sakit
curhat intermezzo
Assalamu’alaikum..
Gak terasa nih udah lama juga ya gak update blog, oke deh
sahabat, sekarang ada banyak cerita yang ingin aku bagi nih. Seru.?? Nggak
juga.. Cuma bagiku adalah pengalaman berharga..
Hampir 2 bulan semenjak sakit yang aku rasakan, urutannya
begini, sebenarnya bulan desember kondisiku sudah mulai ngedrop, setiap minggu
pasti mesti demam, menjelang pergantian tahun aku berlibur ke
Surabaya,
ceritanya ya memaksakan dengan kondisi badan agak begitu. Sepulang dari sana, 2
minggu kemudian kena tipes, menderita selama 3 minggu, kemudian sembuh setelah
berobat ke salah satu klinik terkemuka di cianjur. Tapi, ternyata cerita malah
semakin panjang, dokter mengdiagnosa tipes, anemia, dan maag..!! walah..niat
mau berobat eh malah semakin menderita. Yah akhirnya mesti berkata
“sabaaaaaarrrr…”
minggu selanjutnya sesuai saran dokter, aku kembali control,
dan Alhamdulillah tipesnya sudah sembuh total.
Tapi, lagi-lagi dokter membuatku
kagum ( atau kaget sangat pisan.. ) dengan diagnosanya, radang usus, maag, dan
satu penyakit yang paling tidak enak didengar.. paru-paru..!!
selanjutnya dokter menjabarkan pengobatanku yang memakan
waktu 8 bulan. Masih dengan rasa tidak percaya, bagaimana bisa kena paru-paru,
batuk tidak ada, dahak pun tidak ada, nafas normal, dan tidak ada yang dirasa,
saat bertanya sama dokternya dengan enteng menjawab, “ tuh buktinya kurus…”
adduuh.. kurang dok buktinya, dokternya ngomong lagi,”tuh paru-parunya..”
(sambil menunjuk foto rontgen) adduuuuuhhh.. mana aku ngerti itu foto…!!
Sekarang sudah menginjak bulan kedua proses pengobatan
paru-paruku, dokter pun masih berkata dengan singkat,”udah baikan, 7 bulan lagi
ya..” ckckck..
Itu sepenggal cerita saat aku sakit, gak penting juga ya..??
hehe.. tapi yang ingin aku ceritakan sebenarnya, adalah apa yang terjadi selama
itu.
Sempat putus asa dengan kondisiku seperti itu, terang saja,
kerjaannya hanya tidur, makan, minum obat, terus tidur lagi, mental sempat
ngedrop, minder, dan sedih, karena yaaa.. perubahan hidupku berubah drastis, dari
seorang yang punya seabreg kegiatan, tiba-tiba mesti diam dan menyusahkan
banyak orang.
Melamun dan marah menjadi rutinitas yang tidak bisa kukendalikan.
Tapi perubahan terjadi, suatu hari datang segerombolan
ibu-ibu ( gak enak juga ya nulis segerombolan ), mereka datang menjenguk,
dengan berbagai kebiasaan ibu-ibu yang berkata penuh simpati dan empati,
perhatian khas seorang ibu kepada putranya, satu kata.. luar biasa.