Tampilkan postingan dengan label curhat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label curhat. Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 April 2013

Bank

Bank

tadi pagi, saya baru pulang dari sebuah Bank untuk setoran, tapi ternyata saldo yang ada direkening saya hanya bertahan 10 menit.. hehe.. sebelumnya saya pun pernah setoran dengan angka yang jauh lebih besar dan hanya bertahan beberapa jam. :P

jika kita, sebagai muslim, pernah dihadapkan pada sebuah dilema tentang Bank Konvensional, maka secara umum, pun kita harus memahami fungsi Bank yang telah berkembang jauh mengikuti peradaban. bagaimana tidak, jika dulu kita mengenal Bank hanya tempat menabung, deposito, kini berkembang jauh lebih interaktif.

Kini Bank menawarkan banyak pilihan dan layanan, seperti pembayaran, talangan, asuransi, dan bahkan sebagai konsultan keuangan. Hal ini akibat dari kebutuhan masyarakat akan kemudahan-kemudahan pelayanan terutama jika berkaitan dengan uang. ya, sebuah teori bisnis mengatakan,"dimana ada kemudahan, disitu ada peluang.." hahaha ngawur.. tapi memang begitu sih, saat kita bisa memberikan layanan yang memudahkan hidup, maka kita akan sukses dalam berbisnis.

kembali ke Bank, apa yang saya alami hari ini pun, bentuk dari pergeseran fungsi (atau mungkin peradaban), saya tidak tahu kapan, tapi mungkin, suatu hari di dunia ini tidak akan ada lagi uang berbentuk fisik (kertas dan logam), yang ada hanya sebuah kartu, dan deretan angka di rekening tabungan. :p

di pelosok lain, pun sedang menjamur konsep BMT (Baitul Mal wa Tamwil). sederhananya sih sama saja dengan fungsi bank, ya sederhananya sama-sama lengkap melayani segala macam bentuk pembayaran apapun.. he. tapi ini mestinya disyukuri, karena menjadi alternatif yang jauh lebih nyaman di bandingkan Bank-bank berskala besar, terutama bagi muslim, karena pelayanan costumer yang mestinya jauh lebih friendly dengan skala yang optimal.

Nah, poin nya.. dengan perkembangan Bank seperti ini, yang menjadi kebutuhan umum masyarakat luas. maka kita sebagai Muslim sebaiknya menyediakan, memanfaatkan, dan mendukung Bank syariah, sebagai bentuk syiar dakwah Islam kenapa tidak..??

Bank konvensional itu mengandung riba, makanya haram. kalo gitu.. pakai bank syariah saja...

eh.. acak-acakan gak sih ini artikel..??? :D


Selasa, 02 April 2013

Wisuda Akbar 4 PPPA Darul Quraan Gelora Bung Karno

Wisuda Akbar 4 PPPA Darul Quraan Gelora Bung Karno


Sector 1, saya memilih tempat duduk agak di atas, di tempat yang masih agak sepi. Lantunan pembukaan dari Munsyid Fadli asal Aceh membuat saya sangat terhibur, dan nyaman duduk disana. Terpaan terik matahari pagi itu tidak terasa panas, tidak sama sekali, hanya hangat dan menyegarkan. Baru dimulailah rangkaian acara itu dengan dipandu dik doank, acara berjalan meriah, namun tetap menyimpan kekhidmatan tersendiri didalam hati.

Seseorang bergamis abu-abu berjalan turun dari bangku penonton, ia perlahan berjalan, melepas sandal, dan memasuki lapangan berumput Gelora Bung Karno. Ia takbiratul Ihram, dan seketika bersujud. Bersujud..!! Ya Allah… tak terasa air mata mulai menggantung. Siapapun juga, siapapun yang mengaku dirinya beriman, dia tak akan kuasa melihat ribuan gelombang umat berduyun-duyun menyemarakan bumi dengan Al-Qur’an, ratusan tahfidz menggelora, maka pantas Allah menerima sebuah sujud syukur atas hal ini. Ia adalah Syekh Abu Mahdi, asal Aljazair yang bermukim di Swedia.

Baru saja di mulai saya sudah mulai merasa di tampar keras sekali. Seorang Qari naik ke atas panggung, siapa dia..?? dia hanya pedagang kerupuk, lulusan SMA, imam masjid al Azhar, dan dia tunanetra. Suaranya mengalun indah, sebuah Qur’an braille terhampar dihadapannya. Sesak sekali, ah saya jauh tertinggal, seorang yang sehat walafiat, masih muda, namun jauh tertinggal oleh beliau, kelu..

Tiba, saat ustadz yusuf Mansur dan para tamu undangan menaiki panggung. Yang saya ingat, ada ketua tahfidz Internasional, Imam Masjid Quba, Imam Mesjid Al-Aqsa, Syeikh asal Qatar, seorang hafizhoh asal Yaman, dan semua terlihat thawadu, meski jauh saya menyimpan kekaguman kepada mereka.  Syekh-syekh tersebut di antaranya adalah Syekh Sa'ad al Ghamidi (Imam Masjid Nabawi), Syekh Bashfar (Ketua Organisasi Tahfidz Internasional yang berpusat di Jeddah, membawahi 67 negara, termasuk Indonesia).

Ada juga Syekh Abdurrahman Yusuf (Pimpinan Daarul Qur'an Gaza Palestina), Syekh Muhammad Kholil (Imam Masjid Quba), Syekh Muhammad dan Syekh Yusuf (Daarul Qur'an Yaman), Syekh Halabi (dokter dari Kerajaan Arab Saudi, yang sedang ambil program doktoral).

Syekh Thoriq (dari Kementerian Agama Qatar, beliau juga penulis kitab-kitab Alquran dan termasuk memiliki sanad Alquran tertinggi di dunia), Syekh Hasan (Dari Organisasi Pengajaran Internasional di Jeddah), Syekh Mahmud (Mesir), dan banyak lagi yang lain sebagai pemerhati dan tamu undangan.

Sambutan pertama disampaikan dari ketua tahfidz internasional, beliau berasal dari gaza. Amat teduh sekali wajahnya, sebenarnya saya kurang menangkap juga maksud isi sambutannya, pusing juga jika harus memperhatikan bahasa arab dan penerjemaah saling bersahutan. Hehe..

Satu rangkaian acara yang berkesan adalah saat ratusan santri tahfidz dari seluruh nusantara mengadakan parade. Dari yang mulai imut-imut, remaja, dewasa, bahkan sampai santri tunanetra. Tentu saja mereka bukan sembarang santri, mereka bukan hanya sekedar belajar mengaji, tapi mereka adalh hafizh-hafizh dan calon hafizh.. Ya Allah.. Spechless..

Dan yang paling berkesan, tentu saja lantunan tilawah yang dibacakan oleh Syeikh Saad Al-Ghamidi. AlFatihah dan An-Naba’, bercucuran air mata ini mendengarnya. Terbayang kembali kota madinah, terbayang kembali wajah Rasulullah. Ya Allah..

Satu kalimat, yang saya ingat dari sambutan Imam Mesjid Al-Aqsa,”Alhamdulillah, Indonesia hari ini mampu melahirkan ribuan tahfizh, seperti Gaza, yang setiap hari melahirkan tahfizh-tahfizh baru..”
Bangga bercampur ironi… Negeri dengan Muslim terbesar didunia, dan dengan kemerdekaan dan kemakmuran yang berlebih, namun masih minim melahirkan seorang hafizh.
Kematian

Kematian


Sepulang dari Mesjid AtTaqwa, Kebayoran baru, saya menginap didepok, tepatnya dirumah saudara. Hari itu memang saya merasa lelah luar biasa, setelah bercengkerama dengan keluarga disana saya segera beranjak istirahat, mempersiapkan diri untuk acara wisuda akbar besok di Gelora Bung Karno.

Siapa sangka, malam itu akan menjadi malam yang panjang. Awalnya seperti biasa tidak mudah untuk terlelap disana, saya yang terbiasa ditempat dingin, mesti berjibaku dengan gerah, dan panas yang luar biasa. pukul 11 malam, saya masih terbangun, lelah, namun tak kuasa me-nyaman-kan diri dalam situasi panas seperti itu. Pukul 12 malam, perlahan kondisi saya semakin tidak nyaman, tiba-tiba ada rasa dingin menyergap, tidak lama dada pun terasa berat.

Pukul 1 malam, tiba-tiba saya merasakan sakit di sekitaran dada, serasa diremas, semakin lama semakin menyakitkan. Rasa itu terus menjalar, sampai ke bahu, tangan, dan perut. Nafas semakin berat dan rasa mual, serasa tersedak di ulu hati. Pukul 2 sakit itu mencapai klimaks, saya tidak sadar selama 10 menit, dan mulai berhalusinasi. Ada sebuah sosok yang terus mengintai dari jauh, matanya tajam, gelap, dan hitam, namun tak bergerak sedikit pun. Dalam diamnya, ia terus mengintai, seperti seakan siap untuk menyergap.

Pukul 02.30, saya tersadar kembali, ditengah rasa sakit itu saya mulai bangun dan mengatur nafas, sangat susah sekali, tapi berhasil menenangkan sejenak dan meredakan sakit meski sebentar. Tiba-tiba saya teringat akan gejala serangan jantung, kurang lebih gejalanya sama dengan yang saya rasakan ini, masyarakat lebih mengenalnya dengan angin duduk, karena memang rasanya seperti masuk angin.

Teringat akan kasus angin duduk, beberapa kerabat pun meninggal dunia akibat ini. Mulai berkecamuklah pikiran dikepala, antara pergi ke dokter, atau… ah. ditengah sakit, saya memaksa bangun, dengan agak terhuyung mengambil air wudhu, dan melaksanakan shalat tahajud. Bayang-bayang kematian itu seperti sudah didepan mata, membayangkan kematian disaat wudhu, sujud, atau… sebelum itu. Susah payah shalat dan setelah itu saya tergeletak di lantai.

