Keluarga Sempurna
Muhasabah tafakur
Rasulullah lahir bukan dari keluarga bahagia, beliau yatim
sebelum lahir, kemudian piatu di usia 6 tahun, dan kemudian ditinggalkan
berturut-turut oleh kakek dan pamannya. Hal ini menunjukan bahwa beliau tidak
lahir dari keluarga bahagia, akan tetapi lahir dari sebuah keluarga sempurna.
Orientasi sebuah keluarga sempurna bukan hanya mencari
kebahagiaan saja, akan tetapi lebih kepada sebuah pendidikan pendewasaan dan
pematangan psikologis terhadap para anggota nya. Sehingga tidak jarang, orang-orang
yang sukses dan berhasil di masa depannya berasal dari keluarga sempurna, bukan
dari keluarga bahagia.
Setidaknya, efek dari keluarga sempurna adalah kemandirian,
kedewasaan, kestabilan pola pikir dan jiwa, serta kestabilan spiritual.
Lalu apa saja yang menjadi faktor keberhasilan dalam
keluarga sempurna.?? Yang paling penting adalah pendidikan awal kepada anak,
dimana pendidikan ini bukan sekedar hal ilmu pengetahuan, akan tetapi lebih
kepada prinsip-prinsip kehidupan yang akan ditempuhnya di masa depan, seperti
akhlak, ibadah, toleransi, mandiri, dan lain sebagainya, yang tentunya di
sampaikan melalui komunikasi yang sesuai. Pendidikan ini memiliki peranan
penting untuk memahami dan menjadi modal awal pendewasaan anak, sehingga suatu
hari tidak akan tersesat dan salah arah. Namun kita harus memahami pula, bahwa
yang unik dalam keluarga sempurna ini adalah sistem pendidikan yang diterapkan
langsung oleh Allah dalam keluarga itu. Seperti halnya kisah rasulullah yang
disebutkan diatas, yang ternyata Allah menghendaki supaya kepribadian beliau
menjadi stabil, dewasa, jujur, dan sifat terpuji lainnya.
Lalu bagaimana cara memperoleh keluarga sempurna.?? Perlu
saya tegaskan, bahwa semua keluarga yang ada didunia ini, memiliki potensi
untuk menjadi keluarga sempurna, namun ada yang sadar dan tidak semua itu
tergantung pandangan dan pemahaman keluarga itu sendiri.
Catatan ini bukan berarti kita harus meninggalkan atau
"menghilangkan" keluarga bahagia kita. Bagi yang hari ini hidup dalam
keluarga bahagia, maka bersyukurlah dan jadikan keluarga bahagia itu sebagai
sarana untuk keberhasilan kita. Namun, bagi yang hari ini hidup dalam keluarga
yang "kurang" bahagia sadarilah bahwa itu keluarga sempurna yang di
berikan Allah kepada kita, dan sebagai sarana pendidikan dari Allah. Dan
tentunya kondisi apapun itu adalah yang terbaik dari Allah.
Wallahu'alam..