Rabu, 23 Januari 2013

pendapat soal jodoh part 2

pendapat soal jodoh part 2



1.      Ta’aruf ≠ pacaran
Bukan dan tidak akan pernah sama..!! ya, ta’aruf itu adalah proses perkenalan yang tanpa melanggar hukum syar’i. begini, biar jelasnya lihat saja tabel perbedaan berikut,

Ta’aruf
Pacaran
Sesuai Syar’i
Melanggar Syar’i
Menjaga diri
Buka-bukaan
Melalui pihak ke-3
Langsung, face to face
Diketahui wali
Jarang diketahui wali
Seminggu, maksimal sebulan
2 tahun
95 % Nikah
95 % Putus
Ibadah
Dosa

Lagi pula, jangan pernah salah memahami arti dari ta’aruf. Meskipun memiliki arti perkenalan, bukan berarti proses perkenalan itu hanya cukup dalam waktu seminggu atau lebih, saya yakin manusia dengan segala kompleksitas nya membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk mengenal lebih jauh. Makanya, proses ta’aruf yang sejatinya dilakukan setelah pernikahan.
Prosesi ta’aruf itu hanya sekelumit saja, seperti yang telah Rasulullah gambarkan, cukup hanya melihat 4 aspek,
1.      Agama
2.      Keluarga
3.      Harta
4.      Wajah

Dan dalam waktu untuk melihat 4 aspek itu saja saya kira cukup dalam prosesi ta’aruf, gak usah pengen tahu sampai dalem-dalemnya, entar aja. K

2.      Pesan khusus dari Ust. Salim A Fillah
Nah, sebelumnya di artikel kultwit salim a fillah, ada pesan bagi yang tengah mencari jodoh. Ada beberapa hal yang mesti dipersiapkan sebelum pernikahan tiba

a.       Kesiapan Ruhiyah
Memahami arti nikah sebagai salah satu prosesi ibadah, maka akan menghasilkan konsekuensi dan tanggung jawab dirinya kepada Allah. Kewajiban paling utama dalam rumah tangga adalah memastikan keselamatan semua anggota keluarganya di akhirat kelak. Memang, kita tidak tahu apa-apa perihal nasib disana, namun dengan menyadari hal ini maka kita diharuskan untuk melakukan sedaya upaya untuk menyelamatkan pasangan dan anak-anak dari api neraka.
Tanggung jawab, kepemimpinan, kedewasaan, kebijaksanaan, dan pengendalian diri, adalah beberapa hal yang mesti dilatih. Ingat, setelah menikah nanti, hidup itu jadi berdua, makan berdua, tidur berdua, rumah berdua, kamar berdua, tabungan pun berdua, hidup berdua seperti ini butuh kesiapan mental yang gak main-main lho.

b.      Kesiapan ilmu
Belajar, belajar, dan belajar. Belajar ilmu rumah tangga, belajar hukum-hukum mu’amalah, belajar kepemimpinan, pendidikan, psikologi, dan sssttt… bagi laki-laki WAJIB belajar ilmu haidh dan nifas..!!

c.       Kesiapan fisik
Fisik adalam artian, kesiapan seksual untuk membuahi. Ya, bagaimana pun juga salah satu tujuan pernikahan adalah memastikan regenerasi umat, makanya, dianjurkan untuk menjaga kesuburan, dan ketahanan fisik. Selain itu, ya biar jangan sakit saja.. :P

d.      Kesiapan finansial
Maaf, ini bukan berarti seseorang yang akan menikah itu harus kaya-raya, harus mapan, atau harus punya harta banyak, yang dimaksud di sini adalah mental kaya. Asal tahu saja, Ust. Salim A Fillah sendiri menikah dengan biaya hutang, artinya boro-boro kaya, beliau mulai kehidupan rumah tangga pun dengan nilai – (minus), tapi disini lah keimanan dan mental kaya bermain, meski begitu, Ust. Salim sendiri sekarang adalah ustadz yang paling rajin woro-wiri ke luar negeri untuk berdakwah, keren ya..?? kuncinya, iman sama Allah, dan tanggung jawab.

e.       Kesiapan Sosial
Ini sebenarnya jurus pamungkas, yang harus dikuasai mereka yang memutuskan menikah. Setelah berumah tangga nanti, mereka akan mewakili sekelompok individu yang hidup dalam organisasi yang bernama keluarga. Keluarga ini adalah satu bagian dari sebuah sistem lingkungan, yang bernama masyarakat. Nah, maka sebuah keluarga ini wajib mensosialisasikan dirinya ke tubuh masyarakat, pro aktif dalam setiap aktvitas, dan berhubungan baik dengan para tetangga. Ingat juga, setelah menikah nanti dunia itu bukan hanya milik kalian berdua lho.. ada 7 milyar penduduk bumi yang harus tahu kalau kalian itu adalah pasangan serasi, cinta sejati.. eee.. cieee.. lagiiii…

Terakhir, di penutup artikel ini, lagi-lagi mengutip dari Ust. Salim A Fillah, umur seseorang disaat memutuskan menikah tidak terkait dengan tergesa-gesaan, mungkin ada yang menikah di umur 20 tahun, tapi jika persiapannya sudah di mulai dari umur 15 tahun, maka itu adalah umur yang sangat matang untuk menikah, beda lagi jika menikah di umur 30 tahun, tapi persiapannya baru di mulai di umur 29 tahun, meski tua, tapi umurnya belum siap untuk menikah..

Wallahu a’lam
pendapat soal jodoh part 1

pendapat soal jodoh part 1


Disini saya akan beberkan beberapa pendapat, sebenarnya sih bukan hal yang aneh, dan luar biasa juga, cuman sharing saja lah.

Oh iya, kenapa mesti jodoh..?? hehehe.. entah.. tapi yang pasti setiap manusia itu memiliki jodoh kan..?? nah ini hanya fakta yang mungkin bisa dijadikan guide dalam ikhtiar mencari dirinya itu. Oke, apa sebenarnya itu, cekibrot..

1.      Jodoh kita itu sudah ada
Di lauh mahfuz sana, nama jodoh kita itu sebenarnya sudah ada. Bukan hanya nama, karakter pasangan, waktu ditemukan, dan tempat (entah itu bertemunya, dan hidup bersama kelak) sudah digariskan. Jadi sebenarnya, gak usah risau saat kita belum tahu siapa jodoh kita yang penting dia itu ada.

Pertanyaannya, kenapa kita tidak dikasih tahu siapa jodoh kita.?? Ini lah hikmah yang sengaja disusun oleh Allah, saya sering menyebutnya “Strategi Allah”. Karena, dibalik ketidak tahuan kita soal isi lauh mahfuz, disana terdapat nilai ikhtiar yang luar biasa besar, ini berarti, meski jodoh kita sudah ada, kita wajib berikhitiar, kalau aktivis bilang, ikhtiar “menjemput Jodoh”. Kenapa menjemput..?? karena memang sudah ada, jodoh itu dijemput, dia sedang menanti.. eee.. cieee..

2.      Umur yang tepat untuk menikah
Rasulullah sendiri menikah di umur 25, dan kebetulan Peraturan di Negara ini pun mengatur umur ideal untuk menikah (terutama laki-laki adalah umur 25). Namun izinkanlah saya mengutip tinjauan dari Ust. Salim A Fillah, tentang pernikahan ini.

Kalau diperhatikan definisi dari baligh adalah, kesiapan fisik untuk melakukan proses reproduksi secara seksual. Artinya, ketika seseorang telah menginjak umur baligh, maka dia secara fisik telah siap untuk menikah. Memang tinjauan ini hanya di tinjau dari segi fisik, belum meninjau segi mental yang berpengaruh sangat besar dalam hubungan rumah tangga.

Tapi, sebenarnya ini adalah sebuah tanda, jika melihat pengalaman langsung dari ust. Salim A Fillah, maka umur baligh ini adalah start point untuk memulai ikhtiar penjemputan jodohnya. Ya, seharusnya bagi laki-laki, setelah menginjak umur 15 tahun, dan umur 9 tahun bagi perempuan, ia sudah memikirkan, dan sudah berikhtiar soal jodohnya. Oh iya, ikhtiar yang dimaksud bukan berkoar-koar nyari jodoh, tapi lebih kearah belajar tentang rumah tangga, memumpuk mental kepemimpinan, tanggung jawab, dan tentu saja, belajar menafkahi.

3.      Yang menjemput dan di jemput
Lumrah bagi kita, khususnya di Indonesia, yang berikhtiar maksimal itu ya laki-laki, perempuan Cuma nunggu lamaran saja dirumah. Padahal, ini tidak sepenuhnya benar, karena di pihak perempuan pun sebenarnya ada ikhtiar yang mesti, atau bahkan wajib, dilakukan.