Pukul 03.30 keponakan dan kakak saya, menyambangi kamar, keadaan sudah mulai membaik, saya sudah mulai bisa mengendalikan nafas, dan esekali hanya mengusap dada yang masih terasa sakit. Keadaan berangsur membaik, namun tetap baying-bayang kematian itu terus menghantui, bayang-bayang kematian saat shalat shubuh, atau dalam perjalanan, atau tiba-tiba tersungkur di GBK.

Di tengah bayang-bayang itu, anehnya, saya seolah menjadi siap menyambut kematian. Kapan pun, bagaimana pun juga saat Allah memanggil saya harus siap.

Apa yang ingin saya ceritakan bukan hanya sekedar pengalaman saja, namun hikmah lebih jauh. Saat kita tersadar kematian itu senantiasa mengintai, semestinya kita pun semakin siap dengan perbekalan yang ada. Kematian tidak menunggu taubat, apa yang saya alami bukan kasus kematian yang “diundur”, tetapi ini hanya peringatan saja. Saat ajal benar-benar tiba, siapa pun tidak sanggup menangguhkannya.

Rabu, 27 Maret 2013

cerita dengan Smartfren

cerita dengan Smartfren


Sedang asyik-asyiknya manteng di fb, eh tiba-tiba disconnect, coba cek di twitter ternyata sama, cek di google, sama juga.. cek di kaskus, hmm.. ini yang beda, kok kaskus bisa ya..?? ooohh, ini dia maintenance smartfren.. hhhh.

Ini kedua kalinya saya terserang gangguan, pertama kali terserang gangguan, kaskus pada waktu itu langsung heboh. Banyak makian, cacian, dan hujatan pada provider yang satu ini, ya mau bagaimana lagi, gangguan ini terjadi sekitar pukul 3 subuh, sampai pukul 10 malem..!! alhasil banyak orang yang tergantung hidupnya di internet mesti terganggu aktivitasnya, ya sama seperti saya.

Setelah diselidiki ternyata gangguan ini akibat longsor yang terjadi dibawah laut sumatera, yang mengakibatkan rusaknya jaringan kabel bawah laut. Oke disini sebenarnya saya agak maklum, karena “katanya” provider lain pun mengalami gangguan yang serupa. Ya sudahlah, hasilnya untuk sehari itu saya dedikasikan untuk hal lain.

Hari sabtu kemarin (23 Maret), lagi-lagi smartfren terjadi gangguan, awalnya maklum saja, maintenance lagi kali. Ditunggu permenit, perjam, sehari, dua hari tidak kunjung usai..!!! lagi-lagi kaskus heboh.. wah ada yang salah nih.. sampai turun tangan lah menkominfo untuk menginvestigasi hal ini. Dan hasilnya..??


Dezig..!! *ingin rasanya bilang kata-kata kasar, tapi sudahlah.. istghfar saja.. hiks

Dalam kesempatan itu juga pak Tifatul sembiring mengeluarkan pernyataan agar smartfren segera memperbaiki jaringannya, dengan tenggat hari itu juga. Hasilnya meski lemot, minggu malam akses smartfren sudah kembali normal.

Tapi ternyata, drama belum berakhir, tiba-tiba smartfren mengeluarkan kebijakan baru, merubah layanan true unlimited, yang biasanya batas pemakaian per hari 500mb menjadi 2gb per bulan, artinya jika pemakaian kuota perbulan sudah full siap-siaplah kena FUP. dan, artinya paket langganan saya pun akan berubah, dan diganti dengan paket “batas”. Meskipun ini sebenarnya sudah saya prediksi, karena smartfren adalah satu-satunya provider yang masih memberlakukan paket true unlimited termurah, ya logis saja sih, mau sampai kapan kayak gitu, sementara keuntungan kali ini jauh lebih menjanjikan.


tapi sejauh ini, smartfren tetap dihati deh. heuheu..

kok tambah cepet ya..??

hehe

Wallahu a'lam

Selasa, 19 Maret 2013

Sejuta peluang di tanah abang

Sejuta peluang di tanah abang

di tanah abang..

penjual : susu kedelai.. susu kedelai..
saya : satu.. berapa bang..??
penjual : 2ribu mas.. ambil tiga harga grosir mas..
saya : *ngakak

ya itu sekilas gambaran di tanah abang, meski objek utamanya bukan susu kedelai yah..!! bisa dipastikan hampir semua pakaian disini, bisa dapat harga grosir. Mulai dari toko emperan di pinggir jalan, sampai didalem gedung modern nya, semua bisa diperoleh harga grosir. Tidak harga grosir pun harga satuannya sudah terbilang miring juga sih.

Nah, hal ini mestinya jadi peluang bagi pengusaha yang mengawali karirnya dari berdagang. Ayolah, masa nggak kepikiran..!!

Gini aja deh, tadi pagi saya belanja 900ribu di tanah abang, setelah saya itung2, keuntungan yang bisa saya peroleh adalah 2,1 juta rupiah, keuntungan bersihnya..?? 1,2 juta…

Lah itu saja, saya yang baru mulai dagang hari ini, udah kepikiran segitu.. terus…?? Nunggu apa lagi..????

Rasulullah saja dagang.. J

Jumat, 08 Maret 2013

Penampakan..!!

Penampakan..!!


Maaf, bukan posting tentang penampakan hantu ya.. kalau terlanjur kecewa silahkan ditutup saja browsernya, mau baca juga gak apa-apa. hehehe

Secara teori semua manusia itu sama, gak ada bedanya. Punya tangan, kaki, kepala, dan perut, mungkin ada beberapa yang memiliki “kebutuhan khusus” tapi setidaknya, normalnya, semuanya sama. Tapi pernahkah kita berfikir, kenapa orang lain berbeda..??

- Bill gates, orang terkaya.
- Obama, orang terpengaruh.
- SBY, orang ter.. galau (becanda)
- Genghis khan, orang terobsesif.
- Hitler, orang ter-kontroversi
- Yang punya blog, orang yang paling tidak dikenal (puassss..???????)

Sekilas membaca deretan nama itu, pernah terbersit gak, kenapa mereka bisa ya..?? sedangkan kita..?? hmm.. padahal tadi kan secara teori sama, fisik sama, psikis sama, makanan sama, waktu hidupnya pun sama sehari 24 jam, lantas kenapa beda..?? oke, menurut penulis yang membedakan adalah kesempatan “menampakan diri”.

Kenapa saya pake judul “penampakan” dan “menampakan diri”..?? itu karena, kaum hantu sudah lebih dulu mengenal teori ini. Coba, kalau dihitung jenis hantu, kita Cuma kenal dengan pocong, tuyul, kuntilanak, genderuwo, dan yang lainnya, tapi padahal hantu itu banyak (yang penulis tahu, hantu itu jelmaan jin atau syetan, nah syetan ini kan abadi sampai kiamat, kebayang gak, dari syetan zaman Nabi Adam sampe sekarang numplek, gak keitung kan..??). kenapa kita hanya kenal syetan “itu”..?? karena mereka yang paling eksis dan paling rajin menampakan “diri”nya. Jadilah mereka itu hantu paling sukses disbanding hantu-hantu yang lainnya (lain kali saya akan buat acara seminar “tips Sukses” dengan pengisi acara pocong, kuntilanak, dan tuyul.. -_- )

Oke, kita tinggalkan dunia hantu, kenyataannya teori tadi memang berlaku pun bagi manusia. Kenapa kita mengenal bill gates sebagai orang terkaya, karena dia rajin berkoar-koar tentang harta kekayaanya, baik itu secara langsung atau pun tidak langsung. Kenapa kita mengenal Robert kiyosaki sebagai The Rich Father..?? karena dia rajin berkoar-koar tentang teori Rich Father-nya.

Perbedaanya ternyata hanya itu, mereka berani menampakan dirinya. Mereka berani berkata, ITS ME..!! tidak peduli salah atau benar, keliru atau tepat, yang penting eksis dulu, tampil dulu. Saya pribadi banyak mengenal orang-orang sukses melalui akun twitter, kenapa saya tahu kalau mereka sukses..?? karena mereka bilang, saya adalah orang sukses..!! kalau mereka tidak bilang, saya sukses, mana mungkin saya tahu kalau mereka sukses..???

Oke, tapi ini mungkin artikel kelanjutan dari artikel brand dan brand part 2. Jadi sebelum menampakan diri, pikirkan terlebih dahulu apa yang mau di perlihatkan. Jangan asal menampakan diri, salah-salah dianggap orang bodoh dan gila lagi. Hehe.

Sederhanya seperti itu, kalau kita ingin dikenal sebagai orang sukses, katakan dulu kalau “saya orang sukses”, kemudian berpenampilanlah layaknya orang sukses, dan berperilaku seperti orang sukses.

Wallahu a’lam

Oh Lele..

Oh Lele..


Di halaman belakang rumah, ada sebuah sumur yang tidak terurus, memang keluar air sih, tapi kualitasnya agak buruk. Setelah terbengkalai cukup lama, akhirnya saya memutuskan memelihara beberapa ekor lele disana, dengan harapan semoga kualitasnya menjadi lebih baik (agak bodoh gak sih..??)

