Berbuat Baik Kepada Arwah Orangtua
Muhasabah tafakur
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustaz Imron Baehaqi Lc *
Berbuat baik kepada orang tua (Birrul Waalidain) menempati
posisi yang istimewa dalam Islam. Perintah untuk berbuat baik kepada orangtua
ditempatkan pada rangking kedua setelah perintah untuk beribadah kepada Allah
SWT. "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu
apa pun. Dan hendaklah kalian berbuat baik kepada ibu bapak." (QS. An-Nisa
[4]: 36).
Sebaliknya, durhaka kepada orang tua (Uquuqul waalidain)
adalah sebagai dosa besar yang menempati posisi kedua sesudah dosa syirik.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: "Dosa-dosa besar itu adalah:
Mempersekutukan Allah (syirik), durhaka kepada kedua orang tua, membunuh
manusia dan sumpah palsu." (HR. Bukhari).
Demikian juga Allah SWT menempatkan perintah berterima kasih
kepada ibu bapak setelah berterima kasih kepada Allah SWT. "Dan Kami
perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu dan bapaknya; ibunya
yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang semakin lemah, dan
menyusukannya selama dua tahun. Oleh sebab itu, bersyukurlah kepadaKu dan
kepada ibu bapakmu, hanya kepadakulah tempat kembali." (QS. Luqman
[31];14).
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW menghubungkan antara
keridhaan dan kemurkaan Allah SWT dengan keridhaan dan kemurkaan kedua orang
tua. Beliau bersabda: "Keridhaan Allah ada pada keridhaan orang tua. Dan
kemarahan Allah ada pada kemarahan orang tua." (HR. Tirmidzi).
Begitulah Allah SWT dan Rasul-Nya memberikan kedudukan yang
sangat istimewa terhadap orangtua sehingga berbuat baik kepada keduanya
merupakan suatu kewajiban dan kemuliaan. Sedangkan durhaka kepada keduanya
adalah sebuah kemaksiatan dan dosa besar yang sangat hina.
Berbuat baik kepada orang tua merupakan perintah yang tidak
putus karena kewafatannya. Maknanya, meskipun orang tua sudah wafat, si anak
atau ahli waris yang masih hidup masih diberikan kesempatan untuk berbuat baik
kepada arwah orang tuanya, yaitu dengan cara mengurus jenazahnya dengan baik
(memandikan, mengkafani, menshalatkan dan menguburkan); melunasi
utang-utangnya; melaksanakan wasiatnya; meneruskan silaturahim yang dibinanya
semasa hidup; memuliakan sahabat-sahabatnya dan mendoakannya.
Seorang laki-laki dari Bani Salimah datang dan bertanya
kepada baginda SAW. "Ya Rasulullah, adakah sesuatu kebaikan yang masih
dapat aku lakukan terhadap ibu bapakku yang keduanya sudah meninggal dunia?
Rasulullah menjawab: "Ada, yaitu: Menshalatkan jenazahnya, memintakan
ampun baginya, menunaikan janjinya, meneruskan silaturrahimnya dan memuliakan
sahabatnya." (HR. Abu Daud). Wallahu al-Musta'an.