Jumat, 11 November 2022

Menjadi Guru, Sebuah Pilihan ?

Hari ini secara profesi saya memang dikenal sebagai seorang guru, tapi apakah ini adalah sebuah pilihan ? Atau apakah ini adalah satu-satunya pilihan ? atau kenapa harus muncul pertanyaan-pertanyaan seperti ini ? Ini adalah seutas refleksi saya sebagai seorang guru 6 tahun lamanya.

Guru bukan pilihan

Alih-alih menjadikan guru sebagai profesi, saya ingin kita menyadari bahwa guru adalah bagian yang melekat pada diri. Perhatikan bahwa kita pada dasarnya adalah pendidik, manusia memiliki fitrah untuk saling mendidik dan saling mengajarkan. Sebagaimana fitrah kita untuk berinteraksi satu sama lain sebagai makhluk sosial.

Baik, jika menurut struktur bahasa, dasar hukum, atau dalam berbagai referensi pendidikan, penggunaan kata 'pendidik' dalam penjelasan di atas mungkin kurang tepat. Manusia sekali lagi, secara fitrah selalu dan selalu ingin memberitahu informasi pada orang lain, sementara di sisi lain, manusia selalu merasa penasaran dengan apa yang terjadi disekitarnya.


Dua titik ini kemudian bertemu, dan terciptalah sebuah kondisi yang dinamakan pembelajaran. 

Maka, dengan berdasarkan kondisi ini, kita semua memiliki potensi yang sama untuk menjadi seorang guru. Di sisi lain, kita pun sama-sama memiliki potensi sebagai murid-murid yang selalu penasaran dengan hal-hal yang terjadi disekitar kita. Maka di sinilah kita akan mulai menyadari bahwa, kita semua adalah guru.

Sebuah bingkai bernama kebenaran dan kebaikan

Peradaban terus berkembang, dan dalam mempertahankan eksistensinya dalam kehidupan, sebuah peradaban membutuhkan para pejuang. Ya, para guru yang konsisten dengan memberikan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan adalah para pejuang yang sedang mempertahankan eksistensi peradaban.

Sebagai pejuang, guru tidak hanya 'bertugas' untuk memberikan informasi dan wawasan seluas-luasnya. Mesti ada nilai-nilai yang turut di pindahkan, di bagi dan menginspirasi para penerus peradaban. Sebuah anjuran pada kebaikan dan teguran yang mencegah terjadinya kejahatan, akan menambah usia peradaban menjadi lebih kekal dan abadi.

Perhatikan bahwa sejarah telah mencatat, bahwa orang-orang hebat dalam peradaban umat manusia, lahir dari didikan guru-guru yang hadir di kehidupannya. Guru-guru ini sebagian diantaranya mungkin bukan ilmuwan, bukan para ahli, bukan profesor atau yang lainnya, terkadang guru-guru ini hadir dalam wujud musuh, anak kecil, rakyat jelata, dan bahkan binatang atau tumbuhan. 

Inilah sosok-sosok yang berhasil menjadi guru di mata manusia yang haus akan ilmu. Menjadi guru yang berkesan dan memberikan inspirasi serta dorongan untuk merubah peradaban menjadi lebih baik. 

Guru bukan sekedar profesi

Maka, bagian akhir dari catatan ini adalah bahwa guru bukan hanya sekedar profesi. Terlalu rendah pemahaman kita jika menganggap guru hanya sekedar pilihan pekerjaan, yang di gaji setiap bulan, dan menanti-nanti masa pensiun dengan segera. 

Guru adalah sebuah amanah dalam diri manusia, yang akan terus hidup dalam hati kita. Hati yang senantiasa berharap bahwa peradaban terus menjadi lebih baik, lebih berkualitas dalam kehidupan kemerdekaan secara nyata. Guru adalah jalan pejuang yang tidak pernah berhenti berjuang sampai tetes darah terakhir kita yang menyentuh tanah, mampu menyubur hijaukannya. 

Ini adalah sebuah misi mulia, yang tidak ada batasan tempat, waktu dan usia. Selama kita hidup, selama kita mampu menarik nafas, selama kita mengharapkan sebuah kehidupan yang lebih baik, maka kita adalah guru yang sedang dinantikan kehadirannya oleh peradaban.