Ya, pihak, sekali lagi pihak perempuan, yang diwakili oleh walinya lah sebenarnya yang wajib berikhtiar mencarikan jodoh untuk anak perempuannya. Kenapa..?? logis saja, begini,
a.       Laki-laki yang mencintai seorang perempuan itu belum tentu bisa menilai dirinya sendiri secara objektif. Ini dikarenakan proses pernikahan itu adalah hal baru bagi dirinya. Dengan umur yang relatif muda, dan mental kedewasaan yang masih belum maksimal juga, maka disini sangat penting peran wali untuk “menyeleksi” calon suami bagi anak perempuannya.
b.      Kewajiban seorang wali terputus di saat anak perempuannya menikah. Ini artinya, sebelum dilangsungkannya akad pernikahan, wali wajib menjaga dan memastikan bahwa calon suami bagi anak perempuannya itu adalah calon yang tepat. Karena jika tidak, Allah akan tetap meminta pertanggung jawaban atas keputusan yang ia ambil. Ingat, akad itu kan dengan wali.
c.       Perempuan, maaf, biasanya memiliki penilaian agak lemah. Mungkin, ini dikarenakan karena perempuan lebih mengedepankan perasaannya atau bagaimana (saya kurang tahu.. :P), biasanya asal sudah cinta ya, ayo nikah.. padahal, tidak semudah itu, inilah pentingnya keputusan pernikahan itu sebaiknya dilakukan oleh antar lelaki saja.

Meskipun seperti itu, Islam tidak menutup kemungkinan jika perempuan lah yang memilih jodohnya sendiri, kuncinya komunikasi. Komunikasikan saja kriteria yang kamu (perempuan) inginkan, atau siapa orang yang kamu inginkan, biar wali kamu yang mencarikan dan memilihkan untuk dirimu.


berlanjut ke part 2

Perjuangan Menuju Khilafah


Ada sebagian orang yang mendengar khilafah itu berarti pemberontakan, revolusi, atau bahkan terorisme. Hmmm, itu tidak benar, sama sekali TIDAK BENAR. Pemberontakan, atau revolusi hanya satu cara dari sekian banyak cara untuk menegakkan khilafah, hal ini disesuaikan dengan kondisi yang ada dan berlaku di daerahnya. Disini saya mencoba bercerita 3 situasi global yang terjadi didunia Islam saat ini, dalam usahanya mewujudkan khilafah.
1.      Revolusi
Di beberapa Negara, revolusi terjadi. Rakyat turun ke jalan meminta pertanggung jawaban pemerintah atas kacaunya sistem yang ada, kebanyakan dari mereka meminta pemimpinnya turun, dan diganti, karena menganggap tidak layak untuk memimpin Negara tersebut. Alasannya, banyak diantaranya, kakacauan stabilitas ekonomi, maraknya korupsi, rusaknya sistem ideologi, dan yang paling marak, kepemimpinan yang dictator.

Rakyat menilai sebuah kepemimpinan telah gagal dan saat parlemen tidak mampu mengakomodir suara rakyat, maka rakyat lebih memilih revolusi dengan turun ke jalan langsung. Biasanya hal ini memakan korban, entah itu karena tindakan arogan pemimpinnya, atau pihak-pihak lain yang memperkeruh keadaan.

Negara-negara yang telah melakukan revolusi baru-baru ini, Mesir dan Tunisia.

2.      Pemberontakan
Jika ternyata, pemerintahan yang berlaku lebih zalim dan lebih keras, biasanya revolusi damai tidak akan bisa berbuat banyak, tidak jarang saat revolusi ini jutru pembantaian warga negaranya sendiri berlangsung, dengan berdalih menjaga stabilitas pertahanan, rakyat yang meminta revolusi justru dibantai, dan dengan segala upaya membungkam kebenaran, disinilah dibutuhkan pemberontakan. Tidak jarang saat pemberontakan ini pecah perang sipil yang memakan banyak korban jiwa, ini di akibatkan perjuangan yang berlandaskan ideologi yang mereka yakini.

Negara-negara yang melakukan perjuangan jenis ini adalah, Libya, dan Suriah.

Namun, ada satu hal lagi yang melatar belakangi timbulnya gerakan perjuangan pemberontakan ini, yaitu penjajahan. Unik, disaat Amerika dan sekutunya mengkampanyekan anti penjajahan, justru mereka sendiri gemar menjajah Negara-negara lain yang notabene, berasaskan islam. Maka dalam hal ini pemberontakan menjadi wajib, sebagai bagian dari ikhtiar jihad membela tanah air, dan membela harga diri Umat.

Negara-negara yang tengah berjuang melepaskan diri dari penjajahan adalah, Mali oleh Perancis, Afghanistan oleh Amerika, dan tentu saja yang paling fenomenal, Palestina oleh Israel.

3.      Parlemen/demokrasi
Ini adalah cara yang paling damai, namun memiliki kekuatan paling ampuh dalam perjuangan menegakkan khilafah. Parlemen adalah dengan menciptakan suara mayoritas di tubuh parlemen, sehingga mengakomodir kebutuhan-kebutuhan umat di wilayah tersebut. Parlemen dalam sistem demokrasi adalah sebuah strategi perjuangan yang efektif, yang bahkan mampu mencegah terjadinya revolusi, dan pemberontakan, yang tentu saja memakan banyak korban.
 
Hasil dari perjuangan ini, adalah produk-produk syariat Islam yang diberlakukan, keuntungan dari perjuangan ini adalah saat “produk syariat”nya ini di berlakukan maka yang wajib memelihara dan mengawasi syariat nya itu adalah pemerintahannya itu sendiri. Dengan menguasai sistem legislative, yudikatif, dan eksekutif, perjuangan ini lambat laun akan mampu merubah tatanan kepemerintahan menuju khilafah.

Negara-negara yang tengah berjuang adalah, Turki, dan Indonesia.

Maka, saat berbicara soal Indonesia, maka saya menekankan salah satu ikhtiar jihad kita adalah mengikuti pemilu, dan memilih sebuah partai yang mampu melaksanakan perjuangan itu semua di tubuh parlemen. Tentu saja dalam upaya ini, kita harus banyak ber husnudzon atas semua yang terjadi di partai tersebut, karena kita yang hanya sebagai konstituen tidak banyak tahu tentang strategi politik mereka, yang pasti, setiap muslim itu pasti merindukan khilafah.

Sebenarnya, masih ada beberapa juga barisan perjuangan penegakan khilafah, selain dari parlemen diatas. Namun, apapun perjuangan yang kita pilih, visi kita hanya satu, khilafah tegak di dunia.
KulTwit #Nikah Ust. Salim A Fillah part 2

KulTwit #Nikah Ust. Salim A Fillah part 2


48. Kita masuk persiapan Jasadiyah (Fisik) untuk #Nikah. Ini jua perkara penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, & ketenagaan.

49. Awal-awal, periksa & konsultasilah ke dokter atas termungkinnya sgl penyakit tubuh, lebih-lebih nan terkait kesehatan reproduksi #Nikah

50. Per #Nikah-an itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi & rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah jua hal yang utama.

51. Fisik kita & pasangan bertanggungjawab lahirkan generasi penerus yang lebih baik. Maka perbaiki daya & staminanya sejak sekarang. #Nikah

52. Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tg jawab jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus #Nikah

53. Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan, menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelah #Nikah

54. Jadi, target persiapan fisik #Nikah itu 3 tingkatan; PRIMER: sehat & aman penyakit, SEKUNDER: bugar & tangkas, TERSIER: beauty & charm;)

55. Selanjutnya, persiapan Maliyah (finansial), ini yang paling sering menghantui & membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana. #Nikah

56. Yang tepat bicara persiapan Maliyah ini sebenarnya Ust. @ahmadgozali, izinkan Salim lancang singgung sedikit dgn ilmu nan dangkal #Nikah

57. Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah. Nah, bekerja itu keutamaan & penegasan kepemimpinan suami. #Nikah

58. Ingat & catat: Persiapan finansial #Nikah sama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, & kendaraan yang harus anda punya.

59. Persiapan finansial #Nikah bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, & kemampuan kelola sejumlah apapun ia.

60. Maka memulai per #nikah-an, BUKAN soal apa anda sudah punya tabungan, rumah, & kendaraan. Ia soal kompetensi & kehendak baik menafkahi.

