akhir zaman seperti yang dijanjikan Rasulullah, menjadi bagian dari negeri ini.

Ustadz Yusuf Mansur mengatakan,”InsyaAllah, kedepan kita akan mengalahkan Gaza, kita akan mengalahkan Gaza dalam hal melahirkan Tahfizh-tahfizh.. jika Gaza, negeri yang terjajah, saja mampu melahirkan ribuan tahfizh, maka kita seharusnya mampu melahirkan jutaan tahfizh..”

Sebuah visi yang luar biasa, memang kita memasuki fase dimana telah dijanjikan Rasulullah. Sebagai Fase kebangkitan islam di akhir zaman, saat Rasul sendiri menjanjikan Islam akan Berjaya dari ujung timur sampai ujung barat, maka kali ini wisuda akbar di GBK semoga menjadi saksi dan menjadi bukti akan terealisasinya visi ini.

Sejatinya ini bukan hanya isapan jempol semata, ratusan bahkan ribuan tahfizh yang hadir di acara ini adalah bukti jika visi ini bukan hanya sekedar mimpi disiang bolong saja. Sekaligus ini pun membuncahkan semangat, rasa optimis yang terpendam, dan rasa kemenangan atas semua fitnah akhir zaman.

Seperti yang Ustadz Yusuf Mansur katakana, “semoga negeri ini bukan negeri darurat korupsi, semoga negeri ini bukan pula negeri darurat zina, semoga negeri ini bukan negeri darurat narkoba, tapi semoga negeri ini menjadi negeri darurat AL-Qur’an..” negeri yang dengan sigap mencetak jutaan tahfizh dan mujahid yang siap menguasai dunia.

Ini bukan mimpi..

Kamis, 28 Maret 2013

Idealis vs realistis

Kujatuhkan pandangan kulihat jurang dalam
Penuh dengan onak duri yang amat mengerikan
Ku dongakan kepala kulihat langit tinggi
Terbentang luas tiada bertepi

(Hijjaz – Damai Nan Indah)

Eits tunggu dulu, ini bukan artikel review nasyid ya, dan lagi pula nggak ada kaitannya sama sekali dengan makna nasyid diatas.. hehe.. saya hanya suka saja dengan ilustrasi yang disampaikan Hijjaz dalam salah satu nasyidnya ini.

Perumpamaannya memang tidak jauh berbeda, idealism itu seperti menatap langit, sementara realistis itu menatap bumi. Manusia dengan segala dinamika nya pun tidak bisa total memilih satu bagian, meski dominan realistis atau idealis selalu ada bagian dirinya yang memiliki sifat berlawanan.

Mungkin tidak salah juga jika saya mengatakan bahwa ini termasuk kedalam fitrah pasangan, seperti siang-malam, gelap-terang, baik-buruk, maka idealis-realistis adalah sebuah keniscayaan akan kesempurnaan. Jika ini adalah, katakanlah, fitrah yang ada di setiap individu, persoalannya lebih baik mana yang harus didominankan..??

Erat kaitannya kecerdasan emosional, pengendalian diri termasuk waktu yang tepat saat kita berfikir idealis dan realistis menjadi penting untuk dikuasai. Namun, karakter setiap individu pun turut serta berpengaruh dalam menentukan hal ini. Contoh, sifat obsesif, agresif, dan yang lain sebagainya.

Kembali ke ilustrasi di atas, contoh penggunaan idealis-realistis. Saat kamu mendaki gunung, okelah jika kita senang melihat puncak, sesekali sebagai pemicu semangat ditengah gempuran lelah, sah-sah saja sebagai bentuk idealis kita meraih puncak, tapi jangan lupa, lihat pula jalur pendakian, tebing dan jurang yang menghadang, saat mendaki mendongak memang asyik, tapi menunduk saya kira lebih penting.

Persoalannya selanjutnya adalah dimana seharusnya idealis-realistis adalah pasangan sejati, ini malah menjadi pasangan yang saling membantai. Kembali ke ilustrasi pendakian tadi, idealnya adalah sampai puncak, tapi bagaimana saat jurang menghadang..??? pulang, loncati, atau cari jalan baru..??

Idealnya saat kita punya visi, cita-cita, dan sebuah keinginan, adalah mewujudkannya, tapi terkadang kita lupa realistis, kita lupa antisipasi akan kenyataan yang akan kita hadapi. Ingat..!! realistis bukan pesimis, justru ia adalah sebuah dorongan untuk mencari alternative lain untuk mewujudkan idealism nya. Idealism tanpa realistis sama saja bunuh diri, ia akan meloncati jurang yang ada demi sampai puncak. Realistis tanpa idealis sama riskan, susah rasanya mencapai puncak, yang ada pulang saja. Pasangan idealis-realistis, ia akan mencari jalan baru untuk menggapai puncak.

Wallahu a’lam\

sumber gambar

Rabu, 27 Maret 2013

RUU Santet, Zina, dan Ushul Fiqh..

RUU Santet, Zina, dan Ushul Fiqh..


Artikel ini sebenarnya hanya kutipan dari yang disampaikan Ust. Mustafa Yakub di acara Indonesia Lawyer Club di TV *ne, dan artikel ini pun tidak juga mewakili pandangan penulis terhadap dua kasus seperti yang tersebut di judul di atas, yaitu Santet dan Zina, karena Islam sudah jelas mengatur akan hal ini. Namun, problemnya adalah saat perkembangan tekhnologi, budaya, dan peradaban terus kian berkembang sehingga membutuhkan sebuah metode baru dalam hal menegakkan syariat.