Selamat hari guru, 25 November 2022

Jumat, 04 November 2022

5 Film yang membuat Trauma

Sebagian orang menonton film adalah salah satu hiburan yang efektif. Harapannya setelah selesai menonton film kita siap untuk beraktifitas kembali di kehidupan nyata. Ya, menonton film seperti sejenak melupakan hidup, membayangkan kehidupan yang lain yang penuh aksi, komedi atau bahkan tragedi.

Tapi bagaimana dengan film-film berikut ini ? Saya tidak menemukan hal itu, yang ada saya trauma dan berfikir ulang kalau-kalau saya harus menonton kembali film ini. 

Oke berikut ini adalah film-film yang membuat saya trauma dan tampaknya 'nggak deh' buat nonton ulang,

1. Midsommar


Liburan di perbukitan, hamparan rumput hijau, komunitas yang ramah yang tampak bahagia, rasanya adalah tempat yang cocok untuk melupakan sejenak kehidupan dan kesibukan hiruk pikuk perkotaan. Sayangnya, premis yang begitu indah dan membahagiakan ini tidak bertahan lama, menjelang babak selanjutnya dari film ini mulai membuat hati tidak nyaman. 

Menyaksikan adegan orang yang bunuh diri (yang tidak langsung mati) adalah adegan yang cukup membuat saya, "OK, Stop.. that's sick..". Belum lagi adegan lain yang..... (not responding)

Pernah gak kalian lihat tempat ayam bertelur dari mayat manusia ?

2. SAW 3


Oke, ini adalah film yang pada saat itu, saya sanggup menyelesaikannya sampai selesai. Nonton di tv lokal, sensor, tengah malam, setengah kantuk plus iklan menyelamatkan saya dari kengerian visual yang ada. Meskipun setelah selesai nonton saya malah merasakan mimpi buruk selama beberapa hari dengan membayangkan "kalau si jigsaw ini beneran ada....."

Yang membuat pikiran saya terganggu sebenarnya bukan metode pembunuhan atau penyiksaannya, tapi lebih ke latar belakang jigsaw memilih korban yang "panteesss.."

Tapi, pas lihat ke cermin... bukankah kita juga memiliki kesamaan dengan para korban yang di pilih jigsaw ? (langsung nengok ke belakang)

Review : SAW 3

3. Hellraiser


Saya tidak pernah melihat seri hellraiser baik itu yang ori maupun film-film lanjutannya. Saya hanya baca-baca dan tertarik dengan ide bahwa neraka, bagi sebagian orang adalah tempat yang 'menyenangkan'. 

Baru kemudian saya menyaksikan seri hellraiser terbaru yang di distribusikan oleh Hulu, dan.....

Sekali lagi buka visual gore-nya yang membuat saya mual dan bergidik, akan tetapi lebih ke alur cerita yang membuat saya pusing. 

Disini diceritakan kalau hampir semua orang saling menipu dan saling menjebak untuk kepentingannya masing-masing. Resikonya adalah nyawa dan siksaan yang tidak pernah mati dan selesai, ya kita anggaplah neraka. Sakitnya, tidak ada ruang untuk emosi merasakan sedih disini, saya di paksa untuk melihat setiap orang di culik dan di siksa oleh cenobite tanpa ada ruang untuk bersimpati.

Belum lagi masalah logika dan keimanan yang sudahlah... saya kapok melihat rantai raksasa yang turun dari langit.

4. Pet


Film ini sebenarnya menarik, jujur saya suka dengan penceritaan sepanjang film ini yang membuat saya bertahan untuk menyaksikan adegan demi adegan. Namun semua itu berakhir dengan twist di penghujung film yang membuat saya shock berat.

Oke.. inilah jadinya kalau kita terlalu bersimpati pada salah satu tokoh dari film. Saya hanya berharap semoga penulis naskah ini melanjutkan tulisannya hingga si tokoh hidup bahagia. Iya. Itu aja.

5. Jurassic World : The Fallen Kingdom


Saya adalah fans berat dari seri film jurassic Park, meskipun banyak yang mengkritiknya, tapi Jurassic Park ke - 3 adalah sebuah cerita yang paling favorit bagi saya. Begitupun dengan jurassic World pertama yang hingga saat ini saya sering memutar musik jurassic park theme guitar-nya yang ikonik.

Tapi di seri ke-dua, The Fallen Kingdom, melihat para dinosaurus dipaksa mati akibat bencana. Please, that so make me very hurts...

