setelah selesainya tulisan pertama tentang manusia pertama di bumi
(http://www.facebook.com/notes/abdullah-al-haddad/rangkaian-sebuah-cerita-the-dreamer-part-1-the-begin/10151007979001023),
saya masih penasaran dengan kenyataan liberalisme di dunia pendidikan
terutama di bidang sains ini. akhirnya saya mencoba kembali menggali
sebuah pendapat baru yang jauh lebih kompleks, dan lebih rumit,
penciptaan alam semesta.
seperti kita ketahui, alam semesta ini ada karena diciptakan, dan sebagai umat muslim siapa lagi penciptanya, kalau selain Allah SWT. banyak teori yang diajukan, perihal proses penciptaan alam semesta, di mulai dari teori kabut, teori evolusi, sampai teori big bang, dan sejauh ini teori yang paling kuat adalah teori big bang.
teori big bang adalah teori yang mengatakan bahwa dulunya alam semesta ini berasal dari sebuah titik atom, yang kemudian meledak menghasilkan jutaan debu, yang lambat laun debu-debu itu terikat dan membentuk sebuah sistem semesta yang lebih kompleks. proses ini memakan waktu yang sangat lama, mencapai miliaran tahun. penggambaran teori big bang ini sangat mendetil dan sangat lengkap, dari mulai terbentuknya matahari, bumi, planet, tata surya dan lain sebagainya. sehingga amat kecil kemungkinannya teori ini dapat terbantahkan.
awalnya tidak ada celah bagi teori ini, semuanya tersusun rapi dan nampak sangat real (ditunjang dari pembuktian-pembuktian para ilmuwan yang sangat meyakinkan). namun persoalannya, bagaimana jika di korelasikan dengan Al-Qur'an..?? sebuah artikel yang sangat bagus saya temukan, bagaimana para ahli tafsir berkelas (mulai dari ibnu katsir, sayyid qutb, buya hamka dan lainnya) mencoba menguak rahasia penciptaan alam semesta ini, silahkan cek di http://arismansuyendra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=117:terciptanya-alam-semesta-menurut-al-quran&catid=56:keajaiban-dan-iptek&Itemid=119
lagi-lagi saya menemukan sebuah konsep berfikir liberal bermain disana. bagaimana kita di paksa (atau secara tidak sengaja) berusaha menggambarkan sebuah kehendak Allah dengan logika manusia. padahal, logika manusia adalah sebuah alat yang lemah dan bahkan terlalu lemah untuk menyaingi atau memahami konsep Allah bekerja. jika batasan-batasan ini ditabrak, yang terjadi manusia akan menjadi semakin lemah dan hina. contoh menariknya, Allah sudah menetapkan bahwa manusia adalah makhluk yang mulia (bahkan malaikat pun diperintahkan sujud (menghormati) kepada nabi adam), tetapi manusia dengan sifat liberalnya malah mencari-cari dan menabrak ketetapan Allah dengan mengemukakan konsep evolusi, yang akhirnya menjadikan manusia berasal dari kera, sangat lemah dan sangat hina. naudzubillah.
menutup artikel ini, saya mengutip penjelasan Sayyid qutb di dalam kitab fizhilalil qur'an, ketika menjelaskan surat Al-Mulk ayat 3 "Di dalam zilal nya bahwa langit tujuh tingkat itu jangan ditafsirkan dengan ilmu pengetahuan (science, sains) yang bisa berubah-ubah. Karena penyelidikan manusia tidak akan lengkap menghadapi alam cakrawala yang begitu luas." Subhanallah.
tidak lupa saya menghaturkan salam hormat dan kagum kepada semua ahli mufassir yang telah meluangkan kehidupannya untuk mengajar dan menjaga Al-Qur'an, petunjuk utama bagi umat muslim.
Wallahu a'lam
seperti kita ketahui, alam semesta ini ada karena diciptakan, dan sebagai umat muslim siapa lagi penciptanya, kalau selain Allah SWT. banyak teori yang diajukan, perihal proses penciptaan alam semesta, di mulai dari teori kabut, teori evolusi, sampai teori big bang, dan sejauh ini teori yang paling kuat adalah teori big bang.
teori big bang adalah teori yang mengatakan bahwa dulunya alam semesta ini berasal dari sebuah titik atom, yang kemudian meledak menghasilkan jutaan debu, yang lambat laun debu-debu itu terikat dan membentuk sebuah sistem semesta yang lebih kompleks. proses ini memakan waktu yang sangat lama, mencapai miliaran tahun. penggambaran teori big bang ini sangat mendetil dan sangat lengkap, dari mulai terbentuknya matahari, bumi, planet, tata surya dan lain sebagainya. sehingga amat kecil kemungkinannya teori ini dapat terbantahkan.
awalnya tidak ada celah bagi teori ini, semuanya tersusun rapi dan nampak sangat real (ditunjang dari pembuktian-pembuktian para ilmuwan yang sangat meyakinkan). namun persoalannya, bagaimana jika di korelasikan dengan Al-Qur'an..?? sebuah artikel yang sangat bagus saya temukan, bagaimana para ahli tafsir berkelas (mulai dari ibnu katsir, sayyid qutb, buya hamka dan lainnya) mencoba menguak rahasia penciptaan alam semesta ini, silahkan cek di http://arismansuyendra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=117:terciptanya-alam-semesta-menurut-al-quran&catid=56:keajaiban-dan-iptek&Itemid=119
lagi-lagi saya menemukan sebuah konsep berfikir liberal bermain disana. bagaimana kita di paksa (atau secara tidak sengaja) berusaha menggambarkan sebuah kehendak Allah dengan logika manusia. padahal, logika manusia adalah sebuah alat yang lemah dan bahkan terlalu lemah untuk menyaingi atau memahami konsep Allah bekerja. jika batasan-batasan ini ditabrak, yang terjadi manusia akan menjadi semakin lemah dan hina. contoh menariknya, Allah sudah menetapkan bahwa manusia adalah makhluk yang mulia (bahkan malaikat pun diperintahkan sujud (menghormati) kepada nabi adam), tetapi manusia dengan sifat liberalnya malah mencari-cari dan menabrak ketetapan Allah dengan mengemukakan konsep evolusi, yang akhirnya menjadikan manusia berasal dari kera, sangat lemah dan sangat hina. naudzubillah.
menutup artikel ini, saya mengutip penjelasan Sayyid qutb di dalam kitab fizhilalil qur'an, ketika menjelaskan surat Al-Mulk ayat 3 "Di dalam zilal nya bahwa langit tujuh tingkat itu jangan ditafsirkan dengan ilmu pengetahuan (science, sains) yang bisa berubah-ubah. Karena penyelidikan manusia tidak akan lengkap menghadapi alam cakrawala yang begitu luas." Subhanallah.
tidak lupa saya menghaturkan salam hormat dan kagum kepada semua ahli mufassir yang telah meluangkan kehidupannya untuk mengajar dan menjaga Al-Qur'an, petunjuk utama bagi umat muslim.
Wallahu a'lam
rangkaian sebuah cerita part 2 - next
4/
5
Oleh
hadad