Seorang wanita berlenggak-lenggok di atas catwalk, dengan
pakaian berwarna-warni, indah, dan wajah yang ditutupi make up sempurna. Ia diperhatikan
oleh puluhan juri, dan disaksikan oleh jutaan pasang mata di belahan dunia
lainnya. Sebagian laki-laki berdecak kagum dengan otak mesum, sebagian
perempuan memuji sambil memegang perutnya masing-masing,”bisa kayak gitu nggak
ya..??”.
Ajang miss world kali ini akan di gelar di Indonesia, dengan
malam puncak di sentul, Bogor, Jawa Barat. Ajang pencarian bakat dengan standar
kecantikan ini sudah sekian kali digelar dengan berbagai kontroversinya, dengan
dalih kebebasan berekspresi, ajang ini tetap berlangsung ditengah kontroversi.
“Hai Nabi katakanlah kepada
istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin:
"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Q.S.
Al-Ahzab : 59)
Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: …Ingatlah
sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya dan sesungguhnya Tuhanmu
'Azzawajalla semua itu tidaklah buta sebelah mata seperti Dajjal. Di antara
kedua matanya itu tertulislah huruf-huruf kaf, fa', ra' -yakni kafir."
(Muttafaq 'alaih)
Ayat 59 dari Surat Al-Ahzab, dan ayat-ayat yang lain yang
serupa, sudah sangat jelas kalau ajang Miss World ini menentang hukum Allah,
menentang apa yang sudah diperintahkan Allah. Hadist riwayat mutafaq ‘alaih
menunjukan setiap mukmin (dalam tafsirnya, bahkan yang lemah sekalipun) mampu
membaca kata “kafir” di wajah dajjal, pun termasuk dalam sistemnya dajjal. Melalui
hadits ini tak perlu lah kita berdebat, setiap mukmin tahu ajang ini adalah
ajang kufur.
Persoalan yang lebih krusial adalah penyelenggaraan ajang
ini di Indonesia, di negara dengan penduduk mayoritas Muslim, kok bisa..?? di
sebuah acara talkshow di TV swasta, panitianya mengatakan, “saya juga muslim,
tapi ini negara demokrasi, bukan negara Islam.. demokrasi membolehkan kami
untuk menyelenggarakan acara ini..”
Jika ini adalah dalih terkuat yang dipakai penyelenggara,
maka masalah menjadi lebih kronis. Demokrasi lagi-lagi menjadi biang kerok
keruntuhan moral, dan pengebirian syariat. Kita pun tahu, demokrasi mesti
bertanggung jawab atas sistem korup di negeri ini, belum lagi isu “HAM” dan
liberalisasi yang pun menjadi buah demokrasi, lalu apa lagi ini..??? ajang miss
world..??
Saat Mesir, tengah berjuang bersimbah darah memperjuangkan
hak kemerdekaannya, anak-anak Suriah yang tengah meregang nyawa akibat bom
kimia, saudara-saudara kami di Rohingya yang setiap hari hidup dibawah terror,
dan pembantaian, dan…
kita malah memfasilitasi ajang zina akbar dunia..??
Wallahu a’lam
Tolak Miss World
4/
5
Oleh
hadad