Belalah (tolonglah) kawanmu baik dia zalim maupun dizalimi. Apabila dia zalim, cegahlah dia dari perbuatannya dan bila dia dizalimi upayakanlah agar dia dimenangkan (dibela). (HR. Bukhari)

Inilah hadits yang disampaikan ust. Mustafa Ya’kub dalam pernyataannya di acara tersebut. Pengertian akan hadits ini merupakan sebuah dalil akan ushul fiqh yang menyatakan bahwa hukum itu semestinya mendorong untuk pencegahan, bukan hanya sekedar penghukuman. Dalam hal pengajuan RUU Zina dan Santet pun, ustadz berpendapat ini adalah sebuah bentuk pencegahan, karena ada sebuah ancaman atas tindakan zalim (Santet dan Zina) tersebut. Maka dalam penyusunan RUU KUHAP tentang dua kasus ini pun mestinya dipahami sebagai bentuk pencegahan.

Kaidah ushul fiqh mengatakan,
“Segala sesuatu itu halal, sebelum ada aturan (syariat) yang melarang”
Oleh karena ini juga, maka RUU ini sebagai bentuk aturan ketegasan dalam hal santet dan zina. Sederhananya, selama ini Santet dan Zina, setidaknya di aturan Negara, diperbolehkan sebab tidak ada satu pun undang-undang yang mengatur akan hal ini.

Bergerak ke tahap selanjutnya, problem yang lebih kompleks dari dua kasus ini adalah metode pembuktian. Jika fiqh mengatakan butuh setidaknya 4 orang saksi dalam kasus zina, maka di zaman serba modern ini setidaknya butuh tambahan 1 orang saksi ahli diantara 4 orang itu, bisa jadi untuk membuktikan secara biologis akan adanya kasus perzinahan. Namun, aturan ini pun tidak serta merta dapat berlaku ditengah degradasi moral, dan kebobrokan social politik yang saling menjatuhkan, aturan ini menjadi riskan untuk disalah gunakan, maka dibutuhkanlah sebuah system yang benar-benar efektif.

Persoalan serupa pun dengan santet, problem metode pembuktian dalam kasus santet belum ditentukan alternatifnya, sebab ini berbicara dalam ranah ghaib yang irrasional. Hukum perundang-undangan membutuhkan pembuktian yang rasional, apa jadinya jika pembuktian irrasional ini sampai di pengadilan..??


Dari GKN, Tanah Abang, Smartfren, dan Kumpul Kebo

Dari GKN, Tanah Abang, Smartfren, dan Kumpul Kebo

Ya, judul itu memang menunjukan apa yang saya alami dalam dua minggu terakhir. Rangkaian peristiwa yang sangat berharga sekali jika dilewatkan. Sekaligus khusus dalam postingan ini pun, seperti sebuah penebusan akan “bolos”nya postingan di blog.. :P
  
Tanggal 18 maret lalu saya berkesempatan menghadiri acara di Gelora Bung Karno. Saya adalah salah satu peserta yang lolos tahap seleksi proposal dan interview Gerakan Kewirausahaan Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi. Oke, hasilnya memang tidak menang tapi ada sesuatu yang lebih berharga dari sekedar arti kemenangan.

Apa yang ingin saya ceritakan bukan masalah pakaian, jualan, atau grosir, tapi sebuah peluang..!! ya, sebagai seorang pengusaha rasanya keterlaluan jika tidak mengenal tempat yang satu ini, Tanah Abang.

Dalam dua pekan, ini sudah ke dua kalinya smartfren mengalami RTO (Request Time Out) gila-gilaan. Tiba-tiba modem yang satu ini tidak bisa mengakses situs-situs yang berserver dari luar negeri. Hanya beberapa situs “nasionalis” yang bisa diakses, seperti kaskus, republika, indowebster, dan detik, sisanya…??

Mendidih rasanya mendengar sebuah acara debat di sebuah stasiun televise swasta yang membahas RUU tentang Zina. Tapi apalah daya, saat sadar bahwa inilah Negara Demokrasi, dimana ”yang katanya” kedaulatan di tangan rakyat, maka ditangan “mereka” pulalah hukum bisa ditawar.

RUU yang ramai diperbincangkan, namun ternyata ada beberapa problem dalam melaksanakan dua RUU ini, apakah itu..??
cerita dengan Smartfren

cerita dengan Smartfren


Sedang asyik-asyiknya manteng di fb, eh tiba-tiba disconnect, coba cek di twitter ternyata sama, cek di google, sama juga.. cek di kaskus, hmm.. ini yang beda, kok kaskus bisa ya..?? ooohh, ini dia maintenance smartfren.. hhhh.

Ini kedua kalinya saya terserang gangguan, pertama kali terserang gangguan, kaskus pada waktu itu langsung heboh. Banyak makian, cacian, dan hujatan pada provider yang satu ini, ya mau bagaimana lagi, gangguan ini terjadi sekitar pukul 3 subuh, sampai pukul 10 malem..!! alhasil banyak orang yang tergantung hidupnya di internet mesti terganggu aktivitasnya, ya sama seperti saya.

Setelah diselidiki ternyata gangguan ini akibat longsor yang terjadi dibawah laut sumatera, yang mengakibatkan rusaknya jaringan kabel bawah laut. Oke disini sebenarnya saya agak maklum, karena “katanya” provider lain pun mengalami gangguan yang serupa. Ya sudahlah, hasilnya untuk sehari itu saya dedikasikan untuk hal lain.