61. ‘Ali ibn Abi Thalib memulai #Nikah bukan dari nol, melainkan minus: rumah, perabot, dll dari sumbangan kawan dihitung hutang oleh Nabi.

62. Tetapi ‘Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma. #Nikah

63. Maka sesudah kompetensi & kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja -apapun ia-, iman menuntun: #Nikah itu buat kaya (QS 24: 32)

64. Agak malu, Salim juga minus saat nikah; hutang yang terrencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu. #Nikah

65. Tetapi Allah Maha Kaya, dan #Nikah menjadi pintu pengetuknya. Hadirnya isteri menjadi penyemangat; hutang itu selesai dalam 2 bulan.

66. Buatlah proyeksi nafkah #Nikah secara ilmiah & executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah dlm hitungan, tapi siaplah dgn kejutanNya;)

67. Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih #Nikah di usia 20 saat belum mapan agar tersiapkan isteri untuk hadapi lapang maupun sempitnya;)

68. Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta #Nikah

69. Ketidakmapanan nan dinamis menurut penelitian Karolinska Institute Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup. #Nikah

70. Karolinska Institute: kemapanan lemahkan daya tahan jantung thd serangan. Di Swedia, biasanya yang kena infark langsung wafat PNS #Nikah

71. Sebuah per #Nikah-an yang utuh punya visi & misi kemasyarakatan untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan.

72. Untuk itu, mereka yang akan me #Nikah hendaknya mengasah keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian pendewasaan.

73. Membiasakan mengkomunikasikan prinsip-prinsip nan diyakini terkait per #Nikah-an & kehidupan kepada Ortu bisa jadi bagian dari latihan.

74. Prinsip Quran tentang hubungan dengan Ortu ialah ‘persahabatan’, Wa Shaahibhuma (QS Luqman 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri. #Nikah

75. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin me #Nikah dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada Ortu scr ma’ruf.

76. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya; bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dll. #Nikah

77. Per #Nikah-an kita harus hadir sbg pengokoh kebajikan masyarakat, bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor.

78. Mulailah dgn perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah nanti; tetangga rumah tinggal setelah #Nikah adl yg plg berhak diundang.

79. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai jg dgn perkenalan. Pr tokoh: datangi silaturrahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran. #Nikah

80. Stl itu, target besarnya adl menjadikan pintu rumah kita sbg yang plg pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan. #Nikah

81. Tentu berat menopangnya sendiri. Mk yang harus kita punya bkn hanya ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan slg menguatkan. #Nikah

82. Ilmuilah bgmn cr menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dll DEMI TETANGGA KITA #Nikah

83. Tampillah sbg yang penting & bermanfaat dlm hajat-hajat kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat. #Nikah

84. Tampillah sbg yang terbaik sejangkau suai kemampuan; Imam Masjid, muadzin, Guru TPA, Bendahara RT, Ketua RW, Pendoa jenazah, dst #Nikah

85. Tampillah sbg nan paling besar kontribusi dlm kebaikan-kebaikan sosial: Agustusan, Syawalan, Kerja Bakti, Arisan, Pengajian, dst #Nikah

86. Ringkas kata untuk persiapan sosial #Nikah ini adalah bermampu diri utk menjadi pribadi & keluarga yg AMAN, RAMAH, BERMANFAAT  #Nikah

87. Tuntaslah KulTwit Persiapan #Nikah yg diambil dr bagian awal buku Bahagianya Merayakan Cinta #BMChttp://bit.ly/gW5rG4 Semoga manfaat;)

-end-


KulTwit #Nikah Ust. Salim A Fillah part 1

KulTwit #Nikah Ust. Salim A Fillah part 1


Berkut adalah KulTwit (kuliah twitter) dari Ust. Salim A Fillah, yang membahas tentang #Nikah. Sebenarnya sudah agak lama juga, semoga bermanfaat..

1. Dalam isyarat Nabi tentang #Nikah, ialah sunnah teranjur nan memuliakan. Sebuah jalan suci untuk karunia sekaligus ujian cinta-syahwati.

2. Maka #Nikah sebagai ibadah, memerlukan kesiapan & persiapan. Ia tuk yang mampu, bukan sekedar mau. “Ba’ah” adalah parameter kesiapannya.

3. Maka berbahagialah mereka yang ketika hasrat #Nikah hadir bergolak, sibuk mempersiapkan kemampuan, bukan sekedar memperturutkan kemauan.

4. Persiapan #Nikah hendaknya segera membersamai datangnya baligh, sebab makna asal “Ba’ah” dalam hadits itu adalah “Kemampuan seksual.”

5. Imam Asy Syaukani dalam Subulus Salam, Syarh Bulughul Maram menambahkan makna “Ba’ah” yakni: kemampuan memberi mahar & nafkah. #Nikah

6. Mengompromikan “Ba’ah” di makna utama (seksual) & makna tambahan (mahar, nafkah), idealnya anak lelaki segera mandiri saat baligh. #Nikah

7. Jika kesiapan #Nikah diukur dengan “Ba’ah”, maka persiapannya adalah proses perbaikan diri nan tak pernah usai. Ia terus seumur hidup.

8. Izinkan saya membagi Persiapan #Nikah dalam 5 ranah: Ruhiyah, ‘Ilmiyah, Jasadiyah (Fisik), Maaliyah (Finansial), Ijtima’iyah (Sosial)

9. Persiapan #Nikah perlu start awal. Salim nikah usia 20 th, tapi karena persiapannya dimulai umur 15 th, maka tak bisa disebut tergesa.

10. Sebaliknya, ada orang yang #Nikah-nya umur 30 th, tapi persiapan penuh kesadaran baru dimulai umur 29,5 th. Itu namanya tergesa-gesa.

11. Kita mulai dari yang pertama; Persiapan Ruhiyah. Ialah nan paling mendasar. Segala persiapan #Nikah lainnya berpijak pada yang satu ini.

12. Persiapan Ruhiyah (Spiritual) ada pada soal menata diri menerima ujian & tanggungjawab hidup nan lebih berlipat, berkelindan. #Nikah

13. (QS Ali Imran 14): Sebelum nikah ujian kita linear: pasangan hidup. Begitu #Nikah berjejalin: pasangan, anak, harta, gengsi, investasi.

14. Sebelum #Nikah, grafik hidup kita analog dengan amplitudo kecil. Setelah menikah, ia digital variatif; kalau bukan NIKMAT, ya MUSIBAH.

15. Maka termakna jua dalam Persiapan Ruhiyah terkait #Nikah adalah kemampuan mengelola SABAR dan SYUKUR menghadapi tantangan-tantangan itu.

16. SABAR & SYUKUR itu semisal tentang pasangan; ia keinsyafan bahwa tak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki lebih & kurangnya. #Nikah

17. Khadijah itu lembut, penyabar, penuh pengertian, & dukung penuh perjuangan. Tapi tak semua lelaki mampu beristeri jauh lebih tua. #Nikah

18. ‘Aisyah: cantik, cerdas, lincah, imut. Tapi tak semua lelaki siap dengan kobar cemburunya nan sampai banting piring di depan tamu #Nikah

19. Persiapan Ruhiyah #Nikah adalah mengubah ekspektasi menjadi obsesi. Dari harapan akan apa nan diperoleh, menuju nan apa akan dibaktikan.

20. Jika #Nikah masih terbayang sbb: lapar ada yang masakin, capek ada yang mijitin, baju kotor dicuciin. Itu ekspektasi. Bersiaplah kecewa.

21. Ekspektasi macam itu lebih tepat dipuaskan oleh tukang masak, tukang pijit, & tukang cuci;) Ber-obsesilah dalam #Nikah. “Apa obsesimu?”

22. Obsesi sebagai Persiapan Ruhiyah #Nikah semisal: Bagaimana kau akan berjuang sebagai suami/isteri ayah/ibu untuk mensurgakan keluargamu?

23. Usai itu, di antara persiapan Ruhiyah #Nikah adalah menata ketundukan pada segala ketentuanNya dalam rumahtangga & masalah-masalahnya.

