Rabu, 30 Januari 2013

Antara Ulil, Salim A FIllah, dan Hukum Perkosaan dalam Islam (Bukti kesalahan JIL)

Antara Ulil, Salim A FIllah, dan Hukum Perkosaan dalam Islam (Bukti kesalahan JIL)



Masih ingatkah dengan kasus perkosaan seorang anak berinisial RI..?? atau kasus perkosaan di India..?? ya itu hanya beberapa peristiwa keji yang terjadi awal 2013 ini. Dibawah ini saya membeberkan time line dari seorang pentolan JIL, siapa lagi kalau bukan Ulil Absar Abdallah, tentang pandangannya tentang perkosaan dalam hukum Islam.

Saya adalah seorang Anti-JIL, karena itu saya men-share artikel ini agar menjadi penguat aqidah dan penambah ilmu. Meski TL dari Ulil ini sepintas terlihat benar, namun ini adalah bukti KEBODOHAN mereka. Karena itu selain dari Ulil saya sertakan pula jawaban dari Ust. Salim A Fillah, untuk meluruskan pernyataan Ulil ini.

Bismillah, semoga Allah melindungi kita dari bahaya JIL, dan semoga Allah memberi hidayah kepada mereka..
Ulil
1.     Apakah ada pembahasan soal perkosaan dlm hukum Islam klasik? Ini pertanyaan menarik. Jawabannya: Tak ada!
2.     Baik di Quran dan hadis, maupun dlm diskursus fikih klasik, tak ada pembahasan soal pemerkosaan.
3.     Karena itu, oleh banyak kalangan dlm Islam, soal perkosaan disamakan dg kasus perzinahan biasa. Padahal beda sama sekali.
4.     Terus terang, hukum Islam "gagap" menghadapi fenomena pemerkosaan ini. Akibatnya, yg jadi korban perempuan.
5.     Di banyak negeri yg "konon" menerapkan hukum Islam, perempuan banyak jadi korban dlm kasus pemerkosaan. Kenapa?
6.     Pertama, karena, spt saya bilang tak ada pembahasan soal pemerkosaan dlm sumber2 utama hukum Islam: Quran dan sunnah.
7.     Karena tak ada bab soal pemerkosaan dlm hukum Islam, akhirnya kejahatan ini disamakan sj dg kasus zinah biasa.
8.     Kedua, karena hukum acara pembuktian delik zinah dlm hukum Islam cenderung merugikan perempuan dlm kasus pemerkosaan.
9.     Dalam hukum Islam, seseorang bisa dihukum krn kejahatan zina jika ada saksi empat orang yg menyaksikan aksi zinahnya.
10.   Kalau tak ada empat saksi yg menyaksikan kegiatan penetrasi penis ke vagina, menurut hukum Islam, seseorang tak bisa dituduh zina.
11.   Hukum acara spt itu membuat seorang perempuan sulit membuktikan bhw dirinya diperkosa.
12.   Belum lg, sifat delik dalam hukum Islam sangat unik, dan, sori, ketinggalan zaman. Delik dlm hukum Islam selalu bersifat personal.
13.   Maksud delik yg bersifat personal adalah: suatu kejahatan sifatnya adalah dlm kaitan hubungan individu dg individu yg lain.
14.   Tak ada konsep "delik umum" dlm hukum Islam, kecuali dlm kejahatan terhadap negara, spt pemberontakan (separatism).
15.   Krn delik sifatnya personal, maka dlm kasus tuduhan pemerkosaan, menurut hukum Islam, kewajiban menghadirkan saksi ada pd pihak yg menuntut.
16.   Artinya, jika seorang perempuan melaporkan bhw dirinya diperkosa, maka dia wajib menghadirkan empat saksi yg menyaksikan pemerkosaan.
17.   Betapa berat beban semacam itu bg perempuan korban pemerkosaan, jika yg dipakai adalah hukum Islam.
18.   Dlm kasus tertentu, perempuan jg sulit melaporkan kasus pemerkosaan dlm konteks hukum Islam krn khawatir kena tuduhan "qazaf".
19.   "Qazaf" artinya kejahatan krn seseorang menuduh orang lain berzina dan tak mampu menghadirkan empat saksi yg menyaksikan penetrasi penis.
20.   Jika seorang perempuan melaporkan kasus pemerkosaan, dan tak bisa menghadirkan 4 saksi, maka dia bisa kena tuduhan "qazaf".
21.   Dlm situasi seperti itu, perempuan menghadapi situasi dilematis: melaporkan atau tak melaporkan pemerkosaan.
22.   Apalagi, kebanyakan "ulama fikih" tak memahami beban psikologis yg ditanggung perempuan ketika melaporkan kasus pemerkosaan.
23.   Bkn hanya ulama fikih. Umumnya laki2 di masyarakat kita tak sensitif thdp seriusnya kasus pemerkosaan, terutama dr sudut pandang perempuan.
24.   Akibat dominannya budaya patriarki dlm masyarakat yg mengunggulkan laki2, masalah pemerkosaan cenderung diremehkan.
25.   Candaan bapak2 di DPR dan calon hakim agung Daming Sunusi soal pemerkosaan hanya permukaan gunung es dari budaya patriarki itu.
26.   Kembali ke isu awal: Tak adanya pembedaan antara pemerkosaan dan perzinahan itu mmg salah satu problem serius dlm hukum Islam.
27.   Kebanyakan penolakan aktivis perempuan di berbagai negara terhadap penerapan hukum syariat, antara lain, ya soal pemerkosaan itu.
28.   Bagi para aktivis perempuan di berbagai negeri Muslim, dlm kasus pemerkosaan, hukum Islam merugikan perempuan.
29.   Saya akan mengakhiri twit soal pemerkosaan ini, dg kultwit saya dulu soal Islam sbg agama yg mengatur semua hal. Betulkah?
30.   Pemerkosaan ini contoh yg gamblang bhw Islam tak mengatur semua hal. Dlm Quran, sunnah, atau literatur fikih, isu ini tak diatur.
31.   Yang diatur dlm Quran, sunnah, dan fikih, hanya soal perzinahan. Tp bukan pemerkosaan. Beda mendasar antara keduanya.
32.   Konsep ttg pemerkosaan ini nyaris absen dlm masyarakat yg patriarkis. Sbb perempuan dianggap sbg obyek seks bagi laki2.
33.   Konsep ttg pemerkosaan muncul setelah masyarakat menyadari bhw perempuan adaah subyek yg harus dihormati pd dirinya sendiri.
34.   Perempuan adalah subyek yg punya nilai yg sama dg laki2. Karena itu, dia tak bisa dijadikan obyek seksual yg pasif.
35.   Yg menarik, skg muncul konsep ttg "marital rape". Pemerkosaan dlm ikatan perkawinan. Ini konsep yg tak dikenal dlm sistem patriarki.
36.   Marital rape: kegiatan seksual oleh pasangan yg terikat perkawinan tp mengandung unsur pemaksaan dari salah satu pihak.
37.   Konsep "marital rape" ini jelas tak dikenal dlm hukum agama manapun, termasuk dlm hukum Islam.
38.   Dlm Islam, bahkan ada hadis: Jika perempuan menolak berhubungan seks dg suami, dia akan dilaknat malaikat semalam suntuk.
39.   Berkaitan dg isu pemerkosaan ini, saya akan membahas isu lain yg jg relevan, yaitu soal pelecehan seksual.
40.   Sebagaimana isu pemerkosaan, dlm hukum Islam jg tak ada pembahasan soal pelecehan seksual
41.   Dalam hukum Islam, bahkan "pelecehan seksual" ini tak ada istilahnya. Terutama dlm literatur fikih klasik.
42.   Konsep "pelecehan seksual" baru muncul dlm diskursus pemikiran Arab modern, pengaruh dari modernisasi tentunya.
43.   Sekarang, baru ada istilah "al-taharrusy al-jinsi", yakni pelecehan seksual. Ini istilah baru. Tak ada dlm bahasa Arab klasik.
44.   Mestinya, ada bab soal pelecehan seksual dlm literatur fikih, sbb ada istilah di Quran yg mengarah kepada tindakan itu.
45.   Di Quran 33:59, ada penggalan ayat yg bisa ditafsirkan sbg kegiatan pelecehan seksual: "dzalika adna an yu'rafna fala yu'dzaina".
46.   Istilah idza' (scr harafiah: menyakiti) yg disebut dlm ayat 33:59 itu bisa dimaknai sbg "pelecehan seksual".
47.   Tetapi, masalah idza' al-mar'ah dlm pengertian pelecehan seksual ini tak dibahas sama sekali literatur fikih klasik.
48.   Saat menulis kultwit soal pemerkosaan ini, saya dengar berita di TV soal ditangkapnya pelaku2 pemerkosaan keji di India. Alhamdulillah!
49.   Saya lanjutkan twit2 soal pemerkosaan dan pelecehan seksual.
50.   Cara mengatasi pelecehan seksual (idza') dlm ayat 33:59 tadi adalah: Menyuruh perempuan pakai jilbab.
51.   Jd, kalau mau menghindari pelecehan, ya perempuan harus pakai pakaian yg tertutup, spt disebut ayat 33:59. Laki2 tak disentuh.
52.   Fokusnya dlm mendiskusikan soal pemerkosaan dan perkosaan selalu perempuan. Laki2 diabaikan. Ini khas patriarkisme!
53.   Absennya pembahasan soal pelecehan seksual dlm hukum Islam, saya kira, karena sebagian besar juris Islam adalah laki2.
54.   Karena itu, mmg perlu perubahan paradigma dlm hukum Islam sehingga sensitif terhadap pengalaman perempuan.
55.   Bukan hanya dlm hukum Islam sj. Dlm masyarakat, jg perlu ada perubahan paradigma dlm melihat soal pelecehan seksual ini.
56.   Pandangan patriarkal yg cenderung menyalahkan perempuan dlm kasus pemerkosaan/pelecehan, saya kira, masih dominan.
57.   Saya tak menganggap agama sbg satu2nya yg bertanggung-jawab dlm kuatnya pandangan patriarkal ini. Faktornya kompleks.
58.   Sebagian besar agama2 di dunia ini mmg cenderung patriarkal, membela laki2, dan menomorduakan perempuan.
59.   Tp agama bukan satu2nya faktor. Kultur patriarkal dlm masyarakat terbentuk krn banyak faktor yg kompleks.
60.   Jangan lupa, kultur patriarkal ini bukan sj ada di masyarakat non-Barat. Bahkan di Barat sisa2nya masih ada. Terutama di AS.
61.   Apa faktor2 yg membentuk budaya dan struktur patriarki dlm masyarakat? Mungkin bisa jd kultwit di kesempatan lain.
62.   Sekian twit pagi ini. Semoga bermanfaat. Selamat bekerja! :)