Wahai anda, siapapun yang menulis naskah, sutradara atau yang mengungkapkan ide agar para dinosaurus ini mati akibat bencana... dan khususnya anda yang meletakan adegan para dinosaurus tenggelam, dan brachiosaurus tertutup asap... anda.... andaaaaaaa...... 


Honorable Mention :

Hereditary : Sepanjang film nggak fokus gara-gara kepala bocah kena tiang

Salo or The 120 Days of Sodom : Weks.. weks.. weks... 

The Mist : B aja

Vanilla Sky : ............................................. 


[Bonus]

6. Seri Godzilla terbaru


Hah ??? gimana ?? 

Ya maaf... kalau emang gitu, tapi ya gimana ya... ada kadal raksasa, bisa tarung, bisa nyembur laser biru, dan mengalahkan monster-monster raksasa. Iya maaf... maaf... bagi fans khususnya dari Jepang yang godzilla ini menjadi bagian dari sejarah perfilman disana sekali lagi.. maaf

Tapi gimana ya... apakah karena ada GOD-nya kemudian kadal ini jadi penyelamat manusia ? tapi kerusakannya...

Tapi saya fans Godzilla sih... Iya Godzilla 1999..

Jumat, 28 Oktober 2022

Belajar Branding dari Korea Selatan

Bagaimana pendapatmu tentang negara Korea Selatan ? Apakah kamu membayangkan sebuah lingkungan sempurna, dengan penduduknya yang tampan rupawan serta cantik jelita ? Lingkungan asri yang indah dan kisah hidupnya yang berwarna seperti film-film drama korea (atau mungkin penuh zombie seperti di film Train To Busan ?). Oke, itu adalah gambaran negara Korea Selatan yang mungkin di desain dengan sengaja agar melahirkan persepsi tersebut. 

Inilah Branding.

Branding adalah..

Secara sederhana, branding mungkin bisa diartikan sebagai merek. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merek adalah tanda yang dikenakan oleh pengusaha (pabrik, produsen, dan sebagainya) pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal; cap (tanda) yang menjadi pengenal untuk menyatakan nama dan sebagainya. 

Ya, secara teknis, pengertian branding itu sederhana. Akan tetapi kalau kita renungkah lebih jauh lagi, maka kita akan menemukan betapa dampak branding ini jauh sangat besar.

Di artikel yang lain, saya pernah mengilustrasikan bahwa, sederhananya branding itu adalah bagaimana orang membayangkan tentang diri kita. Apa yang orang bayangkan saat nama kita disebut, atau bagaimana perasaan seseorang saat mendengar sebuah informasi yang berasal dari kita.

Inilah yang sedang di bangun oleh Korea Selatan, atau mungkin yang sedang dirasakan oleh Korea Selatan. How Branding it's Work ! (Maap)

Mari kita ke Korea Selatan

Kita harus mengakui bahwa program yang sedang dijalankan oleh Korea Selatan ini begitu sukses dalam membangun Branding di mata internasional. Bagaimana Korea Selatan, kini menjadi simbol kemajuan sebuah negara.

Akan tetapi apakah memang seperti itu ?

Kalian bisa lihat di artikel di bawah ini,


Tapi, menariknya ketika saya searching tentang Korea Selatan dengan keyword "Fakta kondisi negara Korea Selatan" ini, maka hasilnya 90% benar-benar menggambarkan kondisi ideal di Korea Selatan. 

Sekali lagi ini menunjukan keberhasilan program Branding yang berjalan disana.

Hikmahnya..

Di Era digital seperti saat ini, sebenarnya setiap orang bisa seperti Korea Selatan. Kita bisa menampilkan "wajah" yang terlihat senantiasa baik, menutup berbagai kekurangan dan ketidak sempurnaan yang kita miliki.

Aktifitas di media sosial, interaksi digital, bagaimana orang berkarya bisa menjadi sarana dalam membangun branding yang di inginkan. 

Apakah itu diperbolehkan ? Saya pikir sah-sah saja, terutama selama kita tidak memiliki niatan untuk menipu dan merugikan orang lain. 


Khususnya bagi kita sebagai seorang muslim yang memang memiliki anjuran untuk menampilkan jati diri kita sebagai representasi Islam. Kita memiliki kewajiban untuk menampilkan dan bersikap akhlak terbaik, dalam rangka menegakan ajaran Islam dan agar orang lain tertarik serta terinspirasi untuk memeluk agama islam. 

