Saatnya telah tiba, bagi burung kecil itu untuk pergi
meninggalkan sarangnya yang hangat dan nyaman, ia harus segera terbang untuk
mulai hidup sebagai burung, bukan lagi sebagai makhluk setengah burung yang
hanya bisa merangkak, dan meminta belas kasihan kepada orang tuanya untuk
disuapi.
Namun hal itu bukanlah persoalan yang mudah, bagi burung
kecil itu, terbang sangatlah menakutkan, tidak jarang ia melihat burung-burung
lain yang baru belajar terbang jatuh ke dasar jurang, ada yang terluka, lumpuh,
bahkan sampai tewas seketika. Berbagai pemandangan itu sempat mengeclkan
hatinya untuk bisa terbang.
Disisi lain, ia melihat saudara-saudaranya yang lain tengah
asyik menari-nari menghiasi angkasa, sambil sesekali hinggap untuk mencari
makan, tanpa harus susah payah kelaparan menunggu induknya untuk datang. Ia
sangat tertarik dan ingin untuk bisa terbang seperti itu, akan tetapi
ketakutannya terlampau besar untuk terbang.
Namun hari ini, tidak ada pilihan lain bagi burung itu
kecuali ia harus bisa terbang dan mencari makan sendiri. Sudah beberapa hari
ini induknya tidak datang mengantarkan makanan. Hal itu semakin memaksanya
untuk bisa terbang.
Perlahan ia berdiri di tepi jurang, sungguh ini adalah
pengalaman pertama bagi burung itu merasakan ketinggian yang amat dalam, semula
ia menggigil ketakutan mengingat pemandangan mengerikan yang pernah ia lihat
dahulu. Namun, dalam keadaan yang begitu memilukan itu tiba-tiba terdengar
suara lembut yang begitu kenal, dan begitu sangat ia rindukan, induknya.
Burung kecil itu hanya menunduk, persaannya sudah tidak
karuan lagi, ia tidak mampu berkata apa-apa, perlahan air matanya menetes,
nafasnya sudah begitu sesak, sayap dan kakinya begitu lemas.
Kemudian ia menarik nafas, merentangkan sayapnya selebar
mungkin, mengangkat dadanya, membuka mata, tatapannya begitu tajam namun penuih
harapan…dengan satu hentakan ia meloncat….dan berteriak….
“ aku akan membelah angkasa……..!!!!!!!!”
Seperti itulah sahabat, hidup ini pasti akan dihadapkan pada
pilihan yang begitu menyulitkan, pilihan yang terkadang menyebabkan kita sakit,
lemah, atau menangis. Namun tanpa kita sadari, justru itu adalah batu loncatan
untuk kita supaya menjadi lebih matang dan dewasa. Seperti hari ini, mungkin
kita telah hidup nyaman, banyak teman, saudara, tempat yang kita cintai, namun
kita dihadapkan pada pilihan sulit, yaitu kita harus meninggalkan semuanya.
Tapi itulah satu-satunya pilihan, agar kita menjadi dewasa dan menjadi lebih
kuat….
Sekarang….MELONCAT ATAU DIAM…????? ITU PILHAN KITA KAWAN…
loncat atau diam...???
4/
5
Oleh
hadad
1 komentar:
ijin share d www.remajaislampos.com heheh
Reply