berikut jawaban dari Ust. Salim A Fillah

1.     Semoga Gus @ulil yang 'alim atas perkara ini berkenan memeriksa; perkosaan di masa 'Umar terjadi karena seorang pemuda menyamar jadi wanita.
2.     Seorang wanita tua menitipkan anak berpakaian perempuan pada si calon korban; yang meski tak berjenggot ternyata lelaki baligh adanya. @ulil
3.     Seorang wanita tua menitipkan anak berpakaian perempuan pada si calon korban; yang meski tak berjenggot ternyata lelaki baligh adanya. @ulil
4.     Jadi kesimpulan kami yang bodoh & kurang teliti ini; 1) Perkosaan itu kasus langka; tapi ada pembahasan & penyelesainnya dalam atsar.@ulil
5.     Simpulan 2) Ia langka terjadi pada masa Rasul & Khulafaur Rasyidin sebab keterjagaan Jilbab & Hijab yang tertata sekaligus membudaya.@ulil
6.     Simpulan 3) Maka demikianlah sifat asal Syari'ah yang indah; menjaga sebelum terjadi, mencegah agar tak perlu ada, & menutup celahnya. @ulil
7.     Simpulan 4; maka dengan asas itu jua had aneka pelanggaran ditetapkan berat dengan syarat rumit; sebab tujuan aslinya bukan menghukum. @ulil
8.     Simpulan 5; Quran hadir mendidik jiwa dengan pemahaman sempurna akan kecenderungan & sifatnya; maka 'delik akuan' lebih sering muncul. @ulil
9.     Simpulan 6; di masa 'Umar, perkosaan itu bukan di jalanan, melainkan penyusup di rumah; menunjukkan penjagaan hijab sangkil & mangkus. @ulil
10.   Simpulan 7; maka dalam iman kami yang sering compang-camping oleh maksiat diri; tetap ada keyakinan, aturanNya menjaga & memberkahi.. @ulil
11.   Demikian; tertatih oleh sempit wawasan & dangkalnya pemahaman; kami berlancang hati menanggapi Gus @ulil; moga membuka pintu ilmu tuk kami..
12.   Shadaqat @WartaNU; di bahasan Fiqh; pembedaan terjadi pada siapa "Mudda' 'Alaih"-nya; zina jatuh keduanya; perkosaan salah-satu saja. @ulil
13.   1) Shahih Gus @ulil; kita mendapati hal ini dalam banyak aqwal para 'Ulama. Ibn 'Abdil Barr dalam Al Istidzkar misalnya menulis.. @wartanu
14.    Kita dapati riwayat perkosaan & penanganannya di masa Khilafah 'Umar; & memang ia perkara langka sebab Syari'at Hijab indah menjaga:) @ulil
15.   2) “Para ulama sepakat bahwa orang yang melakukan tindak perkosaan berhak mendapatkan hukuman had jika terdapat bukti atau.. @ulil @wartanu
16.   3) ..pelaku mengakuinya." Tapi beliau menambah, "Jika TIDAK, tertuduh pelaku berhak mendapatkan HUKUMAN DALAM BENTUK LAIN." @ulil @wartanu
17.   4) Syaikh @almonajjid mensyarah hal ini; “Jika tak terdapat bukti yang menyebabkan dia berhak mendapat hukuman had; karena..@ulil @wartanu
18.   5) “..dia tak mengakui atau tak ada 4 saksi atau penunjuk yang dikuatkan ahli {misal tes DNA sperma pelaku di tubuh korban}.. @ulil@wartanu
19.   6) ..maka diselenggarakan pengadilan Ta'zir tuk menjatuhkan hukuman yang menjerakan bagi tertuduh maupun calon pelaku lain."@ulil @wartanu
20.   7) Keterangan ini; dengan memasukkan unsur bukti penunjuk teknologi & ahli; sebagaimana dalam hal lain, Fiqh menerima sains.@ulil @wartanu
21.   8) Berlapis pula jeratannya dengan; andai lolos dari pembuktian pun, si pelaku masuk pengadilan Ta'zir untuk HUKUMAN LAIN. @ulil@wartanu
22.   9) Imam Al Baji dalam Al Muntaqa Syarh Al Muwaththa menguatkan Madzhab Maliki, Syafi'i, & Hanbali tentang denda setara mahar. @ulil@wartanu
23.   10) Dan tambahan catatan; perkosaan dengan ancaman senjata masuk ke jinayah berganda; had zina & hukuman perampokan berat.@ulil @wartanu
24.   11) @almonajjid mengacu {QS5:33} menegaskan hukuman tambahan itu; salib, bunuh, potong tangan-kaki menyilang, & pembuangan. @ulil @wartanu
25.   12) Demikian kami nan faqir ilmu ini memberanikan diri menanggapi; selalu berharap bertambah pemahaman dari penjelasan Gus @ulil &@wartanu.
13) Dalam soal 'romantis'; saya masih harus belajar tekun dari cara pandang Gus @ulil pada muffinnya Ning @tsuroiya & 'Islam yang Membebaskan";)

Wallahu a'lam




@syarifbaraja : Perkosaan adalah pemaksaan berzina. Bisa dilihat pembahasannya di http://www.saaid.net/Doat/hani/6.htm  . @ulil

Selasa, 29 Januari 2013

cinta ( part 2 )

cinta ( part 2 )

Apakah sebuah cinta membutuhkan pelampiasan ? mengapa cinta itu hanya terartikan sebagai perasaan suka sama suka antara sepasang insan ? mengapa pikiranku terus menerus dilingkupi oleh cinta, cinta, dan cinta ? seakan dunia ini hanya hidup karena dan untuk cinta semata…
Dalam dua minggu ini, aku mandapat banyak pelajaran berharga mengenai cinta, layaknya sebuah, makanan, aku harus berusaha mencerna pelajaran itu sebaik mungkin, sehingga hakikat yang terkandung didalamnya dapat tertangkap secara tepat.
Suatu hari aku bertemu dengan seorang teman, dia bercerita tentang hubungannya dengan pacarnya, mulanya aku memberikan respon yang baik, saat dia mengeluh aku pun mencoba memberikan masukan sebaik mungkin, begitu pula saat ia berbahagia aku pun mengatakan turut berbahagia. Waktu terus berlalu, beberapa bulan sudah terlewati, temanku ini masih terus menerus bercerita mengenai hubungannya, sehingga aku pun merasa jenuh untuk mendengarkannya. Namun justru kejenuhan itu menggiringku untuk melakukan perenungan yang cukup panjang, hingga sampai pada suatu kesimpulan.
Singkatnya, ia menceritakan bahwa level hubungannya sudah dalam fase yang menurutku “mengkhawatirkan”, karena ia sudah berani melakukan yang diluar batas kewajaran dalam berhubungan dengan pacarnya, sebagai seorang remaja tentunya. Ia juga menceritakan bahwa akibat hubungannya itu mengakibatkan hubungan dengan orang tuanya semakin renggang, akibat dari orang tuanya yang melarang berpacaran. Namun ia menceritakan semuanya itu tanpa ada sedikit pun rasa bersalah.
Satu pertanyaan yang timbul di benakku, mengapa cinta itu menjadi jalan kehancuran ? mulanya ia adalah anak yang baik, setelah mengenal “cinta” ia pun menjadi anak yang “tidak” baik. Mulanya ia adalah anak yang religius, cukup rajin dalam beribadah, dan merupakan seorang santri di daerahnya, begitu juga hubungan dengan orang tuanya, mulanya sangat baik, bahkan sangat harmonis, namun, sekali lagi akibat “cinta”-nya, kini ia bukan lagi seorang santri, begitu pula dengan hubungan dengan orang tuanya yang semakin merenggang. Apakah cinta itu begitu jahat ?
Cinta itu adalah anugerah, bukan kutukan, ini satu kalimat yang sering kali aku tulis di berbagai catatan. Ya, memang seperti itu adanya, jelas ilustrasi di atas bukan arti dari “cinta” yang benar, seharusnya cinta yang benar itu mengarahkan kita menjadi pribadi yang baik, kenapa ? karena cinta itu berasal dari Yang Maha Baik.
Sulit memang untuk mampu mengerti dan memahami hakikat dari cinta, kalau emikiran kita hanya masih terpaku dan dibatasi bahwa arti cinta itu hanya sebatas perasaan suka yang dibuktikan dengan rasa sayang, rindu, dan lainnya. Andaikan cinta itu hanya sebatas perasaan suka yang di apresiasikan hanya dengan sikap nafsu semata, maka sudah barang tentu, cinta itu haram. Namun, kata cinta ini sendiri digunakan oleh Allah dalam Al qur’an, yang berarti cinta itu halal adanya, yaitu cinta yang memiliki pengertian yang lebih luas dari pengertian yang disebutkan diatas.
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Ali-Imran : 31 )
Kesadaran inilah yang amat berat, melihat semua kenyataan itu, apakah ilustrasi diatas dapat dikatakan cinta ? ya, itu adalah cinta, namun bila dipersentasekan, cinta yang terkandung didalamnya hanya 10% saja, sisanya tidak lebih dari nafsu semata. Pertanyaannya, seberapa banyak cinta yang sperti ini terdapat di masyarakat ? banyak.