Beberapa hari kemudian, kualitas air malah semakin buruk, beberapa ekor lele pun menjadi korban tewas mengenaskan..hmm.. akhirnya, saya memutuskan untuk “menyelamatkan” sisa lele yang ada. Mulailah saya persiapkan peralatannya, sebuah jaring, dan tongkat. Karena sumur itu dalamnya hampir 5 meter, proses evakuasi pun berjalan alot (kayak berita aja..). 15 menit tengkurep dimulut sumur, ngubek-ngubek isi sumur, hasilnya gak ada satu pun lele yang tertangkap. Padahal secara stastitik mestinya ada 6 ekor lele yang numpuk didasar sumur.. (halah gini jadinya kalau professor disuruh nangkep lele.. kebanyakan teori..)

Ya sudahlah, saya menyerah dan rencananya mau dilanjut besok saja. Nah, sore tadi kepikiran, kenapa gak ada satu pun lele yang tertangkap ya..?? iseng-iseng ngehayal, mungkin ini yang terjadi didasar sumur..

Lele A :“Eh awas lo, tuh si hadad mau nangkep kita..”
Lele B :”ah masa..??? ya elah, udah idup susah gini masih mau ditangkep aja kita..??”
Lele C: ” ya mo gimana lagi, lha emang kita enak buat digoreng, dibikin pecel noh kayak di pasar..”
Lele D:”yang pake sambel goreng itu ya..???”
Lele E: “huss lo malah ngebayangin sih.. terus gimana nih.?? Mending kita ditangkep, terus digoreng, atau kabur aja nih..??”
Lele F:”Ya elah.. pake Tanya lagi… ya lari lah.. kita,, meskipun lele.. mesti punya harga diri.. enak aja udah disimpen disumur bau, eh sekarang malah mau digoreng.. enak aja..” (kayaknya lele ini yang paling benci sama saya..hmm)
Lele A :”tuh si hadad dataaannggg….!!kabuuuurrrr….!!!!”
Dan akhirnya ke 6 ekor lele pun lari terbirit-birit mencari persembunyiannya masing-masing.

Kalau bener ini yang terjadi alangkah buruknya prasangka mereka, padahal niat saya nangkep lele adalah untuk menempatkan mereka di akuarium di rumah. Kan hidup lele pun jadi lebih baik, dan terurus dari pada di sumur yang bau itu. Besok InsyaAllah, saya akan lanjutkan usaha menangkap lele, kalau masih susah juga terpaksa deh pake bom ikan………………………………. Becanda deh.

Hikmah

Sahabat, entah berapa sering kita berperilaku seperti lele tadi. Terkadang banyak berkilah atas semua hal yang terjadi dalam hidup kita, keras kepala, dan sombong, padahal jika diperhatikan, Allah itu Maha Penyayang lho. Banyak dari kita hobi mengeluh, meratap, atau bahkan mengutuk takdir, padahal, Allah tahu yang terbaik untuk kita. Allah berkali-kali memberi kesempatan untuk kita agar keluar dari keadaan buruk, dan susah, tapi kenyataanya kita malah bandel untuk tetap disana.

Sudahlah, mari kita bertawakal, ikhtiar secukupnya, bukan berarti pasrah, bukan pula menganggap ikhtiar adalah segalanya, sampai melupakan kehendak Allah. Jika ikhtiar sudah optimal, dan ternyata keinginan kita belum terwujud, percayalah Allah tahu yang lebih baik untuk kita.

Mau lele goreng..?? J

Selasa, 05 Maret 2013

Sebuah Do'a (1)

Sebuah Do'a (1)


Ya Allah, Ya Rabb..
Saat dunia dan semesta ini tercipta, tidaklah Engkau membiarkannya.. matahari yang pagi tadi terbit, dan tenggelam.. bulan yang mengiringi bumi.. angin yang berhembus.. bahkan milyaran makhlukMu berinteraksi dengan harmonis, semua sesuai dengan ketentuanMu.. semua sesuai dengan hukumMu.. Alhamdulillah..

Ya Allah, Ya Ghafur..
Berapa banyak dosa demi dosa terus berjatuhan, dengan sombong hamba bertingkah congkak dihadapanMu.. dengan tak tahu malu, hamba berusaha menipu pandanganMu.. tapi selama itu pula Engkau membuka pintu ampunanMu.. Astaghfirullah..

Ya Allah, Ya Rahiim..
Entah dimana saat ini hamba berada, jika Engkau tidak mengutus Rasulullah ke bumi ini.. sebuah cahaya yang amat terang dan menyejukan.. menyelamatkan hamba dari kegelapan.. Ya Allah, sampaikan salam kepada sang kekasih.. Shalallahu ‘ala Muhammad..

Ya Allah, Ya Hadi..
kuasaMu menunjukan sinaran.. dan kuasaMu pula yang menutupnya.. dihadapanku sering terbuka lembaran-lembaran surat dariMu.. kalam kalimatMu.. Ya Allah, tunjuki hati ini agar mampu membacanya..

Ya Allah, Ya Haafidz
Engkau sempat menitipkan hamba di pangkuan dua makhluk yang begitu mulia.. mereka dengan sabar dan penuh cinta membimbing hamba.. mengajar serta mendidik, dan mengasihi.. apalah daya hamba memebalas budi setiap pengorbanan mereka.. Engkaulah Maha Membalas setiap kebaikan untuk kedua orang tua hamba..

Ya Allah, Ya Ghaani..
Dunia ini fana.. rusak dan sebentar.. merusak dan membahayakan.. kuatkan telapak tanganku untuk menahan setiap gempurannya Ya Rabb.. kuatkan dadaku untuk menolak setiap godaannya..

Ya Allah, Ya Rahmaan..
Sinaran cintaMu luar biasa… karuniaMu menggariskan dua insan berpadu dalam Rahmaan Mu.. pertemukan kami,.. sebagai risalah suci yang memang telah Engkau gariskan..

Ya Allah, Ya Basaar..
Mata ini penuh dosa.. dan rentan dosa.. Ya Allah, tundukan mata ini.. sampai ia berizin hanya untuk menatapMu..

Ya Allah, Ya Qawiy..
Kami hanya berlindung padaMu dari kebodohan-kebodohan kafirin.. dusta mereka, dan kebencian mereka.. tempatkan saudara-saudara kami, di Palestina, Suriah, Afghanistan, dan medan-medan perjuangan lainnya, ditempatMu yang paling tinggi dan paling indah.. sesungguhnya kami rindu kematian syahid di jalanMu..

Ya Allah..
Akhiratlah tujuanku… Syurgalah dambaanku.. Muliakan kehidupanku.. dan senyumlah padaku..

Ammiin..

Senin, 04 Maret 2013

5 alasan nge-blog

5 alasan nge-blog


Kenapa aku ngeblog..???
mungkin ini adalah pertanyaan umum yang selalu ada, kenapa mesti nge-blog..?? kenapa ya..?? hehe.. terlalu naif juga jika saya bilang karena “hobi menulis”, lha tulisan acak-acakan begini.. mungkin lebih tepat jika saya katakan “hobi coret-coret” saja.. :P. makanya, saya lebih memilih blog personal, dibanding blog niche yang lebih serius dan kaku.

Sebelum ke intinya, saya ingin bercerita awal mula nge blog.. pertama kali kenal dengan dunia blog itu tahun 2009. Saat itu kerjaannya coba-coba, makanya jika di jumlahkan mungkin saya sudah bikin 5 blog, dan dari semua itu, hanya blog yang satu ini yang bertahan.. :P. oh iya, artikel berjudul cinta adalah artikel pertama di blog ini, aha teman-teman pembaca pasti sudah bisa membacanya, ya alasan pertama saya membuat blog adalah untuk untuk bergalau (maklum usia lagi usia galau itu..). semenjak itu saya aktif nge-blog (dengan 4 artikel per tahun.. wkwkwkwk), tapi 3 bulan ini baru lah saya lebih aktif lagi ngeblog (baru kali ini serius.. 20 artikel per bulan..).

Nah, kali ini saya akan share 5 alasan kenapa saya nge-blog.
5. apa yang saya tahu, itu yang akan saya beri
Ya, sederhananya ngeblog itu memang untuk menuangkan semua.. sekali lagi SEMUA.. yang saya tahu, gak adalah istilah jaim, pelit ilmu, semua yang saya tahu, jika sempat menulisnya, InsyaAllah akan saya tulis semua disini. Bermanfaat, mungkin tidak selalu, tapi jika ada kesalahan semoga ada yang bisa meluruskan.

4. latihan menulis
Mau sampai kapan saya hobi coret-coret..?? sebaiknya saya segera beranjak menjadi hobi menulis, dan beranjak lagi menjadi penulis.. heu

3. intropeksi
Ya, ini adalah satu bagian di blog saya yang selalu saya tekankan. “apa yang anda baca, tidak selamanya mencerminkan penulis..” mungkin, beberapa artikel disini terlihat “sempurna” tapi ketahuilah, penulis sama sekali jauh dari kesempurnaan, maka blog ini adalah sebagai alat intropeksi sekaligus pengingat akan visi yang lebih jauh kedepan.

2. dakwah
Lagi-lagi rasanya terlalu naif jika blog ini dikatakan sebagai media dakwah, ah terlalu jauh. Tapi saya yakin apa pun yang disampaikan, jika itu benar maka akan bernilai dakwah, jika salah, semoga ada seseorang disana yang mampu menyadarkan dan meluruskan.

1.       1. Warisan
      Kita tidak tahu usia dan waktu akan berhenti dimana, tapi mestinya kita tidak perlu begitu khawatir jika bekal telah disiapkan. Ya, ini adalah sedikit usaha untuk mempersiapkan jika kematian itu datang. Setidaknya, saat kematian tiba, blog ini tetap hidup dan ilmu didalamnya tetap menginspirasi pembacanya.. semoga.. J

Selasa, 26 Februari 2013

Arti Sebuah Nama

Arti Sebuah Nama

Baik, sebenarnya catatan ini menyambung catatan sebelumnya, akan tetapi karena memiliki pengertian berbeda, maka di tempatkan di menu yang berbeda pula.
Sebelumnya perkenalkan, nama saya : Abdullah al-hadad. Ada yang aneh..?? hehe, Semula saya pun seperti itu, sejak kecil saya tidak terlalu memikirkan hal ini, ya terima saja, nama saya hadad. Oke, mungkin ada baiknya diceritakan dulu, awal mula kenapa saya pake nama ini.

