Rabu, 12 Desember 2012

Abdurrahman Bin Auf part 2

Abdurrahman Bin Auf part 2

Pernah mendengar legenda “sentuhan Midas..??” konon, legenda itu mengatakan, apa pun yang disentuh oleh midas akan berubah menjadi emas, mungkin Abdurrahman bin Auf memiliki konsep yang serupa, dalam kehidupannya ia seperti “susah miskin..”.

catatan ini hanya perpanjangan tulisan dari buku yang berjudul “how to master your Habits” karya ust. Felix Siauw ( saran saya segera like grup fb nya, atau follow dia di @Felixsiauw )

Tentu kita pasti ingat dengan sosok seorang Abdurrahman bin Auf, jika lupa silahkan cek di catatan saya sebelumnya http://www.facebook.com/notes/kang-hadad/abdurrahman-bin-auf/10150813148971023 . sebelum masuk Islam, ia adalah seorang saudagar kaya-raya, pebisnis sukses di tanah arab. Begitu pun setelah beberapa saat masuk Islam, sebelum adanya perintah berhijrah ke tanah Yatsrib, Madinah.

Hijrahnya Abdurrahman bin Auf benar-benar tidak membawa apa-apa, ia meninggalkan semua kekayaannya, bahkan termasuk istrinya. Setibanya di Madinah, Rasulullah kemudian mempersaudarakannya dengan Saad bin Rabi’ Al-Anshary, seorang saudagar paling kaya di Madinah. Saad berkata, “Wahai saudaraku! Aku adalah penduduk madinah yang paling banyak harta, pilihlah separuh hartaku dan ambillah. Aku juga mempunyai dua orang istri, lhatlah salah satunya yang mana menarik hatimu sehingga aku bisa mentalaknya untukmu.”
Bagaimana jawaban kita jika diberi penawaran seperti itu..?? hmmm, sudah cukup mengkhayalnya. Hehe.. inilah jawaban Abdurrahman bin Auf, “Semoga Allah memberkahi keluarga dan hartamu, tidaklah aku memerlukan semua itu. Akan tetapi, tolong tunjukan saja dimana pasar padaku, agar aku dapat berdagang disana”

Kemudian Saad mengantarnya ke pasar, Abdrrahman memulai usahanya dengan membeli beberapa barang dan menjualnya kembali, terus begitu sampai ia memperoleh keuntungan, bahkan ia mendatangkan minyak samin dan keju, sebagai diferensiasi bisnisnya.

Beberapa saat kemudian, Rasulullah bertanya tentang kabar Abdurrahman bin Auf, ternyata ia telah menikah dengan mas kawin emas sebesar biji-bijian. Subhanallah.

Kisah ini, seakan-akan memberi pesan bahwa bukan kondisi awal yang penting, namun kebiasaanlah yang telah kita bentuk sebelumnya yang akan mengantarkan kesuksesan. Lihatlah Abdurrahman bin Auf, ia mengetahui seluk beluk tata cara perdagangan, sikap, mental, mengetahui strategi supplier, potensi pasar, diferensiasi, networking, dan semua itu telah biasa ia terapkan, sehingga mampu merubah keadaan from zero to hero.

Jauh sebelum ke Madinah, Abdurrahman telah terbiasa dan membiasakan dengan semua kondisi perdagangan, sehingga saat ia menemukan peluang bisnis, tinggal menunggu waktu mengubahnya menjadi keajaiban, Abdurrahman pernah berkata, “setiap kali memungut sebuah batu, maka aku berharap bisa menemukan emas dan perak”.

Nah inti dari catatan ini adalah “kebiasaan” (sesuai dengan judul bukunya “habits” ). Bagaimana kebiasaan seseorang itu bisa menjadi tolak ukur kesuksesannya, terbiasa bermental kaya, terbiasa memberi, terbiasa disiplin, biasa sholat tepat waktu, biasa sedekah besar, maka seburuk apapun kondisinya nanti, kebiasaannya itu akan menyelamatkannya, terbalik dengan orang yang terbiasa malas-malasan, biasa ngaret, biasa bohong, biasa untuk meninggalkan sholat, maka sebagus apapun kondisinya, kebiasaanya itu akan menghancurkannya.

Akhir dari catatan ini, ada sebuah kutipan menarik di buku habits tersebut,
“Orang yang sudah terlanjur “kaya”, susah menjadi miskin, orang yang sudah terlanjur “miskin”, susah untuk jadi kaya”

Abdurrahman bin ‘Auf telah membuktikannya.

