Rabu, 12 Desember 2012

Abdurrahman Bin Auf part 2

Abdurrahman Bin Auf part 2

Pernah mendengar legenda “sentuhan Midas..??” konon, legenda itu mengatakan, apa pun yang disentuh oleh midas akan berubah menjadi emas, mungkin Abdurrahman bin Auf memiliki konsep yang serupa, dalam kehidupannya ia seperti “susah miskin..”.

catatan ini hanya perpanjangan tulisan dari buku yang berjudul “how to master your Habits” karya ust. Felix Siauw ( saran saya segera like grup fb nya, atau follow dia di @Felixsiauw )

Tentu kita pasti ingat dengan sosok seorang Abdurrahman bin Auf, jika lupa silahkan cek di catatan saya sebelumnya http://www.facebook.com/notes/kang-hadad/abdurrahman-bin-auf/10150813148971023 . sebelum masuk Islam, ia adalah seorang saudagar kaya-raya, pebisnis sukses di tanah arab. Begitu pun setelah beberapa saat masuk Islam, sebelum adanya perintah berhijrah ke tanah Yatsrib, Madinah.

Hijrahnya Abdurrahman bin Auf benar-benar tidak membawa apa-apa, ia meninggalkan semua kekayaannya, bahkan termasuk istrinya. Setibanya di Madinah, Rasulullah kemudian mempersaudarakannya dengan Saad bin Rabi’ Al-Anshary, seorang saudagar paling kaya di Madinah. Saad berkata, “Wahai saudaraku! Aku adalah penduduk madinah yang paling banyak harta, pilihlah separuh hartaku dan ambillah. Aku juga mempunyai dua orang istri, lhatlah salah satunya yang mana menarik hatimu sehingga aku bisa mentalaknya untukmu.”
Bagaimana jawaban kita jika diberi penawaran seperti itu..?? hmmm, sudah cukup mengkhayalnya. Hehe.. inilah jawaban Abdurrahman bin Auf, “Semoga Allah memberkahi keluarga dan hartamu, tidaklah aku memerlukan semua itu. Akan tetapi, tolong tunjukan saja dimana pasar padaku, agar aku dapat berdagang disana”

Kemudian Saad mengantarnya ke pasar, Abdrrahman memulai usahanya dengan membeli beberapa barang dan menjualnya kembali, terus begitu sampai ia memperoleh keuntungan, bahkan ia mendatangkan minyak samin dan keju, sebagai diferensiasi bisnisnya.

Beberapa saat kemudian, Rasulullah bertanya tentang kabar Abdurrahman bin Auf, ternyata ia telah menikah dengan mas kawin emas sebesar biji-bijian. Subhanallah.

Kisah ini, seakan-akan memberi pesan bahwa bukan kondisi awal yang penting, namun kebiasaanlah yang telah kita bentuk sebelumnya yang akan mengantarkan kesuksesan. Lihatlah Abdurrahman bin Auf, ia mengetahui seluk beluk tata cara perdagangan, sikap, mental, mengetahui strategi supplier, potensi pasar, diferensiasi, networking, dan semua itu telah biasa ia terapkan, sehingga mampu merubah keadaan from zero to hero.

Jauh sebelum ke Madinah, Abdurrahman telah terbiasa dan membiasakan dengan semua kondisi perdagangan, sehingga saat ia menemukan peluang bisnis, tinggal menunggu waktu mengubahnya menjadi keajaiban, Abdurrahman pernah berkata, “setiap kali memungut sebuah batu, maka aku berharap bisa menemukan emas dan perak”.

Nah inti dari catatan ini adalah “kebiasaan” (sesuai dengan judul bukunya “habits” ). Bagaimana kebiasaan seseorang itu bisa menjadi tolak ukur kesuksesannya, terbiasa bermental kaya, terbiasa memberi, terbiasa disiplin, biasa sholat tepat waktu, biasa sedekah besar, maka seburuk apapun kondisinya nanti, kebiasaannya itu akan menyelamatkannya, terbalik dengan orang yang terbiasa malas-malasan, biasa ngaret, biasa bohong, biasa untuk meninggalkan sholat, maka sebagus apapun kondisinya, kebiasaanya itu akan menghancurkannya.

Akhir dari catatan ini, ada sebuah kutipan menarik di buku habits tersebut,
“Orang yang sudah terlanjur “kaya”, susah menjadi miskin, orang yang sudah terlanjur “miskin”, susah untuk jadi kaya”

Abdurrahman bin ‘Auf telah membuktikannya.