24. Lalu persiapan ‘Ilmiyah-Tsaqafiyah (Pengetahuan) #Nikah, meliput banyak hal semisal Fiqh, Komunikasi Pasangan, Parenting, Manajemen, dll

25. Bukan Ustadz-pun, tiap muslim harus sampai pada batas minimal lmu syar’i nan dibutuhkan dalam berhidup, berinteraksi, berkeluarga #Nikah

26. Lalu tentang komunikasi pasangan; seringnya masalah rumahtangga bukan krn ada maksud jahat, melainkan maksud baik nan kurang ilmu #Nikah

27. Sungguh harus diilmui bahwa lelaki & perempuan diciptakan berbeda dengan segala kekhasannya, untuk saling memahami & bersinergi. #Nikah

28. Contoh beda hadapi masalah & tekanan; Wanita: berbagi, didengarkan, dimengerti. Lelaki: menyendiri, kontemplasi, rumuskan solusi #Nikah

29. Bayangkan jika perbedaan itu dibawa dalam sikap dengan asumsi: “Aku mencintaimu seperti aku ingin dicintai” Konflik pasti meraja. #Nikah

30. ->Suami pulang dgn masalah berat disambut isteri yg memaksa ingin tahu & dengar problemnya, padahal ia ingin sendiri & bersolusi. #Nikah

31. Lihatlah Khadijah saat Muhammad pulang dr Hira’ dengan panik & resah. Dia tak bertanya, dia sediakan ruang sendiri & kontemplasi. #Nikah

32. Sebaliknya-> Isteri yg sdg ingin didengar lalu curhat ke suami, suami malah tawarkan solusi. Padahal dia hanya ingin dimengerti. #Nikah

33. Isteri: Mas aku capek, rumah berantakan bla-bla-bla. Suami: OK, kita cari pembantu. I: O, jadi aku dianggap pembantu?!. S: Lho?! #Nikah

34. BEDA: Istri cerita untuk ringankan beban hatinya. Dimengerti itu solusi > Jawab suami: Oh, kalau gitu biar nanti Salma pulang sendiri” Dijamin para isteri gondok, sebab maksudnya: Tolong jemput Salma! #Nikah

38. BEDA. Bagi suami masalah hrs disederhanakan (Spiral ke dalam). Bagi isteri, tiap detail & keterkaitan sgt penting (Spiral keluar) #Nikah

39. Dan banyak lagi BEDA yang jk tak diilmui potensial jd masalah serius. Lengkapnya di Bahagianya Merayakan Cinta #BMC http://bit.ly/gW5rG4

40. Next: Parenting. Waktu kita sempit; belum puas belajar jd suami/isteri, tiba-tiba sdh jd ayah/ibu. Maka segeralah belajar jd Ortu #Nikah

41. Anak adl karunia yg hiasi hidup, amanah (lahir dalam fitrah, kembalikan ke Allah dalam fitrah), pahala, sekaligus fitnah (ujian). #Nikah

42. 42. Maka mengilmui hingga detail-detail kecil soal parenting adalah niscaya. ie Hadits: renggutan kasar pd bayi membekas di jiwa. #Nikah

43. Uji kecil buat calon ibu & ayah: “Apa yang anda lakukan saat anak lari-larian di depan rumah lalu GABRUSS, jatuh berdebam?” #Nikah

44. LAZIM: “Sudah dibilang, jangan lari-lari! Tuh, jatuh kan!” -> Anak belajar utk menganggap dirinya selalu bersalah dalam hidupnya. #Nikah

45. LAZIM: “iih, batunya nakal ya Nak! Sini Ibu balaskan!” -> Anak belajar salahkan keadaan sekitar utk excuse dr kurangnya ikhtiyar. #Nikah

46. LAZIM: “Hm, nggak apa-apa, nggak sakit, cuma kayak gitu!” -> Ketakpekaan. Hati-hati dibalas saat kita sdh tua & sakit-sakitan;P #Nikah

47. Alangkah bahaya tiap huruf dari lisan bg masa depan anak kita. Latihlah dia agar lempang (tanpa dusta & tipu) dlm taqwa (QS 4: 9) #Nikah

berlanjut ke part 2..

Senin, 21 Januari 2013

Ceramah Maulid Nabi: 3 Pengorbanan Rasulullah Yang Mengharukan [Bersama Dakwah]

Ceramah Maulid Nabi: 3 Pengorbanan Rasulullah Yang Mengharukan [Bersama Dakwah]



Saudara-saudaraku, momentum Maulid Nabi seharusnya menjadikan kita lebih mencintai Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kecintaan itu membuat kita mengikuti beliau dan meneladaninya. Jangan sampai, maulid Nabi justru membuat kita semakin jauh dari sunnahnya.

Untuk lebih mencintai Nabi, mendekati tanggal 12 Rabiul Awal yang diyakini sebagai hari kelahiran Rasulullah, Maulid Nabi, perlu kita putar kembali ingatan kita kepada besarnya kasih sayang dan pengorbanan beliau untuk umatnya. Kasih sayang itu, bahkan menjadi sifat Rasulullah yang difirmankan Allah Ta'ala:

قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin (QS. At-Taubat : 128)

Dalam menjelaskan ayat ini, Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur'an mengatakan, "Allah tidak mengatakan 'rasul dari kalian' tetapi mengatakan 'dari kaummu sendiri'. Ungkapan ini lebih sensitif, lebih dalam hubungannya dan lebih menunjukkan ikatan yang mengaitkan mereka. Karena beliau adalah bagian dari diri mereka, yang bersambung dengan mereka dengan hubungan jiwa dengan jiwa, sehingga hubungan ini lebih dalam dan lebih sensitif."

Sedangkan Ibnu Katsir dalam Tafsir Qur'anil Adzim berkata, "Allah SWT menyebutkan limpahan nikmat yang telah diberikan-Nya kepada orang-orangy mukmin melalui seorang rasul yang diutus oleh-Nya dari kalangan mereka sendiri, yakni dari bangsa mereka dan sebahasa dengan mereka."

Diantara kasih sayang dan pengorbanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah tiga hal berikut:

1. Selalu Menginginkan Keselamatan dan Kebaikan bagi Umatnya

Rasulullah senantiasa menginginkan keselamatan dan kebaikan bagi umatnya, meskipun pada saat itu mereka masih menentang dakwah Rasulullah. Bahkan memusuhi dan menyakiti hati Sang Nabi. Rasulullah tidak ingin umatnya diadzab Allah, meskipun malaikat telah datang menawarkan bantuan, seakan malaikat itu sudah tidak sabar dengan penderitaan Muhammad akibat permusuhan kaum/kabilah tertentu.

Hari itu, Rasulullah berdarah-darah. Kakinya terluka oleh lemparan batu penduduk Thaif. Bukannya menerima dakwah Rasulullah, mereka justru mengusir Rasulullah dengan cacian dan batu. Betapa sedih hati Rasulullah saat itu. Kesedihannya bukan karena merasakan sakitnya darah mengalir, tetapi karena umatnya belum mendapat hidayah. Jika air mata Rasulullah berlinang pada saat itu, itu bukan karena perihnya luka, tetapi karena sayangnya beliau kepada umat.

Rasulullah kemudian bersimpuh, berdoa kepada Allah dengan doa yang menyayat hati, terutama bagi Zaid bin Haritsah yang menemani beliau saat itu: "Ya Allah, kepadaMu juga aku mengadukan kelemahan kekuatanku, kekurangan siasatku dan kehinaanku di hadapan manusia. Engkau Yang Paling Pengasih, Engkau adalah Tuhannya orang-orang lemah, Engkaulah Tuhanku, kepada siapa hendak Kau serahkan diriku? Kepada orang jauh yang bermuka masam kepadaku, ataukah musuh yang akan menguasai urusanku? Aku tidak peduli asalkan Engkau tidak murka kepadaku, sebab sungguh teramat luas rahmat yang Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung dengan DzatMu yang menyinari segala kegelapan dan yang karenanya urusan dunia dan akhirat menjadi baik, agar Engkau tidak menurunkan kemarahanMu kepadaku atau murka kepadaku. Engkaulah yang berhak menegurku hingga Engkau ridha. Tidak ada daya dan kekuatan selain denganMu"

Saat itulah kemudian malaikat datang kepada beliau dengan menawarkan bantuan untuk menghukum penduduk Thaif. "Wahai Rasulullah, berilah aku perintahmu. Jika engkau mau aku menghimpitkan kedua bukit ini pun niscaya aku akan lakukan!"

Rasulullah menjawab, "Jangan... Jangan! Bahkan aku berharap Allah akan mengeluarkan dari tulang sulbi mereka keturunan yang akan menyembah Allah semata, tidak disekutukanNya dengan apa pun... !" Berkat doa Rasulullah ini, beberapa tahun kemudian penduduk Thaif menjadi ahli tauhid. Bahkan ketika ada kasus murtad sepeninggal Rasulullah, Thaif merupakan salah satu daerah yang steril dari kemurtadan.

