Inilah pesta demokrasi terbesar di jawa barat, pemilihan
gubernur langsung oleh rakyat. Ada 5 calon yang akan memperebutkan posisi
sebagai gubernur dan wakil gubernur, tentunya setelah kurang lebih 5 bulan
proses sosialisasi nampaknya besok rakyat sudah mengenal sosok-sosok yang akan
mereka pilih. Janji, visi, dan tentu saja catatan record dari ke 5 kandidat,
semoga besok bisa memilih dengan tepat.
Sebelum lebih jauh, disini saya akan membahas pentingnya
pemilihan dalam sebuah system bernama demokrasi. Akan tetapi apakah saya
menyetujui demokrasi..?? saya nyatakan TIDAK.. demokrasi setidaknya bagi bangsa
ini telah gagal, begitu pun dengan bangsa-bangsa lain (lebih jauh tentang
pandangan saya tentang system politik silahkan di baca di menu khilafah). Akan tetapi
sebuah system bernama demokrasi ini menawarkan kesempatan yang besar kepada
rakyatnya untuk melakukan pemilihan sebagai hak politiknya.
Kembali ke pembahasan, maka apa pentingnya seorang pemilih
dalam pemilu..?? didalam pemilihan kita mengenal istilah satu orang satu suara, dalam
memenangkan satu kepentingan politiknya, maka para kandidat-kandidat
berlomba-lomba untuk mendapatkan suara tersebut. Para kandidat “menjual”
dirinya dengan berbagai janji, visi, idealism, dan program-program, tentunya dalam
tahapan kampanye, hal itu hanya wacana, hanya sebuah tawaran, maka terjadilah
sebuah negosiasi politik antara kandidat dan pemilih. Dan jika “negosiasi” itu
selesai, dan mencapai kata sepakat, maka suara rakyat akan secara langsung mendukung
semua janji, program, dan visi, kandidat yang ia pilih. Namun, semakin lama
mestinya system ini berkembang kea rah yang lebih baik, mestinya rakyat sebagai
pemilih sudah bisa mengenal, dan memilih dengan cara yang tepat, tidak lagi
dengan membeli kucing dalam karung. Rakyat harus semakin pintar membaca hal-hal
“yang dibelakang” para kandidat.
Sebuah motif lah sebenarnya yang akan membedakan antara
wacana, dan visi, sebuah janji omong kosong dengan program nyata. Motif ini
bisa dikenali dengan track record, atau nampaknya istilah “dari mana dan siapa
temannya pun” bisa digunakan untuk mengenali the real of candidate yang
sebenarnya. Kenapa ini penting..?? karena lagi-lagi suara yang kita pertaruhkan
juga senilai pentingnya, bayangkan jika ternyata kandidat yang kita pilih
justru malah mencari keuntungan pribadi dengan jabatannya itu, siapa yang
bersalah..?? apakah kita sebagai pemilihnya juga ikut bersalah..?? nampaknya
sih iya.
Makanya, pemberian suara di sebuah forum bernama pemilihan
ini bisa jadi bernilai ibadah, disaat, kita benar-benar secara sungguh-sungguh
mengenali, dan memahami sosok dari setiap kandidat, yang pada akhirnya, setiap
suara yang kita berikan nanti akan menjadi setidaknya satu solusi untuk berubah
menjadi lebih baik. Ada pun, jika sebaliknya, jika forum pemilihan ini belum
apa-apa saja sudah ada money politik, black campaign (fitnah), korupsi, ini
adalah ajang maksiat legal terbesar di negeri ini.
Terakhir, saya akan menggambarkan bagaimana situasi rakyat
sebagai pihak pemilih. Nampaknya ilustrasi buah simalakama ada di tubuh rakyat,
jika kita menilai semua kandidat adalah buruk, maka memilih dan memenangkannya
pun adalah sebuah usaha yang buruk juga, begitupun dengan golput, itu sama saja
dengan membiarkan yang buruk yang menang.. hmmm.. bagaimana pun sulitnya itu,
besok bagusnya tetap ke pemilihan saja, dan pilih lah yang terbaik, meski
diantara yang terburuk.
sebuah opini : pilgub jabar
4/
5
Oleh
hadad