Sabtu, 05 Oktober 2013

hukuman bagi yang pacaran ??

hukuman bagi yang pacaran ??

ketemu teman lama, ngobrol ngalor ngidul, sampai lupa waktu.. haha tapi alhamdulillah, karena pada akhirnya selalu saja ada hikmah yang berhasil dipetik dari obrolan ringan ini.. hehe

di umur segini, apa sih tema yang paling menarik buat diobrolin..?? politik..?? ah berat.. bisnis..?? kadang-kadang.. gosipin artis..??? woy..!! gue laki-laki..!!!! jodoh..??? naaaaahhhhh.... :D

singkatnya, ngobrol soal jodoh dan masa muda, hmmm.. soal pacaran..

kurang lebih gini obrolannya,

***

temen : dad, baru kerasa nih dosa zaman dulu.. dosa waktu pacaran dulu..

saya : emang kenapa..??

teman : beneran, dia kan udah nikah.. eh keingetan terus sampe sekarang.. sampai-sampai mau datengin rumahnya segala.. 

saya : ya bagus dong, silaturahmi..

temen : bukan gitu.. soalnya "rasa"nya itu.. kamu tahu sendiri lah

saya : yaaa.. bener juga sih.. mending menjauh kalau gitu mah.. hmmm.. sama kayak temen gue yang it "teeeeet" (sensor) dia juga gitu, mau nikah.. tapi gara-gara dulunya punya pacar yang "katanya" sehidup semati.. eh susah tuh sekarang nikahnya.. kalau dipikir-pikir gila juga ya efek pacaran.. jadi susah ketemu jodoh gitu..

terus ada lagi, sama kayak lu.. udah nikah, bahkan dua-duanya udah nikah.. eh karena "katanya" masih cinta satu sama lain.. akhirnya rumah tangganya masing-masing nggak karuan.. padahal udah tahunan.. ckckck

temen : serius.. makanya gue sendiri pengen tobat, yaa kalau bisa.. gitu terus repot jadinya dad..

saya : hehe.. makanya nikah..

temen : lu..????

saya : .......

***

gitu cuplikan obrolan kami, semoga bermanfaat ya.. makasih untuk temen aku atas teh botol nya.. hehehe

nb :
saya orang sunda asli, dan ternyata susah juga ya translate obrolan sunda ke bahasa Indonesia.. heu

Minggu, 22 September 2013

trailer film

trailer film

mumpung lagi insomnia, saya mau cerita ( dan agak berbau curhat.. biarlah.. ) 

jadi gini, 2 minggu kebelakang saya beli modem baru.. nah sekalian coba-coba paket internet satu-satu ( sampe jebol dompet... agak bego juga sih, tapi demi kepuasan lah.. :P ) nah akhirnya ketemu lah satu provider yang menawarkan paket yg "agak keren". "keren" karena menawarkan kuota sampai 11 gb, "agak" karena paket begadang. :|

hmm.. ceritanya kepanjangan..

nah, setelah itu saya gemar sekali mentengin youtube, buat apa..?? makan..!! (udah.. bagian emosi ini gak usah diperpanjang.. )

saya senang lihat trailer film, terutama film-film keluaran baru ( ya iya lah... kurang..??? YA IYA LAAHHH.. ). nggak.. nggak.. serius.. yang saya maksud bukan sekedar update informasi soal film yang baru rilis, tapi sensasi nya itu lho.

kamu para maniak film pasti tahu tipikal trailer film terutama film-film aksi, trailernya biasanya seru, musiknya keren, dan ada potongan-potongan film yang jika dilihat bisa menggumam "wow..". nah ini dia point-nya, trailer itu seperti potongan episode dari sebuah kehidupan lengkap bernama film kan..?? disini kita sebagai penonton disajikan sebuah harapan, imajinasi, dan gambaran, apa yang nanti akan kita dapatkan dari film tersebut. 

hmmm... coba kalau kita terapkan dalam hidup ya.. gini saja deh, setiap kali kamu bangun tidur, kamu pasti kan punya agenda, jadwal, atau kegiatan yang mau tidak mau dijalani.. nah biar agak keren, coba bayangkan  sebuah potongan episode hari itu, susun menjadi sebuah trailer seru dalam hidupmu. 

hei tunggu sebentar.. ini adalah visi kan..?? nah.. itu dia, tapi kita mengemas visi ini dengan kemasan unik, terutama bagi kamu pecinta film.. hehe.. ingat, orang yang punya visi biasanya lebih cepat sukses.. biasanya..

ingat juga.. kamulah tokoh utamanya.. jangan buat trailer dengan tokoh utama orang lain.. :P
its all about you..!!

Jumat, 06 September 2013

Antara heroisme dan hukum

Antara heroisme dan hukum


Pagi ini, saya disuguhi kabar terkini dari kasus penembakan di lapas cebongan yang dilakukan oleh anggota TNI. Kembali ke belakang, kasus ini memang terkesan seperti adegan-adegan film aksi, heroic, yang manimbulkan decak kagum, layaknya seorang pahlawan, yang tanpa kenal ampun membunuh penjahat-penjahat dengan tangan dingin, tapi tidak kenyataannya di dunia nyata. Meski warga jogja menyebut anggota TNI yang melakukan penembakan pada tahanan (yang juga preman) sebagai pahlawan, tapi tidak dimata hukum dan HAM.

