Selasa, 12 Maret 2013

Galau…??? Ini petunjuknya…

Mestinya, seorang muslim itu sudah tahu apa petunjuk kehidupan yang utama, ya Al-Qur’an..!! nah lalu apa lagi…??? K haha… maaf.. maaf.. memang masalahnya kayak gini, orang-orang yang sedang galau itu selalu saja keras kepala, udah tahu obat hati itu tilawah, eh masih aja cari yang lain selain Qur’an. Lagi galau bukannya tilawah, malah play lagu melankolis, lagi galau bukannya kaji Al-Qur’an, malah duduk termenung ditengah malam bertabur bintang disudut sunyi gelap dalam kesendirian, lagi galau malah minum bayg*n… halaahh..

Berbicara soal petunjuk, jika kita buka Al-Qur’an rasanya semua petunjuk sudah ada disana, kurang apa lagi sih..?? makanya saat tilawah, saya sering kali menganjurkan baca juga terjemahannya, baca juga tafsirnya.. males..??? pantes galau..

Allah itu Maha Penyayang, ia menciptakan masalah pasti dengan solusi, tidak hanya satu, bahkan dengan banyak solusi. Lantas, orang yang galau itu sering mengaggap Allah itu apa..?? berdo’alah kepadaNya, bertawakalah, dan selesaikan masalahnya.. ingat.. selesaikan,,!!

Adalagi tips sederhana menghindari galau, tegas..!! katakan A untuk A.. B untuk B.. ambil setiap keputusan disetiap kesempatan dengan tegas, dan bertanggung jawablah. Contoh, kalau mau pacaran tegaslah, tegas pacaran, dan tanggung jawab entar masuk neraka, begitu juga sebaliknya, kalau mau masuk surga tegaslah untuk mengatakan putus pada pacar.

Ngomong-ngomong galau itu dari mana sih..??? syetan..!! nah, berarti orang yang sering galau itu..??? disekelilingnya banyak syetan… ayo segera hijrah..!!

Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazn…

Wallahu a’lam

sumber gambar

Senin, 11 Maret 2013

Dilema Polisi

Dilema Polisi


Sempat ramai kasus TNI vs Polisi tempo hari, sampai berujung pembakaran kantor polres di sumut sana. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerusakan bangunan, serta kendaraan operasional tidak terhindarkan, dan yang lebih parah tentu saja nilai integritas dari kedua institusi ini.

Merunut jauh kebelakang, kasus ini dimulai ketika ada seorang anggota TNI yang tewas tertembak oleh anggota kepolisian januari silam. Setelah 2 bulan lebih kasus tersebut berjalan, pihak TNI mendatangi polres guna mempertanyakan kelanjutan kasus penembakan tersebut. Namun, dikarenakan jawaban yang diberikan pihak kepolisian tidak cukup memuaskan, anggota TNI pun kalap dan merusak semua yang ada di polres tersebut.

Sebenarnya kasus serupa bukanlah hal yang aneh, gesekan antara TNI dan Polri sudah seringkali terjadi terutama di tempat-tempat tertentu. Ada dua alasan kenapa gesekan ini terjadi, pertama dualisme TNI dan Polri yang terjadi semenjak reformasi silam, yang memisahkan kedua institusi ini. Kedua saat terjadi gesekan kepentingan-kepentingan pihak yang tidak bertanggung jawab, perhatikan notabene kasus-kasus serupa terjadi didaerah-daerah yang dikuasai perusahaan-perusahaan yang menggunakan lahan-lahan besar, seperti perkebunan sawit. Untuk menjaga keamanan, bahkan memenangkan persaingan, maka digunakanlah dua institusi ini untuk melancarkan kepentingannya. Maka tidak jarang pula, jika gesekan-gesekan ini memang terjadi akibat ulah pihak ketiga.

Sebuah instrument hukum yang kelabu

Seharusnya dualisme itu tidak terjadi saat TNI maupun Polri professional dalam mengemban tugas-tugasnya. Dua institusi ini meskipun memiliki kesamaan fungsi, namun terdapat pula perbedaan karakteristik yang mestinya saling melengkapi. Entah ada atau tidak sebuah aturan yang menyebutkan, melindungi siapapun yang mampu membayar lebih mahal. Saya hanya orang awam, namun ini sudah bukan rahasia lagi saya kira, buktinya bagaimana dua institusi ini bisa dimanfaatkan sedemikian rupa sampai terjadi konfrontasi seperti ini.