Cinta itu tidak buta
Seharusnya cinta itu tidak buta dan tidak menyebabkan kebutaan, namun realitas yang terjadi kita sendiri yang membutakan cinta dan membiarkan mata kita dibutakan oleh cinta. Hal inilah yang mendasari kenapa orang menganggap semua yang disukainya adalah baik, semua yang cantik adalah baik, semua yang tampan adalah baik, itu terjadi karena dia membutakan cintanya sendiri, setelah itu ia pun menganggap semua hal yang berkaitan dengan cintanya itu adalah hal yang baik pula, hingga pada akhirnya ia menjadi buta dengan berpedoman pada cinta yang juga buta, menyedihkan.
Seharusnya, cinta itu tidak buta, ia memiliki pandangan yang luas dan mendamaikan, ia akan mampu memberikan pengaruh positif kepada siapapun yang ada disekitarnya, itulah misi Islam, menyebarkan ajarannya dengan cinta dan kasih sayang, karena Islam adalah Rahmatan Lil’alamin. Inilah alasan kenapa para shahabat terdahulu melaksanakan segala perintah Rasulullah, baik dalam keadaan suka ataupun duka, menerima dengan ikhlas berbagai siksaan dan ancaman yang datang dari kaum kafir Quraisy, saling bertoleransi kepada penduduk yahudi madinah tatkala mereka berhijrah, dan senantiasa mengikuti berbagai peperangan dengan Rasulullah, mengorbankan jiwa dan raga demi tegaknya agama Islam, tidak lain ini karena mereka telah merasakan rasa cinta yang abadi dan sejati, yaitu cinta kepada Allah dan Rasulullah.
Layaknya sebuah pisau bermata dua, ketika kita lalai menggunakannya ia dapat membunuh kita dengan tajamnya, begitu juga sebaliknya, ketika kita terlalu asyik bermain, mungkin bisa membunuh teman kita juga. Oleh karena itu, berhati – hatilah dalam melangkah, terutama yang berkaitan dengan cinta, alih – alih saling menyayangi, malah saling menyakiti…be care your self…with love…
Wallahu ‘alam
Perhatian ibuku

Perhatian ibuku


Bagiku ini mungkin cerita yang agak mengharukan ( siap2 tisu..!! ). Ceritanya aku yang sangat ngedrop baik fisik maupun mental akibat sakit yang diderita.. hmmm saat itu baru terpikir, kemana ya teman-temanku..?? teman yang dulu sewaktu sekolah dan di luar begitu sangat kupentingkan, sangat kubanggakan, selalu ceria bersama, tapi sekarang.. kok nggak ada ya..

Kesepian.. jiaaaahhh.. pada saat seperti itu, dimana mental sedang ambruk-ambruknya. Tiba-tiba pada suatu sore datang segerombolan ibu-ibu menyerang rumahku.. hmm maksudnya berkunjung.. mereka berniat mau menjengukku.. nah lho..! saat itu aku memang agak kaget, kok..?? mereka perhatian ya..?? sembari ngobrol khas ibu-ibu, kadangkala mereka menyelipkan harapan-harapan, doa, dan cerita kenangan mereka bersama ibuku. Tentu saja dimana keadaanku saat itu sangat menarik untuk memperhatikan cerita mereka.

Mereka adalah ibu yang bersahaja, tampilannya sederhana, sebagian dengan sarung sebagian lagi dengan baju kurung khas ibu-ibu pengajian madrasah, tapi tidak mengurangi keanggunan, kesahajaan, dan kewibawaan mereka, meski umur mereka mungkin sudah hampir 50 tahunan. Mereka jauh dari sifat centil dan genit, malah mereka adalah tokoh masyarakat yang berwibawa dan disegani masyarakat. Tak sungkan mereka duduk di lantai, atau hanya berdiri saja dekat pintu mengingat kamarku yang agak sempit, sedang aku sendiri sedang terbaring lemah.. ( eh kok jadi serius ya..?? hehe..)

Mereka mengingatkan perjuangan alm. Ibuku saat membangun madrasah, membina pengajian, bahkan sampai mengobok-obok politik tingkat desa.. ( he.. kejam ya.. ), mereka asyik bernostalgia dengan ceritanya. Sampai mereka memberiku harapan untuk meneruskan perjuangan itu.. hmmm..

Aku tahu, mereka, ibu-ibu pengajian, tak serta merta datang menjenguk, memberi perhatian, mendoakan, dan menaruh harapan padaku yang hanya seorang remaja yang tengah sakit. Tapi mereka adalah warisan besar yang yang ditinggalkan alm.ibuku, mereka siap menggantikan kehadiran sosok seorang dalam kehidupanku dan siap mendukungku untuk melanjutkan perjuangannya. Umurnya mungkin senja tapi semangatnya, luar biasa.

Mungkin lebay juga ya perasaanku saat itu, atau saat menulis ini. Tidak tahu kenapa perasaan itu begitu besar, aku sangat menghargai kesediaan mereka untuk memperhatikanku walau sesederhana itu. Mungkin ini akibat kerinduan pada sosok seorang ibu yang menua bersamaku, membimbing, dan mendewasakanku hmm..

Pertemuan itu berakhir dengan sebuah doa sederhana yang terucap dari mereka, “enggal damang we lah.. masih panjang pan lalakonna..”  hehehe ada-ada saja..

Bagiku, mungkin ibu kandungku sudah tiada, tapi masih banyak ibuku ada disini.. J

Wallahu ‘alam
sakit

sakit


Assalamu’alaikum..

Gak terasa nih udah lama juga ya gak update blog, oke deh sahabat, sekarang ada banyak cerita yang ingin aku bagi nih. Seru.?? Nggak juga.. Cuma bagiku adalah pengalaman berharga..

Hampir 2 bulan semenjak sakit yang aku rasakan, urutannya begini, sebenarnya bulan desember kondisiku sudah mulai ngedrop, setiap minggu pasti mesti demam, menjelang pergantian tahun aku berlibur ke 
Surabaya, ceritanya ya memaksakan dengan kondisi badan agak begitu. Sepulang dari sana, 2 minggu kemudian kena tipes, menderita selama 3 minggu, kemudian sembuh setelah berobat ke salah satu klinik terkemuka di cianjur. Tapi, ternyata cerita malah semakin panjang, dokter mengdiagnosa tipes, anemia, dan maag..!! walah..niat mau berobat eh malah semakin menderita. Yah akhirnya mesti berkata “sabaaaaaarrrr…”
minggu selanjutnya sesuai saran dokter, aku kembali control, dan Alhamdulillah tipesnya sudah sembuh total. 

Tapi, lagi-lagi dokter membuatku kagum ( atau kaget sangat pisan.. ) dengan diagnosanya, radang usus, maag, dan satu penyakit yang paling tidak enak didengar.. paru-paru..!!
selanjutnya dokter menjabarkan pengobatanku yang memakan waktu 8 bulan. Masih dengan rasa tidak percaya, bagaimana bisa kena paru-paru, batuk tidak ada, dahak pun tidak ada, nafas normal, dan tidak ada yang dirasa, saat bertanya sama dokternya dengan enteng menjawab, “ tuh buktinya kurus…” adduuh.. kurang dok buktinya, dokternya ngomong lagi,”tuh paru-parunya..” (sambil menunjuk foto rontgen) adduuuuuhhh.. mana aku ngerti itu foto…!!

Sekarang sudah menginjak bulan kedua proses pengobatan paru-paruku, dokter pun masih berkata dengan singkat,”udah baikan, 7 bulan lagi ya..” ckckck..
Itu sepenggal cerita saat aku sakit, gak penting juga ya..?? hehe.. tapi yang ingin aku ceritakan sebenarnya, adalah apa yang terjadi selama itu.