Jadi, Branding bagi seorang muslim saya kira bisa menjadi kewajiban apabila diniatkan dalam misi dakwah.

Lagian, Allah tuh sudah menutup banyak banget aib kita, eh masa sih malah kita umbar-umbar gak jelas. Untung nggak, rugi iya. 

Jumat, 09 September 2022

Buku Informatika untuk tingkat SMP

Mata pelajaran Informatika sudah berjalan hampir 4 tahun lamanya. Bahkan di kurikulum terbaru, Mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib se-rumpun dengan mata pelajaran eksak yaitu Matematika dan IPA. Untuk membantu pembelajaran, maka di terbitkanlah buku-buku oleh pemerintah. Berikut ini adalah beberapa buku informatika baik untuk guru maupun untuk siswa.

Informatika dalam Kurikulum Merdeka


Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim mencanangkan perubahan kurikulum di masa pandemik. Dengan bertajuk program merdeka belajar, kemudian menyusul pengesahan kurikulum merdeka. Berbagai satuan pendidikan, mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi menerapkan kurikulum ini. 

Banyak perbedaan yang terasa sejak penerapan kurikulum merdeka, khususnya yang dilaksanakan oleh para sekolah dan guru penggerak. Salah satu perubahannya adalah berubahnya status mata pelajaran informatika menjadi mata pelajaran wajib. Dan yang lebih menarik lagi, Informatika menjadi satu rumpun dengan mata pelajaran Matematika dan IPA.

Hal ini tentu menjadi sebuah nafas baru bagi dunia pendidikan di Indonesia. Sumber daya manusia dan perkembangan generasi muda yang melimpah adalah sebuah potensi yang besar dalam perkembangan bangsa ini. Kita pernah merasakan di kurikulum sebelumnya, mata pelajaran TIK hanya mencetak generasi konsumerisme yang hanya tahu cara memakai komputer saja. Tidak salah memang, hanya saja sangat disayangkan jika bangsa sebesar ini hanya dijadikan lumbung uang oleh para produsen IT di luar sana.

Keberadaan dan perubahan TIK menjadi Informatika akan menghadirkan sebuah generasi yang tidak hanya terampil dalam hal teknis, serta memiliki wawasan yang luas dan cakap dalam berfikir logis. Dimana di masa depan beberapa keterampilan ini penting untuk dimiliki oleh generasi muda. 

Satu keterampilan yang paling penting dan yang menjadi landasan dalam mata pelajaran Informatika adalah keterampilan berfikir komputasi. Dimana keterampilan ini akan melatih para peserta didik untuk berfikir dengan pendekatan matematis dalam upaya menemukan solusi paling efektif dalam kehidupan (Problem Solving). Menariknya, teknik berfikiri ini memiliki kelebihan yaitu penggambarannya yang sistematis berdasarkan langkah-langkah yang logis (algoritma). Kemampuan berfikir komputasi ini kemudian bisa di terjemahkan menjadi sebuah algoritma komputer yang bisa diterapkan pada program atau robot.

Maka informatika menjadi sebuah visi masa depan, bahwa generasi ini harus mampu bersaing di dunia global sebagai kreator dan sebagai inovator dalam upaya pemecahan masalah yang dihadapi oleh dunia, apapun teknologinya.

Buku Informatika

Pemerintah melalui menteri pendidikan lantas menerbitkan buku untuk mendampingi proses pembelajaran informatika di setiap satuan pendidikan. Berikut ini link download untuk buku-buku tersebut,

Buku Informatika kelas 7

Buku Siswa [Download]
Buku Guru [Download]

Buku Informatika kelas 8

Buku Siswa [Download]
Buku Guru [Download]

Sementara untuk buku informatika kelas 9 hingga saat ini belum tersedia.

Selain itu, untuk mendukung pembelajaran saya sendiri menulis buku pendamping khusus untuk digunakan
di SMP IT Baitul Ilmi. Dengan sentuhan nilai-nilai Islam serta kekhasan pondok pesantren, yang dengan semangat bahwa generasi muda muslim harus tetap bersaing dalam perkembangan teknologi di masa depan.

Umtuk mengakses buku informatik karya saya pribadi, silahkan untuk mengunjungi link berikut,


Demikian informasi terkait buku informatik di tingkat SMP pada kurikulum merdeka. Semoga bermanfaat.