Hari sabtu kemarin (23 Maret), lagi-lagi smartfren terjadi gangguan, awalnya maklum saja, maintenance lagi kali. Ditunggu permenit, perjam, sehari, dua hari tidak kunjung usai..!!! lagi-lagi kaskus heboh.. wah ada yang salah nih.. sampai turun tangan lah menkominfo untuk menginvestigasi hal ini. Dan hasilnya..??


Dezig..!! *ingin rasanya bilang kata-kata kasar, tapi sudahlah.. istghfar saja.. hiks

Dalam kesempatan itu juga pak Tifatul sembiring mengeluarkan pernyataan agar smartfren segera memperbaiki jaringannya, dengan tenggat hari itu juga. Hasilnya meski lemot, minggu malam akses smartfren sudah kembali normal.

Tapi ternyata, drama belum berakhir, tiba-tiba smartfren mengeluarkan kebijakan baru, merubah layanan true unlimited, yang biasanya batas pemakaian per hari 500mb menjadi 2gb per bulan, artinya jika pemakaian kuota perbulan sudah full siap-siaplah kena FUP. dan, artinya paket langganan saya pun akan berubah, dan diganti dengan paket “batas”. Meskipun ini sebenarnya sudah saya prediksi, karena smartfren adalah satu-satunya provider yang masih memberlakukan paket true unlimited termurah, ya logis saja sih, mau sampai kapan kayak gitu, sementara keuntungan kali ini jauh lebih menjanjikan.


tapi sejauh ini, smartfren tetap dihati deh. heuheu..

kok tambah cepet ya..??

hehe

Wallahu a'lam
Kumpul Kebo.. Boleh..??

Kumpul Kebo.. Boleh..??


Mendidih rasanya mendengar sebuah acara debat di sebuah stasiun televise swasta yang membahas RUU tentang Zina. Tapi apalah daya, saat sadar bahwa inilah Negara Demokrasi, dimana ”yang katanya” kedaulatan di tangan rakyat, maka ditangan “mereka” pulalah hukum bisa ditawar, dan disesuaikan dengan kepentingan.

Sederhana saja, jika berbicara moral, zina, kumpul kebo, dan prostitusi adalah perilaku tidak bermoral, tapi jika berbicara hukum pidana..?? tidak ada larangan bagi perbuatan zina. Ini yang diperdebatkan sebuah acara di stasiun televise swasta malam itu, RUU Zina yang akan di pidanakan.

Debat itu pun berbicara seputar zina dan berkembang ke kumpul kebo. Memang salah satu pihak tidak secara eksplisit membolehkan zina dan kumpul kebo, tetapi mereka berdalih perilaku itu adalah ranah personal, selagi tidak merugikan lain pihak diluar, sah-sah saja.

Singkatnya perdebatan itu berjalan alot. Tapi saya tidak ingin terjebak disana, apa yang ingin saya bagi adalah sebuah kemirisan bahwa ternyata hari ini zina dan seks bukanlah hal yang tabu.

Sepertinya kita pun masih ingat, seorang calon hakim agung yang menertawakan kasus pemerkosaan di gedung dewan, atau seorang artis merekam perilaku mesumnya, atau seorang ayah memperkosa anaknya sampai tewas, atau kasus-kasus zina di perkampungan yang berakhir dengan pernikahan.

Ini seperti sebuah fenomena gunung es, apa yang kita lihat hanya 20% nya saja mungkin, sementara yang tertutup ada 80% lagi kasus serupa. Pertanyaannya..?? dimana moral..??

Disisi lain, rasanya sudah tak asing dengan kampanye kondomisasi, terutama di bulan februari kemarin. Uniknya, ini seperti sebuah kampanye legal yang didukung oleh pemerintah. Entah konsep seperti apa yang tengah dibangun oleh para pejabat-pejabat yang terhormat disana, saat ada RUU Pidana Zina pun, kita masih diperdebatkan.

Maka, rasanya jangan salahkan jika saya sering “bawel” menggembor-gemborkan PACARAN ADALAH HARAM, karena ini adalah sebuah jaring-jaring jebakan laba-laba bernama degradasi moral.
"Sesuatu" dari Spirit GKN

"Sesuatu" dari Spirit GKN


Tanggal 18 maret lalu saya berkesempatan menghadiri acara di Gelora Bung Karno. Saya adalah salah satu peserta yang lolos tahap seleksi proposal dan interview Gerakan Kewirausahaan Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi. Oke, hasilnya memang tidak menang tapi ada sesuatu yang lebih berharga dari sekedar arti kemenangan.

Sembari menikmati rangkaian acara, dan hiburan dari berbagai artis seperti NOAH, Nidji, Judika, mata saya tertuju pada beberapa orang yang berlalu lalang di sekitaran GBK. Sebenarnya dari awal memasuki kompleks GBK ini pun sudah tidak asing dengan sosok ini, pedagang..!! di gerbang utama saya dan beberapa teman disambut jajaran pedagang yang tengah menjajakan barang dagangannya, ada yang unik, adalah dimana pakaian mereka seragam semua, ya sama, sama dengan pedagang lain, sama dengan peserta, sama dengan panitia, dan pastinya sama dengan saya.

Kaos putih bertuliskan “Indonesia Gigih Sejak Dulu..!!” terpampang jelas di setiap dada mereka. Tapi selama acara berlangsung saya merenungkan, diantara ribuan orang yang memakai kaos itu, mereka lah pemenang sebenarnya. Para pedagang itulah pejuang sebenarnya.