Konon, katanya, semenjak dulu ibu saya sudah ingin sekali memakaikan nama ini jika kelak punya anak laki-laki. Memangnya ada apa dengan nama ini..?? dari pengakuan ibu sih, katanya ia nge-fans berat dengan seorang ulama besar, Abdulloh alawi al-haddad. Kebetulan saudara saya yang lebih dulu lahir, dua dan semuanya perempuan, makanya nama ini masih terus disimpan hehe. Suatu ketika, ibu mengandung, masih dengan keinginan memberikan nama yang sama, namun siapa sangka, sang bayi belum diberi kesempatan hidup lebih lama. Sehingga akhirnya, di kehamilan berikutnya lah, ibu mengandung dan dengan sukses melahirkan seorang laki-laki di dunia ini, dan tentu saja ibu memberi nama, Abdulloh al-hadad. Kenapa tanpa alawi..?? dulu saya pernah bertanya seperti itu, ibu menjawab kalem, jangan terlalu mirip lah.. hehe

Bertahun-tahun saya terbiasa memakai nama ini, hadad..!! itulah panggilan resmi saya, meski ada juga yang baru ketemu manggil abdullah, ya gak apa-apa lah lama-lama juga lidahnya jadi gak enak, dan lebih enak manggil hadad kan..?? :P. Nasib lahir di tanah sunda, sudah menjadi kebiasaan jika setiap nama pasti ada “turunan”-nya, semua orang merasakan itu, begitu pun saya, turunan nya adalah, “hadud”, “Godud”, “godudun”, dan yang paling terkenal, “dudun”. Oh iya, secara harfiyah, nama saya berarti tukang besi yang menghamba kepada Allah, sepintas emang rada kurang keren ya..?? makanya ibu saya memiliki pengertian lain, “seorang hamba Allah yang kuat menyerupai besi..” dan dibandingkan pengertian harfiyah yang tadi, saya lebih setuju dengan arti nama yang satu ini.

Di akhir masa remaja dulu, saya mulai menyadari beratnya menyandang nama ini. Ya, sepeninggal ibu, dan kenyataan menghadapi dunia luar, nama adalah sebuah beban amanah sendiri yang luar biasa. saya pernah berfikir, mungkin, jika nama biasa ia akan menjadi “biasa” juga, tapi kalau nama “luar biasa” ia pastinya akan menuntut kehidupan yang “luar biasa” juga. Biasa dan luar biasa bukan hanya sebatas kata atau rangkaian per-kata, tetapi adalah cita-cita dibalik nama itu, mungkin nama asep terdengar biasa, tapi jika yang memberinya memiliki harapan agar dengan nama itu ia merubah dunia, maka nama asep pun menjadi luar biasa. inilah yang saya rasakan dari nama ini, hadad, saya seringkali merasakan sebuah beban besar setiap kali nama itu disebut, banyak harapan, dan cita-cita saat nama itu disebut, sebuah tuntutan untuk terus menjadi lebih baik.

Di penghujung artikel ini, saya ingin menceritakan pengalaman di akhir tahun kemarin, berkaitan dengan nama. Mulanya, di facebook saya menjumpai beberapa akun yang agak “aneh”, sangat kental berbahasa arab, dan punya ciri khas tersendiri, dan ah ternyata itu adalah beberapa akun dalam komunitas habib. Mulanya biasa saja, tapi lambat laun akun sejenis ini semakin banyak, terkadang mengajak chatting juga, dan sampai uatu ketika. Seseorang mengajak chat, mulanya ia bertanya dari mana asal saya, keturunan siapa, dan yang lain sebagainya, saya jawab apa adanya, tapi pada akhirnya ia berkata,” sebaiknya antum ganti nama, karena nama antum itu khusus untuk para habaib, orang biasa haram pake nama itu..” dibilang itu saya kaget, bagaimana pun juga saya keberatan jika harus ganti nama, akhirnya setelah beradu argument ringan, diambil keputusan bahwa saya mengalah, saya tetap tidak mengganti nama asli saya, hanya akun fb nya yang berubah.
Sampai detik ini saya belum faham tentang kontroversi terkait nama ini, ada sebuah pertanyaan, Apakah didalam Islam dikenal marga, sampai nama suatu marga tidak diperbolehkan dipakai marga lain..??

Makanya saya sering meluruskan, SAYA BUKAN HABIB.

Wallahu a’lam

Rabu, 20 Februari 2013

what i think about Leadership..

what i think about Leadership..


Kurang lebih 8 tahun pengalaman saya di bidang organisasi, terutama di lingkungan sekolah. Disaat itu saya mungkin, secara teori, saya jarang belajar tentang arti manajemen, kepemimpinan, dan semua tata administrasi organisasi lainnya. Apa yang saya lakukan hanya berdasarkan “feeling” saja, tapi hari ini saya mencoba menuangkannya kedalam bentuk teori, mungkin jadi seperti ini :

Karakteristik seorang pemimpin, mestinya harus bisa mempengaruhi. Mempengaruhi..?? ya, pemimpin itu sebenarnya gak berhak menentukan arahnya itu benar atau salah, (ini adalah masalah idealism dan egoism yang dimiliki setiap individu, yang pastinya berbeda). Pemimpin itu hanya berusaha meyakinkan bawahannya untuk setiap jalan yang dilalui nya itu adalah benar.

“pemimpin berhak mengatakan apa saja, selain TIDAK TAHU” – film Merah Putih

Nah, lagi-lagi berbicara egoism, dan idealism, pemimpin pada akhirnya akan berhadapan dengan idealism-idealisme yang lain. Pemimpin akan berhadapan dengan berbagai keegoisan yang beraneka macam, tapi tenang saja, seharusnya hal itu adalah wajar dan patut disyukuri.
“saya lebih suka dengan anggota yang memberontak, daripada yang diam dan manut..” - hadad
Kenapa wajar..?? ada dua hal yang bisa menjadi keuntungan bagi pemimpin sekaligus organisasi itu sendiri.
1.       Setiap perbedaan, konflik, masalah, dan kritikan akan menghasilkan solusi yang baru.

Sudah saatnya kita merubah paradigma tentang konflik, dan perbedaan. Sebuah organisasi yang baik adalah bukan sebuah organisasi yang tidak memiliki masalah, tetapi organisasi yang baik adalah organisasi yang mampu me-manajemen solusi-solusi yang ada.

Ingat, pada akhirnya setiap idealism akan melahirkan solusi-solusi bagi setiap perbedaan. Seorang diktator adalah pemimpin yang menolak keras setiap solusi itu, menganggap solusi dirinya adalah yang terbaik. Ini salah, karena jika dengan pikiran terbuka, mestinya setiap solusi itu di menej dengan baik, bukan berarti diterima, bukan berarti ditolak.

Semakin banyak solusi, dan resolusi, memang akan semakin rumit, tapi disisi lain sadarlah, ternyata masih banyak orang yang peduli dengan organisasi kita.

2.       Menyadarkan bahwa setiap pemimpin bukanlah manusia sempurna, eksistensi pemimpin.

Saat sebuah solusi lahir, sebenarnya saat itulah eksistensi seorang pemimpin dibutuhkan. Salah satu peran seorang pemimpin adalah mengambil keputusan. Disisi lain, pemimpin akan menghadapi keadaan seperti buah simalakama, tapi sekali lagi ingat,

“setiap hal adalah keputusan, bahkan diam dan tidak memutuskan pun adalah keputusan..”

Maka, seorang pemimpin wajib mengambil keputusan..!! hal yang kemudian akan dipertimbangkan jika keputusan yang kita ambil ternyata salah,

“perbaiki hal yang jelas-jelas salah, jangan memperbaiki kesalahan yang belum diketahui letak salahnya..”

Inilah eksistensinya, jika pemimpin berhasil mengambil keputusan, maka pemimpin itu akan dianggap ada, jika pemimpin salah, dan faham letak kesalahannya, maka pemimpin itu akan lebih mudah memperbaiki kesalahannya. Apa indicator kesalahan..???? kritik, konflik, dan perbedaan..!!

Pada akhirnya, ini seperti sebuah siklus yang akan selalu ada di dalam organisasi dan struktur kepemimpinan. Pemimpin yang cakap mestinya memahami hal ini, dan memiliki paradigma berfikir yang unik dan berbeda.

Hmmmm…

Jumat, 15 Februari 2013

Miniatur Kehidupan bernama "Pasar"


Miniature kehidupan bernama “pasar”
Mungkin tidak banyak orang tahu tentang kebiasaan saya yang satu ini, ya saya hobi mengunjungi pasar. Jika kebetulan saya singgah di sebuah daerah, jika cukup lama pasti saya menyempatkan diri mengunjungi pasar, apa lagi jika pasar tersebut unik. Kenapa saya suka mengunjungi pasar..?? bahkan tanpa membawa sepeser uang pun, jawabannya dibawah.. hehe

Seorang motivator bisnis pernah berkata, “jika kamu sedang galau, rizki tersendat, dan butuh refreshing, pergilah ke pasar..” ya, memang jika dilihat dari kajian ekonomi, pasar memang objek yang sangat potensial bagi arus keuangan. Bayangkan saja, hanya dalam beberapa jam saja, disebuah pasar kecil, entah berapa ratus juta yang dengan cepat berpindah tangan. Disini kita akan sadar bahwa, potensi pendapatan terbesar itu ya di pasar.