Sempat putus asa dengan kondisiku seperti itu, terang saja, kerjaannya hanya tidur, makan, minum obat, terus tidur lagi, mental sempat ngedrop, minder, dan sedih, karena yaaa.. perubahan hidupku berubah drastis, dari seorang yang punya seabreg kegiatan, tiba-tiba mesti diam dan menyusahkan banyak orang. 
Melamun dan marah menjadi rutinitas yang tidak bisa kukendalikan.

Tapi perubahan terjadi, suatu hari datang segerombolan ibu-ibu ( gak enak juga ya nulis segerombolan ), mereka datang menjenguk, dengan berbagai kebiasaan ibu-ibu yang berkata penuh simpati dan empati, perhatian khas seorang ibu kepada putranya, satu kata.. luar biasa.

Senin, 28 Januari 2013

I Love When You Lie ..???

I Love When You Lie ..???


Now playing : Rihanna ft Eminem – I love when you lie

Ya, sebagian besar dari kita memang seperti ini, tidak terasa ya..?? baik, terlepas dari arti lirik sesungguhnya, dan maksudnya seperti apa, tapi fenomena seperti ini memang kadang kita anggap biasa saja.

Selalu ada dalih “bohong demi kebaikan” ini maksudnya apa..?? bohong ya tetep bohong, ya tetap dosa.. bukan berarti dikarenakan kita bohong yang berubah kebaikan lantas menjadi alasan dihapusnya kesalahan, atau dosa atas berbohong itu. “bohong demi kebaikan” sebenarnya lahir disaat situasi fakta lebih menyakitkan dari pada berbohong itu sendiri. Padahal, meski pahit dan menyakitkan kebenaran tidak akan berkurang atas fakta itu.

Ilustrasi ekstrimnya seperti ini, Ada sebuah cerita saat seorang Muslim tertangkap raja Dzalim, ia dipaksa mengakui ke Islamannya, jika berbohong ia selamat, jika mengaku Muslim ia akan dibunuh, saya yakin siapapun yang mengaku dirinya Muslim ia akan jujur mengaku Muslim, meski nyawa taruhannya, namun imbalannya pun jelas, Syahid, dengan Syurga tanpa hisab.

Nah, jika paragraph diatas menceritakan subjek yang tengah berbohong, bagaimana dengan objek yang dibohongi..?? sebagian memang ada yang marah disaat tahu dirinya dibohongi, ya, itu tadi sepahit apapun sebuah fakta, tetap ia adalah kebenaran. Namun, jika diperhatikan dari judul lagu diatas, terlihat ternyata sebagian lagi ada yang tenang saja, bahkan lebih suka jika dibohongi. Kok bisa ya..??

Bayangkan saja, jika seseorang korupsi, nah ternyata korupsinya itu diketahui oleh beberapa anak buahnya, maka si koruptor ini tentunya akan lebih suka jika anak buahnya ini berkata bohong, meski harus di bayar berapa pun. Atau, seorang gadis remaja, yang pacaran sama laki-laki, bagi dia lebih baik dengar kata-kata gombal dan bohong dari lelaki itu, dari pada harus dengar fakta bahwa PACARAN ITU HARAM, dan harus putus seketika.

Sudah paham..?? ternyata, jika kita suka saat orang lain berbohong, itu sama saja dengan kita membohongi dan menutupi kebenaran yang sesungguhnya. Apa yang ingin saya sampaikan adalah, tugas menyampaikan fakta kebenaran itu ada di tangan kita semua. Mungkin, ada beberapa orang yang sengaja berbohong atas berbagai hal, jika kita tahu yang fakta yang sebenarnya, segera luruskan, kapan saja dimana saja, meski pahit, kebenaran tetap kebenaran.

Jumat, 25 Januari 2013

Belajar Dari Film

film jenis apa yang kamu suka..?? superhero..?? drama..?? aksi..?? komedi..?? atau horor..??. Kebanyakan dari kita yang pernah menonton film, pasti hafal dengan karakter tokoh utama film tersebut, ada yang kagum, benci, suka, marah, aneh, dan berbagai penilaian lain. bahkan ada karakter tokoh utama, yang sampai menjadi inspirasi bahkan obsesi.. hmm.. hebat ya yang jadi tokoh utama itu..?? padahal kan cuma film... hehe

ini yang saya maksud belajar dari film.. bagaimana seorang sutradara bisa mengemas sebuah film, menempatkan sebuah karakter tokoh utama dengan tepat, sampai bisa meng inspirasi jutaan orang, dan di idolakan jutaan lainnya. bagaimana jika kita adalah sutradara sekaligus tokoh utama dalam sebuah film, apa yang akan kamu lakukan..??


ya, sejatinya kita adalah tokoh utama dalam kehidupan kita sendiri. Kita menjalani hidup dengan kesadaran bebas, pilihan bebas, yang disertai tanggung jawab. Seharusnya kita menggunakan kesempatan yang luar biasa ini di gunakan se maksimal mungkin, pilihan kita menjadi tokoh protagonis atau antagonis, menginspirasi atau mengecewakan, dengan alur cerita yang bisa kita susun sendiri.

jika dalam sebuah film, sering kali kita disuguhkan dengan alur yang luar biasa ajaib, ada yang tengah terpuruk tiba-tiba jadi kaya, ada yang tengah lemah tiba-tiba jadi superhero kuat, ada pula yang tengah menderita tiba-tiba berakhir bahagia. dengan segala hormat, ternyata itu memang nyata dala kehidupan nyata..!! tidak peduli posisi kita saat ini, saat kita menyadari dan belajar dari alur film, seharusnya kita sadar, kita bisa bangkit berubah 180 derajat dari asal. Jika sebuah film bisa melakukan itu dikarenakan imajinasi sutradara nya, maka seharusnya kita harus lebih bisa, karena bagi Allah tidak ada yang tidak MUNGKIN.

jadi, jika kamu sutradara sekaligus tokoh utama dalam sebuah film, cerita apa yang akan kamu pilih, orang kaya yang sukses..?? superhero yang super kuat..?? pemimpin yang hebat..?? atau cerita drama yang menyentuh hati..?? ayo segera wujudkan cerita mu..!! jangan lupa buat proposal cerita buat di ajukan ke Sang Maha Sutradara kehidupan.. Allah..

Wallahu a'lam

Rabu, 23 Januari 2013

pendapat soal jodoh part 2

pendapat soal jodoh part 2



1.      Ta’aruf ≠ pacaran
Bukan dan tidak akan pernah sama..!! ya, ta’aruf itu adalah proses perkenalan yang tanpa melanggar hukum syar’i. begini, biar jelasnya lihat saja tabel perbedaan berikut,

Ta’aruf
Pacaran
Sesuai Syar’i
Melanggar Syar’i
Menjaga diri
Buka-bukaan
Melalui pihak ke-3
Langsung, face to face
Diketahui wali
Jarang diketahui wali
Seminggu, maksimal sebulan
2 tahun
95 % Nikah
95 % Putus
Ibadah
Dosa

Lagi pula, jangan pernah salah memahami arti dari ta’aruf. Meskipun memiliki arti perkenalan, bukan berarti proses perkenalan itu hanya cukup dalam waktu seminggu atau lebih, saya yakin manusia dengan segala kompleksitas nya membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk mengenal lebih jauh. Makanya, proses ta’aruf yang sejatinya dilakukan setelah pernikahan.
Prosesi ta’aruf itu hanya sekelumit saja, seperti yang telah Rasulullah gambarkan, cukup hanya melihat 4 aspek,
1.      Agama
2.      Keluarga
3.      Harta
4.      Wajah

Dan dalam waktu untuk melihat 4 aspek itu saja saya kira cukup dalam prosesi ta’aruf, gak usah pengen tahu sampai dalem-dalemnya, entar aja. K

2.      Pesan khusus dari Ust. Salim A Fillah
Nah, sebelumnya di artikel kultwit salim a fillah, ada pesan bagi yang tengah mencari jodoh. Ada beberapa hal yang mesti dipersiapkan sebelum pernikahan tiba

a.       Kesiapan Ruhiyah
Memahami arti nikah sebagai salah satu prosesi ibadah, maka akan menghasilkan konsekuensi dan tanggung jawab dirinya kepada Allah. Kewajiban paling utama dalam rumah tangga adalah memastikan keselamatan semua anggota keluarganya di akhirat kelak. Memang, kita tidak tahu apa-apa perihal nasib disana, namun dengan menyadari hal ini maka kita diharuskan untuk melakukan sedaya upaya untuk menyelamatkan pasangan dan anak-anak dari api neraka.
Tanggung jawab, kepemimpinan, kedewasaan, kebijaksanaan, dan pengendalian diri, adalah beberapa hal yang mesti dilatih. Ingat, setelah menikah nanti, hidup itu jadi berdua, makan berdua, tidur berdua, rumah berdua, kamar berdua, tabungan pun berdua, hidup berdua seperti ini butuh kesiapan mental yang gak main-main lho.

b.      Kesiapan ilmu
Belajar, belajar, dan belajar. Belajar ilmu rumah tangga, belajar hukum-hukum mu’amalah, belajar kepemimpinan, pendidikan, psikologi, dan sssttt… bagi laki-laki WAJIB belajar ilmu haidh dan nifas..!!