Saya tidak ingin jauh menelisik kasus ini lebih dalam, namun pahamilah rakyat hampir sudah tidak percaya lagi dengan TNI apalagi polisi. Jika merunut kembali daftar dosa polisi, Jendral yang ditangkap KPK karena korupsi milyaran, polisi yang terus-menerus “bertengkar” dengan KPK, polisi yang seringkali menagih uang lebih untuk adminsitrasi hanya untuk BAP, dan tentu saja polisi yang melipat-lipat uang dijalanan dengan dalih “tilang”.

Wallahu a’lam

Jumat, 08 Maret 2013

Penampakan..!!

Penampakan..!!


Maaf, bukan posting tentang penampakan hantu ya.. kalau terlanjur kecewa silahkan ditutup saja browsernya, mau baca juga gak apa-apa. hehehe

Secara teori semua manusia itu sama, gak ada bedanya. Punya tangan, kaki, kepala, dan perut, mungkin ada beberapa yang memiliki “kebutuhan khusus” tapi setidaknya, normalnya, semuanya sama. Tapi pernahkah kita berfikir, kenapa orang lain berbeda..??

- Bill gates, orang terkaya.
- Obama, orang terpengaruh.
- SBY, orang ter.. galau (becanda)
- Genghis khan, orang terobsesif.
- Hitler, orang ter-kontroversi
- Yang punya blog, orang yang paling tidak dikenal (puassss..???????)

Sekilas membaca deretan nama itu, pernah terbersit gak, kenapa mereka bisa ya..?? sedangkan kita..?? hmm.. padahal tadi kan secara teori sama, fisik sama, psikis sama, makanan sama, waktu hidupnya pun sama sehari 24 jam, lantas kenapa beda..?? oke, menurut penulis yang membedakan adalah kesempatan “menampakan diri”.

Kenapa saya pake judul “penampakan” dan “menampakan diri”..?? itu karena, kaum hantu sudah lebih dulu mengenal teori ini. Coba, kalau dihitung jenis hantu, kita Cuma kenal dengan pocong, tuyul, kuntilanak, genderuwo, dan yang lainnya, tapi padahal hantu itu banyak (yang penulis tahu, hantu itu jelmaan jin atau syetan, nah syetan ini kan abadi sampai kiamat, kebayang gak, dari syetan zaman Nabi Adam sampe sekarang numplek, gak keitung kan..??). kenapa kita hanya kenal syetan “itu”..?? karena mereka yang paling eksis dan paling rajin menampakan “diri”nya. Jadilah mereka itu hantu paling sukses disbanding hantu-hantu yang lainnya (lain kali saya akan buat acara seminar “tips Sukses” dengan pengisi acara pocong, kuntilanak, dan tuyul.. -_- )

Oke, kita tinggalkan dunia hantu, kenyataannya teori tadi memang berlaku pun bagi manusia. Kenapa kita mengenal bill gates sebagai orang terkaya, karena dia rajin berkoar-koar tentang harta kekayaanya, baik itu secara langsung atau pun tidak langsung. Kenapa kita mengenal Robert kiyosaki sebagai The Rich Father..?? karena dia rajin berkoar-koar tentang teori Rich Father-nya.

Perbedaanya ternyata hanya itu, mereka berani menampakan dirinya. Mereka berani berkata, ITS ME..!! tidak peduli salah atau benar, keliru atau tepat, yang penting eksis dulu, tampil dulu. Saya pribadi banyak mengenal orang-orang sukses melalui akun twitter, kenapa saya tahu kalau mereka sukses..?? karena mereka bilang, saya adalah orang sukses..!! kalau mereka tidak bilang, saya sukses, mana mungkin saya tahu kalau mereka sukses..???

Oke, tapi ini mungkin artikel kelanjutan dari artikel brand dan brand part 2. Jadi sebelum menampakan diri, pikirkan terlebih dahulu apa yang mau di perlihatkan. Jangan asal menampakan diri, salah-salah dianggap orang bodoh dan gila lagi. Hehe.

