Setiap kali selesai shalat, apapun itu mau fardhu ataupun
sunnat, seringkali saya mendengar orang tua berdo’a. di bagian do’a ini beliau selalu
sedikit mengencangkan suaranya. Awal mulanya saya tidak “ngeh”, lambat laun
saya mengerti terjemahan do’anya, dengan sedikit mengerutkan kening saya sering
bergumam yang bener aja nih do’a..
pemimpin orang-orang bertaqwa.. berat amat.. -_-
Hari ini, sebuah twit dari Ust. Didin Hafidudin mengingatkan
saya kembali akan memori itu, beliau membahas akan ayat ini dan do’a ini..
Dikesempatan lain ada sebuah video dari youtube, yang berisi
penyampaian Ust. Salim afillah, yang menyebutkan bahwa keluarga adalah sumber
pergerakan dakwah yang membangun umat. Dari beberapa peyampaian terkait ayat
ini, akhirnya saya pun mengerti soal visi dalam berkeluarga.
Salim a Fillah - pernikahan visioner
Keluarga = pemimpin orang-orang yang bertaqwa
Jika saya kembali dalam pemikiran dulu, memimpin itu berat,
apalagi orang-orang yang bertaqwa, mestilah saya jadi orang yang sangat sangat
bertaqwa, tapi selain itu, makna lain dari do’a ini adalah, ciptakan saja insan
insan yang bertaqwa dengan binaan kita melalui keluarga.
Membangun visi adalah inti penting dalam berkeluarga, jika
AlQur’an saja menggambarkan sebuah visi melalui do’a yang demikian indah, maka tak
ada alternative lain yang mampu menyainginya. Melahirkan generasi pendakwah,
pencetak orang bertaqwa, kader-kader pergerakan Islam adalah keharusan dalam
keluarga yang mengaku berplatform Islam.
Maka dalam proses pendewasaan, persiapan, dan pemantasan
diri ini, saya senantiasa berdo’a dan meminta do’a agar kelak mampu mengemban
visi, dan menciptakan sebuah “Rumah Syurga pencetak kader-kader dakwah pemimpin
umat…”
Teruntuk alm. Ibu, maaf kami baru sadar makna do’a yang
seumur hidup lalu senantiasa kau lisankan… kau berhasil mendidik kami…
alfatihah
keluarga imamul muttaqien
4/
5
Oleh
hadad