Pada kesempatan yang lain, sahabat beliau Thufail bin Amr datang mengadukan kaumnya yang tidak mau menerima dakwah, bahkan menentangnya. Thufail meminta Rasulullah berdoa kepada Allah untuk kehancuran penduduk Daus, namun beliau berdoa dengan doa lain yang membuatnya terpesona. “Ya Allah, tunjukilah penduduk Daus dan bawalah mereka ke sini sebagai orang-orang Islam,” berkat doa Rasulullah ini, kelak ketika seusai perang Khaibar penduduk Daus datang ke Madinah untuk memberikan kabar gembira keislaman mereka. Tak kurang dari 80 keluarga datang bersama Thufail saat itu.

Demikian juga dalam banyak kesempatan yang lain. Ketika orang-orang Quraisy dan kafir lainnya menentang Rasulullah dan mencaci makinya, beliau kerap membalas kejahatan mereka dengan doa: "Allaahummahdii qaumii, fainnahum laa ya'lamuun" (Ya Allah, ampunilah kaumku. Sesungguhnya mereka belum mengetahui).

Keinginan Rasulullah agar umatnya berada dalam keselamatan dan kebaikan serta terhindar dari adzab ini diijabahi Allah dengan ketentuanNya. Dia mengistimewakan umat Muhammad dengan tidak menurunkan adzab kepada mereka. Tidak seperti kaum terdahulu, di saat mereka ingkar kepada ajaran Nabi, mereka dihukum dengan adzab yang menghancurkan dan menghabisi riwayat kaum tersebut.

2. Memberi Syafaat bagi Umatnya

Inilah kasih sayang dan pengorbanan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang kedua, yang tidak dimiliki oleh para nabi sebelumnya. Yakni syafaat untuk umat.

Sebenarnya, setiap Nabi diberikan doa mustajab oleh Allah. Namun, nabi-nabi sebelumnya telah menggunakan doa tersebut, sebagiannya sebagai senjata pamungkas untuk menghancurkan orang-orang kafir dengan adzab Allah. Adapun Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menyimpan doa tersebut sebagai syafaat bagi umatnya, kelak di hari hisab.

Rasulullah bersabda:

لِكُلِّ نَبِىٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِىٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّى اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِى شَفَاعَةً لأُمَّتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَهِىَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِى لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا
"Setiap Nabi memiliki doa yang mustajab, maka setiap nabi menyegerakan doanya. Dan sesungguhnya aku menyembunyikan doaku sebagai syafa'at bagi umatku pada hari kiamat. Dan insya Allah syafa'atku untuk setiap orang yang mati dari kalangan umatku dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun" (HR. Muslim)

Subhanallah… Rasulullah bersabar dengan kesabaran yang sempurna, bahkan tidak dimiliki oleh Nabi sebelumnya, untuk tidak menggunakan "doa pamungkas" itu kecuali di akhirat nanti, sebagai syafaat bagi umatnya.

Dalam hadits lain yang sangat panjang, dikisahkan bahwa nanti di hari kiamat manusia ingin memperoleh syafaat. Mereka datang meminta syafaat kepada Nabi Adam, Ibrahim, Nuh, Musa, dan Isa. Tetapi semuanya malu meminta syafaat kepada Allah. Maka mereka pun mendatangi Rasulullah, dan beliau pun memintakan syafaat kepada Allah.

3. Meringankan Sakaratul Maut Umatnya

Kasih sayang dan pengorbanan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang tidak kalah besarnya terjadi pada akhir hayat beliau. Saat itu, Malaikat maut ditemani Jibril datang kepada beliau mengabarkan hendak mencabut nyawa beliau.

“Bolehkah aku masuk?” kata seseorang yang mengetuk pintu rumah Rasulullah. Saat itu Fatimah menunggui sang Nabi.
“Maaf, ayahku sedang demam,” jawab Fatimah.
Tetapi, Rasulullah yang tahu bahwa tamu itu adalah malaikat, beliau menyuruh Fatiman mempersilakan. “Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,” Fatimah menahan tangis, sadar akan berpisah dengan ayah tercinta.

Malaikat maut datang menghampiri, lalu mengajak Jibril setelah Rasulullah menanyakannya.
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” tanya Rasululllah, suaranya telah melemah.
“Pintu-pintu langit telah dibuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu, ” kata Jibril.
Di saat seperti itu, Rasulullah tetap memikirkan umatnya. Beliau tidak puas dengan jawaban Jibril untuk beliau saja.
“Engkau tidak senang mendengar khabar ini wahai kekasih Allah?” tanya Jibril. “Wahai Jibril, bagaimana dengan nasib umatku kelak?”
“Jangan khawatir, wahai Rasulullah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.
Setelah itu, sesuai perintah Allah, malaikat maut perlahan-lahan mencabut ruh Rasulullah. Fatimah dan Ali yang duduk di dekat Nabi tak kuasa menahan air mata. Bahkan Jibril juga tak "tega." Namun, Rasulullah justru meminta agar beliau menanggung sakaratul maut umatnya.
“Ya Allah, dahsyat nian sakaratal maut ini, biarlah aku menanggung sakaratul maut ini, jangan (beratkan sakaratul maut) pada umatku," pinta Rasulullah. Setelah berwasiat “Ummatii, ummatii, ummatiii!” beliaupun menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Sang Nabi terakhir yang sangat mencintai umatnya itupun menghadap Allah untuk selamanya. Fatimah dan Ali tak kuasa menahan duka dan kesedihan.

Kita pun sangat pantas bersedih, bahkan di saat kita belum melakukan apapun untuk Islam, Rasulullah telah menanggung (sebagian) sakitnya sakaratul maut kita.

Pertanyaannya, apakah kita kemudian terpanggil untuk lebih mencintai Nabi, mengikuti dan meneladaninya? Semoga momentum maulid Nabi membuat kita sadar kasih sayang dan pengorbanan Rasulullah, lalu kita pun mencintai Nabi, mengikuti dan meneladaninya. Wallaahu a'lam bish shawab. [Abu Nida]

Minggu, 20 Januari 2013

khilafah

khilafah

*catatan ini bukan definisi resmi, hanya sebuah pendapat yang mungkin terdapat kesalahan atau kekurangan, sekiranya sahabat-sahabat yang membaca catatan ini bisa mengoreksi, menambahkan atau meluruskan jika ada yang kurang sesuai.

setelah 79 tahun kita telah merasakan gagalnya berbagai sistem pemerintahan yang berusaha menguasai dunia, demokrasi, diktator, kapitalis, semua telah gagal mengemban amanah memimpin umat. Kini Umat Islam tengah bersuara, menggelorakan keinginannya untuk mengembalikan amanah ini ke dasar yang sesungguhnya, ke ajaran yang sesungguhnya, Syariah Islam, inilah masanya Khilafah.

sudah 79 tahun semenjak terakhir kali umat melihat daulah Islam yang berjaya melalui Turki Utsmani, kini Islam tengah merindukan kembali kejayaan itu. sebuah gelombang perjuangan merangsek bergerak menembus batas yang selama ini kita kira kuat tanpa celah. sekat-sekat itu telah pecah, hancur berantakan, dan menjadi jalan berdirinya kembali khilafah di dunia. inilah bukti sekuat apa pun tipu daya musuh-musuh Allah, tetap amatlah lemah di hadapanNya.

kejatuhan Husni Mubarak, Qhadafi, Saddam Husein, menjadi pintu awal bergeloranya perjuangan ini. disusul perjuangan politik di Tunisia, dan Turki, yang kini tengah di kuasai pemimpin-pemimpin terbaiknya, dan perjuangan Jihad Suriah, Afghanistan, Mali, Somalia, dan tentu saja tanah suci yang dijanjikan, Palestina.

apa sebenarnya Khilafah..?? ini adalah sebuah sistem pemerintahan yang sesuai dengan yang di ajarkan Rasulullah. Khilafah adalah sebuah metode kepemimpinan, yang tidak ada satu pun sistem yang menyamainya di dunia saat ini. sistem ini berjalan seperti yang Rasulullah dan KhulafauRasyidin tunjukan.