c.       Kesiapan fisik
Fisik adalam artian, kesiapan seksual untuk membuahi. Ya, bagaimana pun juga salah satu tujuan pernikahan adalah memastikan regenerasi umat, makanya, dianjurkan untuk menjaga kesuburan, dan ketahanan fisik. Selain itu, ya biar jangan sakit saja.. :P

d.      Kesiapan finansial
Maaf, ini bukan berarti seseorang yang akan menikah itu harus kaya-raya, harus mapan, atau harus punya harta banyak, yang dimaksud di sini adalah mental kaya. Asal tahu saja, Ust. Salim A Fillah sendiri menikah dengan biaya hutang, artinya boro-boro kaya, beliau mulai kehidupan rumah tangga pun dengan nilai – (minus), tapi disini lah keimanan dan mental kaya bermain, meski begitu, Ust. Salim sendiri sekarang adalah ustadz yang paling rajin woro-wiri ke luar negeri untuk berdakwah, keren ya..?? kuncinya, iman sama Allah, dan tanggung jawab.

e.       Kesiapan Sosial
Ini sebenarnya jurus pamungkas, yang harus dikuasai mereka yang memutuskan menikah. Setelah berumah tangga nanti, mereka akan mewakili sekelompok individu yang hidup dalam organisasi yang bernama keluarga. Keluarga ini adalah satu bagian dari sebuah sistem lingkungan, yang bernama masyarakat. Nah, maka sebuah keluarga ini wajib mensosialisasikan dirinya ke tubuh masyarakat, pro aktif dalam setiap aktvitas, dan berhubungan baik dengan para tetangga. Ingat juga, setelah menikah nanti dunia itu bukan hanya milik kalian berdua lho.. ada 7 milyar penduduk bumi yang harus tahu kalau kalian itu adalah pasangan serasi, cinta sejati.. eee.. cieee.. lagiiii…

Terakhir, di penutup artikel ini, lagi-lagi mengutip dari Ust. Salim A Fillah, umur seseorang disaat memutuskan menikah tidak terkait dengan tergesa-gesaan, mungkin ada yang menikah di umur 20 tahun, tapi jika persiapannya sudah di mulai dari umur 15 tahun, maka itu adalah umur yang sangat matang untuk menikah, beda lagi jika menikah di umur 30 tahun, tapi persiapannya baru di mulai di umur 29 tahun, meski tua, tapi umurnya belum siap untuk menikah..

Wallahu a’lam
pendapat soal jodoh part 1

pendapat soal jodoh part 1


Disini saya akan beberkan beberapa pendapat, sebenarnya sih bukan hal yang aneh, dan luar biasa juga, cuman sharing saja lah.

Oh iya, kenapa mesti jodoh..?? hehehe.. entah.. tapi yang pasti setiap manusia itu memiliki jodoh kan..?? nah ini hanya fakta yang mungkin bisa dijadikan guide dalam ikhtiar mencari dirinya itu. Oke, apa sebenarnya itu, cekibrot..

1.      Jodoh kita itu sudah ada
Di lauh mahfuz sana, nama jodoh kita itu sebenarnya sudah ada. Bukan hanya nama, karakter pasangan, waktu ditemukan, dan tempat (entah itu bertemunya, dan hidup bersama kelak) sudah digariskan. Jadi sebenarnya, gak usah risau saat kita belum tahu siapa jodoh kita yang penting dia itu ada.

Pertanyaannya, kenapa kita tidak dikasih tahu siapa jodoh kita.?? Ini lah hikmah yang sengaja disusun oleh Allah, saya sering menyebutnya “Strategi Allah”. Karena, dibalik ketidak tahuan kita soal isi lauh mahfuz, disana terdapat nilai ikhtiar yang luar biasa besar, ini berarti, meski jodoh kita sudah ada, kita wajib berikhitiar, kalau aktivis bilang, ikhtiar “menjemput Jodoh”. Kenapa menjemput..?? karena memang sudah ada, jodoh itu dijemput, dia sedang menanti.. eee.. cieee..

2.      Umur yang tepat untuk menikah
Rasulullah sendiri menikah di umur 25, dan kebetulan Peraturan di Negara ini pun mengatur umur ideal untuk menikah (terutama laki-laki adalah umur 25). Namun izinkanlah saya mengutip tinjauan dari Ust. Salim A Fillah, tentang pernikahan ini.

Kalau diperhatikan definisi dari baligh adalah, kesiapan fisik untuk melakukan proses reproduksi secara seksual. Artinya, ketika seseorang telah menginjak umur baligh, maka dia secara fisik telah siap untuk menikah. Memang tinjauan ini hanya di tinjau dari segi fisik, belum meninjau segi mental yang berpengaruh sangat besar dalam hubungan rumah tangga.

Tapi, sebenarnya ini adalah sebuah tanda, jika melihat pengalaman langsung dari ust. Salim A Fillah, maka umur baligh ini adalah start point untuk memulai ikhtiar penjemputan jodohnya. Ya, seharusnya bagi laki-laki, setelah menginjak umur 15 tahun, dan umur 9 tahun bagi perempuan, ia sudah memikirkan, dan sudah berikhtiar soal jodohnya. Oh iya, ikhtiar yang dimaksud bukan berkoar-koar nyari jodoh, tapi lebih kearah belajar tentang rumah tangga, memumpuk mental kepemimpinan, tanggung jawab, dan tentu saja, belajar menafkahi.

3.      Yang menjemput dan di jemput
Lumrah bagi kita, khususnya di Indonesia, yang berikhtiar maksimal itu ya laki-laki, perempuan Cuma nunggu lamaran saja dirumah. Padahal, ini tidak sepenuhnya benar, karena di pihak perempuan pun sebenarnya ada ikhtiar yang mesti, atau bahkan wajib, dilakukan.

Ya, pihak, sekali lagi pihak perempuan, yang diwakili oleh walinya lah sebenarnya yang wajib berikhtiar mencarikan jodoh untuk anak perempuannya. Kenapa..?? logis saja, begini,
a.       Laki-laki yang mencintai seorang perempuan itu belum tentu bisa menilai dirinya sendiri secara objektif. Ini dikarenakan proses pernikahan itu adalah hal baru bagi dirinya. Dengan umur yang relatif muda, dan mental kedewasaan yang masih belum maksimal juga, maka disini sangat penting peran wali untuk “menyeleksi” calon suami bagi anak perempuannya.
b.      Kewajiban seorang wali terputus di saat anak perempuannya menikah. Ini artinya, sebelum dilangsungkannya akad pernikahan, wali wajib menjaga dan memastikan bahwa calon suami bagi anak perempuannya itu adalah calon yang tepat. Karena jika tidak, Allah akan tetap meminta pertanggung jawaban atas keputusan yang ia ambil. Ingat, akad itu kan dengan wali.
c.       Perempuan, maaf, biasanya memiliki penilaian agak lemah. Mungkin, ini dikarenakan karena perempuan lebih mengedepankan perasaannya atau bagaimana (saya kurang tahu.. :P), biasanya asal sudah cinta ya, ayo nikah.. padahal, tidak semudah itu, inilah pentingnya keputusan pernikahan itu sebaiknya dilakukan oleh antar lelaki saja.

Meskipun seperti itu, Islam tidak menutup kemungkinan jika perempuan lah yang memilih jodohnya sendiri, kuncinya komunikasi. Komunikasikan saja kriteria yang kamu (perempuan) inginkan, atau siapa orang yang kamu inginkan, biar wali kamu yang mencarikan dan memilihkan untuk dirimu.


berlanjut ke part 2

Perjuangan Menuju Khilafah


Ada sebagian orang yang mendengar khilafah itu berarti pemberontakan, revolusi, atau bahkan terorisme. Hmmm, itu tidak benar, sama sekali TIDAK BENAR. Pemberontakan, atau revolusi hanya satu cara dari sekian banyak cara untuk menegakkan khilafah, hal ini disesuaikan dengan kondisi yang ada dan berlaku di daerahnya. Disini saya mencoba bercerita 3 situasi global yang terjadi didunia Islam saat ini, dalam usahanya mewujudkan khilafah.
1.      Revolusi
Di beberapa Negara, revolusi terjadi. Rakyat turun ke jalan meminta pertanggung jawaban pemerintah atas kacaunya sistem yang ada, kebanyakan dari mereka meminta pemimpinnya turun, dan diganti, karena menganggap tidak layak untuk memimpin Negara tersebut. Alasannya, banyak diantaranya, kakacauan stabilitas ekonomi, maraknya korupsi, rusaknya sistem ideologi, dan yang paling marak, kepemimpinan yang dictator.

Rakyat menilai sebuah kepemimpinan telah gagal dan saat parlemen tidak mampu mengakomodir suara rakyat, maka rakyat lebih memilih revolusi dengan turun ke jalan langsung. Biasanya hal ini memakan korban, entah itu karena tindakan arogan pemimpinnya, atau pihak-pihak lain yang memperkeruh keadaan.

Negara-negara yang telah melakukan revolusi baru-baru ini, Mesir dan Tunisia.