Oh iya, ingin tahu juga kenapa imam syafii bisa menghafal Qur’an dalam usia 7 tahun, dan menghafal kitab Al-Muwatha di usia remaja..?? atau kenapa Muhammad Al-Fatih bisa menaklukan konstantinopel..?? atau kalian juga ingin menjadi seperti mereka..?? hmm.. saran saya segera beli bukunya.. ( iklan.. :D )

<photo id="1" />
50.000

50.000

lagi baca ulang, "monyet aja bisa cari duit!" dari bang @jayteroris*nusuk banget

eh iya, mumpung inget mau cerita ah, perjalanan mendapatkan buku itu, free dari bang @jayteroris hee

sebelum Ramadhan, saya berkesempatan ikut training u/ relawan fundriser Dompet Dhuafa

nah, di hari terakhir training, ada satu sesi tentang mental block yg disampaikan oleh bang @jayteroris

singkatnya, di sela2 materi, ada sebuah game..

bang @jayteroris mengeluarkan uang 50ribu.. sambil berkata, "yang mau silahkan maju kedepan, dan ambil.."

mulanya saya berfikir, "lah 50ribu.. di dompet ada lebih banyak dari itu.." akhirnya saya tidak maju, dan lebih memilih duduk manis saja..

alhasil, hanya ada 3 orang yang maju, dan secara cuma2 uang 50ribu itu dikasih sama 1 orang.. hmm..

kemudian bang jay kembali mengeluarkan barangnya, kali ini.. buku..!!

nah.. ini dia..!! pikirku, sepertia biasa sebagai maniak buku, kalau ada buku apalagi gratis.. hajaaaarrr

bang jay kembali berkata,"silahkan jika mau, maju ke depan.."

secepat mungkin, saya maju.. kalau dipikir2 lagi kayak orang aneh, sampai di kejar2 tuh.. :D

nah, ternyata tidak sampai disana.. bang jay menyuruh kami berbaris, jumlahnya belasan.. buku tidak cukup..

parahnya, kami berbaris menghadap ratusan peserta lainnya, yang lagi senyum2.. haaaa.. malu dah..

"selamat, diantara ratusan peserta ini, hanya kalian yang menang, mereka semua pecundang.. bilang mau doang, tapi nggak gerak.." kt bang jay

sejurus kemudian, berbalik saya menjadi bangga.. "im winner..!!" :D

tapi ternyata, game masih belum selesai.. "bagi yang mau buku, silahkan bayar.."

"50ribu.." -_-

kembali saya di kasih senyuman oleh peserta lain, atau mungkin ditertawakan.. duh ketipu..

ya.. mau gimana lagi, saya memang mau buku itu.. akhirnya beberapa orang termasuk saya membayar buku itu..

sementara yang lain yg merasa tertipu, kembali duduk..

setelah membayar buku itu, dengan harga 50ribu.. saya pun duduk, sebenarnya agak kesel juga sih, udah malu, eh disuruh bayar.. hhh

kemudian bang jay, menceritakan maksud dari game nya itu,

apa maksudnya..?? silahkan pikirkan sendiri.. :D

secara umum, hikmah dari game ini ya, kalau ada kemauan ya gerak dong.. jangan ngomong doang..

tapi bagi saya pribadi, ada satu hikmah khusus yang saya pelajari dari game ini..

adalah tentang kekayaan..

mungkin sebagian orang, lebih memilih miskin dengan alasan, sederhana, tidak sombong, zuhud, qonaah..

padahal, kaya itu penting..!! bayangkan.. jika kita miskin, sekolah gak bisa, sakit mahal, sedekah cuma seadanya, boro2 zakat..

padahal, dengan contoh 50ribu tadi, kita bisa dapat buku kan..?? investasi bernilai jutaan tuh..

tapi kalau gak punya "50ribu"..?? gak punya buku deh.. gak invest.. gak pinter.. sakit gak ada obat..

gak punya "50ribu" gak bisa sedekah.. gak zakat.. gak bisa naik haji.. gak bisa bikin mesjid.. gak bisa menyantuni anak yatim..

ya.. hasilnya, itu membuka pikiran saya, "kaya itu gak buruk kok, malah harus.." termotivasi deh..