Mereka berhasil memanfaatkan peluang yang ada. Bahkan tanpa modal..!! justru sebaliknya ribuan orang yang serupa dengan saya, mereka justru “mengemis” mengharap bantuan modal dari pemerintah. Sejatinya pengusaha itu berarti orang yang berusaha, bukan orang yang bermodal. Memang dibeberapa segi kita butuh modal, tapi sekali lagi, menjadi pengusaha itu bukan hanya soal modal, disana ada juga soal kerja keras, marketing, disiplin, passion, dan masih banyak lagi.

Kurang lebih 3ribu orang berkumpul di GBK, untuk disaring hampir setengahnya untuk memperebutkan modal 5-25 juta rupiah per-orang. Sementara penjual minuman keliling, hmmm.. spertinya sehari itu saja mereka dapat omzet mungkin 3-5 juta, tanpa proposal..!!

Seperti sebuah pukulan telak dan langsung KO, saya lemas, lelah, melangkah keluar area GBK. Bukan karena persoalan menang dan kalah, tapi soal harga diri yang terasa jatuh terbanting, dan terinjak. Sendiri menjelang malam, saya seperti ditantang dan dihadang belasan gedung pencakar langit ibu kota. Ah kerdil sekali, bahkan para pedagang itu jauh lebih besar dari gedung itu. Kenapa saya mengemis..??

Senyum terkembang, ada sebuah ledakan besar, apalah makna jatuh ke sebuah lubang jika ada emas didalamnya, alih-alih merintih kesakitan kita akan tertawa kegirangan. pengusaha..?? ini dia..!! 

Wallahu a'lam

Selasa, 19 Maret 2013

Sejuta peluang di tanah abang

Sejuta peluang di tanah abang

di tanah abang..

penjual : susu kedelai.. susu kedelai..
saya : satu.. berapa bang..??
penjual : 2ribu mas.. ambil tiga harga grosir mas..
saya : *ngakak

ya itu sekilas gambaran di tanah abang, meski objek utamanya bukan susu kedelai yah..!! bisa dipastikan hampir semua pakaian disini, bisa dapat harga grosir. Mulai dari toko emperan di pinggir jalan, sampai didalem gedung modern nya, semua bisa diperoleh harga grosir. Tidak harga grosir pun harga satuannya sudah terbilang miring juga sih.

Nah, hal ini mestinya jadi peluang bagi pengusaha yang mengawali karirnya dari berdagang. Ayolah, masa nggak kepikiran..!!

Gini aja deh, tadi pagi saya belanja 900ribu di tanah abang, setelah saya itung2, keuntungan yang bisa saya peroleh adalah 2,1 juta rupiah, keuntungan bersihnya..?? 1,2 juta…

Lah itu saja, saya yang baru mulai dagang hari ini, udah kepikiran segitu.. terus…?? Nunggu apa lagi..????

Rasulullah saja dagang.. J

Minggu, 17 Maret 2013

Damage Control Personal ala Nabi

Damage Control Personal ala Nabi


Dalam sebuah perusahaan, atau organisasi mestinya kita mengenal dengan istilah yang satu ini, Damage Control. Ini adalah sebuah system yang berjalan jika keadaan darurat terjadi, entah karena rugi, system crash, atau human error. Jika dalam skala luas dan besar seperti di perusahaan tadi, maka Damage Control adalah sebuah urutan aturan yang yang bersifat darurat dan solutif.

Namun ternyata, Damage Control ini tidak hanya berlaku bagi organisasi saja, ini jauh lebih dibutuhkan untuk setiap personal perorangan. Kenapa..?? karena, bagaimana pun juga sebuah organisasi mewakili sekumpulan individu-individu yang saling mempengaruhi, terlebih seorang pemimpin. Ia harus memiliki Damage Control terbaik dari anggota yang lainnya.

Persoalannya, setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ia memiliki kekhasan, keunikan, dan sifat yang mengharuskan menyelesaikan masalahnya dengan kemampuannya sendiri. Karkateristik psikologis yang berbeda inilah yang melahirkan berbagai reaksi yang berbeda pula di setiap individu, ada yang marah, murung, galau, putus asa, depresi, atau bahkan sampai sakit secara fisik.

Karena itu pulalah, sebelum kita menerapkan satu metode Damage Control didalam diri kita, ada baiknya kita mengenal dulu siapa diri kita. Jika kita tidak mampu memeriksakan diri ke psikolog, ya cukuplah dengan sekedar mengetahui kebiasaan dan respon diri saat situasi terburuk terjadi pada diri kita.

Metode Nabi

Nah salah satu respon yang seringkali ada saat situasi buruk terjadi adalah marah, menurut saya metode ini pun bisa saja berlaku untuk keadaan selain marah, seperti stress, depresi, putus asa, dan galau mungkin. Langsung saja, ada 3 cara yang dianjurkan Nabi,

“Jika salah seorang dari kalian marah saat berdiri, hendaknya ia duduk, kalau belum pergi amarahnya, hendaknya ia berbaring.” [HR. Ahmad]

1.  Duduk
Sebelum mengambil sikap duduk, biasakan untuk diam barang 30 detik atau lebih dari itu. Diam saja, jangan berbicara, dan kosongkan pikiran. Atur nafas, lembutkan pandangan, lenturkan semua syaraf-syaraf yang menegang. Setelah itu barulah duduk, masih sambil mengatur nafas, dan mulailah mencari solusi terbaik selain dari marah-marah.

