Kurang lebih 8 tahun pengalaman saya di bidang organisasi,
terutama di lingkungan sekolah. Disaat itu saya mungkin, secara teori, saya
jarang belajar tentang arti manajemen, kepemimpinan, dan semua tata
administrasi organisasi lainnya. Apa yang saya lakukan hanya berdasarkan “feeling”
saja, tapi hari ini saya mencoba menuangkannya kedalam bentuk teori, mungkin
jadi seperti ini :
Karakteristik seorang pemimpin, mestinya harus bisa
mempengaruhi. Mempengaruhi..?? ya, pemimpin itu sebenarnya gak berhak
menentukan arahnya itu benar atau salah, (ini adalah masalah idealism dan egoism
yang dimiliki setiap individu, yang pastinya berbeda). Pemimpin itu hanya
berusaha meyakinkan bawahannya untuk setiap jalan yang dilalui nya itu adalah
benar.
“pemimpin berhak mengatakan apa saja, selain TIDAK TAHU” – film Merah Putih
Nah, lagi-lagi berbicara egoism, dan idealism, pemimpin pada
akhirnya akan berhadapan dengan idealism-idealisme yang lain. Pemimpin akan
berhadapan dengan berbagai keegoisan yang beraneka macam, tapi tenang saja,
seharusnya hal itu adalah wajar dan patut disyukuri.
“saya lebih suka dengan anggota yang memberontak, daripada yang diam dan manut..” - hadad
Kenapa wajar..?? ada dua hal yang bisa menjadi keuntungan
bagi pemimpin sekaligus organisasi itu sendiri.
1.
Setiap perbedaan, konflik, masalah, dan kritikan
akan menghasilkan solusi yang baru.
Sudah saatnya kita merubah paradigma
tentang konflik, dan perbedaan. Sebuah organisasi yang baik adalah bukan sebuah
organisasi yang tidak memiliki masalah, tetapi organisasi yang baik adalah
organisasi yang mampu me-manajemen solusi-solusi yang ada.
Ingat, pada akhirnya setiap idealism akan
melahirkan solusi-solusi bagi setiap perbedaan. Seorang diktator adalah
pemimpin yang menolak keras setiap solusi itu, menganggap solusi dirinya adalah
yang terbaik. Ini salah, karena jika dengan pikiran terbuka, mestinya setiap
solusi itu di menej dengan baik, bukan berarti diterima, bukan berarti ditolak.
Semakin banyak solusi, dan resolusi, memang
akan semakin rumit, tapi disisi lain sadarlah, ternyata masih banyak orang yang
peduli dengan organisasi kita.
2.
Menyadarkan bahwa setiap pemimpin bukanlah
manusia sempurna, eksistensi pemimpin.
Saat sebuah solusi lahir, sebenarnya saat
itulah eksistensi seorang pemimpin dibutuhkan. Salah satu peran seorang pemimpin
adalah mengambil keputusan. Disisi lain, pemimpin akan menghadapi keadaan seperti
buah simalakama, tapi sekali lagi ingat,
“setiap hal adalah keputusan, bahkan diam dan tidak memutuskan pun adalah keputusan..”
Maka, seorang pemimpin wajib mengambil
keputusan..!! hal yang kemudian akan dipertimbangkan jika keputusan yang kita
ambil ternyata salah,
“perbaiki hal yang jelas-jelas salah, jangan memperbaiki kesalahan yang belum diketahui letak salahnya..”
Inilah eksistensinya, jika pemimpin
berhasil mengambil keputusan, maka pemimpin itu akan dianggap ada, jika
pemimpin salah, dan faham letak kesalahannya, maka pemimpin itu akan lebih
mudah memperbaiki kesalahannya. Apa indicator kesalahan..???? kritik, konflik,
dan perbedaan..!!
Pada akhirnya, ini seperti sebuah siklus
yang akan selalu ada di dalam organisasi dan struktur kepemimpinan. Pemimpin yang
cakap mestinya memahami hal ini, dan memiliki paradigma berfikir yang unik dan
berbeda.
Hmmmm…
what i think about Leadership..
4/
5
Oleh
hadad