oh iya, buku itu berjudul.. monyet aja bisa cari duit..!! kejam ya judulnya..???? :D

dan uang 50ribu yang tadi gimana..?? dikembalikan..!! artinya.. buku gratis..!! senyum lagi deh.. yg lain.. cemberut..!! :D

artinya..?? kekayaan, ketika kita hambur2kan, semua pasti bakal diganti.. bahkan ditambah..!!! serius..!! yakiinn..!!!

asal dihambur2kan melalui, sedekah, zakat, infak, bayar ustadz, bayar sekolah, jihad..

hari itu.. hanya satu kata.. Subhanallah.. hebaaaattt...!!
khutbah Jumat, 14 Ramadhan 1433 H

khutbah Jumat, 14 Ramadhan 1433 H

Dengan gusar aku segera turun dari angkot jurusan parung-depok. jam menunjukan pukul 11.30 WIB, artinya waktu shalat jumat kian dekat.

pertigaan jalan sebelum jl. nusantara raya, sebuah mesjid berdiri tegak anggun, Nurul Islam, atau cahaya Islam.

sehabis berwudhu, seperti biasa aku mengincar shaf terdepan, meski akhirnya hanya shaf ke-2 yang kuperoleh. aku nampak sungkan mengisi shaf terdepan, kenapa..?? isinya semua kakek-kakek..!! semua nampak seumur, sekitar 60-70 tahun. di baris ke2 pun tidak jauh berbeda, hanya aku dan seorang yang nampak masih muda, ya hanya berdua, sisanya masih dikuasai kakek-kakek. hmm, aku mulai berfikir, ada yang salah..

seorang kakek berdiri dan mengumumkan beberapa pengumuman, dilanjutkan dengan adzan.. kembali saya berfikir, ini mana anak mudanya sih..?? aku mulai menengok kebelakang, memang disanalah anak-anak dan para remaja "ditempatkan" ada yang acuh tak acuh, main-main, ngobrol, hmm..ya sudahlah aku pun mulai tak memperhatikan suasana ni mesjid kakek-kakek semua, khutbahnya juga pasti gak bakalan seru pikirku sambil mengalihkan pandangan keluar.

sebuah suara mengagetkan lamunanku, suaranya tegas, mengalun dan bijak, memang sepintas terdengar monoton khas retorika pidato, namun menghentak.
"Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.." nampak di mimbar berdiri seorang kakek, berkacamata cokelat, penuh keriput, badan sudah tak tegap lagi, kuperhatikan bibirnya bergetar setiap kali berucap, terlihat kondisi fisiknya yang tak lagi sanggup menahan getaran rahang bawahnya itu, matanya pun tak terlihat fokus. namun ada yang berbeda, suaranya.. amat berwibawa, jelas, dan tegas. kuperhatikan dengan seksama setiap rangkaian khutbah yang meluncur darinya, getaran bibirnya, dan pandangannya.

***

"alhamdulillah, kita masih diberi izin untuk beribadah dibulan yang suci ini. namun bulan ini, Ramadhan, tahun ini, adalah sebuah Ramadhan yang teramat spesial, bagaimana tidak..?? ini adalah sebuah pengulangan waktu 67 tahun silam. 17 agustus 1945, jatuh pula di bulan Ramadhan. AlQuran pun diturunkan dibulan Ramadhan, maka ini lah sebuah momen yang tepat untuk kita mengenang kembali, mengkaji kembali, hakikat perjuangan kemerdekaan 67 tahun dan 1450 tahun yang silam.
jika diperhatikan, Ramadhan yang bertepatan dengan agustus nampaknya bukan sebuah kebetulan, tapi sesuatu yang telah di atur oleh suatu ketentuan Maha Tinggi. maka mari kita lihat kembali, relevansi yang terjadi antara bulan Ramadhan dengan agustus, relevansi antara diturunkan wahyu pertama dengan proklamasi bangsa ini, setidaknya ada 2 hal relevansi

1. sebuah awal momentum
proklamasi dibacakan tepat di tanggal 17 agustus 1945, dan bertepatan dengan ramadhan, sebuah momentum, sebuah gebrakan langkah awal untuk tercapainya kemerdekaan sejati, momentum terlepasnya bangsa ini dari penjajah, momentum awal berdirinya bangsa ini dengan mandiri. 
begitupun 1450 tahun silam, Ramadhan adalah momentum lahirnya Islam. Gua Hira menjadi saksi saat turun wahyu pertama dari kekuatan alam lain, "Iqra'..!!"