2.  Berbaring
Ini bermaksud agar tubuh bisa lebih rileks lagi, jika kemarahannya memang lebih besar. Pada dasarnya hampir sama dengan metode atas, tapi berbaring ini memiliki kelebihan lain. Tidak ada satu pun syaraf yang menegang secara fisik. Jika berdiri, maka kaki menopang keseluruhan badan, yang berakibat, menekan tulang punggung, leher, dan berujung ke otak. Begitu pun saat duduk, meski beban tidak sebesar saat berdiri, tapi tetap saja tulang punggung masih menopang beban, yang berpengaruh pula pada tekanan di otak. Nah berbaring, hampir tidak ada beban sama sekali di tulang punggung, maupun di otak.

3.  Berwudhu
Jika, duduk dan berbaring masih belum bisa meredakan kemarahan, maka segeralah berwudhu, dan shalat dua rakaat. Jika tubuh dan lahiriyah sudah tidak sanggup lagi menopang beban amarah, segeralah beralih ke control batiniyah, segeralah mengadu, dan seimbangkan kembali kondisi psikologi agar segera menemukan solusi yang lebih baik.

ada artikel yang lebih baik di Republika

Rabu, 13 Maret 2013

Inilah JIL... part 2

lanjutan dari...  Inilah JIL....


16. Mendukung Homoseksualitas














17. Mendukung kehadiran 'Nabi-nabi Baru'

















18. Mendukung penyakit moral masyarakat
















19. Menebar Tuduhan














20. menukar perjuangan dengan harga yg murah

21. Mesum












22. Mulut Kotor













23. Musuh Semua Agama



















24. Senang 'Mengoplos'















25. Sok bicara sains, tdk mau terima kenyataan bhw org2 sains tdk ikut JIL



26. ngakunya berani debat, padahal... (isi sendiri)
















27. Tidak 'doyan' Quran dan Hadits

















28. Pro-Zionis


















29. Pro-Kondomisasi minus Moralisasi


30. Provokasi














Wallahu A'lam..

sumber

Inilah JIL..

langsung saja, ini daftar tweet yang pernah "mereka" buat rangkuman dari akhi @malakmalakmal. hmmm.. ada yang salah gak sih..??

1. All About Money
















2. Anti Islam

















3. Anti jilbab dan suka dgn kekerasan verbal

















4. Becanda Jorok





















5. Berusaha lucu, tapi malah epic FAIL



6. Blunder























7.  Devide Et Impera









8. Doyan 'fiqih gak jelas'






9. Gampang Memfitnah













10. Gemar Mengolok-olok






11. Hilang Rasa Empati








12. Jarang Baca Qur'an, makanya nggak tahu kisah nabi luth as














13. Jarang 'bercermin' dan Arogan
















14. Kasar pada mereka yg tdk sependapat


15. Melecehkan Keimanan





























Selasa, 12 Maret 2013

Galau…??? Ini petunjuknya…

Mestinya, seorang muslim itu sudah tahu apa petunjuk kehidupan yang utama, ya Al-Qur’an..!! nah lalu apa lagi…??? K haha… maaf.. maaf.. memang masalahnya kayak gini, orang-orang yang sedang galau itu selalu saja keras kepala, udah tahu obat hati itu tilawah, eh masih aja cari yang lain selain Qur’an. Lagi galau bukannya tilawah, malah play lagu melankolis, lagi galau bukannya kaji Al-Qur’an, malah duduk termenung ditengah malam bertabur bintang disudut sunyi gelap dalam kesendirian, lagi galau malah minum bayg*n… halaahh..

Berbicara soal petunjuk, jika kita buka Al-Qur’an rasanya semua petunjuk sudah ada disana, kurang apa lagi sih..?? makanya saat tilawah, saya sering kali menganjurkan baca juga terjemahannya, baca juga tafsirnya.. males..??? pantes galau..

Allah itu Maha Penyayang, ia menciptakan masalah pasti dengan solusi, tidak hanya satu, bahkan dengan banyak solusi. Lantas, orang yang galau itu sering mengaggap Allah itu apa..?? berdo’alah kepadaNya, bertawakalah, dan selesaikan masalahnya.. ingat.. selesaikan,,!!

Adalagi tips sederhana menghindari galau, tegas..!! katakan A untuk A.. B untuk B.. ambil setiap keputusan disetiap kesempatan dengan tegas, dan bertanggung jawablah. Contoh, kalau mau pacaran tegaslah, tegas pacaran, dan tanggung jawab entar masuk neraka, begitu juga sebaliknya, kalau mau masuk surga tegaslah untuk mengatakan putus pada pacar.

Ngomong-ngomong galau itu dari mana sih..??? syetan..!! nah, berarti orang yang sering galau itu..??? disekelilingnya banyak syetan… ayo segera hijrah..!!

Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazn…

Wallahu a’lam

sumber gambar

Senin, 11 Maret 2013

Dilema Polisi

Dilema Polisi


Sempat ramai kasus TNI vs Polisi tempo hari, sampai berujung pembakaran kantor polres di sumut sana. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerusakan bangunan, serta kendaraan operasional tidak terhindarkan, dan yang lebih parah tentu saja nilai integritas dari kedua institusi ini.

Merunut jauh kebelakang, kasus ini dimulai ketika ada seorang anggota TNI yang tewas tertembak oleh anggota kepolisian januari silam. Setelah 2 bulan lebih kasus tersebut berjalan, pihak TNI mendatangi polres guna mempertanyakan kelanjutan kasus penembakan tersebut. Namun, dikarenakan jawaban yang diberikan pihak kepolisian tidak cukup memuaskan, anggota TNI pun kalap dan merusak semua yang ada di polres tersebut.