2.      Pemberontakan
Jika ternyata, pemerintahan yang berlaku lebih zalim dan lebih keras, biasanya revolusi damai tidak akan bisa berbuat banyak, tidak jarang saat revolusi ini jutru pembantaian warga negaranya sendiri berlangsung, dengan berdalih menjaga stabilitas pertahanan, rakyat yang meminta revolusi justru dibantai, dan dengan segala upaya membungkam kebenaran, disinilah dibutuhkan pemberontakan. Tidak jarang saat pemberontakan ini pecah perang sipil yang memakan banyak korban jiwa, ini di akibatkan perjuangan yang berlandaskan ideologi yang mereka yakini.

Negara-negara yang melakukan perjuangan jenis ini adalah, Libya, dan Suriah.

Namun, ada satu hal lagi yang melatar belakangi timbulnya gerakan perjuangan pemberontakan ini, yaitu penjajahan. Unik, disaat Amerika dan sekutunya mengkampanyekan anti penjajahan, justru mereka sendiri gemar menjajah Negara-negara lain yang notabene, berasaskan islam. Maka dalam hal ini pemberontakan menjadi wajib, sebagai bagian dari ikhtiar jihad membela tanah air, dan membela harga diri Umat.

Negara-negara yang tengah berjuang melepaskan diri dari penjajahan adalah, Mali oleh Perancis, Afghanistan oleh Amerika, dan tentu saja yang paling fenomenal, Palestina oleh Israel.

3.      Parlemen/demokrasi
Ini adalah cara yang paling damai, namun memiliki kekuatan paling ampuh dalam perjuangan menegakkan khilafah. Parlemen adalah dengan menciptakan suara mayoritas di tubuh parlemen, sehingga mengakomodir kebutuhan-kebutuhan umat di wilayah tersebut. Parlemen dalam sistem demokrasi adalah sebuah strategi perjuangan yang efektif, yang bahkan mampu mencegah terjadinya revolusi, dan pemberontakan, yang tentu saja memakan banyak korban.
 
Hasil dari perjuangan ini, adalah produk-produk syariat Islam yang diberlakukan, keuntungan dari perjuangan ini adalah saat “produk syariat”nya ini di berlakukan maka yang wajib memelihara dan mengawasi syariat nya itu adalah pemerintahannya itu sendiri. Dengan menguasai sistem legislative, yudikatif, dan eksekutif, perjuangan ini lambat laun akan mampu merubah tatanan kepemerintahan menuju khilafah.

Negara-negara yang tengah berjuang adalah, Turki, dan Indonesia.

Maka, saat berbicara soal Indonesia, maka saya menekankan salah satu ikhtiar jihad kita adalah mengikuti pemilu, dan memilih sebuah partai yang mampu melaksanakan perjuangan itu semua di tubuh parlemen. Tentu saja dalam upaya ini, kita harus banyak ber husnudzon atas semua yang terjadi di partai tersebut, karena kita yang hanya sebagai konstituen tidak banyak tahu tentang strategi politik mereka, yang pasti, setiap muslim itu pasti merindukan khilafah.

Sebenarnya, masih ada beberapa juga barisan perjuangan penegakan khilafah, selain dari parlemen diatas. Namun, apapun perjuangan yang kita pilih, visi kita hanya satu, khilafah tegak di dunia.
KulTwit #Nikah Ust. Salim A Fillah part 2

KulTwit #Nikah Ust. Salim A Fillah part 2


48. Kita masuk persiapan Jasadiyah (Fisik) untuk #Nikah. Ini jua perkara penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, & ketenagaan.

49. Awal-awal, periksa & konsultasilah ke dokter atas termungkinnya sgl penyakit tubuh, lebih-lebih nan terkait kesehatan reproduksi #Nikah

50. Per #Nikah-an itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi & rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah jua hal yang utama.

51. Fisik kita & pasangan bertanggungjawab lahirkan generasi penerus yang lebih baik. Maka perbaiki daya & staminanya sejak sekarang. #Nikah

52. Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tg jawab jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus #Nikah

53. Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan, menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelah #Nikah

54. Jadi, target persiapan fisik #Nikah itu 3 tingkatan; PRIMER: sehat & aman penyakit, SEKUNDER: bugar & tangkas, TERSIER: beauty & charm;)

55. Selanjutnya, persiapan Maliyah (finansial), ini yang paling sering menghantui & membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana. #Nikah

56. Yang tepat bicara persiapan Maliyah ini sebenarnya Ust. @ahmadgozali, izinkan Salim lancang singgung sedikit dgn ilmu nan dangkal #Nikah

57. Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah. Nah, bekerja itu keutamaan & penegasan kepemimpinan suami. #Nikah

58. Ingat & catat: Persiapan finansial #Nikah sama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, & kendaraan yang harus anda punya.

59. Persiapan finansial #Nikah bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, & kemampuan kelola sejumlah apapun ia.

60. Maka memulai per #nikah-an, BUKAN soal apa anda sudah punya tabungan, rumah, & kendaraan. Ia soal kompetensi & kehendak baik menafkahi.

61. ‘Ali ibn Abi Thalib memulai #Nikah bukan dari nol, melainkan minus: rumah, perabot, dll dari sumbangan kawan dihitung hutang oleh Nabi.

62. Tetapi ‘Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma. #Nikah

63. Maka sesudah kompetensi & kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja -apapun ia-, iman menuntun: #Nikah itu buat kaya (QS 24: 32)

64. Agak malu, Salim juga minus saat nikah; hutang yang terrencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu. #Nikah

65. Tetapi Allah Maha Kaya, dan #Nikah menjadi pintu pengetuknya. Hadirnya isteri menjadi penyemangat; hutang itu selesai dalam 2 bulan.

66. Buatlah proyeksi nafkah #Nikah secara ilmiah & executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah dlm hitungan, tapi siaplah dgn kejutanNya;)

67. Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih #Nikah di usia 20 saat belum mapan agar tersiapkan isteri untuk hadapi lapang maupun sempitnya;)

68. Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta #Nikah

69. Ketidakmapanan nan dinamis menurut penelitian Karolinska Institute Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup. #Nikah

70. Karolinska Institute: kemapanan lemahkan daya tahan jantung thd serangan. Di Swedia, biasanya yang kena infark langsung wafat PNS #Nikah

71. Sebuah per #Nikah-an yang utuh punya visi & misi kemasyarakatan untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan.

72. Untuk itu, mereka yang akan me #Nikah hendaknya mengasah keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian pendewasaan.

73. Membiasakan mengkomunikasikan prinsip-prinsip nan diyakini terkait per #Nikah-an & kehidupan kepada Ortu bisa jadi bagian dari latihan.

74. Prinsip Quran tentang hubungan dengan Ortu ialah ‘persahabatan’, Wa Shaahibhuma (QS Luqman 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri. #Nikah

75. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin me #Nikah dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada Ortu scr ma’ruf.

76. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya; bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dll. #Nikah

77. Per #Nikah-an kita harus hadir sbg pengokoh kebajikan masyarakat, bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor.

78. Mulailah dgn perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah nanti; tetangga rumah tinggal setelah #Nikah adl yg plg berhak diundang.

79. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai jg dgn perkenalan. Pr tokoh: datangi silaturrahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran. #Nikah

80. Stl itu, target besarnya adl menjadikan pintu rumah kita sbg yang plg pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan. #Nikah

81. Tentu berat menopangnya sendiri. Mk yang harus kita punya bkn hanya ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan slg menguatkan. #Nikah

82. Ilmuilah bgmn cr menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dll DEMI TETANGGA KITA #Nikah

83. Tampillah sbg yang penting & bermanfaat dlm hajat-hajat kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat. #Nikah

84. Tampillah sbg yang terbaik sejangkau suai kemampuan; Imam Masjid, muadzin, Guru TPA, Bendahara RT, Ketua RW, Pendoa jenazah, dst #Nikah

85. Tampillah sbg nan paling besar kontribusi dlm kebaikan-kebaikan sosial: Agustusan, Syawalan, Kerja Bakti, Arisan, Pengajian, dst #Nikah

86. Ringkas kata untuk persiapan sosial #Nikah ini adalah bermampu diri utk menjadi pribadi & keluarga yg AMAN, RAMAH, BERMANFAAT  #Nikah

87. Tuntaslah KulTwit Persiapan #Nikah yg diambil dr bagian awal buku Bahagianya Merayakan Cinta #BMChttp://bit.ly/gW5rG4 Semoga manfaat;)

-end-


KulTwit #Nikah Ust. Salim A Fillah part 1

KulTwit #Nikah Ust. Salim A Fillah part 1


Berkut adalah KulTwit (kuliah twitter) dari Ust. Salim A Fillah, yang membahas tentang #Nikah. Sebenarnya sudah agak lama juga, semoga bermanfaat..

1. Dalam isyarat Nabi tentang #Nikah, ialah sunnah teranjur nan memuliakan. Sebuah jalan suci untuk karunia sekaligus ujian cinta-syahwati.

2. Maka #Nikah sebagai ibadah, memerlukan kesiapan & persiapan. Ia tuk yang mampu, bukan sekedar mau. “Ba’ah” adalah parameter kesiapannya.

3. Maka berbahagialah mereka yang ketika hasrat #Nikah hadir bergolak, sibuk mempersiapkan kemampuan, bukan sekedar memperturutkan kemauan.

4. Persiapan #Nikah hendaknya segera membersamai datangnya baligh, sebab makna asal “Ba’ah” dalam hadits itu adalah “Kemampuan seksual.”