2. perjuangan mengisi momentum
mari kita perhatikan, salah satu paragraf dalam pembukaan UUD 1945, "Dengan Rahmat Allah Yang Maha Esa.." inilah sebuah pengakuan bahwa kemerdekaan ini, kemerdekaan bangsa ini adalah kehendak Allah SWT. kita bayangkan, 67 tahun yang lalu, kita merdeka tidak mudah, kita merdeka setelah melawan kekuatan internasional, bukan lagi melawan jepang, bukan melawan belanda, tetapi melawan kekuatan dunia internasional. jepang pada saat itu telah kalah telak dari Amerika Serikat, Jerman kalah, maka terjadilah perjanjian-perjanjian perdamaian di seluruh dunia. salah satu isi perjanjian itu adalah merubah peta dunia, dikembalikan ke sebelum perang dunia ke-2 meledak, artinya jepang yang menguasai asia timur raya (cina,india,vietnam,malaysia,singapura,filipina,indonesia) harus menyerahkan semua wilayah ke "pemilik" asalnya dahulu, dan jepang kembali menempati negaranya di ujung timur asia. artinya, india dan malaysia, dikembalikan ke Inggris, Filipina dan timor timur dikembalikan ke portugis, vietnam dikembalikan ke Amerika, namun tidak dengan Indonesia. kita menolak di kembalikan ke belanda, kita melawan pengibaran bendera merah-putih-biru di tanah air, kita mengibarkan bendera merah-putih tanpa biru, dan artinya kita sedang menantang hukum internasional, menentang hukum perjanjian, dan kita tengah menantang kekuatan-kekuatan pemenang perang dunia ke-2 seperti Inggris, Belanda, Amerika. sejarah mencatat, 5 tahun kita di agresi, 5 tahun kita diporak porandakan, rakyat dipaksa melawan tentara profesional sekaliber perang dunia ke-2 milik Inggris, mereka bersenjata lengkap, kita hanya bambu runcing..!! tapi apa yang terjadi, "Dengan Rahmat Allah Yang Maha Esa.." kita menang, kita merdeka, kita mengalahkan negara-negara pemenang perang dunia ke-2, apakah bisa dengan hanya sekedar bambu runcing..?? tidak, tapi "Dengan Rahmat Allah Yang Maha Esa.."
dan jauh sebelum itu, jauh sebelum kemerdekaan, di tanah arab telah terjadi hal yang serupa. 1450 tahun yang silam, seorang Al-Amin di datangi sebuah kekuatan dari alam lain, "Iqra..!!" ia menjawab, "ma ana biqori..??" dialog berlanjut, "Iqra..!!," kembali menjawab "ma ana biqari..??" sampai tujuh kali terjadi dialog serupa, sampa ia "dipeluk" dan terjadilah sebuah transfer ilmu, kekuatan, hikmah, "Iqra bismirobbikalladzi kholaq. Kholaqol insana min 'alaq. Iqra' warobbukal akrom... (al-alaq : 1-5). bayangkan, seorang Al-Amin yang ummi (tidak bisa baca tulis) disuruh membaca..!! bukan sekedar membaca teks, tapi membaca kalam, ayat, pertanda dari Maha Pencipta. Ummi diberi amanah yang luar biasa, beban yang teramat berat, amanah yang amat besar, mendakwahkan Islam. melihat semua keterbatasan itu, sosok seorang ummi, ia berhasil mengemban tugasnya, amanahnya, bebannya, menjadikan Islam mendunia, Rahmat bagi semesta, apalagi kalau bukan "Dengan Rahmat Allah Yang Maha Esa.."
maka, jika kita perhatikan ummi bukan hanya berarti tidak bisa baca tulis, tetapi ummi berarti tidak pernah berguru kepada manusia. berguru kepada manusia itu amatlah lemah, setinggi apapun gelar, titel, tetapi diperoleh dari guru manusia, semuanya dangkal, tak berarti apa-apa. seorang einstein pernah berkata," semua orang menganggapku pintar, cerdas, penemu, fisikawan, peraih nobel, tetapi aku sebenarnya bodoh.. i am stupid..!!" einstein kembali berkata,"aku mungkin tahu bahwa semua benda di angkasa raya ini melayang, terikat, bergerak memutar melintasi orbit dengan kecepatan yang khas, arah yang serupa, teratur dan tak pernah saling bertubrukan, dan aku pun tahu.. aku pun tahu kalau di balik debu pun ada benda-benda kecil, molekul, atom, neutron, elektron, yang semuanya pun berputar, melayang saling terikat dan bergerak serupa dengan pergerakan angkasa raya.. aku tahu.. tapi aku bodoh.. aku bodoh karena aku tak pernah menemukan siapa yang mengendalikan semua ini, kekuatan apa mengatur semua ini, siapa..?? aku ingin berguru kepadaNya..namun aku tak pernah menemukanNya.."
seorang Rasulullah, yang ummi sekalipun, ia berguru kepada Maha Guru, Rabb-nya, dengan 6236 ayatNya. beliau berhasil mengemban amanah mendakwahkan Islam ke penjuru dunia. menguak semua misteri alam semesta yang ada, padahal beliau adalah ummi, inilah Rahmat..