Sebenarnya kasus serupa bukanlah hal yang aneh, gesekan antara TNI dan Polri sudah seringkali terjadi terutama di tempat-tempat tertentu. Ada dua alasan kenapa gesekan ini terjadi, pertama dualisme TNI dan Polri yang terjadi semenjak reformasi silam, yang memisahkan kedua institusi ini. Kedua saat terjadi gesekan kepentingan-kepentingan pihak yang tidak bertanggung jawab, perhatikan notabene kasus-kasus serupa terjadi didaerah-daerah yang dikuasai perusahaan-perusahaan yang menggunakan lahan-lahan besar, seperti perkebunan sawit. Untuk menjaga keamanan, bahkan memenangkan persaingan, maka digunakanlah dua institusi ini untuk melancarkan kepentingannya. Maka tidak jarang pula, jika gesekan-gesekan ini memang terjadi akibat ulah pihak ketiga.

Sebuah instrument hukum yang kelabu

Seharusnya dualisme itu tidak terjadi saat TNI maupun Polri professional dalam mengemban tugas-tugasnya. Dua institusi ini meskipun memiliki kesamaan fungsi, namun terdapat pula perbedaan karakteristik yang mestinya saling melengkapi. Entah ada atau tidak sebuah aturan yang menyebutkan, melindungi siapapun yang mampu membayar lebih mahal. Saya hanya orang awam, namun ini sudah bukan rahasia lagi saya kira, buktinya bagaimana dua institusi ini bisa dimanfaatkan sedemikian rupa sampai terjadi konfrontasi seperti ini.

Saya tidak ingin jauh menelisik kasus ini lebih dalam, namun pahamilah rakyat hampir sudah tidak percaya lagi dengan TNI apalagi polisi. Jika merunut kembali daftar dosa polisi, Jendral yang ditangkap KPK karena korupsi milyaran, polisi yang terus-menerus “bertengkar” dengan KPK, polisi yang seringkali menagih uang lebih untuk adminsitrasi hanya untuk BAP, dan tentu saja polisi yang melipat-lipat uang dijalanan dengan dalih “tilang”.

Wallahu a’lam

Jumat, 08 Maret 2013

Penampakan..!!

Penampakan..!!


Maaf, bukan posting tentang penampakan hantu ya.. kalau terlanjur kecewa silahkan ditutup saja browsernya, mau baca juga gak apa-apa. hehehe

Secara teori semua manusia itu sama, gak ada bedanya. Punya tangan, kaki, kepala, dan perut, mungkin ada beberapa yang memiliki “kebutuhan khusus” tapi setidaknya, normalnya, semuanya sama. Tapi pernahkah kita berfikir, kenapa orang lain berbeda..??

- Bill gates, orang terkaya.
- Obama, orang terpengaruh.
- SBY, orang ter.. galau (becanda)
- Genghis khan, orang terobsesif.
- Hitler, orang ter-kontroversi
- Yang punya blog, orang yang paling tidak dikenal (puassss..???????)

Sekilas membaca deretan nama itu, pernah terbersit gak, kenapa mereka bisa ya..?? sedangkan kita..?? hmm.. padahal tadi kan secara teori sama, fisik sama, psikis sama, makanan sama, waktu hidupnya pun sama sehari 24 jam, lantas kenapa beda..?? oke, menurut penulis yang membedakan adalah kesempatan “menampakan diri”.

Kenapa saya pake judul “penampakan” dan “menampakan diri”..?? itu karena, kaum hantu sudah lebih dulu mengenal teori ini. Coba, kalau dihitung jenis hantu, kita Cuma kenal dengan pocong, tuyul, kuntilanak, genderuwo, dan yang lainnya, tapi padahal hantu itu banyak (yang penulis tahu, hantu itu jelmaan jin atau syetan, nah syetan ini kan abadi sampai kiamat, kebayang gak, dari syetan zaman Nabi Adam sampe sekarang numplek, gak keitung kan..??). kenapa kita hanya kenal syetan “itu”..?? karena mereka yang paling eksis dan paling rajin menampakan “diri”nya. Jadilah mereka itu hantu paling sukses disbanding hantu-hantu yang lainnya (lain kali saya akan buat acara seminar “tips Sukses” dengan pengisi acara pocong, kuntilanak, dan tuyul.. -_- )

Oke, kita tinggalkan dunia hantu, kenyataannya teori tadi memang berlaku pun bagi manusia. Kenapa kita mengenal bill gates sebagai orang terkaya, karena dia rajin berkoar-koar tentang harta kekayaanya, baik itu secara langsung atau pun tidak langsung. Kenapa kita mengenal Robert kiyosaki sebagai The Rich Father..?? karena dia rajin berkoar-koar tentang teori Rich Father-nya.

Perbedaanya ternyata hanya itu, mereka berani menampakan dirinya. Mereka berani berkata, ITS ME..!! tidak peduli salah atau benar, keliru atau tepat, yang penting eksis dulu, tampil dulu. Saya pribadi banyak mengenal orang-orang sukses melalui akun twitter, kenapa saya tahu kalau mereka sukses..?? karena mereka bilang, saya adalah orang sukses..!! kalau mereka tidak bilang, saya sukses, mana mungkin saya tahu kalau mereka sukses..???

Oke, tapi ini mungkin artikel kelanjutan dari artikel brand dan brand part 2. Jadi sebelum menampakan diri, pikirkan terlebih dahulu apa yang mau di perlihatkan. Jangan asal menampakan diri, salah-salah dianggap orang bodoh dan gila lagi. Hehe.