Tapi, saya bukan pebisnis, lalu apa tujuan saya ke pasar, tidak lain adalah untuk mempelajari kehidupan. Tidak asing jika kita melihat orang-orang bekerja keras, bahkan kasar, tidak sedikit pula kotor (jika di pasar tradisional), setidaknya demi mendapatkan penghasilan. Lihatlah, betapa ramai, riuhnya orang-orang saling bertransaksi, bahkan bukan hanya demi uang, tapi juga demi kehidupan.

Saya senang dipasar, karena banyak orang ramah disana, menjajakan dagangannya dengan ramah, lembut, dan menarik..hehe.. tapi kenyataannya memang hidup harus seperti itu. Jika secara teori ilmu marketing mengatakan “kepuasan pelanggan adalah segalanya..” maka dalam kehidupan pun tidak jauh berbeda. Dalam interaksi social mestinya kita berharap sebuah ikatan emosional positif entah itu cinta, kasih, dan sayang, demi mendapatkan itu semua, maka keramahan, menarik, dan bijaksana, menjadi strategi dalam “memasarkan” diri kita.

Tidak hanya perihal kehidupan, setidaknya mungkin 1/3 hukum muamalah terjadi di pasar, jual-beli, pinjaman, hutang, kredit, gadai, dan segala bentuk muamalah ada di sana. Mungkin tempat pertama yang mesti ditegakkan hukum syariah ya di pasar. Bahkan, sebuah buku (saya lupa lagi judulnya) mengatakan, mungkin sebaiknya masjid dibangun di tengah pasar. Kenapa ? karena kekuatan hukum syariah di pasar hamper sama penting dengan kekuatan hukum di pemerintahan.

Sering kali saya tersenyum jika di tawari sebuah dagangan dengan ramah, atau pun tergetar jika melihat anak-anak kecil dengan lugunya menawarkan jasa pikul, atau kagum dengan harum keringat yang mengucur dari para pekerja yang berjibaku dengan kesibukannya melayani pelanggan atau mengangkut barang dagangannya. Tapi yang paling penting, adalah kita mensyukuri kehidupan ini, interaksi social yang sangat hebat, bayangkan jika mereka semua berinteraksi atas dasar ukhuwah, bukan hanya mencari keuntungan semata.

Baiklah, jika diatas saya menggambarkan alas an kenapa saya suka pergi ke pasar. Di paragraph akhir ini, saya akan membuat daftar pasar yang paling membuat kesan hebat yang pernah saya kunjungi. Dimulai urutan ke..

5. Jogjakarta
Saya tidak kenal dengan nama pasar ini, karena kebetulan saya datang malam hari dan berangkat di pagi harinya, tapi yang pasti pasar yang satu ini cukup mewakili keramahan jogja yang luar biasa. pasar ini berhasil mencetak kesan yang cukup indah di kepala, meski bukan karena interaksi dengan pedagannya tetapi lebih karena “nama” Jogjakarta nya itu yang keren. Oh iya, di pasar ini terkenal dengan bakpia pathok 25 nya, apa ya nama nya..??

4. Pasar wisata Songgoriti, Batu

3. Pasar Cipanas.
Kenapa berkesan..?? karena jarak paling dekat dengan rumah.. hehe.. ya setidaknya ada memori dari sejak kecil tertanam di pasar ini.

2. Depok
Depok, saya sering menyebutnya kota sejuta mall.. hehe.. karena hampir sepanjang jalan margonda dipenuhi mall, bahkan berdampingan atau berseberangan. Tapi disini juga terdapat beberapa pasar tradisional, seperti pasar stasiun depok baru, dan pasar depok jaya. Dan yang paling berkesan tentu saja pasar depok jaya, Karena hampir sebulan saya pernah terdampar disana.. hehe

1. Tanah abang, Jakarta
Ya, ini juaranya. Mungkin hanya dua kali saya pernah kesana, tetapi pasar ini luar biasa… luar biasa luasnya.. disini saya pernah tersesat sampai 7 lantai di bawah permukaan bumi.. :P ya, tapi disinilah saya memahami jika kehidupan kadang memang mahal sekaligus murah, dan mudah.
J


Sabtu, 02 Februari 2013

Dasa Darma poin ke 10


Bagaimana pun juga saya telah menghabiskan 8 tahun aktif di kepramukaan, meski sekarang menjadi anggota pasif. Dalam rentang waktu 8 tahun tersebut, banyak sekali momen yang berhasil membuka, dan menjadi pencerahan bagi saya, saat-saat menjadi junior atau pun menjadi senior.

Salah satu momen yang berkesan di penghujung ke aktifan saya di Pramuka, terjadi di PTA (Penerimaan Tamu Ambalan) tahun 2011. Saat itu, saya diminta membantu kegiatan dengan menjadi salah satu dari tim pengujian, saat itu saya berinisiatif mengambil tentang dasa darma, terutama poin ke-10.

10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Begitulah kira-kira bunyi nya, sejujurnya poin dasa darma yang satu ini selalu menjadi momok bagi setiap anggota pramuka, karena isinya yang agak berat (atau sangat berat). Nah, dalam kesempatan PTA itu saya mencoba menggali arti dari poin ke-10 ini, mungkin agak lupa, tapi kurang lebih dialognya seperti ini
Saya       :Apa itu suci..??
Peserta :Bersih, tidak kotor

Saya       :Bagaimana maksud dari suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan..??
Peserta :Selalu berkata berfikir, berkata, dan berbuat dengan “bersih”

Saya       :Bagaimana agar kita tahu, sedangakan kita tidak mungkin membaca pikirannya, memantau setiap yang dibicarakannya, dan memperhatikan gerak geriknya setiap hari..??
Peserta : “terdiam”

Saya       :Oke, tahu najis..??
Peserta :Tahu, kotor, kebalikan dari suci

Saya       :Bagaimana karakteristik najis mutawasithoh..??
Peserta :Berwujud (terlihat), berbau, dan berwarna

Saya       :Bagaimana cara mensucikannya..??
Peserta :Membersihkannya sampai, najis yang terlihat, baunya, dan warnanya, hilang..

Saya       : Sudah yakin dengan itu sudah suci..??
Peserta : “terdiam”

Saya       : Dalam kaidah fikih, itu sudah suci.. meskipun sejatinya kita sendiri tidak tahu sudah suci atau belum, bayangkan dengan kondisi umat nabi musa, pada waktu itu kalau terkena najis, maka bagian yang kotornya itu harus dipotong, untk memastikan kebersihannya, bagaimana kalau yang terkena najis itu adalah tubuh kita..??? makanya Allah tidak memberatkan umat kita ini. Kita kembali ke poin 10 dasa darma, sudah bisa di ambil kesimpulan..??

-          Kesimpulannya, kita manusia dengan segala keterbatasannya, memang di haruskan untuk senantiasa suci, senantiasa berbuat baik, bukankah manusia itu diciptakan dalam bentuk sempurna..?? maka kita punya kewajiban untuk menjaga kesempurnaan itu. Namun, saat dihadapkan dengan orang lain, Allah menganugerahkan kita indera, dan cukup lah penilaian itu hanya berdasarkan indera yang kita miliki. Saat saya sendiri menguji poin 10 dasa darma, saya menilai hanya cukup dari perkataan, dan tingkah laku di saat pengujian ini, karena selebihnya saya tidak akan bisa menilai karena keterbatasan itu tadi. Disamping itu, saya sendiri pun memiliki kewajiban untuk mengamalkan dasa darma poin ke 10 ini ke kalian, apa itu..?? suci dalam pikiran, sebagai anggota pramuka, kita memiliki kewajiban untuk senantiasa berfikir baik terhadap orang lain, dengan kata lain kita harus senantiasa husnuzhon.

-          Lantas, jika saya sebagai penguji, tidak bisa menilai “kesucian” kalian, lalu siapa yang bisa..??

-          Hanya Allah dan diri kalian sendiri.


Wallahu a’lam

Selasa, 29 Januari 2013

cinta ( part 2 )

cinta ( part 2 )

