Selasa, 08 Januari 2013

menolak lupa #3 Cita-cita

menolak lupa #3 Cita-cita

ketika kecil dulu, orang tuaku pernah memiliki harapan untuk menjadikan saya seorang insinyur pertanian. Sebenarnya orang tuaku sangat demokratis, ya harapan hanya harapan, tidak memaksakan dan mempersilahkan aku untuk memilih jalanku sendiri. memang pada beberapa saat saya cukup tertarik, meski saya memutuskan untuk berkata "tidak.." saat tahu kalau ternyata tanaman jagungku pada mati.. :P, haha.. jangan terlalu serius, namanya juga anak-anak, saat sudah beranjak agak gede (meski masih anak-anak juga sih..) mulai ngeh, insinyur pertanian itu kerjanya apa ya..??? nyangkul..??? :D

ketika di MTs dulu, guru-guru baru sering iseng bertanya tentang cita-cita ke semua siswa, jujur ini adalah sesi yang sangat tidak menyenangkan. kenapa, karena setelah mengenyahkan cita-cita insinyur pertanian dulu, sampai pada saat itu, saya belum punya cita-cita.
"apa cita-citamu dad..??"
"jadi orang yang sukses.."
"sukses bagaimana.."
"pengusaha.."
"pengusaha apa..??"
apaan sih, yang punya cita-cita kan saya, pengen tahu aja.. ya, cuma bisa menggerutu dalam hati, akhirnya saya menjawab..
"tempe.." simpel, karena saya suka tempe. :|

pengusaha tempe sering saya sebut dalam beberapa kali jawaban tentang cita-cita, dan tentunya bukan jawaban serius. kenapa saya jawab pengusaha tempe..?? karena lagi males mikir. he..

oh iya, masih ingat dengan "kebiasaan aneh.." di catatan sebelumnya..?? di artikel ini. nah itulah yang pada akhirnya melatar belakangi lahirnya cita-cita saya saat ini.

kelas 3 MA..
"apa cita-citamu dad..??"
"hmmm.. jadi PRESIDEN.."
dan seluruh kelas pun tertawa..
"hobi kamu apa..??"
"main game.."
seluruh kelas tertawa lagi..
"iya, jadi nanti kita punya presiden yang jago maen game.." tutup seorang guru.

ya itu lah kesan pertama saat mendeklarasikan cita-citaku ini. hmm.. kini di umur 21, saya masih belum merubah cita-cita ini, masih tetap bercita-cita jadi Presiden. mungkin di umur 50-60 tahun baru saya akan menyerah.. hehe

menolak lupa #4 aktivis organisasi

menolak lupa #4 aktivis organisasi

pertama mengenal organisasi adalah saat kelas 4 SD, yaitu Pramuka. sebenarnya, saat itu saya penasaran dengan yang namanya camping, ya acara menginap disekolah untuk pelantikan kenaikan tingkat kecakapan. tapi karena pada waktu saya masih kelas 4 ya, akhirnya cuma jadi anak bawang, tugasnya hanya 1, memasak. ya itu lah pengalaman pertama saya organisasi, jadi tukang masak..!! -_-

sewaktu di SD saya memutuskan untuk setia di Pramuka, karena memang hanya ini satu-satunya organisasi yang ada. disini mulai timbul kebiasaan yang aneh, (kenapa aneh..?? nanti diceritakan ya..), kelas 5 saya berhasil mendapat TKU ramu, TKU dasar di tingkat penggalang. kemudian kelas 6 berhasil mendapat TKU Terap, TKU tingkat kedua, sekaligus berhasil menduduki jabatan pratama, yaitu ketua Pramuka di Sekolah, atau pangkalan.

berlanjut di Mts, siapa sangka sempat 6 bulan memutuskan untuk berhenti dari kepramukaan, dan lebih tertarik ikut OSIS, namun justru disinilah titik puncak kejayaan, hehe. ya 6 bulan pertama, saya memutuskan untuk tidak ikut pramuka, tapi dibulan ke-7, hati saya mengatakan, "harus masuk Pramuka..!!". kebetulan, pada saat itu akan dilaksanakan pelantikan, akhirnya setelah bersusah payah, berjibaku dengan berbagai ujian, keringat dan darah menetes deras (<< lebay..) saya berhasil mendapat TKU Terap, tingkat tertinggi di penggalang, bangga karena itu adalah rekor yang berhasil dipecahkan oleh saya yang baru kelas 1.

catatan pramuka saya berjalan lancar (di lain artikel akan saya bahas khusus tentang pramuka..), sampai sempat ikut Jambore Daerah, dan Jambore Nasional. eits, tunggu dulu.. tadi kan saya bilang OSIS ya..?? nah, ini dia meski saya lupa detilnya seperti apa, akhirnya saya jadi ketua OSIS. di samping itu, saya juga pernah ikut organisasi keagamaan, (yang berkamuflase sebagai tim nasyid..) dan lumayan, di organisasi ini, beberapa piala kejuaraan berhasil di pajang. apakah saya jago nyanyi..?? TIDAAAKK..

catatan selanjutnya adalah di MA, masih bertahan di Pramuka, namun melepas OSIS, kenapa..?? karena jujur saja OSIS itu organisasi yang membosankan. catatan di MA ini diwarnai dengan kisah kelam di Paskibra, ya satu-satunya organisasi yang gagal menorehkan prestasi, atau malah menjadi berantakan. saya teringat kata "passion.." mungkin paskibra ini bukan passion saya, ya akhirnya gitu..

catatan organisasi di MA ini agak monoton, mungkin karena situasinya sudah berbeda, kini organisasi mesti dijalani dengan serius. meski seperti itu, saya berhasil menyelesaikan berbagai pelatihan, ujian sampai pelantikan, tingkat laksana. tentu saja menjadi sebuah kenangan terindah, saat harus berjalan kaki selam 3 hari 3 malam, untuk meraih nya. di Pramuka ini lah, saya berhasil mengembangkan bakat yang selama ini kurang terasah, berbicara dan memimpin.

oh ya, ngomong-ngomong pada saat saya melepas OSIS, itu tidak sepenuhnya benar, karena pada saat kelas 2, saat perekrutan anggota OSIS, saya memutuskan untuk ikut kembali ke organisasi ini. entah bagaimana ceritanya, tapi saya berhasil menjadi ketua OSIS.

selepas sekolah, dan selepas itu semua, hanya Pramuka lah yang sering kali saya masih berkecimpung disana, meski tidak se aktif dulu dan hanya berstatus sebagai alumni. tapi yang pasti, sampai detik ini saya masih mengasah keterampilan berorganisasi saya, dengan mendirikan sebuah organisasi pemberdayaan anak yatim, dan tempat pendidikan agama. kini saatnya untuk mengamalkan semua ilmu keorganisasian.

nah kembali ke paragraf atas, saya menyebut "kebiasaan aneh.." jika bergabung dengan sebuah organisasi, kenapa..?? karena pada saat itu, suka timbul perasaan bahwa "saya harus sukses di organisasi ini..!!" sejauh itu saya memang berhasil.