Sederhanya seperti itu, kalau kita ingin dikenal sebagai orang sukses, katakan dulu kalau “saya orang sukses”, kemudian berpenampilanlah layaknya orang sukses, dan berperilaku seperti orang sukses.

Wallahu a’lam

Oh Lele..

Oh Lele..


Di halaman belakang rumah, ada sebuah sumur yang tidak terurus, memang keluar air sih, tapi kualitasnya agak buruk. Setelah terbengkalai cukup lama, akhirnya saya memutuskan memelihara beberapa ekor lele disana, dengan harapan semoga kualitasnya menjadi lebih baik (agak bodoh gak sih..??)

Beberapa hari kemudian, kualitas air malah semakin buruk, beberapa ekor lele pun menjadi korban tewas mengenaskan..hmm.. akhirnya, saya memutuskan untuk “menyelamatkan” sisa lele yang ada. Mulailah saya persiapkan peralatannya, sebuah jaring, dan tongkat. Karena sumur itu dalamnya hampir 5 meter, proses evakuasi pun berjalan alot (kayak berita aja..). 15 menit tengkurep dimulut sumur, ngubek-ngubek isi sumur, hasilnya gak ada satu pun lele yang tertangkap. Padahal secara stastitik mestinya ada 6 ekor lele yang numpuk didasar sumur.. (halah gini jadinya kalau professor disuruh nangkep lele.. kebanyakan teori..)

Ya sudahlah, saya menyerah dan rencananya mau dilanjut besok saja. Nah, sore tadi kepikiran, kenapa gak ada satu pun lele yang tertangkap ya..?? iseng-iseng ngehayal, mungkin ini yang terjadi didasar sumur..

Lele A :“Eh awas lo, tuh si hadad mau nangkep kita..”
Lele B :”ah masa..??? ya elah, udah idup susah gini masih mau ditangkep aja kita..??”
Lele C: ” ya mo gimana lagi, lha emang kita enak buat digoreng, dibikin pecel noh kayak di pasar..”
Lele D:”yang pake sambel goreng itu ya..???”
Lele E: “huss lo malah ngebayangin sih.. terus gimana nih.?? Mending kita ditangkep, terus digoreng, atau kabur aja nih..??”
Lele F:”Ya elah.. pake Tanya lagi… ya lari lah.. kita,, meskipun lele.. mesti punya harga diri.. enak aja udah disimpen disumur bau, eh sekarang malah mau digoreng.. enak aja..” (kayaknya lele ini yang paling benci sama saya..hmm)
Lele A :”tuh si hadad dataaannggg….!!kabuuuurrrr….!!!!”
Dan akhirnya ke 6 ekor lele pun lari terbirit-birit mencari persembunyiannya masing-masing.

Kalau bener ini yang terjadi alangkah buruknya prasangka mereka, padahal niat saya nangkep lele adalah untuk menempatkan mereka di akuarium di rumah. Kan hidup lele pun jadi lebih baik, dan terurus dari pada di sumur yang bau itu. Besok InsyaAllah, saya akan lanjutkan usaha menangkap lele, kalau masih susah juga terpaksa deh pake bom ikan………………………………. Becanda deh.

Hikmah

Sahabat, entah berapa sering kita berperilaku seperti lele tadi. Terkadang banyak berkilah atas semua hal yang terjadi dalam hidup kita, keras kepala, dan sombong, padahal jika diperhatikan, Allah itu Maha Penyayang lho. Banyak dari kita hobi mengeluh, meratap, atau bahkan mengutuk takdir, padahal, Allah tahu yang terbaik untuk kita. Allah berkali-kali memberi kesempatan untuk kita agar keluar dari keadaan buruk, dan susah, tapi kenyataanya kita malah bandel untuk tetap disana.

Sudahlah, mari kita bertawakal, ikhtiar secukupnya, bukan berarti pasrah, bukan pula menganggap ikhtiar adalah segalanya, sampai melupakan kehendak Allah. Jika ikhtiar sudah optimal, dan ternyata keinginan kita belum terwujud, percayalah Allah tahu yang lebih baik untuk kita.

Mau lele goreng..?? J