Apakah sebuah cinta membutuhkan pelampiasan ? mengapa cinta itu hanya terartikan sebagai perasaan suka sama suka antara sepasang insan ? mengapa pikiranku terus menerus dilingkupi oleh cinta, cinta, dan cinta ? seakan dunia ini hanya hidup karena dan untuk cinta semata…
Dalam dua minggu ini, aku mandapat banyak pelajaran berharga mengenai cinta, layaknya sebuah, makanan, aku harus berusaha mencerna pelajaran itu sebaik mungkin, sehingga hakikat yang terkandung didalamnya dapat tertangkap secara tepat.
Suatu hari aku bertemu dengan seorang teman, dia bercerita tentang hubungannya dengan pacarnya, mulanya aku memberikan respon yang baik, saat dia mengeluh aku pun mencoba memberikan masukan sebaik mungkin, begitu pula saat ia berbahagia aku pun mengatakan turut berbahagia. Waktu terus berlalu, beberapa bulan sudah terlewati, temanku ini masih terus menerus bercerita mengenai hubungannya, sehingga aku pun merasa jenuh untuk mendengarkannya. Namun justru kejenuhan itu menggiringku untuk melakukan perenungan yang cukup panjang, hingga sampai pada suatu kesimpulan.
Singkatnya, ia menceritakan bahwa level hubungannya sudah dalam fase yang menurutku “mengkhawatirkan”, karena ia sudah berani melakukan yang diluar batas kewajaran dalam berhubungan dengan pacarnya, sebagai seorang remaja tentunya. Ia juga menceritakan bahwa akibat hubungannya itu mengakibatkan hubungan dengan orang tuanya semakin renggang, akibat dari orang tuanya yang melarang berpacaran. Namun ia menceritakan semuanya itu tanpa ada sedikit pun rasa bersalah.
Satu pertanyaan yang timbul di benakku, mengapa cinta itu menjadi jalan kehancuran ? mulanya ia adalah anak yang baik, setelah mengenal “cinta” ia pun menjadi anak yang “tidak” baik. Mulanya ia adalah anak yang religius, cukup rajin dalam beribadah, dan merupakan seorang santri di daerahnya, begitu juga hubungan dengan orang tuanya, mulanya sangat baik, bahkan sangat harmonis, namun, sekali lagi akibat “cinta”-nya, kini ia bukan lagi seorang santri, begitu pula dengan hubungan dengan orang tuanya yang semakin merenggang. Apakah cinta itu begitu jahat ?
Cinta itu adalah anugerah, bukan kutukan, ini satu kalimat yang sering kali aku tulis di berbagai catatan. Ya, memang seperti itu adanya, jelas ilustrasi di atas bukan arti dari “cinta” yang benar, seharusnya cinta yang benar itu mengarahkan kita menjadi pribadi yang baik, kenapa ? karena cinta itu berasal dari Yang Maha Baik.
Sulit memang untuk mampu mengerti dan memahami hakikat dari cinta, kalau emikiran kita hanya masih terpaku dan dibatasi bahwa arti cinta itu hanya sebatas perasaan suka yang dibuktikan dengan rasa sayang, rindu, dan lainnya. Andaikan cinta itu hanya sebatas perasaan suka yang di apresiasikan hanya dengan sikap nafsu semata, maka sudah barang tentu, cinta itu haram. Namun, kata cinta ini sendiri digunakan oleh Allah dalam Al qur’an, yang berarti cinta itu halal adanya, yaitu cinta yang memiliki pengertian yang lebih luas dari pengertian yang disebutkan diatas.
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Ali-Imran : 31 )
Kesadaran inilah yang amat berat, melihat semua kenyataan itu, apakah ilustrasi diatas dapat dikatakan cinta ? ya, itu adalah cinta, namun bila dipersentasekan, cinta yang terkandung didalamnya hanya 10% saja, sisanya tidak lebih dari nafsu semata. Pertanyaannya, seberapa banyak cinta yang sperti ini terdapat di masyarakat ? banyak.

Cinta itu tidak buta
Seharusnya cinta itu tidak buta dan tidak menyebabkan kebutaan, namun realitas yang terjadi kita sendiri yang membutakan cinta dan membiarkan mata kita dibutakan oleh cinta. Hal inilah yang mendasari kenapa orang menganggap semua yang disukainya adalah baik, semua yang cantik adalah baik, semua yang tampan adalah baik, itu terjadi karena dia membutakan cintanya sendiri, setelah itu ia pun menganggap semua hal yang berkaitan dengan cintanya itu adalah hal yang baik pula, hingga pada akhirnya ia menjadi buta dengan berpedoman pada cinta yang juga buta, menyedihkan.
Seharusnya, cinta itu tidak buta, ia memiliki pandangan yang luas dan mendamaikan, ia akan mampu memberikan pengaruh positif kepada siapapun yang ada disekitarnya, itulah misi Islam, menyebarkan ajarannya dengan cinta dan kasih sayang, karena Islam adalah Rahmatan Lil’alamin. Inilah alasan kenapa para shahabat terdahulu melaksanakan segala perintah Rasulullah, baik dalam keadaan suka ataupun duka, menerima dengan ikhlas berbagai siksaan dan ancaman yang datang dari kaum kafir Quraisy, saling bertoleransi kepada penduduk yahudi madinah tatkala mereka berhijrah, dan senantiasa mengikuti berbagai peperangan dengan Rasulullah, mengorbankan jiwa dan raga demi tegaknya agama Islam, tidak lain ini karena mereka telah merasakan rasa cinta yang abadi dan sejati, yaitu cinta kepada Allah dan Rasulullah.
Layaknya sebuah pisau bermata dua, ketika kita lalai menggunakannya ia dapat membunuh kita dengan tajamnya, begitu juga sebaliknya, ketika kita terlalu asyik bermain, mungkin bisa membunuh teman kita juga. Oleh karena itu, berhati – hatilah dalam melangkah, terutama yang berkaitan dengan cinta, alih – alih saling menyayangi, malah saling menyakiti…be care your self…with love…
Wallahu ‘alam
Perhatian ibuku

Perhatian ibuku


Bagiku ini mungkin cerita yang agak mengharukan ( siap2 tisu..!! ). Ceritanya aku yang sangat ngedrop baik fisik maupun mental akibat sakit yang diderita.. hmmm saat itu baru terpikir, kemana ya teman-temanku..?? teman yang dulu sewaktu sekolah dan di luar begitu sangat kupentingkan, sangat kubanggakan, selalu ceria bersama, tapi sekarang.. kok nggak ada ya..

Kesepian.. jiaaaahhh.. pada saat seperti itu, dimana mental sedang ambruk-ambruknya. Tiba-tiba pada suatu sore datang segerombolan ibu-ibu menyerang rumahku.. hmm maksudnya berkunjung.. mereka berniat mau menjengukku.. nah lho..! saat itu aku memang agak kaget, kok..?? mereka perhatian ya..?? sembari ngobrol khas ibu-ibu, kadangkala mereka menyelipkan harapan-harapan, doa, dan cerita kenangan mereka bersama ibuku. Tentu saja dimana keadaanku saat itu sangat menarik untuk memperhatikan cerita mereka.

Mereka adalah ibu yang bersahaja, tampilannya sederhana, sebagian dengan sarung sebagian lagi dengan baju kurung khas ibu-ibu pengajian madrasah, tapi tidak mengurangi keanggunan, kesahajaan, dan kewibawaan mereka, meski umur mereka mungkin sudah hampir 50 tahunan. Mereka jauh dari sifat centil dan genit, malah mereka adalah tokoh masyarakat yang berwibawa dan disegani masyarakat. Tak sungkan mereka duduk di lantai, atau hanya berdiri saja dekat pintu mengingat kamarku yang agak sempit, sedang aku sendiri sedang terbaring lemah.. ( eh kok jadi serius ya..?? hehe..)

Mereka mengingatkan perjuangan alm. Ibuku saat membangun madrasah, membina pengajian, bahkan sampai mengobok-obok politik tingkat desa.. ( he.. kejam ya.. ), mereka asyik bernostalgia dengan ceritanya. Sampai mereka memberiku harapan untuk meneruskan perjuangan itu.. hmmm..

Aku tahu, mereka, ibu-ibu pengajian, tak serta merta datang menjenguk, memberi perhatian, mendoakan, dan menaruh harapan padaku yang hanya seorang remaja yang tengah sakit. Tapi mereka adalah warisan besar yang yang ditinggalkan alm.ibuku, mereka siap menggantikan kehadiran sosok seorang dalam kehidupanku dan siap mendukungku untuk melanjutkan perjuangannya. Umurnya mungkin senja tapi semangatnya, luar biasa.

Mungkin lebay juga ya perasaanku saat itu, atau saat menulis ini. Tidak tahu kenapa perasaan itu begitu besar, aku sangat menghargai kesediaan mereka untuk memperhatikanku walau sesederhana itu. Mungkin ini akibat kerinduan pada sosok seorang ibu yang menua bersamaku, membimbing, dan mendewasakanku hmm..

Pertemuan itu berakhir dengan sebuah doa sederhana yang terucap dari mereka, “enggal damang we lah.. masih panjang pan lalakonna..”  hehehe ada-ada saja..

Bagiku, mungkin ibu kandungku sudah tiada, tapi masih banyak ibuku ada disini.. J

Wallahu ‘alam
sakit

sakit


Assalamu’alaikum..

Gak terasa nih udah lama juga ya gak update blog, oke deh sahabat, sekarang ada banyak cerita yang ingin aku bagi nih. Seru.?? Nggak juga.. Cuma bagiku adalah pengalaman berharga..

Hampir 2 bulan semenjak sakit yang aku rasakan, urutannya begini, sebenarnya bulan desember kondisiku sudah mulai ngedrop, setiap minggu pasti mesti demam, menjelang pergantian tahun aku berlibur ke 
Surabaya, ceritanya ya memaksakan dengan kondisi badan agak begitu. Sepulang dari sana, 2 minggu kemudian kena tipes, menderita selama 3 minggu, kemudian sembuh setelah berobat ke salah satu klinik terkemuka di cianjur. Tapi, ternyata cerita malah semakin panjang, dokter mengdiagnosa tipes, anemia, dan maag..!! walah..niat mau berobat eh malah semakin menderita. Yah akhirnya mesti berkata “sabaaaaaarrrr…”
minggu selanjutnya sesuai saran dokter, aku kembali control, dan Alhamdulillah tipesnya sudah sembuh total. 

Tapi, lagi-lagi dokter membuatku kagum ( atau kaget sangat pisan.. ) dengan diagnosanya, radang usus, maag, dan satu penyakit yang paling tidak enak didengar.. paru-paru..!!
selanjutnya dokter menjabarkan pengobatanku yang memakan waktu 8 bulan. Masih dengan rasa tidak percaya, bagaimana bisa kena paru-paru, batuk tidak ada, dahak pun tidak ada, nafas normal, dan tidak ada yang dirasa, saat bertanya sama dokternya dengan enteng menjawab, “ tuh buktinya kurus…” adduuh.. kurang dok buktinya, dokternya ngomong lagi,”tuh paru-parunya..” (sambil menunjuk foto rontgen) adduuuuuhhh.. mana aku ngerti itu foto…!!