Pagi ini adalah pembacaan vonis atas anggota TNI yang terlibat tindakan penembakan itu. Vonis yang dijatuhkan bervariasi sesuai peran dari masing-masing terdakwa, dengan hukuman paling tinggi 11 tahun. Saya sendiri kurang paham dengan hukuman 11 tahun ini, karena yang saya tahu pembunuhan berencana itu bisa didakwa dengan hukuman maksimal mati.

Kembali ke judul di atas, heroism memang tidak berlaku di dunia nyata seperti ini. Jangan bermimpi bakal ada superman atau batman, atau pun iron man, yang pasti semua akan terjerat hukum. Idelaisme manusia melalui hukum mesti dibayar “agak” mahal dengan hilangnya sosok-sosok heroism di dalam kehidupan. Karena toh bahkan sekalipun ada sosok “hero” yang berjalan dalam koridor hukum, tetap saja, tak terlihat.

Bagaimana pun juga, seperti pahlawan-pahlawan nasional Indonesia, pertanyaannya, kenapa mereka diberi gelar pahlawan..??? karena mereka melawan hukum-hukum yang menindas dari para penjajah. “hukum-hukum yang menindas” itu lahir dari pandang kita sebagai negeri terjajah, sedangkan bagi penjajah pada saat itu, mungkin saja adalah hukum ter-ideal yang bisa diterapkan. pun dibelahan dunia lain, kebanyakan pahlawan atau “mitos-mitos” pahlawan, berasal dari wilayah-wilayah non hukum, yang dimana saat hukum di wilayah itu tegak, maka kiprah para pahlwan ini habis tak bersisa. Apakah ini cukup untuk disimpulkan, bahwa kebanyakan pahlawan itu adalah orang-orang yang berhasil melawan hukum..?? ah saya ragu…

Menjadi pahlawan atau melahirkan pahlawan sejatinya, memang berasal dari kondisi tak nyaman, sebutlah peperangan, kejahatan, dan kondisi tak normal lainnya. Sebagian warga Jogja menganggap pelaku penembakan di lapas cebongan ini pahlwan, saat yang menjadi korban adalah preman dan pelaku kejahatan yang terlampau meresahkan. Maka, bisa jadi saat kita merindukan sosok pahlawan karena, kondisi negeri kita yang memang tidak normal.

Wallahu a’lam

Sabtu, 31 Agustus 2013

Tolak Miss World

Tolak Miss World


Seorang wanita berlenggak-lenggok di atas catwalk, dengan pakaian berwarna-warni, indah, dan wajah yang ditutupi make up sempurna. Ia diperhatikan oleh puluhan juri, dan disaksikan oleh jutaan pasang mata di belahan dunia lainnya. Sebagian laki-laki berdecak kagum dengan otak mesum, sebagian perempuan memuji sambil memegang perutnya masing-masing,”bisa kayak gitu nggak ya..??”.

Ajang miss world kali ini akan di gelar di Indonesia, dengan malam puncak di sentul, Bogor, Jawa Barat. Ajang pencarian bakat dengan standar kecantikan ini sudah sekian kali digelar dengan berbagai kontroversinya, dengan dalih kebebasan berekspresi, ajang ini tetap berlangsung ditengah kontroversi.

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Q.S. Al-Ahzab : 59)

Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: …Ingatlah sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya dan sesungguhnya Tuhanmu 'Azzawajalla semua itu tidaklah buta sebelah mata seperti Dajjal. Di antara kedua matanya itu tertulislah huruf-huruf kaf, fa', ra' -yakni kafir." (Muttafaq 'alaih)

Ayat 59 dari Surat Al-Ahzab, dan ayat-ayat yang lain yang serupa, sudah sangat jelas kalau ajang Miss World ini menentang hukum Allah, menentang apa yang sudah diperintahkan Allah. Hadist riwayat mutafaq ‘alaih menunjukan setiap mukmin (dalam tafsirnya, bahkan yang lemah sekalipun) mampu membaca kata “kafir” di wajah dajjal, pun termasuk dalam sistemnya dajjal. Melalui hadits ini tak perlu lah kita berdebat, setiap mukmin tahu ajang ini adalah ajang kufur.

Persoalan yang lebih krusial adalah penyelenggaraan ajang ini di Indonesia, di negara dengan penduduk mayoritas Muslim, kok bisa..?? di sebuah acara talkshow di TV swasta, panitianya mengatakan, “saya juga muslim, tapi ini negara demokrasi, bukan negara Islam.. demokrasi membolehkan kami untuk menyelenggarakan acara ini..”

Jika ini adalah dalih terkuat yang dipakai penyelenggara, maka masalah menjadi lebih kronis. Demokrasi lagi-lagi menjadi biang kerok keruntuhan moral, dan pengebirian syariat. Kita pun tahu, demokrasi mesti bertanggung jawab atas sistem korup di negeri ini, belum lagi isu “HAM” dan liberalisasi yang pun menjadi buah demokrasi, lalu apa lagi ini..??? ajang miss world..??

Saat Mesir, tengah berjuang bersimbah darah memperjuangkan hak kemerdekaannya, anak-anak Suriah yang tengah meregang nyawa akibat bom kimia, saudara-saudara kami di Rohingya yang setiap hari hidup dibawah terror, dan pembantaian, dan…

kita malah memfasilitasi ajang zina akbar dunia..??

Wallahu a’lam