Khilafah mencakup semua hal, politik, militer, sosial, ekonomi, budaya, dan semua hal lain sampai hal yang paling terkecil sekali pun. sering kali kita merasa sangsi dengan hal ini, namun tidak kah sadar kalau justru bangsa Eropa (Yahudi dan antek-anteknya) telah meniru konsep serupa..?? tengok PBB, NATO, OPEC, UNI-EROPA, dan yang lainnya, bukankah ini adalah sebuah persatuan ideologi yang telah memperkuat propaganda mereka sendiri. Ironis, saat Umat Islam berbicara hal ini seakan-akan tidak percaya, dan tidak memiliki visi serupa, seakan-akan membiarkan saja dirinya dikuasai dan dihancurkan oleh sebuah konspirasi sesat.

terserah anda akan percaya atau tidak, tetapi Rasulullah telah mengabarkan, saat Al-Mahdi di baiat di depan ka'bah, saat itu khilafah sudah berdiri, dan pada saat itu pula, perjuangan global Umat Islam menghadapi dajjal segera dimulai.

sombong

tahukah satu-satunya dosa Iblis yang sampai Allah mengusirnya dari Syurga, dan mengutuknya menjadi penghuni neraka..?? ya, Sombong. saat Iblis menolak perintah Allah untuk bersujud (menghormat) ke Adam, karena Iblis merasa ia lebih mulia dibanding Adam yang tercipta dari tanah, sementara Iblis dari Api. Allah menghukum Iblis pada saat menunjukan kesombongannya tepat di hadapan Allah Yang Maha Tinggi, tepat saat melawan perintah Allah karena kesombongannya.

tentunya definisi sombong disini bukanlah definisi yang hanya sekedar di fahami oleh manusia. Di hadapan Allah, sombong adalah saat merasa diri lebih baik, atau bahkan menganggap Allah lemah.

terkesan mengada-ngada saat menganggap Allah lemah, namun hal ini memang sering kali ada, bukan dalam bentuk pernyataan, atau pengakuan, tetapi tindakan. setidaknya ini adalah tingkatan sombong yang mungkin sering kali tidak terasa, sering kali kita anggap remeh, padahal, tetap saja sombong termasuk dosa yang berat.

sombong bisa jadi adalah pangkal atas semua dosa yang kita lakukan. saat melakukan maksiat, berapa kali kita merasa Allah tidak melihat, padahal bukankah Allah itu Maha Melihat..?? saat ghibah, berapa kali kita merasa Allah tidak mendengar setiap ghibah dan fitnah kita, padahal bukankah Allah itu Maha Mendengar..?? atau, sering kali pula sehabis Shalat, kita dengan serta merta meninggalkan sejadah, tanpa sedikit pun untaian doa, berapa kali kita merasa Allah tidak mengabulkan doa, padahal Allah telah berjanji akan mengabulkan permintaan setiap hambaNya yang meminta..??

sombong, tidak hanya nampak disaat kita kaya, disaat kita memiliki harta, bahkan ia bisa menjangkiti jiwa-jiwa yang bahkan miskin secara harta. berapa banyak orang miskin yang tidak shalat Dhuha, karena tidak sempat, dengan berdalih, "jika shalat dhuha maka waktu produktifku terbuang percuma.." atau berapa banyak orang miskin yang dengan pelitnya menahan sedekah, dengan anggapan "lah kita sendiri susah makan.." tidak kah percaya kalau Allah lah Maha Pemelihara..??

sudah lah, merendahkan diri di hadapan Allah adalah perbuatan yang mulia, berharap, meminta, dan mengadu kepadaNya, tidak akan menjadikan diri menjadi pribadi yang hina, justru saat kita mementingkan dunia, saat kita melanggar perintah demi harta, atau saat kita menentang perintah Allah, kita akan dihinakan, dihempaskan ke dasar neraka, seperti Iblis laknatullah.

hanya satu yang berhak sombong, hanya satu yang bisa berlaku sombong, Allah, karena segala kesempurnaan hanya milik Dia.

Astaghfirullah li walakum..

Jumat, 11 Januari 2013

kaki

kaki



coba perhatikan kaki kucing, kaki ayam, kaki simpanse, dan tentu saja kaki manusia. secara kasat mata, ketiga kaki ini memang jauh berbeda, kucing yang khas dengan bantalan jari nya, ayam dengan cakar nya, simpanse dan kera dengan jari-jarinya yang lebih panjang, tapi tahu gak, ternyata secara umum struktur tulangnya hampir sama semuanya.

saya bukan ahli anatomi, tapi secara umum bagian-bagian kaki itu terdiri dari, lutut, tulang kering, tumit, telapak, dan jari. secara umum, entah itu kucing, ayam, simpanse, dan manusia, memiliki struktur yang sama, yang membedakan hanya ukuran dan letaknya saja. nah sekarang kita lebih fokus ke letak tumit.

di kaki kucing dan ayam, tumit terletak lebih atas, tumit di tubuh mereka di tandai dengan jari tambahan (bantalan jari di kucing dan cakar di ayam, letaknya agak terpisah sedikit di atas telapak). alhasil, jika dalam keadaan berdiri, kaki yang menapak hanya bagian jari, dan sedikit telapak (agak menjinjit). tetapi bagi mereka ini bukanlah sebuah kekurangan, dalam keadaan ini mereka akan lebih cepat dalam berlari. bagi kucing, mereka memiliki bantalan disetiap jarinya, ini dimaksudkan agar mereka tidak menimbulkan suara di saat mengendap, dan menyergap, menyerang dengan sangat efisien dan tanpa suara. beda lagi dengan kaki ayam, mereka memiliki jari berukuran panjang dan luwes, fungsinya untuk mencakar dan menggali tanah mencari cacing.

sekarang kita beralih ke kaki simpanse dan manusia, dua kaki ini memang sedikit lebih mirip dibandingkan dengan kucing dan ayam. telapak kakinya secara full menyentuh pijakan, letak tumitnya pun hampir sama, tapi meski seperi itu, kaki simpanse masih tidak berfungsi sempurna, ini (kalau tidak salah) akibat struktur rangka tubuhnya, yang tidak sesuai untuk di pakai berjalan tegak. hasilnya, ketika bergerak, terkadang simpanse melibatkan tangan baik itu untuk keseimbangan atau sekedar menahan tubuh bagian atas (agak merangkak). tetapi kaki simpanse ini memiliki kelebihan, dengan struktur yang luwes, aktivitas kakinya tidak terbatas, dan bahkan hampir menyamai fungsi tangan.

nah, bagaimana dengan kaki manusia..?? dengan segala hormat, kaki manusia lebih lemah, dibandingkan dengan semua hewan yang diatas kita bahas. bentuk telapak, tumit, dan jari, memungkinkan manusia beraktivitas dengan sangat terbatas. struktur dan letak tumit tidak memungkinkan manusia berlari lebih cepat dibandingkan kucing atau ayam (setidaknya lebih gesit), secara teori, agar berlari lebih cepat, maka seorang pelari harus sedikit menjinjit kakinya, jika tidak, jika tumit dihentak terlalu keras, dan terlalu sering, tidak baik untuk tubuh bagian atas. belum lagi aktivitas yang lain, sangat terbatas, bahkan mungkin tidak memiliki fungsi lain. jangankan itu, kaki manusia ini terlalu lemah, sampai-sampai kemana-mana harus memakai sendal atau sepatu.

namun di saat berdiri, pernah nggak kita berfikir, kenapa luas penampang telapak kaki kita yang hanya belasan cm, bisa menopang tubuh setinggi 170 cm dan berat hampir 100 kg..?? cari tahu ya..

intinya, manusia memiliki karakter yang jauh berbeda. mereka lemah dalam fisik, kecepatan, ketahanan, dan penginderaan, tetapi mereka punya kepala dan hati yang akan menentukan semuanya. 

Selasa, 08 Januari 2013

menolak lupa #3 Cita-cita

menolak lupa #3 Cita-cita

ketika kecil dulu, orang tuaku pernah memiliki harapan untuk menjadikan saya seorang insinyur pertanian. Sebenarnya orang tuaku sangat demokratis, ya harapan hanya harapan, tidak memaksakan dan mempersilahkan aku untuk memilih jalanku sendiri. memang pada beberapa saat saya cukup tertarik, meski saya memutuskan untuk berkata "tidak.." saat tahu kalau ternyata tanaman jagungku pada mati.. :P, haha.. jangan terlalu serius, namanya juga anak-anak, saat sudah beranjak agak gede (meski masih anak-anak juga sih..) mulai ngeh, insinyur pertanian itu kerjanya apa ya..??? nyangkul..??? :D

ketika di MTs dulu, guru-guru baru sering iseng bertanya tentang cita-cita ke semua siswa, jujur ini adalah sesi yang sangat tidak menyenangkan. kenapa, karena setelah mengenyahkan cita-cita insinyur pertanian dulu, sampai pada saat itu, saya belum punya cita-cita.
"apa cita-citamu dad..??"
"jadi orang yang sukses.."
"sukses bagaimana.."
"pengusaha.."
"pengusaha apa..??"
apaan sih, yang punya cita-cita kan saya, pengen tahu aja.. ya, cuma bisa menggerutu dalam hati, akhirnya saya menjawab..
"tempe.." simpel, karena saya suka tempe. :|

pengusaha tempe sering saya sebut dalam beberapa kali jawaban tentang cita-cita, dan tentunya bukan jawaban serius. kenapa saya jawab pengusaha tempe..?? karena lagi males mikir. he..

