lagi-lagi membuat sebuah catatan yang agak berbeda dari catatan seperrti biasanya, dan lagi-lagi agak berbau curhat.. he
entahlah mungkin jutaan, ratus jutaan milyaran, atau trilyunan definisi dari berbagai bahasa, telah berusaha dirangkai untuk mengartikan kata "sahabat".
biasanya dimulai dari frasa "sahabat adalah.." dan kata-kata selanjutnya adalah ...
ya, dari sekian banyak definisi yang sudah saya baca, entah dari literatur baku yang membosankan, sampai status fb yang super alay, biasanya definisi sahabat itu adalah orang lain.
memang nggak salah, karena sahabat itu secara fisik memang orang lain, teman, pokoknya orang selain diri kita. tapi, coba kita intropeksi, sesuai dengan definisi yang sudah kita buat, emang kita punya sahabat..??
saya ilustrasikan seperti ini..
seseorang yang berumur 17 tahun mendefinisikan sahabat sebagai berikut,
"sahabat adalah seseorang yang senantiasa hadir di saat sedih, maupun gembira, bersedia jadi teman curhat, dan memberi nasihat, suka menolong, pokoknya sahabat itu adalah segalanya.."
pertanyaan nya, apakah sahabatnya itu ada..?? relatif, karena pada saat bersamaan mungkin saja ada seseorang yang menyamai apa yang ia persepsikan sebagai sahabat.
ia selalu ada, suka mendengar curhat, suka memberi nasihat, dan suka menolong saat butuh pertolongan, tapi ternyata ini belum cukup untuk menjadikannya sahabat.
perhatikan kalimat "senantiasa hadir.." emang sahabat itu malaikat Raqib-Atid..?? emang gak sadar ya, sahabatnya itu punya kehidupan sendiri, punya masalahnya sendiri, ia punya masa depan yang kadang harus memisahkan, mungkin di umur 17 ia sering bersama-sama, tapi di umur 25..??.
kalimat "suka menolong.." emang superman..??
dan kalimat "sahabat adalah segalanya.." saat kamu kebelet kencing emang sahabat bersedia jadi toilet..?? (ngawur, yang ini gak usah diperhatikan..)
satu hal yang mesti diperhatikan, sahabat itu bukan malaikat.. camkan..
tidak salah dengan ilustrasi di atas, semua orang punya keinginan seperti itu kok, permasalahan nya adalah saat definisi sahabat itu berarti sebuah tuntutan, nah lho.
coba perhatikan, kasarnya begini, siapa yang mau jadi sahabat dia, maka dia harus, 1)selalu ada 2)denger curhat 3)memberi nasihat 4)suka menolong 5)bisa segala hal. hayo tebak.. kira-kira ada gak yang mau jadi sahabat orang seperti ini..???
maka jangan salahkan temen-temen kamu, kalau ternyata mereka menghindar, sering menjauhi kamu, sering ngecewain kamu, sering menyakiti hati kamu. itu karena tuntutan kamu sendiri yang berlebihan.
sudah lah, jadikan semua teman kamu adalah sahabat.
sahabat terbaik itu adalah aku..
nah, dari pada menuntut semua teman-teman kamu agar mau jadi sahabat, dan ternyata mereka semua malah pada ngibrit, mending kita rubah sedikit paradigma.
tuntutannya tetap, jangan dibuang, tapi objek nya ganti. cermin..!! lihat cermin.. dan dia lah objek yang harus kamu tuntut..!!
rubah kalimat diatas menjadi seperti ini..
