Kamis, 04 Oktober 2012

pakaianku dan pakaianmu


Mata manusia hanya mampu melihat “luarnya” saja, mata manusia memiliki batasan yang kecil. Salah satu fungsi mata adalah bisa memandang, dan menyalurkan informasi ke otak sehingga melahirkan suatu penilaian spontan, bagus, jelek, cantik, gnteng, dan lain sebagainya. Sebuah nikmat yang luar biasa tidak ternilai pemberian dari Allah SWT.
Tidak ada yang salah dengan pendapat “terserah luarnya mau seperti apa, yang penting dalamnya”, hanya saja pendapat ini terlalu memaksakan, atau seperti seperti sebuah penghalalan sesuatu yang haram, kenapa ? karena pendapat ini lahir dari orang yang mengabaikan akan nilai – nilai kebaikan dan keindahan yang baginya tidak lebih hanya sebatas nilai – nilai sampah belaka. Bukankah Islam telah mengajarkan kebaikan melalui ajaran kebersihan, keindahan dan kesempurnaannya ? maka kita sebagai umat islam harus menjunjung tinggi ajaran Islam, minimal luarnya.
Untuk lebih jelas perhatikan perumpamaan berikut,
Ada dua orang perempuan, sebutlah A dan B. Perempuan A , seorang wanita yang memakai jilbab yang lebar, panjang, memakai pakaian yang lebar dan panjang, singkatnya pakaian perempuan A hampir menutupi seluruh tubuhnya, namun tetap ada unsure keindahan didalamnya. Perempuan B, memakai pakaian yang serba minim, rambut kelihatan, rok mini, hak tinggi, dan ( maaf ) beberapa bagian tubuh kelihatan. Manakah yang terpandang baik ?
Sebenarnya, pertanyaan ini adalah pertanyaan yang relative, karena pandangan masing – masing akan melahirkan pendapat yang berbeda, sesuai dengan karakter pemikirannya masing – masing, namun sebenarnya seorang manusia memiliki kecenderungan ( fitrah ) terhadap hal yang baik.
Terlepas dari jawaban diatas, ada pertanyaan baru, untuk perempuan A, seberapa besar kemungkinan ia adalah perempuan sholehah, yang baik, yang hidup dan tinggal dalam lingkungan yang baik pula, seorang aktivis social, dan seorang ibu yang baik pula ? begitu juga dengan perempuan B, seberapa besar kemungkinan ia adalah perempuan nakal, hidup dan tinggal di lingkungan yang buruk, yang masa depannya tidak jelas, dan kehidupannya yang muram ?
Kalau kedua pertanyaan tadi dijawab dengan nominal angka yang begitu besar, berarti memang benar kalau karaketer seseorang bisa dilihat dari pakaiannya, meskipun hal ini sangat jauh dari 100 %.
Memang banyak factor yang menyebabkan orang – orang mengabaikan pakaiannya, bisa karena lingkungan pergaulan, rumah, sekolah, pekerjaan, ataupun hal lainnya, namun apa bila melihat kenyataan ini, apakah tidak sebaiknya kalau kita memberikan kesan pertama yang baik bagi orang yang memandang kita, yaitu dengn cara memakai pakaian sebaik mungkin, seindah mungkin, dan sesyar’i mungkin.
Coba tanyakan kepada hati kita, karakter seperti apa yang ingin kita tampilkan melalui pakaian ?

Wallahu ‘alam

Artikel Terkait

pakaianku dan pakaianmu
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email