getaran bibirnya menjadi amat kuat. terlihat tubuhnya, masih tetap agak membungkuk, namun di mataku ia sperti menjelma gagah perkasa, sampai ia mengakhiri khutbahnya. perlahan ia mundur dan memposisikan dirinya sebagai makmum. kini berganti seorang pria yang juga sudah tua berdiri di depan jamah sebagai imam, ia tersenyum lembut, sambil merapikan barisan.

takbir mulai membahana.. namun entah kenapa.. sesak..

nb : isi khutbah yang saya ketik hanya sebagian yang saya ingat, dirubah seperlunya.
Wallahu a'lam
#NgocehSebelumTidur

#NgocehSebelumTidur

  • dikutip dari twitter, sebelumnya, maaf jika ada bahasa atau teori yang tidak berkenan, ini hanya sekedar meng-explore dari pertanyaan umum fb "apa yang anda pikirkan ?" hipotesa.
    ***
    mau tidur malah ngoceh sendiri kayak orang gila, dari pada dianggap gila, mending ngoceh disini aja dah.. #NgocehSebelumTidur
  • perasaan gak pernah ada orang yang bilang "saya kelebihan uang.." yang pernah bilang cung.. #NgocehSebelumTidur
  • kalau boleh saya beranggapan, mungkin karena manusia tidak pernah merasa cukup kali ya..?? #NgocehSebelumTidur
  • akhirnya, orang seperti itu akan terus mengejar kekayaan, karena menganggap dirinya miskin dan papa #NgocehSebelumTidur
  • tapi tidak pernah melihat bahwa sebenarnya dirinya saat ini sudang kaya.. hmm #NgocehSebelumTidur
  • maksudnya sudah kaya.. maklum udah malam,.. :D #NgocehSebelumTidur
  • bagaimana kalau kita tinggalkan pola pikir ini, dan beralih ke pola pikir yang lebih positif, apakah itu..?? #NgocehSebelumTidur
  • konsep kecukupan #NgocehSebelumTidur
  • setahu saya, didalam agama memang konsep inilah yg dipakai, sejahtera itu adalah orang yang berkecukupan, bukan kaya #NgocehSebelumTidur
  • cukup jika dikasih mobil lima biji, karena anggota keluarganya memang 50 orang..!! #NgocehSebelumTidur
  • cukup jika dikasih cuma sepeda motor, karena hidupnya emang cuma berdua..#NgocehSebelumTidur
  • cukup naek angkot saja, karena emang belum berkeluarga, dan masih sendiri.. nasib.. #NgocehSebelumTidur
  • ingat dengan kutipan Spiderman, seiring ada kekuatan maka ada tanggung jawab, sekarang kita balik deh #NgocehSebelumTidur
  • seiring kita punya tanggung jawab, maka kita akan dikaruniai kekuatan.. mantap bro.. :) #NgocehSebelumTidur
  • nah, kembali ke topik, lawannya berkecukupan itu apa hayo..??
  • ternyata lawannya berkecukupan itu bukan kekurangan, tapi BERLEBIHAN..#NgocehSebelumTidur
  • what's..???? *gaya anak gaul bro.. #NgocehSebelumTidur
  • ya, berlebihan dalam segala hal itu nggak baik, sekalipun dalam hal positif#NgocehSebelumTidur
  • contoh, terlalu baik, terlalu ganteng, terlalu sopan, terlalu rajin, semua sifatnya baik, #NgocehSebelumTidur
  • tetapi ketika pakai terlalu, semuanya menjadi berarti buruk.. ah ani kau TERLALU #NgocehSebelumTidur
  • maka pantas, jika berlebihan itu disanding sebagai lawan kata berkecukupan#NgocehSebelumTidur
  • berlebihan merasa miskin, maka dia akan terus berusaha mengejar kekayaan, meski uang setumpuk rumah sudah ada di swiss #NgocehSebelumTidur
