rangkaian sebuah cerita part 3 - other side
Muhasabah point of viewmasih menyambung dua catatan sebelumnya, kali ini kita akan melihat
sedikit catatan sejarah tentang kontroversi dalam dunia sains. kita akan
mencoba menelusuri dari dua peristiwa yang pernah terjadi dalam
sejarah.
peristiwa pertama, adalah peristiwa dimana copernicus (1473-1543 ) mengemukakan teori heliosentris. heliosentris adalah teori dimana matahari sebagai pusat tata surya, bertentangan dengan teori yang diusung oleh gereja pada waktu itu, geosentris, dimana beranggapan bumi-lah yeng menjadi pusat tata surya. pertentangan ini mengakibatkan karya copernicus ditolak oleh kaum gereja, yang agak radikal dan ekstrem. sampai konon katanya kematian copernicus pun terkait dengan hal ini. saya mencoba untuk menggambarkan pertentangan yang terjadi antara konsep liberal dengan konsep radikal saling bertentangan. kenapa gereja sampai bertindak ekstrim..?? mungkin itu karena gereja berusaha melindungi ajaran murninya, dan mempertahankan teori geosentris-nya. karena pola pikir copernikus yang dianggap liberal oleh gereja sangat mengkhawatirkan bagi perkembangan gereja. meski pada akhirnya, gereja sendiri mengakui teori heliosentris ini, dan menjadikan copernicus sebagai pahlawan.
dalam hal ini saya tidak mengatakan copernicus sebagai liberal, namun saya melihat bagaimana hubungan sains dan agama selalu menjadi kontroversi. di akhir peristiwa ini pun, pada akhirnya gereja mengakui bahwa sains adalah benar. inilah yang terjadi jika sains di masukan dalam sebuah "pengetahuan tetap" layaknya agama, alhasil terjadi ketidak pastian di tubuh agama itu sendiri. saya berpendapat jika agama dan sains itu adalah dua sisi yang berbeda, dalam artian sains hanya terbatas pada hal yang di perhatikan indera, namun agama adalah hal yang jauh lebih sempurna, ia berbicara tentang iman.
peristiwa lainnya, adalah peristiwa pertentangan antara Imam Al-Ghazali dengan Ibnu Rusyd. Keduanya adalah muslim, keduanya pun ahli dalam bidang filsafat, dan keduanya adalah seorang tokoh yang memiliki peranan pentng dalam sejarah. pertentangan itu terjadi berawal dari Al-Ghazali yang insyaf dari kelalaiannya dalam memperdalam filsafat, yang membawanya ke dalam pertentangan dengan Ibnu Rusyd seorang ahli filsafat. Al-Ghazali berpendapat jika semua pemikiran harus berdasarkan Al-Qur'an dan Al-hadits, berbeda dengan Ibnu Rusyd yang lebih mengutamakan akal dan keahlian filsafatnya. lebih lengkap tentang hal ini silahkan cek di http://filsafat.kompasiana.com/2011/06/12/antara-al-ghazali-vs-ibnu-rusyd-problem-ketuhanan-dan-alam-semesta/
saya melihat, bagaimana usaha Al-Ghazali dalam mempertahankan akidah tertinggi Islam dalam berpegang pada Al-Qur'an dan Al-Hadits (sampai beliau menulis maha karyanya, Ihya Ulumiddin) ketika filsafat sedang memiliki trend yang sangat penting dalam dunia sains. lagi-lagi saya tidak dalam posisi membenarkan atau menyalahkan antara Imam Ghazali dan Ibnu Rusyd, namun peristiwa ini menggambarkan kepada kita akan sebuah keniscayaan bahwa kontroversi antara agama dan sains hampir selalu ada, posisi kita sebaiknya adalah memisahkan antara kedua hal itu, karena lagi-lagi agama adalah tentang iman, sementara sains adalah tentang indera.
Wallahu a'lam
peristiwa pertama, adalah peristiwa dimana copernicus (1473-1543 ) mengemukakan teori heliosentris. heliosentris adalah teori dimana matahari sebagai pusat tata surya, bertentangan dengan teori yang diusung oleh gereja pada waktu itu, geosentris, dimana beranggapan bumi-lah yeng menjadi pusat tata surya. pertentangan ini mengakibatkan karya copernicus ditolak oleh kaum gereja, yang agak radikal dan ekstrem. sampai konon katanya kematian copernicus pun terkait dengan hal ini. saya mencoba untuk menggambarkan pertentangan yang terjadi antara konsep liberal dengan konsep radikal saling bertentangan. kenapa gereja sampai bertindak ekstrim..?? mungkin itu karena gereja berusaha melindungi ajaran murninya, dan mempertahankan teori geosentris-nya. karena pola pikir copernikus yang dianggap liberal oleh gereja sangat mengkhawatirkan bagi perkembangan gereja. meski pada akhirnya, gereja sendiri mengakui teori heliosentris ini, dan menjadikan copernicus sebagai pahlawan.
dalam hal ini saya tidak mengatakan copernicus sebagai liberal, namun saya melihat bagaimana hubungan sains dan agama selalu menjadi kontroversi. di akhir peristiwa ini pun, pada akhirnya gereja mengakui bahwa sains adalah benar. inilah yang terjadi jika sains di masukan dalam sebuah "pengetahuan tetap" layaknya agama, alhasil terjadi ketidak pastian di tubuh agama itu sendiri. saya berpendapat jika agama dan sains itu adalah dua sisi yang berbeda, dalam artian sains hanya terbatas pada hal yang di perhatikan indera, namun agama adalah hal yang jauh lebih sempurna, ia berbicara tentang iman.
peristiwa lainnya, adalah peristiwa pertentangan antara Imam Al-Ghazali dengan Ibnu Rusyd. Keduanya adalah muslim, keduanya pun ahli dalam bidang filsafat, dan keduanya adalah seorang tokoh yang memiliki peranan pentng dalam sejarah. pertentangan itu terjadi berawal dari Al-Ghazali yang insyaf dari kelalaiannya dalam memperdalam filsafat, yang membawanya ke dalam pertentangan dengan Ibnu Rusyd seorang ahli filsafat. Al-Ghazali berpendapat jika semua pemikiran harus berdasarkan Al-Qur'an dan Al-hadits, berbeda dengan Ibnu Rusyd yang lebih mengutamakan akal dan keahlian filsafatnya. lebih lengkap tentang hal ini silahkan cek di http://filsafat.kompasiana.com/2011/06/12/antara-al-ghazali-vs-ibnu-rusyd-problem-ketuhanan-dan-alam-semesta/
saya melihat, bagaimana usaha Al-Ghazali dalam mempertahankan akidah tertinggi Islam dalam berpegang pada Al-Qur'an dan Al-Hadits (sampai beliau menulis maha karyanya, Ihya Ulumiddin) ketika filsafat sedang memiliki trend yang sangat penting dalam dunia sains. lagi-lagi saya tidak dalam posisi membenarkan atau menyalahkan antara Imam Ghazali dan Ibnu Rusyd, namun peristiwa ini menggambarkan kepada kita akan sebuah keniscayaan bahwa kontroversi antara agama dan sains hampir selalu ada, posisi kita sebaiknya adalah memisahkan antara kedua hal itu, karena lagi-lagi agama adalah tentang iman, sementara sains adalah tentang indera.
Wallahu a'lam