Sederhanya seperti itu, kalau kita ingin dikenal sebagai orang sukses, katakan dulu kalau “saya orang sukses”, kemudian berpenampilanlah layaknya orang sukses, dan berperilaku seperti orang sukses.

Wallahu a’lam

Oh Lele..

Oh Lele..


Di halaman belakang rumah, ada sebuah sumur yang tidak terurus, memang keluar air sih, tapi kualitasnya agak buruk. Setelah terbengkalai cukup lama, akhirnya saya memutuskan memelihara beberapa ekor lele disana, dengan harapan semoga kualitasnya menjadi lebih baik (agak bodoh gak sih..??)

Beberapa hari kemudian, kualitas air malah semakin buruk, beberapa ekor lele pun menjadi korban tewas mengenaskan..hmm.. akhirnya, saya memutuskan untuk “menyelamatkan” sisa lele yang ada. Mulailah saya persiapkan peralatannya, sebuah jaring, dan tongkat. Karena sumur itu dalamnya hampir 5 meter, proses evakuasi pun berjalan alot (kayak berita aja..). 15 menit tengkurep dimulut sumur, ngubek-ngubek isi sumur, hasilnya gak ada satu pun lele yang tertangkap. Padahal secara stastitik mestinya ada 6 ekor lele yang numpuk didasar sumur.. (halah gini jadinya kalau professor disuruh nangkep lele.. kebanyakan teori..)

Ya sudahlah, saya menyerah dan rencananya mau dilanjut besok saja. Nah, sore tadi kepikiran, kenapa gak ada satu pun lele yang tertangkap ya..?? iseng-iseng ngehayal, mungkin ini yang terjadi didasar sumur..

Lele A :“Eh awas lo, tuh si hadad mau nangkep kita..”
Lele B :”ah masa..??? ya elah, udah idup susah gini masih mau ditangkep aja kita..??”
Lele C: ” ya mo gimana lagi, lha emang kita enak buat digoreng, dibikin pecel noh kayak di pasar..”
Lele D:”yang pake sambel goreng itu ya..???”
Lele E: “huss lo malah ngebayangin sih.. terus gimana nih.?? Mending kita ditangkep, terus digoreng, atau kabur aja nih..??”
Lele F:”Ya elah.. pake Tanya lagi… ya lari lah.. kita,, meskipun lele.. mesti punya harga diri.. enak aja udah disimpen disumur bau, eh sekarang malah mau digoreng.. enak aja..” (kayaknya lele ini yang paling benci sama saya..hmm)
Lele A :”tuh si hadad dataaannggg….!!kabuuuurrrr….!!!!”
Dan akhirnya ke 6 ekor lele pun lari terbirit-birit mencari persembunyiannya masing-masing.

Kalau bener ini yang terjadi alangkah buruknya prasangka mereka, padahal niat saya nangkep lele adalah untuk menempatkan mereka di akuarium di rumah. Kan hidup lele pun jadi lebih baik, dan terurus dari pada di sumur yang bau itu. Besok InsyaAllah, saya akan lanjutkan usaha menangkap lele, kalau masih susah juga terpaksa deh pake bom ikan………………………………. Becanda deh.

Hikmah

Sahabat, entah berapa sering kita berperilaku seperti lele tadi. Terkadang banyak berkilah atas semua hal yang terjadi dalam hidup kita, keras kepala, dan sombong, padahal jika diperhatikan, Allah itu Maha Penyayang lho. Banyak dari kita hobi mengeluh, meratap, atau bahkan mengutuk takdir, padahal, Allah tahu yang terbaik untuk kita. Allah berkali-kali memberi kesempatan untuk kita agar keluar dari keadaan buruk, dan susah, tapi kenyataanya kita malah bandel untuk tetap disana.

Sudahlah, mari kita bertawakal, ikhtiar secukupnya, bukan berarti pasrah, bukan pula menganggap ikhtiar adalah segalanya, sampai melupakan kehendak Allah. Jika ikhtiar sudah optimal, dan ternyata keinginan kita belum terwujud, percayalah Allah tahu yang lebih baik untuk kita.

Mau lele goreng..?? J

Kamis, 07 Maret 2013

RUU Ormas vs Minoritas..??

RUU Ormas vs Minoritas..??

Pagi ini sarapan dengan rangkaian dialog sebuah stasiun televisi swasta yang membicarakan tentang RUU ormas. Berbagai analisa disampaikan, dari berbagai sudut pandang, dan jika dilihat dari perspektif demokrasi, RUU ini adalah bukti kemunduran. Kenapa..?? karena, RUU ini sama saja seperti orde baru, memberikan kuasa penuh kepada pemerintah untuk mengendalikan ormas-ormas yang ada.

Saya tidak ingin terjebak dalam perdebatan ini, ada beberapa hal yang menjadi poin khusus dalam isu ini. Tentu saja perseteruan antara mayoritas dan minoritas. Bagi saya, Indonesia ini bisa dikatakan sebagai satu-satunya Negara yang menganut “demokrasi total” atau demokrasi kebablasan, bagaimana tidak, didalam pemilihan saja, satu orang memiliki satu suara, bayangkan jika ribuan orang berbondong-bondong memilih dan mendukung kemunkaran..?? jika dihalang-halangi, dituduhlah anti-demokrasi. Tapi, uniknya dalam isu kali ini, justru minoritas lah yang berkuasa.