"aku adalah seseorang yang senantiasa hadir di saat temanku sedih, maupun gembira, bersedia mendengarkan curhat mereka, dan memberi nasihat, aku akan menolong teman yang butuh bantuan, aku akan menjadi segalanya bagi mereka, karena aku adalah sahabatnya.."
saya yakin, 1000% yakin, kamu tidak usah takut kesepian, takut ditinggalkan, takut di khianati, karena kamu akan punya banyak teman, banyak sahabat, dan yang terpenting kamu adalah sosok sahabat bagi siapa saja..
jadi, siapa yang berani bilang, sahabat terbaikmu adalah aku..?? :)
entahlah mungkin jutaan, ratus jutaan milyaran, atau trilyunan definisi dari berbagai bahasa, telah berusaha dirangkai untuk mengartikan kata "sahabat".
biasanya dimulai dari frasa "sahabat adalah.." dan kata-kata selanjutnya adalah ...
ya, dari sekian banyak definisi yang sudah saya baca, entah dari literatur baku yang membosankan, sampai status fb yang super alay, biasanya definisi sahabat itu adalah orang lain.
memang nggak salah, karena sahabat itu secara fisik memang orang lain, teman, pokoknya orang selain diri kita. tapi, coba kita intropeksi, sesuai dengan definisi yang sudah kita buat, emang kita punya sahabat..??
saya ilustrasikan seperti ini..
seseorang yang berumur 17 tahun mendefinisikan sahabat sebagai berikut,
"sahabat adalah seseorang yang senantiasa hadir di saat sedih, maupun gembira, bersedia jadi teman curhat, dan memberi nasihat, suka menolong, pokoknya sahabat itu adalah segalanya.."
pertanyaan nya, apakah sahabatnya itu ada..?? relatif, karena pada saat bersamaan mungkin saja ada seseorang yang menyamai apa yang ia persepsikan sebagai sahabat.
ia selalu ada, suka mendengar curhat, suka memberi nasihat, dan suka menolong saat butuh pertolongan, tapi ternyata ini belum cukup untuk menjadikannya sahabat.
perhatikan kalimat "senantiasa hadir.." emang sahabat itu malaikat Raqib-Atid..?? emang gak sadar ya, sahabatnya itu punya kehidupan sendiri, punya masalahnya sendiri, ia punya masa depan yang kadang harus memisahkan, mungkin di umur 17 ia sering bersama-sama, tapi di umur 25..??.
kalimat "suka menolong.." emang superman..??
dan kalimat "sahabat adalah segalanya.." saat kamu kebelet kencing emang sahabat bersedia jadi toilet..?? (ngawur, yang ini gak usah diperhatikan..)
satu hal yang mesti diperhatikan, sahabat itu bukan malaikat.. camkan..
tidak salah dengan ilustrasi di atas, semua orang punya keinginan seperti itu kok, permasalahan nya adalah saat definisi sahabat itu berarti sebuah tuntutan, nah lho.
coba perhatikan, kasarnya begini, siapa yang mau jadi sahabat dia, maka dia harus, 1)selalu ada 2)denger curhat 3)memberi nasihat 4)suka menolong 5)bisa segala hal. hayo tebak.. kira-kira ada gak yang mau jadi sahabat orang seperti ini..???
maka jangan salahkan temen-temen kamu, kalau ternyata mereka menghindar, sering menjauhi kamu, sering ngecewain kamu, sering menyakiti hati kamu. itu karena tuntutan kamu sendiri yang berlebihan.
sudah lah, jadikan semua teman kamu adalah sahabat.
sahabat terbaik itu adalah aku..
nah, dari pada menuntut semua teman-teman kamu agar mau jadi sahabat, dan ternyata mereka semua malah pada ngibrit, mending kita rubah sedikit paradigma.
tuntutannya tetap, jangan dibuang, tapi objek nya ganti. cermin..!! lihat cermin.. dan dia lah objek yang harus kamu tuntut..!!
rubah kalimat diatas menjadi seperti ini..
"aku adalah seseorang yang senantiasa hadir di saat temanku sedih, maupun gembira, bersedia mendengarkan curhat mereka, dan memberi nasihat, aku akan menolong teman yang butuh bantuan, aku akan menjadi segalanya bagi mereka, karena aku adalah sahabatnya.."
saya yakin, 1000% yakin, kamu tidak usah takut kesepian, takut ditinggalkan, takut di khianati, karena kamu akan punya banyak teman, banyak sahabat, dan yang terpenting kamu adalah sosok sahabat bagi siapa saja..
jadi, siapa yang berani bilang, sahabat terbaikmu adalah aku..?? :)
aku adalah sahabatmu..
4/
5
Oleh
hadad