Sekarang sudah menginjak bulan kedua proses pengobatan paru-paruku, dokter pun masih berkata dengan singkat,”udah baikan, 7 bulan lagi ya..” ckckck..
Itu sepenggal cerita saat aku sakit, gak penting juga ya..?? hehe.. tapi yang ingin aku ceritakan sebenarnya, adalah apa yang terjadi selama itu.

Sempat putus asa dengan kondisiku seperti itu, terang saja, kerjaannya hanya tidur, makan, minum obat, terus tidur lagi, mental sempat ngedrop, minder, dan sedih, karena yaaa.. perubahan hidupku berubah drastis, dari seorang yang punya seabreg kegiatan, tiba-tiba mesti diam dan menyusahkan banyak orang. 
Melamun dan marah menjadi rutinitas yang tidak bisa kukendalikan.

Tapi perubahan terjadi, suatu hari datang segerombolan ibu-ibu ( gak enak juga ya nulis segerombolan ), mereka datang menjenguk, dengan berbagai kebiasaan ibu-ibu yang berkata penuh simpati dan empati, perhatian khas seorang ibu kepada putranya, satu kata.. luar biasa.

Jumat, 25 Januari 2013

Belajar Dari Film

film jenis apa yang kamu suka..?? superhero..?? drama..?? aksi..?? komedi..?? atau horor..??. Kebanyakan dari kita yang pernah menonton film, pasti hafal dengan karakter tokoh utama film tersebut, ada yang kagum, benci, suka, marah, aneh, dan berbagai penilaian lain. bahkan ada karakter tokoh utama, yang sampai menjadi inspirasi bahkan obsesi.. hmm.. hebat ya yang jadi tokoh utama itu..?? padahal kan cuma film... hehe

ini yang saya maksud belajar dari film.. bagaimana seorang sutradara bisa mengemas sebuah film, menempatkan sebuah karakter tokoh utama dengan tepat, sampai bisa meng inspirasi jutaan orang, dan di idolakan jutaan lainnya. bagaimana jika kita adalah sutradara sekaligus tokoh utama dalam sebuah film, apa yang akan kamu lakukan..??


ya, sejatinya kita adalah tokoh utama dalam kehidupan kita sendiri. Kita menjalani hidup dengan kesadaran bebas, pilihan bebas, yang disertai tanggung jawab. Seharusnya kita menggunakan kesempatan yang luar biasa ini di gunakan se maksimal mungkin, pilihan kita menjadi tokoh protagonis atau antagonis, menginspirasi atau mengecewakan, dengan alur cerita yang bisa kita susun sendiri.

jika dalam sebuah film, sering kali kita disuguhkan dengan alur yang luar biasa ajaib, ada yang tengah terpuruk tiba-tiba jadi kaya, ada yang tengah lemah tiba-tiba jadi superhero kuat, ada pula yang tengah menderita tiba-tiba berakhir bahagia. dengan segala hormat, ternyata itu memang nyata dala kehidupan nyata..!! tidak peduli posisi kita saat ini, saat kita menyadari dan belajar dari alur film, seharusnya kita sadar, kita bisa bangkit berubah 180 derajat dari asal. Jika sebuah film bisa melakukan itu dikarenakan imajinasi sutradara nya, maka seharusnya kita harus lebih bisa, karena bagi Allah tidak ada yang tidak MUNGKIN.

jadi, jika kamu sutradara sekaligus tokoh utama dalam sebuah film, cerita apa yang akan kamu pilih, orang kaya yang sukses..?? superhero yang super kuat..?? pemimpin yang hebat..?? atau cerita drama yang menyentuh hati..?? ayo segera wujudkan cerita mu..!! jangan lupa buat proposal cerita buat di ajukan ke Sang Maha Sutradara kehidupan.. Allah..

Wallahu a'lam

Rabu, 23 Januari 2013

pendapat soal jodoh part 2

pendapat soal jodoh part 2



1.      Ta’aruf ≠ pacaran
Bukan dan tidak akan pernah sama..!! ya, ta’aruf itu adalah proses perkenalan yang tanpa melanggar hukum syar’i. begini, biar jelasnya lihat saja tabel perbedaan berikut,

Ta’aruf
Pacaran
Sesuai Syar’i
Melanggar Syar’i
Menjaga diri
Buka-bukaan
Melalui pihak ke-3
Langsung, face to face
Diketahui wali
Jarang diketahui wali
Seminggu, maksimal sebulan
2 tahun
95 % Nikah
95 % Putus
Ibadah
Dosa

Lagi pula, jangan pernah salah memahami arti dari ta’aruf. Meskipun memiliki arti perkenalan, bukan berarti proses perkenalan itu hanya cukup dalam waktu seminggu atau lebih, saya yakin manusia dengan segala kompleksitas nya membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk mengenal lebih jauh. Makanya, proses ta’aruf yang sejatinya dilakukan setelah pernikahan.
Prosesi ta’aruf itu hanya sekelumit saja, seperti yang telah Rasulullah gambarkan, cukup hanya melihat 4 aspek,
1.      Agama
2.      Keluarga
3.      Harta
4.      Wajah

Dan dalam waktu untuk melihat 4 aspek itu saja saya kira cukup dalam prosesi ta’aruf, gak usah pengen tahu sampai dalem-dalemnya, entar aja. K

2.      Pesan khusus dari Ust. Salim A Fillah
Nah, sebelumnya di artikel kultwit salim a fillah, ada pesan bagi yang tengah mencari jodoh. Ada beberapa hal yang mesti dipersiapkan sebelum pernikahan tiba

a.       Kesiapan Ruhiyah
Memahami arti nikah sebagai salah satu prosesi ibadah, maka akan menghasilkan konsekuensi dan tanggung jawab dirinya kepada Allah. Kewajiban paling utama dalam rumah tangga adalah memastikan keselamatan semua anggota keluarganya di akhirat kelak. Memang, kita tidak tahu apa-apa perihal nasib disana, namun dengan menyadari hal ini maka kita diharuskan untuk melakukan sedaya upaya untuk menyelamatkan pasangan dan anak-anak dari api neraka.
Tanggung jawab, kepemimpinan, kedewasaan, kebijaksanaan, dan pengendalian diri, adalah beberapa hal yang mesti dilatih. Ingat, setelah menikah nanti, hidup itu jadi berdua, makan berdua, tidur berdua, rumah berdua, kamar berdua, tabungan pun berdua, hidup berdua seperti ini butuh kesiapan mental yang gak main-main lho.

b.      Kesiapan ilmu
Belajar, belajar, dan belajar. Belajar ilmu rumah tangga, belajar hukum-hukum mu’amalah, belajar kepemimpinan, pendidikan, psikologi, dan sssttt… bagi laki-laki WAJIB belajar ilmu haidh dan nifas..!!

c.       Kesiapan fisik
Fisik adalam artian, kesiapan seksual untuk membuahi. Ya, bagaimana pun juga salah satu tujuan pernikahan adalah memastikan regenerasi umat, makanya, dianjurkan untuk menjaga kesuburan, dan ketahanan fisik. Selain itu, ya biar jangan sakit saja.. :P

d.      Kesiapan finansial
Maaf, ini bukan berarti seseorang yang akan menikah itu harus kaya-raya, harus mapan, atau harus punya harta banyak, yang dimaksud di sini adalah mental kaya. Asal tahu saja, Ust. Salim A Fillah sendiri menikah dengan biaya hutang, artinya boro-boro kaya, beliau mulai kehidupan rumah tangga pun dengan nilai – (minus), tapi disini lah keimanan dan mental kaya bermain, meski begitu, Ust. Salim sendiri sekarang adalah ustadz yang paling rajin woro-wiri ke luar negeri untuk berdakwah, keren ya..?? kuncinya, iman sama Allah, dan tanggung jawab.

e.       Kesiapan Sosial
Ini sebenarnya jurus pamungkas, yang harus dikuasai mereka yang memutuskan menikah. Setelah berumah tangga nanti, mereka akan mewakili sekelompok individu yang hidup dalam organisasi yang bernama keluarga. Keluarga ini adalah satu bagian dari sebuah sistem lingkungan, yang bernama masyarakat. Nah, maka sebuah keluarga ini wajib mensosialisasikan dirinya ke tubuh masyarakat, pro aktif dalam setiap aktvitas, dan berhubungan baik dengan para tetangga. Ingat juga, setelah menikah nanti dunia itu bukan hanya milik kalian berdua lho.. ada 7 milyar penduduk bumi yang harus tahu kalau kalian itu adalah pasangan serasi, cinta sejati.. eee.. cieee.. lagiiii…

Terakhir, di penutup artikel ini, lagi-lagi mengutip dari Ust. Salim A Fillah, umur seseorang disaat memutuskan menikah tidak terkait dengan tergesa-gesaan, mungkin ada yang menikah di umur 20 tahun, tapi jika persiapannya sudah di mulai dari umur 15 tahun, maka itu adalah umur yang sangat matang untuk menikah, beda lagi jika menikah di umur 30 tahun, tapi persiapannya baru di mulai di umur 29 tahun, meski tua, tapi umurnya belum siap untuk menikah..

Wallahu a’lam
pendapat soal jodoh part 1

pendapat soal jodoh part 1


Disini saya akan beberkan beberapa pendapat, sebenarnya sih bukan hal yang aneh, dan luar biasa juga, cuman sharing saja lah.

Oh iya, kenapa mesti jodoh..?? hehehe.. entah.. tapi yang pasti setiap manusia itu memiliki jodoh kan..?? nah ini hanya fakta yang mungkin bisa dijadikan guide dalam ikhtiar mencari dirinya itu. Oke, apa sebenarnya itu, cekibrot..