5. Imam Asy Syaukani dalam Subulus Salam, Syarh Bulughul Maram menambahkan makna “Ba’ah” yakni: kemampuan memberi mahar & nafkah. #Nikah

6. Mengompromikan “Ba’ah” di makna utama (seksual) & makna tambahan (mahar, nafkah), idealnya anak lelaki segera mandiri saat baligh. #Nikah

7. Jika kesiapan #Nikah diukur dengan “Ba’ah”, maka persiapannya adalah proses perbaikan diri nan tak pernah usai. Ia terus seumur hidup.

8. Izinkan saya membagi Persiapan #Nikah dalam 5 ranah: Ruhiyah, ‘Ilmiyah, Jasadiyah (Fisik), Maaliyah (Finansial), Ijtima’iyah (Sosial)

9. Persiapan #Nikah perlu start awal. Salim nikah usia 20 th, tapi karena persiapannya dimulai umur 15 th, maka tak bisa disebut tergesa.

10. Sebaliknya, ada orang yang #Nikah-nya umur 30 th, tapi persiapan penuh kesadaran baru dimulai umur 29,5 th. Itu namanya tergesa-gesa.

11. Kita mulai dari yang pertama; Persiapan Ruhiyah. Ialah nan paling mendasar. Segala persiapan #Nikah lainnya berpijak pada yang satu ini.

12. Persiapan Ruhiyah (Spiritual) ada pada soal menata diri menerima ujian & tanggungjawab hidup nan lebih berlipat, berkelindan. #Nikah

13. (QS Ali Imran 14): Sebelum nikah ujian kita linear: pasangan hidup. Begitu #Nikah berjejalin: pasangan, anak, harta, gengsi, investasi.

14. Sebelum #Nikah, grafik hidup kita analog dengan amplitudo kecil. Setelah menikah, ia digital variatif; kalau bukan NIKMAT, ya MUSIBAH.

15. Maka termakna jua dalam Persiapan Ruhiyah terkait #Nikah adalah kemampuan mengelola SABAR dan SYUKUR menghadapi tantangan-tantangan itu.

16. SABAR & SYUKUR itu semisal tentang pasangan; ia keinsyafan bahwa tak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki lebih & kurangnya. #Nikah

17. Khadijah itu lembut, penyabar, penuh pengertian, & dukung penuh perjuangan. Tapi tak semua lelaki mampu beristeri jauh lebih tua. #Nikah

18. ‘Aisyah: cantik, cerdas, lincah, imut. Tapi tak semua lelaki siap dengan kobar cemburunya nan sampai banting piring di depan tamu #Nikah

19. Persiapan Ruhiyah #Nikah adalah mengubah ekspektasi menjadi obsesi. Dari harapan akan apa nan diperoleh, menuju nan apa akan dibaktikan.

20. Jika #Nikah masih terbayang sbb: lapar ada yang masakin, capek ada yang mijitin, baju kotor dicuciin. Itu ekspektasi. Bersiaplah kecewa.

21. Ekspektasi macam itu lebih tepat dipuaskan oleh tukang masak, tukang pijit, & tukang cuci;) Ber-obsesilah dalam #Nikah. “Apa obsesimu?”

22. Obsesi sebagai Persiapan Ruhiyah #Nikah semisal: Bagaimana kau akan berjuang sebagai suami/isteri ayah/ibu untuk mensurgakan keluargamu?

23. Usai itu, di antara persiapan Ruhiyah #Nikah adalah menata ketundukan pada segala ketentuanNya dalam rumahtangga & masalah-masalahnya.

24. Lalu persiapan ‘Ilmiyah-Tsaqafiyah (Pengetahuan) #Nikah, meliput banyak hal semisal Fiqh, Komunikasi Pasangan, Parenting, Manajemen, dll

25. Bukan Ustadz-pun, tiap muslim harus sampai pada batas minimal lmu syar’i nan dibutuhkan dalam berhidup, berinteraksi, berkeluarga #Nikah

26. Lalu tentang komunikasi pasangan; seringnya masalah rumahtangga bukan krn ada maksud jahat, melainkan maksud baik nan kurang ilmu #Nikah

27. Sungguh harus diilmui bahwa lelaki & perempuan diciptakan berbeda dengan segala kekhasannya, untuk saling memahami & bersinergi. #Nikah

28. Contoh beda hadapi masalah & tekanan; Wanita: berbagi, didengarkan, dimengerti. Lelaki: menyendiri, kontemplasi, rumuskan solusi #Nikah

29. Bayangkan jika perbedaan itu dibawa dalam sikap dengan asumsi: “Aku mencintaimu seperti aku ingin dicintai” Konflik pasti meraja. #Nikah

30. ->Suami pulang dgn masalah berat disambut isteri yg memaksa ingin tahu & dengar problemnya, padahal ia ingin sendiri & bersolusi. #Nikah

31. Lihatlah Khadijah saat Muhammad pulang dr Hira’ dengan panik & resah. Dia tak bertanya, dia sediakan ruang sendiri & kontemplasi. #Nikah

32. Sebaliknya-> Isteri yg sdg ingin didengar lalu curhat ke suami, suami malah tawarkan solusi. Padahal dia hanya ingin dimengerti. #Nikah

33. Isteri: Mas aku capek, rumah berantakan bla-bla-bla. Suami: OK, kita cari pembantu. I: O, jadi aku dianggap pembantu?!. S: Lho?! #Nikah

34. BEDA: Istri cerita untuk ringankan beban hatinya. Dimengerti itu solusi > Jawab suami: Oh, kalau gitu biar nanti Salma pulang sendiri” Dijamin para isteri gondok, sebab maksudnya: Tolong jemput Salma! #Nikah

38. BEDA. Bagi suami masalah hrs disederhanakan (Spiral ke dalam). Bagi isteri, tiap detail & keterkaitan sgt penting (Spiral keluar) #Nikah

39. Dan banyak lagi BEDA yang jk tak diilmui potensial jd masalah serius. Lengkapnya di Bahagianya Merayakan Cinta #BMC http://bit.ly/gW5rG4

40. Next: Parenting. Waktu kita sempit; belum puas belajar jd suami/isteri, tiba-tiba sdh jd ayah/ibu. Maka segeralah belajar jd Ortu #Nikah

41. Anak adl karunia yg hiasi hidup, amanah (lahir dalam fitrah, kembalikan ke Allah dalam fitrah), pahala, sekaligus fitnah (ujian). #Nikah

42. 42. Maka mengilmui hingga detail-detail kecil soal parenting adalah niscaya. ie Hadits: renggutan kasar pd bayi membekas di jiwa. #Nikah

43. Uji kecil buat calon ibu & ayah: “Apa yang anda lakukan saat anak lari-larian di depan rumah lalu GABRUSS, jatuh berdebam?” #Nikah

44. LAZIM: “Sudah dibilang, jangan lari-lari! Tuh, jatuh kan!” -> Anak belajar utk menganggap dirinya selalu bersalah dalam hidupnya. #Nikah

45. LAZIM: “iih, batunya nakal ya Nak! Sini Ibu balaskan!” -> Anak belajar salahkan keadaan sekitar utk excuse dr kurangnya ikhtiyar. #Nikah

46. LAZIM: “Hm, nggak apa-apa, nggak sakit, cuma kayak gitu!” -> Ketakpekaan. Hati-hati dibalas saat kita sdh tua & sakit-sakitan;P #Nikah

47. Alangkah bahaya tiap huruf dari lisan bg masa depan anak kita. Latihlah dia agar lempang (tanpa dusta & tipu) dlm taqwa (QS 4: 9) #Nikah

berlanjut ke part 2..

Senin, 21 Januari 2013

Ceramah Maulid Nabi: 3 Pengorbanan Rasulullah Yang Mengharukan [Bersama Dakwah]

Ceramah Maulid Nabi: 3 Pengorbanan Rasulullah Yang Mengharukan [Bersama Dakwah]



Saudara-saudaraku, momentum Maulid Nabi seharusnya menjadikan kita lebih mencintai Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kecintaan itu membuat kita mengikuti beliau dan meneladaninya. Jangan sampai, maulid Nabi justru membuat kita semakin jauh dari sunnahnya.

Untuk lebih mencintai Nabi, mendekati tanggal 12 Rabiul Awal yang diyakini sebagai hari kelahiran Rasulullah, Maulid Nabi, perlu kita putar kembali ingatan kita kepada besarnya kasih sayang dan pengorbanan beliau untuk umatnya. Kasih sayang itu, bahkan menjadi sifat Rasulullah yang difirmankan Allah Ta'ala:

قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin (QS. At-Taubat : 128)

Dalam menjelaskan ayat ini, Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur'an mengatakan, "Allah tidak mengatakan 'rasul dari kalian' tetapi mengatakan 'dari kaummu sendiri'. Ungkapan ini lebih sensitif, lebih dalam hubungannya dan lebih menunjukkan ikatan yang mengaitkan mereka. Karena beliau adalah bagian dari diri mereka, yang bersambung dengan mereka dengan hubungan jiwa dengan jiwa, sehingga hubungan ini lebih dalam dan lebih sensitif."

