Selasa, 29 Januari 2013

sakit

sakit


Assalamu’alaikum..

Gak terasa nih udah lama juga ya gak update blog, oke deh sahabat, sekarang ada banyak cerita yang ingin aku bagi nih. Seru.?? Nggak juga.. Cuma bagiku adalah pengalaman berharga..

Hampir 2 bulan semenjak sakit yang aku rasakan, urutannya begini, sebenarnya bulan desember kondisiku sudah mulai ngedrop, setiap minggu pasti mesti demam, menjelang pergantian tahun aku berlibur ke 
Surabaya, ceritanya ya memaksakan dengan kondisi badan agak begitu. Sepulang dari sana, 2 minggu kemudian kena tipes, menderita selama 3 minggu, kemudian sembuh setelah berobat ke salah satu klinik terkemuka di cianjur. Tapi, ternyata cerita malah semakin panjang, dokter mengdiagnosa tipes, anemia, dan maag..!! walah..niat mau berobat eh malah semakin menderita. Yah akhirnya mesti berkata “sabaaaaaarrrr…”
minggu selanjutnya sesuai saran dokter, aku kembali control, dan Alhamdulillah tipesnya sudah sembuh total. 

Tapi, lagi-lagi dokter membuatku kagum ( atau kaget sangat pisan.. ) dengan diagnosanya, radang usus, maag, dan satu penyakit yang paling tidak enak didengar.. paru-paru..!!
selanjutnya dokter menjabarkan pengobatanku yang memakan waktu 8 bulan. Masih dengan rasa tidak percaya, bagaimana bisa kena paru-paru, batuk tidak ada, dahak pun tidak ada, nafas normal, dan tidak ada yang dirasa, saat bertanya sama dokternya dengan enteng menjawab, “ tuh buktinya kurus…” adduuh.. kurang dok buktinya, dokternya ngomong lagi,”tuh paru-parunya..” (sambil menunjuk foto rontgen) adduuuuuhhh.. mana aku ngerti itu foto…!!

Sekarang sudah menginjak bulan kedua proses pengobatan paru-paruku, dokter pun masih berkata dengan singkat,”udah baikan, 7 bulan lagi ya..” ckckck..
Itu sepenggal cerita saat aku sakit, gak penting juga ya..?? hehe.. tapi yang ingin aku ceritakan sebenarnya, adalah apa yang terjadi selama itu.

Sempat putus asa dengan kondisiku seperti itu, terang saja, kerjaannya hanya tidur, makan, minum obat, terus tidur lagi, mental sempat ngedrop, minder, dan sedih, karena yaaa.. perubahan hidupku berubah drastis, dari seorang yang punya seabreg kegiatan, tiba-tiba mesti diam dan menyusahkan banyak orang. 
Melamun dan marah menjadi rutinitas yang tidak bisa kukendalikan.

Tapi perubahan terjadi, suatu hari datang segerombolan ibu-ibu ( gak enak juga ya nulis segerombolan ), mereka datang menjenguk, dengan berbagai kebiasaan ibu-ibu yang berkata penuh simpati dan empati, perhatian khas seorang ibu kepada putranya, satu kata.. luar biasa.

Senin, 28 Januari 2013

I Love When You Lie ..???

I Love When You Lie ..???


Now playing : Rihanna ft Eminem – I love when you lie

Ya, sebagian besar dari kita memang seperti ini, tidak terasa ya..?? baik, terlepas dari arti lirik sesungguhnya, dan maksudnya seperti apa, tapi fenomena seperti ini memang kadang kita anggap biasa saja.

Selalu ada dalih “bohong demi kebaikan” ini maksudnya apa..?? bohong ya tetep bohong, ya tetap dosa.. bukan berarti dikarenakan kita bohong yang berubah kebaikan lantas menjadi alasan dihapusnya kesalahan, atau dosa atas berbohong itu. “bohong demi kebaikan” sebenarnya lahir disaat situasi fakta lebih menyakitkan dari pada berbohong itu sendiri. Padahal, meski pahit dan menyakitkan kebenaran tidak akan berkurang atas fakta itu.

Ilustrasi ekstrimnya seperti ini, Ada sebuah cerita saat seorang Muslim tertangkap raja Dzalim, ia dipaksa mengakui ke Islamannya, jika berbohong ia selamat, jika mengaku Muslim ia akan dibunuh, saya yakin siapapun yang mengaku dirinya Muslim ia akan jujur mengaku Muslim, meski nyawa taruhannya, namun imbalannya pun jelas, Syahid, dengan Syurga tanpa hisab.

Nah, jika paragraph diatas menceritakan subjek yang tengah berbohong, bagaimana dengan objek yang dibohongi..?? sebagian memang ada yang marah disaat tahu dirinya dibohongi, ya, itu tadi sepahit apapun sebuah fakta, tetap ia adalah kebenaran. Namun, jika diperhatikan dari judul lagu diatas, terlihat ternyata sebagian lagi ada yang tenang saja, bahkan lebih suka jika dibohongi. Kok bisa ya..??

Bayangkan saja, jika seseorang korupsi, nah ternyata korupsinya itu diketahui oleh beberapa anak buahnya, maka si koruptor ini tentunya akan lebih suka jika anak buahnya ini berkata bohong, meski harus di bayar berapa pun. Atau, seorang gadis remaja, yang pacaran sama laki-laki, bagi dia lebih baik dengar kata-kata gombal dan bohong dari lelaki itu, dari pada harus dengar fakta bahwa PACARAN ITU HARAM, dan harus putus seketika.

Sudah paham..?? ternyata, jika kita suka saat orang lain berbohong, itu sama saja dengan kita membohongi dan menutupi kebenaran yang sesungguhnya. Apa yang ingin saya sampaikan adalah, tugas menyampaikan fakta kebenaran itu ada di tangan kita semua. Mungkin, ada beberapa orang yang sengaja berbohong atas berbagai hal, jika kita tahu yang fakta yang sebenarnya, segera luruskan, kapan saja dimana saja, meski pahit, kebenaran tetap kebenaran.