Bagaimana ini bisa terjadi..?? ada hal unik lain di Indonesia, dimana minoritas disini bisa bersuara lantang, bahkan bisa menggulingkan mayoritas jika mereka mau. Aneh memang, karena ini justru berbanding terbalik dengan fakta “suara terbanyak” di ilustrasi diatas. Biasanya HAM adalah kekuatan dibalik pergerakan minoritas ini, faktanya di Negara-negara yang berpredikat maju pun, tidak ada yang menyamai system di Indonesia.

Sebuah contoh kasus, di Negara-negara Eropa dan Amerika, yang notabene Kristen, mungkin sangat tidak asing jika melihat gereja, tapi untuk mencari masjid..?? sulitnya minta ampun.. beberapa kesaksian perantau mengatakan di Italia hanya ada ruangan musholla sebesar 4x4 m sejauh 20 km dari rumah, di Jerman para Mahasiswa terpaksa shalat di ruang ganti baju jarena ketidak tersediaannya ruang sholat, dan bahkan di Jakarta sendiri, beberapa gedung pencakar langit bahkan tidak menyediakan ruang sholat. Berbeda dengan di Indonesia, GKI Yasmin misalnya, penduduk sudah menolak, MA sudah melarang, Mayoritas sudah mengambil keputusan, tetapi apa yang terjadi..?? minoritas tetap memaksa, sampai di trotoar-trotoar, dan sampai menuntut “keadilan”, di sebuah Negara “yang katanya” demokrasi, kenapa suara mayoritas justru dibungkam dan pemerintah justru impoten..??

Maka sebenarnya, isu RUU ormas ini pun efek dari perseteruan minoritas vs mayoritas. Ada beberapa kelompok ormas yang berusaha mengakomodir kepentingan mayoritas, meluruskan, dan menegakkan keadilan yang tepat, tapi bagi pemerintah (yang disetir minoritas) justru ini sebuah tindak kekerasan, bahkan dianggap separatis, lantas pemerintah mengeluarkan RUU Ormas, sebagai bentuk pengebirian atas kepentingan suara mayoritas. Padahal, separatis yang nyata justru berasal dari minoritas, OPM, RMS, bahkan kisah tempo dulu Timor Timur, bukankah mereka semua minoritas..??

Ah artikel ini mengingatkan artikel dulu yang pernah dibuat, apakah ini sebuah konspirasi penghancuran Islam di Indonesia..??
Wallahu a’lam

Selasa, 05 Maret 2013

Sebuah Do'a (1)

Sebuah Do'a (1)


Ya Allah, Ya Rabb..
Saat dunia dan semesta ini tercipta, tidaklah Engkau membiarkannya.. matahari yang pagi tadi terbit, dan tenggelam.. bulan yang mengiringi bumi.. angin yang berhembus.. bahkan milyaran makhlukMu berinteraksi dengan harmonis, semua sesuai dengan ketentuanMu.. semua sesuai dengan hukumMu.. Alhamdulillah..

Ya Allah, Ya Ghafur..
Berapa banyak dosa demi dosa terus berjatuhan, dengan sombong hamba bertingkah congkak dihadapanMu.. dengan tak tahu malu, hamba berusaha menipu pandanganMu.. tapi selama itu pula Engkau membuka pintu ampunanMu.. Astaghfirullah..

Ya Allah, Ya Rahiim..
Entah dimana saat ini hamba berada, jika Engkau tidak mengutus Rasulullah ke bumi ini.. sebuah cahaya yang amat terang dan menyejukan.. menyelamatkan hamba dari kegelapan.. Ya Allah, sampaikan salam kepada sang kekasih.. Shalallahu ‘ala Muhammad..

Ya Allah, Ya Hadi..
kuasaMu menunjukan sinaran.. dan kuasaMu pula yang menutupnya.. dihadapanku sering terbuka lembaran-lembaran surat dariMu.. kalam kalimatMu.. Ya Allah, tunjuki hati ini agar mampu membacanya..

Ya Allah, Ya Haafidz
Engkau sempat menitipkan hamba di pangkuan dua makhluk yang begitu mulia.. mereka dengan sabar dan penuh cinta membimbing hamba.. mengajar serta mendidik, dan mengasihi.. apalah daya hamba memebalas budi setiap pengorbanan mereka.. Engkaulah Maha Membalas setiap kebaikan untuk kedua orang tua hamba..

Ya Allah, Ya Ghaani..
Dunia ini fana.. rusak dan sebentar.. merusak dan membahayakan.. kuatkan telapak tanganku untuk menahan setiap gempurannya Ya Rabb.. kuatkan dadaku untuk menolak setiap godaannya..

Ya Allah, Ya Rahmaan..
Sinaran cintaMu luar biasa… karuniaMu menggariskan dua insan berpadu dalam Rahmaan Mu.. pertemukan kami,.. sebagai risalah suci yang memang telah Engkau gariskan..

Ya Allah, Ya Basaar..
Mata ini penuh dosa.. dan rentan dosa.. Ya Allah, tundukan mata ini.. sampai ia berizin hanya untuk menatapMu..

Ya Allah, Ya Qawiy..
Kami hanya berlindung padaMu dari kebodohan-kebodohan kafirin.. dusta mereka, dan kebencian mereka.. tempatkan saudara-saudara kami, di Palestina, Suriah, Afghanistan, dan medan-medan perjuangan lainnya, ditempatMu yang paling tinggi dan paling indah.. sesungguhnya kami rindu kematian syahid di jalanMu..

Ya Allah..
Akhiratlah tujuanku… Syurgalah dambaanku.. Muliakan kehidupanku.. dan senyumlah padaku..

Ammiin..