  • contohnya.. bejibun.. tengok aja koruptor, di Indonesia gak susah kok nyari nya, nyalain tv channel berita, pasti dapet #NgocehSebelumTidur
  • maka jauhi, sejauh mungkin, sifat lebay dan terlalu ini ya..#NgocehSebelumTidur
  • implikasinya adalah, syukur,bahagia,khusyuk,tenang,tawadhu,ikhlas vs kikir,tamak,sombong,dengki,ujub,riya #NgocehSebelumTidur
  • jadi..?? enak dong kalau sudah merasa berkecukupan.. bukan enak lagi.. wweeeennnaaakkkkkk tenaaannnnn.. #NgocehSebelumTidur
  • mas..mas saya mau tanya, kan kita juga butuh kekayaan buat ibadah, semisal zakat, sedekah, haji, gimana tuh mas..?? #NgocehSebelumTidur
  • siapa yg nanya..?? oh kamu yg di belakang ya..???? ya sudah saya jawab#NgocehSebelumTidur
  • bukan kekayaan..!! tapi kecukupan..!! kurang kenceng..?? KECUKUPAN#NgocehSebelumTidur
  • ilustrasinya, dia sederhana (bukan miskin..!!) tapi dia memiliki simpati dan empati kepada lingkungan disekitarnya #NgocehSebelumTidur
  • akhirnya, karena simpati, empati, dan tanggung jawabnya itu, menjadikannya sebagai perantara rizki dari Allah #NgocehSebelumTidur
  • untuk lingkungannya, sederhana nya begini... #NgocehSebelumTidur
  • bagi orang yg berkecukupan, harta yg lebih dia anggap sebagai rizki titipan yg mesti segera ia salurkan kepada yg berhak #NgocehSebelumTidur
  • itu soal zakat, sedekah, infak dan sejenisnya, sekarang soal haji#NgocehSebelumTidur
  • jujur jawab pertanyaan saya.. emang cuma orang kaya yg bisa naek haji..?? sekian jawaban dari saya terima kasih.. #NgocehSebelumTidur
  • kang, cukup itu artinya miskin ya..?? #NgocehSebelumTidur
  • anjrit, siapa tuh yang nanya..??????? #NgocehSebelumTidur
  • sekali lagi bukan soal miskin atau kaya, tapi soal menghargai dan syukur.. ah makin ribet aja nih.. #NgocehSebelumTidur
  • org miskin bisa saja termasuk kategori cukup, orang kaya pun sama.. *maksudnya kang..?? #NgocehSebelumTidur
  • bentar ngambil dulu kopi.. #NgocehSebelumTidur
  • enak kang kopinya..???? *sslllurrrppp aaaahhh.. mantap.. kopi tora**bika.. *acungin jempol.. *tring..!! #NgocehSebelumTidur
  • jadi gini, cukup itu adalah sebuah konsep dimana kita menempatkan harta semestinya, sesuai kebutuhan #NgocehSebelumTidur
  • siapa yg menilai kebutuhan..?? hanya Allah yg berhak, tugas kita mensyukurinya, variable inilah konsep cukup sebenarnya #NgocehSebelumTidur
  • ajib dah nih kopi ngomong gw jadi kayak gini..!! #NgocehSebelumTidur
  • terus, mbak.. gimana dong soal motivasinya berkecukupan, diam aja gituh cyin..??? #NgocehSebelumTidur
  • busyet.. siapa yg nanya, *banci gang sebelah kang..!! *oh#NgocehSebelumTidur
  • justru dengan konsep cukup ini, motivasinya akan menjadi lebih baik#NgocehSebelumTidur
  • karena objek yg dikejar, bukan lagi soal harta tapi tanggung jawab#NgocehSebelumTidur
  • teorinya, semakin ia memiliki tanggung jawab yg baik, kredibilitasnya baik, maka karunia pun akan semakin bertambah #NgocehSebelumTidur
  • bos, saya mau nanya.. udah gw mau tidur. titik..!! #NgocehSebelumTidur