Sedangkan Ibnu Katsir dalam Tafsir Qur'anil Adzim berkata, "Allah SWT menyebutkan limpahan nikmat yang telah diberikan-Nya kepada orang-orangy mukmin melalui seorang rasul yang diutus oleh-Nya dari kalangan mereka sendiri, yakni dari bangsa mereka dan sebahasa dengan mereka."

Diantara kasih sayang dan pengorbanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah tiga hal berikut:

1. Selalu Menginginkan Keselamatan dan Kebaikan bagi Umatnya

Rasulullah senantiasa menginginkan keselamatan dan kebaikan bagi umatnya, meskipun pada saat itu mereka masih menentang dakwah Rasulullah. Bahkan memusuhi dan menyakiti hati Sang Nabi. Rasulullah tidak ingin umatnya diadzab Allah, meskipun malaikat telah datang menawarkan bantuan, seakan malaikat itu sudah tidak sabar dengan penderitaan Muhammad akibat permusuhan kaum/kabilah tertentu.

Hari itu, Rasulullah berdarah-darah. Kakinya terluka oleh lemparan batu penduduk Thaif. Bukannya menerima dakwah Rasulullah, mereka justru mengusir Rasulullah dengan cacian dan batu. Betapa sedih hati Rasulullah saat itu. Kesedihannya bukan karena merasakan sakitnya darah mengalir, tetapi karena umatnya belum mendapat hidayah. Jika air mata Rasulullah berlinang pada saat itu, itu bukan karena perihnya luka, tetapi karena sayangnya beliau kepada umat.

Rasulullah kemudian bersimpuh, berdoa kepada Allah dengan doa yang menyayat hati, terutama bagi Zaid bin Haritsah yang menemani beliau saat itu: "Ya Allah, kepadaMu juga aku mengadukan kelemahan kekuatanku, kekurangan siasatku dan kehinaanku di hadapan manusia. Engkau Yang Paling Pengasih, Engkau adalah Tuhannya orang-orang lemah, Engkaulah Tuhanku, kepada siapa hendak Kau serahkan diriku? Kepada orang jauh yang bermuka masam kepadaku, ataukah musuh yang akan menguasai urusanku? Aku tidak peduli asalkan Engkau tidak murka kepadaku, sebab sungguh teramat luas rahmat yang Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung dengan DzatMu yang menyinari segala kegelapan dan yang karenanya urusan dunia dan akhirat menjadi baik, agar Engkau tidak menurunkan kemarahanMu kepadaku atau murka kepadaku. Engkaulah yang berhak menegurku hingga Engkau ridha. Tidak ada daya dan kekuatan selain denganMu"

Saat itulah kemudian malaikat datang kepada beliau dengan menawarkan bantuan untuk menghukum penduduk Thaif. "Wahai Rasulullah, berilah aku perintahmu. Jika engkau mau aku menghimpitkan kedua bukit ini pun niscaya aku akan lakukan!"

Rasulullah menjawab, "Jangan... Jangan! Bahkan aku berharap Allah akan mengeluarkan dari tulang sulbi mereka keturunan yang akan menyembah Allah semata, tidak disekutukanNya dengan apa pun... !" Berkat doa Rasulullah ini, beberapa tahun kemudian penduduk Thaif menjadi ahli tauhid. Bahkan ketika ada kasus murtad sepeninggal Rasulullah, Thaif merupakan salah satu daerah yang steril dari kemurtadan.

Pada kesempatan yang lain, sahabat beliau Thufail bin Amr datang mengadukan kaumnya yang tidak mau menerima dakwah, bahkan menentangnya. Thufail meminta Rasulullah berdoa kepada Allah untuk kehancuran penduduk Daus, namun beliau berdoa dengan doa lain yang membuatnya terpesona. “Ya Allah, tunjukilah penduduk Daus dan bawalah mereka ke sini sebagai orang-orang Islam,” berkat doa Rasulullah ini, kelak ketika seusai perang Khaibar penduduk Daus datang ke Madinah untuk memberikan kabar gembira keislaman mereka. Tak kurang dari 80 keluarga datang bersama Thufail saat itu.

Demikian juga dalam banyak kesempatan yang lain. Ketika orang-orang Quraisy dan kafir lainnya menentang Rasulullah dan mencaci makinya, beliau kerap membalas kejahatan mereka dengan doa: "Allaahummahdii qaumii, fainnahum laa ya'lamuun" (Ya Allah, ampunilah kaumku. Sesungguhnya mereka belum mengetahui).

Keinginan Rasulullah agar umatnya berada dalam keselamatan dan kebaikan serta terhindar dari adzab ini diijabahi Allah dengan ketentuanNya. Dia mengistimewakan umat Muhammad dengan tidak menurunkan adzab kepada mereka. Tidak seperti kaum terdahulu, di saat mereka ingkar kepada ajaran Nabi, mereka dihukum dengan adzab yang menghancurkan dan menghabisi riwayat kaum tersebut.

2. Memberi Syafaat bagi Umatnya

Inilah kasih sayang dan pengorbanan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang kedua, yang tidak dimiliki oleh para nabi sebelumnya. Yakni syafaat untuk umat.

Sebenarnya, setiap Nabi diberikan doa mustajab oleh Allah. Namun, nabi-nabi sebelumnya telah menggunakan doa tersebut, sebagiannya sebagai senjata pamungkas untuk menghancurkan orang-orang kafir dengan adzab Allah. Adapun Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menyimpan doa tersebut sebagai syafaat bagi umatnya, kelak di hari hisab.

Rasulullah bersabda:

لِكُلِّ نَبِىٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِىٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّى اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِى شَفَاعَةً لأُمَّتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَهِىَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِى لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا
"Setiap Nabi memiliki doa yang mustajab, maka setiap nabi menyegerakan doanya. Dan sesungguhnya aku menyembunyikan doaku sebagai syafa'at bagi umatku pada hari kiamat. Dan insya Allah syafa'atku untuk setiap orang yang mati dari kalangan umatku dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun" (HR. Muslim)

Subhanallah… Rasulullah bersabar dengan kesabaran yang sempurna, bahkan tidak dimiliki oleh Nabi sebelumnya, untuk tidak menggunakan "doa pamungkas" itu kecuali di akhirat nanti, sebagai syafaat bagi umatnya.

Dalam hadits lain yang sangat panjang, dikisahkan bahwa nanti di hari kiamat manusia ingin memperoleh syafaat. Mereka datang meminta syafaat kepada Nabi Adam, Ibrahim, Nuh, Musa, dan Isa. Tetapi semuanya malu meminta syafaat kepada Allah. Maka mereka pun mendatangi Rasulullah, dan beliau pun memintakan syafaat kepada Allah.

3. Meringankan Sakaratul Maut Umatnya

Kasih sayang dan pengorbanan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang tidak kalah besarnya terjadi pada akhir hayat beliau. Saat itu, Malaikat maut ditemani Jibril datang kepada beliau mengabarkan hendak mencabut nyawa beliau.

“Bolehkah aku masuk?” kata seseorang yang mengetuk pintu rumah Rasulullah. Saat itu Fatimah menunggui sang Nabi.
“Maaf, ayahku sedang demam,” jawab Fatimah.
Tetapi, Rasulullah yang tahu bahwa tamu itu adalah malaikat, beliau menyuruh Fatiman mempersilakan. “Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,” Fatimah menahan tangis, sadar akan berpisah dengan ayah tercinta.

Malaikat maut datang menghampiri, lalu mengajak Jibril setelah Rasulullah menanyakannya.
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” tanya Rasululllah, suaranya telah melemah.
“Pintu-pintu langit telah dibuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu, ” kata Jibril.
Di saat seperti itu, Rasulullah tetap memikirkan umatnya. Beliau tidak puas dengan jawaban Jibril untuk beliau saja.
“Engkau tidak senang mendengar khabar ini wahai kekasih Allah?” tanya Jibril. “Wahai Jibril, bagaimana dengan nasib umatku kelak?”
“Jangan khawatir, wahai Rasulullah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.
Setelah itu, sesuai perintah Allah, malaikat maut perlahan-lahan mencabut ruh Rasulullah. Fatimah dan Ali yang duduk di dekat Nabi tak kuasa menahan air mata. Bahkan Jibril juga tak "tega." Namun, Rasulullah justru meminta agar beliau menanggung sakaratul maut umatnya.
“Ya Allah, dahsyat nian sakaratal maut ini, biarlah aku menanggung sakaratul maut ini, jangan (beratkan sakaratul maut) pada umatku," pinta Rasulullah. Setelah berwasiat “Ummatii, ummatii, ummatiii!” beliaupun menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Sang Nabi terakhir yang sangat mencintai umatnya itupun menghadap Allah untuk selamanya. Fatimah dan Ali tak kuasa menahan duka dan kesedihan.

Kita pun sangat pantas bersedih, bahkan di saat kita belum melakukan apapun untuk Islam, Rasulullah telah menanggung (sebagian) sakitnya sakaratul maut kita.

Pertanyaannya, apakah kita kemudian terpanggil untuk lebih mencintai Nabi, mengikuti dan meneladaninya? Semoga momentum maulid Nabi membuat kita sadar kasih sayang dan pengorbanan Rasulullah, lalu kita pun mencintai Nabi, mengikuti dan meneladaninya. Wallaahu a'lam bish shawab. [Abu Nida]