oh iya, masih ingat dengan "kebiasaan aneh.." di catatan sebelumnya..?? di artikel ini. nah itulah yang pada akhirnya melatar belakangi lahirnya cita-cita saya saat ini.

kelas 3 MA..
"apa cita-citamu dad..??"
"hmmm.. jadi PRESIDEN.."
dan seluruh kelas pun tertawa..
"hobi kamu apa..??"
"main game.."
seluruh kelas tertawa lagi..
"iya, jadi nanti kita punya presiden yang jago maen game.." tutup seorang guru.

ya itu lah kesan pertama saat mendeklarasikan cita-citaku ini. hmm.. kini di umur 21, saya masih belum merubah cita-cita ini, masih tetap bercita-cita jadi Presiden. mungkin di umur 50-60 tahun baru saya akan menyerah.. hehe

menolak lupa #4 aktivis organisasi

menolak lupa #4 aktivis organisasi

pertama mengenal organisasi adalah saat kelas 4 SD, yaitu Pramuka. sebenarnya, saat itu saya penasaran dengan yang namanya camping, ya acara menginap disekolah untuk pelantikan kenaikan tingkat kecakapan. tapi karena pada waktu saya masih kelas 4 ya, akhirnya cuma jadi anak bawang, tugasnya hanya 1, memasak. ya itu lah pengalaman pertama saya organisasi, jadi tukang masak..!! -_-

sewaktu di SD saya memutuskan untuk setia di Pramuka, karena memang hanya ini satu-satunya organisasi yang ada. disini mulai timbul kebiasaan yang aneh, (kenapa aneh..?? nanti diceritakan ya..), kelas 5 saya berhasil mendapat TKU ramu, TKU dasar di tingkat penggalang. kemudian kelas 6 berhasil mendapat TKU Terap, TKU tingkat kedua, sekaligus berhasil menduduki jabatan pratama, yaitu ketua Pramuka di Sekolah, atau pangkalan.

berlanjut di Mts, siapa sangka sempat 6 bulan memutuskan untuk berhenti dari kepramukaan, dan lebih tertarik ikut OSIS, namun justru disinilah titik puncak kejayaan, hehe. ya 6 bulan pertama, saya memutuskan untuk tidak ikut pramuka, tapi dibulan ke-7, hati saya mengatakan, "harus masuk Pramuka..!!". kebetulan, pada saat itu akan dilaksanakan pelantikan, akhirnya setelah bersusah payah, berjibaku dengan berbagai ujian, keringat dan darah menetes deras (<< lebay..) saya berhasil mendapat TKU Terap, tingkat tertinggi di penggalang, bangga karena itu adalah rekor yang berhasil dipecahkan oleh saya yang baru kelas 1.

catatan pramuka saya berjalan lancar (di lain artikel akan saya bahas khusus tentang pramuka..), sampai sempat ikut Jambore Daerah, dan Jambore Nasional. eits, tunggu dulu.. tadi kan saya bilang OSIS ya..?? nah, ini dia meski saya lupa detilnya seperti apa, akhirnya saya jadi ketua OSIS. di samping itu, saya juga pernah ikut organisasi keagamaan, (yang berkamuflase sebagai tim nasyid..) dan lumayan, di organisasi ini, beberapa piala kejuaraan berhasil di pajang. apakah saya jago nyanyi..?? TIDAAAKK..

catatan selanjutnya adalah di MA, masih bertahan di Pramuka, namun melepas OSIS, kenapa..?? karena jujur saja OSIS itu organisasi yang membosankan. catatan di MA ini diwarnai dengan kisah kelam di Paskibra, ya satu-satunya organisasi yang gagal menorehkan prestasi, atau malah menjadi berantakan. saya teringat kata "passion.." mungkin paskibra ini bukan passion saya, ya akhirnya gitu..

catatan organisasi di MA ini agak monoton, mungkin karena situasinya sudah berbeda, kini organisasi mesti dijalani dengan serius. meski seperti itu, saya berhasil menyelesaikan berbagai pelatihan, ujian sampai pelantikan, tingkat laksana. tentu saja menjadi sebuah kenangan terindah, saat harus berjalan kaki selam 3 hari 3 malam, untuk meraih nya. di Pramuka ini lah, saya berhasil mengembangkan bakat yang selama ini kurang terasah, berbicara dan memimpin.

oh ya, ngomong-ngomong pada saat saya melepas OSIS, itu tidak sepenuhnya benar, karena pada saat kelas 2, saat perekrutan anggota OSIS, saya memutuskan untuk ikut kembali ke organisasi ini. entah bagaimana ceritanya, tapi saya berhasil menjadi ketua OSIS.

selepas sekolah, dan selepas itu semua, hanya Pramuka lah yang sering kali saya masih berkecimpung disana, meski tidak se aktif dulu dan hanya berstatus sebagai alumni. tapi yang pasti, sampai detik ini saya masih mengasah keterampilan berorganisasi saya, dengan mendirikan sebuah organisasi pemberdayaan anak yatim, dan tempat pendidikan agama. kini saatnya untuk mengamalkan semua ilmu keorganisasian.

nah kembali ke paragraf atas, saya menyebut "kebiasaan aneh.." jika bergabung dengan sebuah organisasi, kenapa..?? karena pada saat itu, suka timbul perasaan bahwa "saya harus sukses di organisasi ini..!!" sejauh itu saya memang berhasil.

Minggu, 06 Januari 2013

sedekah 1 milyar..!!

sedekah 1 milyar..!!

jumat siang disebuah mesjid yang tengah melaksanakan renovasi, sayup-sayup terdengar pengeras suara mengumumkan, ada seseorang yang bersedekah 1 milyar, disebutkan namanya dengan sangat jelas.

sampai disini bagaimana menurut kamu..?? oke, sebagian orang memang ada yang mencibir, menuduh riya, sombong, takabur, atau bahkan menuduh uang itu berasal dari uang haram.. halah.. tapi sejujurnya saya tidak pernah menemui fenomena ini, (alhamdulillah..) dan semoga saja memang tidak ada. nah, tapi bagaimana kalau berandai-andai, seandainya kamu mau bersedakah 1 milyar, apa yang akan kamu lakukan..??

"Hai sekalian orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian yang baik-baik dari apa-apa yang engkau semua usahakan dan dari apa-apa yang Kami keluarkan dari bumi dan janganlah engkau semua sengaja memilihkan yang buruk-buruk diantara yang engkau semua nafkahkan itu." (al- Baqarah: 267)
“Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu*, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang faqir maka itu lebih baik bagimu; dan ALLOH akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. ALLOH Maha teliti apa yang kamu kerjakan.” (QS2:271)

“Orang-orang yang menginfakan hartanya di waktu malam dan siang secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada ketakutan atas mereka dan tiada pula mereka berduka cita.” (QS2:274)

berarti kalau mendengar pengumuman di mesjid ada yang sedekah 1 milyar, semestinya kita gak boleh su'udzon ya..?? lagi pula riya atau nggak itu bukan urusan kita kan..??

beberapa ayat diatas menunjukan landasan bersedekah, dari harta yang terbaik, artinya kita gak boleh berburuk sangka bahwa hartanya berasal dari uang haram, tabayun harus, tapi fitnah jangan..

boleh terang-terangan.. yang penting nggak riya.. dan berniat memotivasi muslim yang lain. pengumuman juga bukan berarti riya, justru ini adalah bukti transparansi pengurus mesjid agar tidak dituduh korupsi. ingat, transparansi itu salah satu syarat organisasi profesional.. jadi "wajib" hukumnya sedekah itu diumumkan.

ini nih yang paling saya suka, kata Ust. Yusuf Mansur, boleh pamrih.. serius.. asal pamrihnya sama Allah. jadi kalau sedekah, terus minta balasan sama Allah gak apa-apa, toh Allah kan tempatnya meminta. :)
mengunjungi yang terkena musibah

mengunjungi yang terkena musibah



Tadi sore, menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu lokasi bencana banjir bandang yang terjadi di Ciguntur, Cipendawa, Pacet, Cianjur. Nah dalam kesempatan ini ada yang menarik, disela-sela proses evakuasi dan bantuan dari badan yang mengurusi bencana alam, tiba-tiba muncul seorang deddy mizwar.

