Selasa, 21 Mei 2013

Quotes ghaib dari orang tuaku..


Eits, lagi-lagi ini artikel jebakan.. hehe.. ini bukan membahas soal hantu ya.. apa lagi penampakan.. bukan.. bukan.. ini hanya soal sebuah quotes atau pesan mutiara yang saya dapat dari kedua orang tua saya. Kenapa pakai kata ghaib..?? karena sebenarnya pesan ini tidak pernah ada, tidak pernah mereka katakana, tidak berwujud dan hanya terngiang-ngiang di kepala, yaaa ini hanya sebagai bentuk husnuzhon kepada mereka, semoga menjadi nilai ibadah di sisi mereka.

Mungkin ini sebenarnya artikel lanjutan dari cerita saya sebelumnya yang berjudul Pendidikan nah disini saya hanya berimajinasi saja tentang “pesan ghaib” mereka itu.

Dulu, orang tua sangat permisif, atau bahkan terkesan membiarkan saya terserah mau jadi apa, terserah mau bagaimana. Tepatnya saatnya menginjak MTS-MA, saya dibiarkan begitu saja, tapi jauh sebelum itu, secara tidak sadar, saya dibekali banyak ilmu dasar (bukan ilmu yang dibangku kuliah yah, ini semacam ilmu buat imunisasi :P ), yang pada akhirnya justru melindungi saya di masa depan yaitu hari ini.

Inilah ilmu itu..
Saya sering bertanya-tanya kenapa ibu saya sangat galak kalau soal ngaji, belajar, akhlak, berkali-kali saya menangis akibat galaknya beliau (atau sayanya yang cengeng, entahlah..), saya sering membantah dengan berkata,”saya kan masih anak-anak..” kadang ibu melunak, tapi setengah jam kemudian.. “ngajiiiii….” *Yaaahhh…
berbeda lagi dengan ayah saya, beliau orangnya pendiam, kadang jadi pahlawan kalau ibu kelewat galak (sebenernya bukan galak sih, tapi agak keras gitu.. sayanya saja yang agak cengeng.. hehe..), tapi beliau sama tegasnya soal sikap, kedewasaan, sepertinya beliau bertanggung jawab soal kepribadian saya sebagai laki-laki, sudah kebiasaan kalau dulu jalan sama bapak, saya selalu terengah-engah, bapak saya kalau jalan cepat banget. Pernah suatu malam saya dimarahi oleh bapak, itu karena saya dijaili oleh teman sampai nangis, saat itu bapak cuma bilang dengan nada keras,”laki-laki gak boleh nangis..!!” disaat teman-teman sebaya saya di belain bapaknya, kalau nangis, saya malah dibentak.. *yaaahhh lagi

hari ini umur saya 22 tahun, banyak prestasi yang berhasil saya raih. Dengan segala kerendahan saya katakan, “ini adalah prestasi kedua orang tua saya..”.
Kini tinggal hanya bapak saya yang ada, dan beliau masih mendidik saya seperti itu, membiarkan saya tumbuh menjadi pria dewasa sesuai dengan jalan yang saya pilih. Ingat obrolan saat saya memilih untuk berhenti kuliah, beliau hanya bertanya, “kenapa berhenti..??” dan tidak mempermasalahkan itu.
sejenak saya merenungi kembali catatan perjalanan saya. Kalau flashback ke usia 13 tahun, Seperti menemukan sebuah pesan tersembunyi yang isinya, mungkin begini..
“nak, menginjak usia remaja ini, kami sudah tak kuasa lagi untuk mendidikmu, mengajarimu membaca, menulis, berhitung seperti dulu. Kamu akan tumbuh menjadi pria dewasa, tentu kamu tak ingin dilihat sebagai anak mama atau anak papa, kamu tidak ingin terlihat seperti anak cengeng dan manja lagi, maka izinkan kami untuk mendidikmu satu hal lagi, mandiri.
Mulai detik ini kami akan melepasmu, kamu tidak dilarang kok untuk pacaran, untuk pulang jam berapa, bahkan tengah malam sekalipun, untuk berteman dengan siapa, tapi satu hal saja, kamu mesti bertanggung jawab dihadapan Allah.

Siapalah kami, tak berhak kami melarang-larangmu, memerintahmu, sementara kami pun masih banyak dosa, kami manusia yang serba kekurangan, karena itu, biarlah kami menyerahkanmu kembali kepada Allah, Dia yang menciptakanmu, Dia yang memberimu rizki, biarlah selanjutnya Dia yang akan mendidikmu, melindungimu, dan mengarahkanmu kejalan yang terbaik.

Nak selanjutnya kami hanya mampu berdo’a semoga kamu menjadi muslim yang sholeh..”

Ya, sampai detik ini pun saya masih berharap atas do’a yang sama.

Saat kecil, setiap kali kedua orang tua saya habis Shalat, lirih namun selalu dikeraskan sebuah do’a khusus, “Robbi habli minasholihiin..”

Artikel Terkait

Quotes ghaib dari orang tuaku..
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email