Oh iya, ingin tahu juga kenapa imam syafii bisa menghafal Qur’an dalam usia 7 tahun, dan menghafal kitab Al-Muwatha di usia remaja..?? atau kenapa Muhammad Al-Fatih bisa menaklukan konstantinopel..?? atau kalian juga ingin menjadi seperti mereka..?? hmm.. saran saya segera beli bukunya.. ( iklan.. :D )

<photo id="1" />
50.000

50.000

lagi baca ulang, "monyet aja bisa cari duit!" dari bang @jayteroris*nusuk banget

eh iya, mumpung inget mau cerita ah, perjalanan mendapatkan buku itu, free dari bang @jayteroris hee

sebelum Ramadhan, saya berkesempatan ikut training u/ relawan fundriser Dompet Dhuafa

nah, di hari terakhir training, ada satu sesi tentang mental block yg disampaikan oleh bang @jayteroris

singkatnya, di sela2 materi, ada sebuah game..

bang @jayteroris mengeluarkan uang 50ribu.. sambil berkata, "yang mau silahkan maju kedepan, dan ambil.."

mulanya saya berfikir, "lah 50ribu.. di dompet ada lebih banyak dari itu.." akhirnya saya tidak maju, dan lebih memilih duduk manis saja..

alhasil, hanya ada 3 orang yang maju, dan secara cuma2 uang 50ribu itu dikasih sama 1 orang.. hmm..

kemudian bang jay kembali mengeluarkan barangnya, kali ini.. buku..!!

nah.. ini dia..!! pikirku, sepertia biasa sebagai maniak buku, kalau ada buku apalagi gratis.. hajaaaarrr

bang jay kembali berkata,"silahkan jika mau, maju ke depan.."

secepat mungkin, saya maju.. kalau dipikir2 lagi kayak orang aneh, sampai di kejar2 tuh.. :D

nah, ternyata tidak sampai disana.. bang jay menyuruh kami berbaris, jumlahnya belasan.. buku tidak cukup..

parahnya, kami berbaris menghadap ratusan peserta lainnya, yang lagi senyum2.. haaaa.. malu dah..

"selamat, diantara ratusan peserta ini, hanya kalian yang menang, mereka semua pecundang.. bilang mau doang, tapi nggak gerak.." kt bang jay

sejurus kemudian, berbalik saya menjadi bangga.. "im winner..!!" :D

tapi ternyata, game masih belum selesai.. "bagi yang mau buku, silahkan bayar.."

"50ribu.." -_-

kembali saya di kasih senyuman oleh peserta lain, atau mungkin ditertawakan.. duh ketipu..

ya.. mau gimana lagi, saya memang mau buku itu.. akhirnya beberapa orang termasuk saya membayar buku itu..

sementara yang lain yg merasa tertipu, kembali duduk..

setelah membayar buku itu, dengan harga 50ribu.. saya pun duduk, sebenarnya agak kesel juga sih, udah malu, eh disuruh bayar.. hhh

kemudian bang jay, menceritakan maksud dari game nya itu,

apa maksudnya..?? silahkan pikirkan sendiri.. :D

secara umum, hikmah dari game ini ya, kalau ada kemauan ya gerak dong.. jangan ngomong doang..

tapi bagi saya pribadi, ada satu hikmah khusus yang saya pelajari dari game ini..

adalah tentang kekayaan..

mungkin sebagian orang, lebih memilih miskin dengan alasan, sederhana, tidak sombong, zuhud, qonaah..

padahal, kaya itu penting..!! bayangkan.. jika kita miskin, sekolah gak bisa, sakit mahal, sedekah cuma seadanya, boro2 zakat..

padahal, dengan contoh 50ribu tadi, kita bisa dapat buku kan..?? investasi bernilai jutaan tuh..

tapi kalau gak punya "50ribu"..?? gak punya buku deh.. gak invest.. gak pinter.. sakit gak ada obat..

gak punya "50ribu" gak bisa sedekah.. gak zakat.. gak bisa naik haji.. gak bisa bikin mesjid.. gak bisa menyantuni anak yatim..

ya.. hasilnya, itu membuka pikiran saya, "kaya itu gak buruk kok, malah harus.." termotivasi deh..

oh iya, buku itu berjudul.. monyet aja bisa cari duit..!! kejam ya judulnya..???? :D

dan uang 50ribu yang tadi gimana..?? dikembalikan..!! artinya.. buku gratis..!! senyum lagi deh.. yg lain.. cemberut..!! :D

artinya..?? kekayaan, ketika kita hambur2kan, semua pasti bakal diganti.. bahkan ditambah..!!! serius..!! yakiinn..!!!

asal dihambur2kan melalui, sedekah, zakat, infak, bayar ustadz, bayar sekolah, jihad..

hari itu.. hanya satu kata.. Subhanallah.. hebaaaattt...!!