Semua orang pasti tahu kan deddy mizwar, seorang aktor ternama, senior, dengan segudang prestasi yang berhasil diraih, dan terakhir, sang aktor ini akan maju di pilgub jawa barat mendampingi ahmad heryawan. Semua orang pasti sudah hafal, dengan agenda kunjungan ini, apa lagi yang datang adalah calon kontestan gubernur, ya apalagi kalau mendulang suara sebanyak mungkin.

Namun, saya tidak akan membahas terkait hal ini, apa yang ingin saya sampaikan adalah esensi dari kunjungan ini. Ya, terlepas dari niatan para pejabat atau calon pejabat mengunjungi sebuah daerah bencana, para warga korban memiliki sebuah penilaian tersendiri, setidaknya ada sebuah gejala perubahan psikologis terkait dari kunjungan itu.

Para korban bencana yang tengah bersedih yang amat mendalam, setelah mengetahui kenyataan harta, atau jiwa orang-orang yang mereka sayangi telah tiada. Emosi menjadi tidak stabi, dan ditengah kegamangan itu, sebuah kunjungan akan meredakan situasi, dan emosional mereka. Inlah pentingnya kunjungan itu, dengan mengunjungi mereka yang tengah membutuhkan, mendengarkan segala keluh kesah, dan curahan hatinya, menunjukan rasa simpati dan empati, akan menghibur dan membuat mereka merasa bahagia.

Kita mengenal istilah takziyah saat ada yang meninggal, silaturahmi, atau menjenguk, namun esensi nya setiap kunjungan akan menghasilkan sebuah perasaan bahagia. Tidak penting besaran bantuan yang kita berikan, atau sebesar apa diri kita sehingga mereka berani berharap lebih, namun dengan mengunjungi mereka, kita akan turut membahagiakan perasaan mereka.

Maka, amatlah bijaksana, jika kunjungan-kunjungan ini diniati dengan baik, berniat membantu, dan turut membahagiakan. Jangan mengambil kesempatan yang malah akan menghancurkan hubungan, penghinaan, atau bahkan pemberontakan akibat terjadi pemanfaatan. Bagaimana pun juga perasaan mereka sedang labil, disamping mudah membahagiakannya, namun amat mudah juga menjadikan mereka marah dan tambah sedih.

Bahagiakan mereka yang mebutuhkan, kunjungilah.. :)
munafik

munafik

ada sebagian orang yang sangat gampang bilang munafik sama orang lain, sebagian bahkan tidak beralasan, jika ada temannya agak alim, dibilang munafik, ada lagi temannya yang ngasih nasihat, dibilang munafik juga, ada orang yang berusaha ibadahnya lebih baik, eh kadang di tuduh munafik juga.. dengan bahasa dan kalimat yang khas... "munafik lo.."

sebenarnya siapa sih atau apa sih munafik itu..?? baik, disini saya share saja apa yang saya ketahui, masih dikit dan bodoh, bagusnya teman-teman yang membaca cari tahu lagi, dan kita bisa share lagi.. ya..??

ayat tentang munafik banyak dibeberkan dalam Al-Qur'an, saya mengambil contoh dalam ayat 8-14 surat Al-Baqoroh..

Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (8) Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar (9)
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.(10)
 Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan."(11)
Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.(12)
Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman", mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.(13)Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman." Dan bila mereka kembali kepada syaitan-setan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok".(14)

realita yang jelas pada saat itu adalah bagaimana gambaran para pembesar madinah yang begitu munafik, mereka pura-pura masuk Islam demi menyelamatkan harta dan kekuasaan mereka. mereka berpura-pura beriman padahal hati mereka tetap kafir, bahkan jika mereka kembali ke kaumnya mereka memperolok-olok Islam, melecehkan dan menghina ajaran Islam. mereka bisa saja terlihat baik, terlihat sebagaiman mukmin yang lan, tapi mereka mengemban misi menghancurkan, bukan hanya Islam tapi juga menghancurkan alam dan kehidupan sosial "mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan".. (ayat 12)

dalam lain ayat, dan hadist banyak bertebaran menggambarkan tentang ciri-ciri sifat munafik, ini ditujukan agar kita waspada terhadap sifat-sifat yang bisa saja menjangkiti umat, siapa pun termasuk diri kita sendiri. hendaknya kita pun tidak serta merta menuduh orang lain munafik dengan begitu gampang, ingat kembali siapa munafik sebenarnya, yang saya fahami, munafik adalah orang yang pura-pura masuk islam, demi kepentingannya, atau menghancurkan ajarannya.

intinya jangan gampangan bilang "munafik lo.." hehe
aku adalah sahabatmu..

aku adalah sahabatmu..

lagi-lagi membuat sebuah catatan yang agak berbeda dari catatan seperrti biasanya, dan lagi-lagi agak berbau curhat.. he

entahlah mungkin jutaan, ratus jutaan milyaran, atau trilyunan definisi dari berbagai bahasa, telah berusaha dirangkai untuk mengartikan kata "sahabat".
biasanya dimulai dari frasa "sahabat adalah.." dan kata-kata selanjutnya adalah ...

ya, dari sekian banyak definisi yang sudah saya baca, entah dari literatur baku yang membosankan, sampai status fb yang super alay, biasanya definisi sahabat itu adalah orang lain.
memang nggak salah, karena sahabat itu secara fisik memang orang lain, teman, pokoknya orang selain diri kita. tapi, coba kita intropeksi, sesuai dengan definisi yang sudah kita buat, emang kita punya sahabat..??

saya ilustrasikan seperti ini..
seseorang yang berumur 17 tahun mendefinisikan sahabat sebagai berikut,
"sahabat adalah seseorang yang senantiasa hadir di saat sedih, maupun gembira, bersedia jadi teman curhat, dan memberi nasihat, suka menolong, pokoknya sahabat itu adalah segalanya.."
pertanyaan nya, apakah sahabatnya itu ada..?? relatif, karena pada saat bersamaan mungkin saja ada seseorang yang menyamai apa yang ia persepsikan sebagai sahabat.
ia selalu ada, suka mendengar curhat, suka memberi nasihat, dan suka menolong saat butuh pertolongan, tapi ternyata ini belum cukup untuk menjadikannya sahabat.
perhatikan kalimat "senantiasa hadir.." emang sahabat itu malaikat Raqib-Atid..?? emang gak sadar ya, sahabatnya itu punya kehidupan sendiri, punya masalahnya sendiri, ia punya masa depan yang kadang harus memisahkan, mungkin di umur 17 ia sering bersama-sama, tapi di umur 25..??.
kalimat "suka menolong.." emang superman..??
dan kalimat "sahabat adalah segalanya.." saat kamu kebelet kencing emang sahabat bersedia jadi toilet..?? (ngawur, yang ini gak usah diperhatikan..)
satu hal yang mesti diperhatikan, sahabat itu bukan malaikat.. camkan..

tidak salah dengan ilustrasi di atas, semua orang punya keinginan seperti itu kok, permasalahan nya adalah saat definisi sahabat itu berarti sebuah tuntutan, nah lho.
coba perhatikan, kasarnya begini, siapa yang mau jadi sahabat dia, maka dia harus, 1)selalu ada 2)denger curhat 3)memberi nasihat 4)suka menolong 5)bisa segala hal. hayo tebak.. kira-kira ada gak yang mau jadi sahabat orang seperti ini..???

maka jangan salahkan temen-temen kamu, kalau ternyata mereka menghindar, sering menjauhi kamu, sering ngecewain kamu, sering menyakiti hati kamu. itu karena tuntutan kamu sendiri yang berlebihan.
sudah lah, jadikan semua teman kamu adalah sahabat.

sahabat terbaik itu adalah aku..

nah, dari pada menuntut semua teman-teman kamu agar mau jadi sahabat, dan ternyata mereka semua malah pada ngibrit, mending kita rubah sedikit paradigma.
tuntutannya tetap, jangan dibuang, tapi objek nya ganti. cermin..!! lihat cermin.. dan dia lah objek yang harus kamu tuntut..!!

rubah kalimat diatas menjadi seperti ini..
"aku adalah seseorang yang senantiasa hadir di saat temanku sedih, maupun gembira, bersedia mendengarkan curhat mereka, dan memberi nasihat, aku akan menolong teman yang butuh bantuan, aku akan menjadi segalanya bagi mereka, karena aku adalah sahabatnya.."

saya yakin, 1000% yakin, kamu tidak usah takut kesepian, takut ditinggalkan, takut di khianati, karena kamu akan punya banyak teman, banyak sahabat, dan yang terpenting kamu adalah sosok sahabat bagi siapa saja..
jadi, siapa yang berani bilang, sahabat terbaikmu adalah aku..?? :)