Senin, 27 Februari 2012

Berbuat Baik Kepada Arwah Orangtua

Berbuat Baik Kepada Arwah Orangtua


REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustaz Imron Baehaqi Lc *
Berbuat baik kepada orang tua (Birrul Waalidain) menempati posisi yang istimewa dalam Islam. Perintah untuk berbuat baik kepada orangtua ditempatkan pada rangking kedua setelah perintah untuk beribadah kepada Allah SWT. "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu apa pun. Dan hendaklah kalian berbuat baik kepada ibu bapak." (QS. An-Nisa [4]: 36).

Sebaliknya, durhaka kepada orang tua (Uquuqul waalidain) adalah sebagai dosa besar yang menempati posisi kedua sesudah dosa syirik. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: "Dosa-dosa besar itu adalah: Mempersekutukan Allah (syirik), durhaka kepada kedua orang tua, membunuh manusia dan sumpah palsu." (HR. Bukhari).

Demikian juga Allah SWT menempatkan perintah berterima kasih kepada ibu bapak setelah berterima kasih kepada Allah SWT. "Dan Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu dan bapaknya; ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang semakin lemah, dan menyusukannya selama dua tahun. Oleh sebab itu, bersyukurlah kepadaKu dan kepada ibu bapakmu, hanya kepadakulah tempat kembali." (QS. Luqman [31];14).

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW menghubungkan antara keridhaan dan kemurkaan Allah SWT dengan keridhaan dan kemurkaan kedua orang tua. Beliau bersabda: "Keridhaan Allah ada pada keridhaan orang tua. Dan kemarahan Allah ada pada kemarahan orang tua." (HR. Tirmidzi).

Begitulah Allah SWT dan Rasul-Nya memberikan kedudukan yang sangat istimewa terhadap orangtua sehingga berbuat baik kepada keduanya merupakan suatu kewajiban dan kemuliaan. Sedangkan durhaka kepada keduanya adalah sebuah kemaksiatan dan dosa besar yang sangat hina.

Berbuat baik kepada orang tua merupakan perintah yang tidak putus karena kewafatannya. Maknanya, meskipun orang tua sudah wafat, si anak atau ahli waris yang masih hidup masih diberikan kesempatan untuk berbuat baik kepada arwah orang tuanya, yaitu dengan cara mengurus jenazahnya dengan baik (memandikan, mengkafani, menshalatkan dan menguburkan); melunasi utang-utangnya; melaksanakan wasiatnya; meneruskan silaturahim yang dibinanya semasa hidup; memuliakan sahabat-sahabatnya dan mendoakannya.

Seorang laki-laki dari Bani Salimah datang dan bertanya kepada baginda SAW. "Ya Rasulullah, adakah sesuatu kebaikan yang masih dapat aku lakukan terhadap ibu bapakku yang keduanya sudah meninggal dunia? Rasulullah menjawab: "Ada, yaitu: Menshalatkan jenazahnya, memintakan ampun baginya, menunaikan janjinya, meneruskan silaturrahimnya dan memuliakan sahabatnya." (HR. Abu Daud). Wallahu al-Musta'an.

Senin, 20 Februari 2012

saw III

tak sengaja malam tadi saya menonton film, tadinya iseng nyari siaran bola eh malah ketemu film, judulnya adalah adalah saw III. bagi yang udah tahu mungkin tinggal nginget aja ya ( karena ya saya yakin film ini susah dilupakan..hehe ) bagi yang belum sangat saya tidak rekomendasikan... apa..?? tidak rekomendasikan. titik. terutama bagi anda yang paranoid pada potongan tubuh, darah, daging yang berceceran dan teriakan-teriakannya. untung saja semalam di tv banyak bagian yang di potong, sehingga terasa cukup "aman" untuk ditonton, meski nyerah juga nggak nonton sampai habis.. terlalu menyeramkan.

dalam film ini bercerita tentang psikopat yang menyebut dirinya jigsaw, yang berencana untuk memberikan pelajaran bagi korban-korbannya. pelajaran..?? ya, pelajaran tentang kehidupan, dia ingin memberitahukan betapa berharganya sebuah kehidupan dengan cara menjadikan korbannya berada dalam situasi hidup atau mati. pelajaran ini ia bentuk dalam sebuah game jebakan, jadi si korban awalnya di culik, kemudian ditempatkan dalam suatu ruangan, yang biasanya si korban sudah dipasang alat penyiksa, seperti rantai, tombak, pisau, dan yang lainnya, umumnya peraturan game nya sederhana melepaskan diri sebelum bom meledak. hanya saja cara melepaskan diri dari peralatan itu pun.. wuuiiihh.. serem.. ada yang menggergaji kakinya sendiri, ada yang beku di lemari es, ada yang memotong tangan... ckckck. sisi plus dari film ini pun adalah pemilihan korban oleh si jigsaw, mereka yang terpilih biasanya memiliki hubungan dengannya, dan memiliki cerita hidup yang suram, sehingga berputus asa dalam hidup. oh iya.. ternyata motif lain si jigsaw ingin memberikan pelajaran hidup, karena hidupnya pun di prediksi tidak akan lama lagi karena menderita kanker. ( diceritakan dalam film saw 3, jigsaw mati karena penyakitnya. namun, ternyata ada yang melanjutkan misi jigsaw ini sehingga sampai di film ke-7 )

sebenarnya saya suka film ini, ( meski harus pindah channel saat ada adegan menyeramkan ) alur ceritanya menarik, hubungan antara jigsaw si perancang jebakan, dan para korbannya yang unik. dalam setiap jebakan atau film menyebutnya game pun sebenarnya menarik untuk melihat setiap korbannya berhasil menyelematkan diri atau tidak. jika berhasil, dengan serta merta jigsaw akan mengucapkan congratulations jika tidak, siap-siap saja darah, dan potongan daging menghiasi layar tv anda.

hmm.. selain itu yang saya suka dari film ini adalah kenyataan ternyata ada pesan moral yang tersimpan dalam setiap jebakannya. apa..????? di film mutilasi ada pesan moral..??? ya, itu ekspresi pertama saya, setelah saya googling, kenyataannya memang seperti itu. pesan moral yang paling terasa adalah, syukuri hidupmu, pergunakan semua kemampuanmu untuk menolong orang lain, dan berfikir jerinih lah.