1.      Jodoh kita itu sudah ada
Di lauh mahfuz sana, nama jodoh kita itu sebenarnya sudah ada. Bukan hanya nama, karakter pasangan, waktu ditemukan, dan tempat (entah itu bertemunya, dan hidup bersama kelak) sudah digariskan. Jadi sebenarnya, gak usah risau saat kita belum tahu siapa jodoh kita yang penting dia itu ada.

Pertanyaannya, kenapa kita tidak dikasih tahu siapa jodoh kita.?? Ini lah hikmah yang sengaja disusun oleh Allah, saya sering menyebutnya “Strategi Allah”. Karena, dibalik ketidak tahuan kita soal isi lauh mahfuz, disana terdapat nilai ikhtiar yang luar biasa besar, ini berarti, meski jodoh kita sudah ada, kita wajib berikhitiar, kalau aktivis bilang, ikhtiar “menjemput Jodoh”. Kenapa menjemput..?? karena memang sudah ada, jodoh itu dijemput, dia sedang menanti.. eee.. cieee..

2.      Umur yang tepat untuk menikah
Rasulullah sendiri menikah di umur 25, dan kebetulan Peraturan di Negara ini pun mengatur umur ideal untuk menikah (terutama laki-laki adalah umur 25). Namun izinkanlah saya mengutip tinjauan dari Ust. Salim A Fillah, tentang pernikahan ini.

Kalau diperhatikan definisi dari baligh adalah, kesiapan fisik untuk melakukan proses reproduksi secara seksual. Artinya, ketika seseorang telah menginjak umur baligh, maka dia secara fisik telah siap untuk menikah. Memang tinjauan ini hanya di tinjau dari segi fisik, belum meninjau segi mental yang berpengaruh sangat besar dalam hubungan rumah tangga.

Tapi, sebenarnya ini adalah sebuah tanda, jika melihat pengalaman langsung dari ust. Salim A Fillah, maka umur baligh ini adalah start point untuk memulai ikhtiar penjemputan jodohnya. Ya, seharusnya bagi laki-laki, setelah menginjak umur 15 tahun, dan umur 9 tahun bagi perempuan, ia sudah memikirkan, dan sudah berikhtiar soal jodohnya. Oh iya, ikhtiar yang dimaksud bukan berkoar-koar nyari jodoh, tapi lebih kearah belajar tentang rumah tangga, memumpuk mental kepemimpinan, tanggung jawab, dan tentu saja, belajar menafkahi.

3.      Yang menjemput dan di jemput
Lumrah bagi kita, khususnya di Indonesia, yang berikhtiar maksimal itu ya laki-laki, perempuan Cuma nunggu lamaran saja dirumah. Padahal, ini tidak sepenuhnya benar, karena di pihak perempuan pun sebenarnya ada ikhtiar yang mesti, atau bahkan wajib, dilakukan.

Ya, pihak, sekali lagi pihak perempuan, yang diwakili oleh walinya lah sebenarnya yang wajib berikhtiar mencarikan jodoh untuk anak perempuannya. Kenapa..?? logis saja, begini,
a.       Laki-laki yang mencintai seorang perempuan itu belum tentu bisa menilai dirinya sendiri secara objektif. Ini dikarenakan proses pernikahan itu adalah hal baru bagi dirinya. Dengan umur yang relatif muda, dan mental kedewasaan yang masih belum maksimal juga, maka disini sangat penting peran wali untuk “menyeleksi” calon suami bagi anak perempuannya.
b.      Kewajiban seorang wali terputus di saat anak perempuannya menikah. Ini artinya, sebelum dilangsungkannya akad pernikahan, wali wajib menjaga dan memastikan bahwa calon suami bagi anak perempuannya itu adalah calon yang tepat. Karena jika tidak, Allah akan tetap meminta pertanggung jawaban atas keputusan yang ia ambil. Ingat, akad itu kan dengan wali.
c.       Perempuan, maaf, biasanya memiliki penilaian agak lemah. Mungkin, ini dikarenakan karena perempuan lebih mengedepankan perasaannya atau bagaimana (saya kurang tahu.. :P), biasanya asal sudah cinta ya, ayo nikah.. padahal, tidak semudah itu, inilah pentingnya keputusan pernikahan itu sebaiknya dilakukan oleh antar lelaki saja.

Meskipun seperti itu, Islam tidak menutup kemungkinan jika perempuan lah yang memilih jodohnya sendiri, kuncinya komunikasi. Komunikasikan saja kriteria yang kamu (perempuan) inginkan, atau siapa orang yang kamu inginkan, biar wali kamu yang mencarikan dan memilihkan untuk dirimu.


berlanjut ke part 2
KulTwit #Nikah Ust. Salim A Fillah part 2

KulTwit #Nikah Ust. Salim A Fillah part 2


48. Kita masuk persiapan Jasadiyah (Fisik) untuk #Nikah. Ini jua perkara penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, & ketenagaan.

49. Awal-awal, periksa & konsultasilah ke dokter atas termungkinnya sgl penyakit tubuh, lebih-lebih nan terkait kesehatan reproduksi #Nikah

50. Per #Nikah-an itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi & rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah jua hal yang utama.

51. Fisik kita & pasangan bertanggungjawab lahirkan generasi penerus yang lebih baik. Maka perbaiki daya & staminanya sejak sekarang. #Nikah

52. Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tg jawab jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus #Nikah

53. Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan, menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelah #Nikah

54. Jadi, target persiapan fisik #Nikah itu 3 tingkatan; PRIMER: sehat & aman penyakit, SEKUNDER: bugar & tangkas, TERSIER: beauty & charm;)

55. Selanjutnya, persiapan Maliyah (finansial), ini yang paling sering menghantui & membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana. #Nikah

56. Yang tepat bicara persiapan Maliyah ini sebenarnya Ust. @ahmadgozali, izinkan Salim lancang singgung sedikit dgn ilmu nan dangkal #Nikah

57. Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah. Nah, bekerja itu keutamaan & penegasan kepemimpinan suami. #Nikah

58. Ingat & catat: Persiapan finansial #Nikah sama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, & kendaraan yang harus anda punya.

59. Persiapan finansial #Nikah bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, & kemampuan kelola sejumlah apapun ia.

60. Maka memulai per #nikah-an, BUKAN soal apa anda sudah punya tabungan, rumah, & kendaraan. Ia soal kompetensi & kehendak baik menafkahi.

61. ‘Ali ibn Abi Thalib memulai #Nikah bukan dari nol, melainkan minus: rumah, perabot, dll dari sumbangan kawan dihitung hutang oleh Nabi.

62. Tetapi ‘Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma. #Nikah

63. Maka sesudah kompetensi & kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja -apapun ia-, iman menuntun: #Nikah itu buat kaya (QS 24: 32)

64. Agak malu, Salim juga minus saat nikah; hutang yang terrencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu. #Nikah

65. Tetapi Allah Maha Kaya, dan #Nikah menjadi pintu pengetuknya. Hadirnya isteri menjadi penyemangat; hutang itu selesai dalam 2 bulan.

66. Buatlah proyeksi nafkah #Nikah secara ilmiah & executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah dlm hitungan, tapi siaplah dgn kejutanNya;)

67. Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih #Nikah di usia 20 saat belum mapan agar tersiapkan isteri untuk hadapi lapang maupun sempitnya;)

68. Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta #Nikah

69. Ketidakmapanan nan dinamis menurut penelitian Karolinska Institute Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup. #Nikah

70. Karolinska Institute: kemapanan lemahkan daya tahan jantung thd serangan. Di Swedia, biasanya yang kena infark langsung wafat PNS #Nikah

71. Sebuah per #Nikah-an yang utuh punya visi & misi kemasyarakatan untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan.

72. Untuk itu, mereka yang akan me #Nikah hendaknya mengasah keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian pendewasaan.

73. Membiasakan mengkomunikasikan prinsip-prinsip nan diyakini terkait per #Nikah-an & kehidupan kepada Ortu bisa jadi bagian dari latihan.

74. Prinsip Quran tentang hubungan dengan Ortu ialah ‘persahabatan’, Wa Shaahibhuma (QS Luqman 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri. #Nikah

75. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin me #Nikah dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada Ortu scr ma’ruf.

76. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya; bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dll. #Nikah

77. Per #Nikah-an kita harus hadir sbg pengokoh kebajikan masyarakat, bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor.

78. Mulailah dgn perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah nanti; tetangga rumah tinggal setelah #Nikah adl yg plg berhak diundang.

79. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai jg dgn perkenalan. Pr tokoh: datangi silaturrahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran. #Nikah

80. Stl itu, target besarnya adl menjadikan pintu rumah kita sbg yang plg pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan. #Nikah

81. Tentu berat menopangnya sendiri. Mk yang harus kita punya bkn hanya ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan slg menguatkan. #Nikah

82. Ilmuilah bgmn cr menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dll DEMI TETANGGA KITA #Nikah

83. Tampillah sbg yang penting & bermanfaat dlm hajat-hajat kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat. #Nikah

84. Tampillah sbg yang terbaik sejangkau suai kemampuan; Imam Masjid, muadzin, Guru TPA, Bendahara RT, Ketua RW, Pendoa jenazah, dst #Nikah

85. Tampillah sbg nan paling besar kontribusi dlm kebaikan-kebaikan sosial: Agustusan, Syawalan, Kerja Bakti, Arisan, Pengajian, dst #Nikah

86. Ringkas kata untuk persiapan sosial #Nikah ini adalah bermampu diri utk menjadi pribadi & keluarga yg AMAN, RAMAH, BERMANFAAT  #Nikah

87. Tuntaslah KulTwit Persiapan #Nikah yg diambil dr bagian awal buku Bahagianya Merayakan Cinta #BMChttp://bit.ly/gW5rG4 Semoga manfaat;)

-end-