Minggu, 06 Januari 2013

sedekah 1 milyar..!!

sedekah 1 milyar..!!

jumat siang disebuah mesjid yang tengah melaksanakan renovasi, sayup-sayup terdengar pengeras suara mengumumkan, ada seseorang yang bersedekah 1 milyar, disebutkan namanya dengan sangat jelas.

sampai disini bagaimana menurut kamu..?? oke, sebagian orang memang ada yang mencibir, menuduh riya, sombong, takabur, atau bahkan menuduh uang itu berasal dari uang haram.. halah.. tapi sejujurnya saya tidak pernah menemui fenomena ini, (alhamdulillah..) dan semoga saja memang tidak ada. nah, tapi bagaimana kalau berandai-andai, seandainya kamu mau bersedakah 1 milyar, apa yang akan kamu lakukan..??

"Hai sekalian orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian yang baik-baik dari apa-apa yang engkau semua usahakan dan dari apa-apa yang Kami keluarkan dari bumi dan janganlah engkau semua sengaja memilihkan yang buruk-buruk diantara yang engkau semua nafkahkan itu." (al- Baqarah: 267)
“Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu*, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang faqir maka itu lebih baik bagimu; dan ALLOH akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. ALLOH Maha teliti apa yang kamu kerjakan.” (QS2:271)

“Orang-orang yang menginfakan hartanya di waktu malam dan siang secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada ketakutan atas mereka dan tiada pula mereka berduka cita.” (QS2:274)

berarti kalau mendengar pengumuman di mesjid ada yang sedekah 1 milyar, semestinya kita gak boleh su'udzon ya..?? lagi pula riya atau nggak itu bukan urusan kita kan..??

beberapa ayat diatas menunjukan landasan bersedekah, dari harta yang terbaik, artinya kita gak boleh berburuk sangka bahwa hartanya berasal dari uang haram, tabayun harus, tapi fitnah jangan..

boleh terang-terangan.. yang penting nggak riya.. dan berniat memotivasi muslim yang lain. pengumuman juga bukan berarti riya, justru ini adalah bukti transparansi pengurus mesjid agar tidak dituduh korupsi. ingat, transparansi itu salah satu syarat organisasi profesional.. jadi "wajib" hukumnya sedekah itu diumumkan.

ini nih yang paling saya suka, kata Ust. Yusuf Mansur, boleh pamrih.. serius.. asal pamrihnya sama Allah. jadi kalau sedekah, terus minta balasan sama Allah gak apa-apa, toh Allah kan tempatnya meminta. :)
mengunjungi yang terkena musibah

mengunjungi yang terkena musibah



Tadi sore, menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu lokasi bencana banjir bandang yang terjadi di Ciguntur, Cipendawa, Pacet, Cianjur. Nah dalam kesempatan ini ada yang menarik, disela-sela proses evakuasi dan bantuan dari badan yang mengurusi bencana alam, tiba-tiba muncul seorang deddy mizwar.

Semua orang pasti tahu kan deddy mizwar, seorang aktor ternama, senior, dengan segudang prestasi yang berhasil diraih, dan terakhir, sang aktor ini akan maju di pilgub jawa barat mendampingi ahmad heryawan. Semua orang pasti sudah hafal, dengan agenda kunjungan ini, apa lagi yang datang adalah calon kontestan gubernur, ya apalagi kalau mendulang suara sebanyak mungkin.

Namun, saya tidak akan membahas terkait hal ini, apa yang ingin saya sampaikan adalah esensi dari kunjungan ini. Ya, terlepas dari niatan para pejabat atau calon pejabat mengunjungi sebuah daerah bencana, para warga korban memiliki sebuah penilaian tersendiri, setidaknya ada sebuah gejala perubahan psikologis terkait dari kunjungan itu.

Para korban bencana yang tengah bersedih yang amat mendalam, setelah mengetahui kenyataan harta, atau jiwa orang-orang yang mereka sayangi telah tiada. Emosi menjadi tidak stabi, dan ditengah kegamangan itu, sebuah kunjungan akan meredakan situasi, dan emosional mereka. Inlah pentingnya kunjungan itu, dengan mengunjungi mereka yang tengah membutuhkan, mendengarkan segala keluh kesah, dan curahan hatinya, menunjukan rasa simpati dan empati, akan menghibur dan membuat mereka merasa bahagia.

Kita mengenal istilah takziyah saat ada yang meninggal, silaturahmi, atau menjenguk, namun esensi nya setiap kunjungan akan menghasilkan sebuah perasaan bahagia. Tidak penting besaran bantuan yang kita berikan, atau sebesar apa diri kita sehingga mereka berani berharap lebih, namun dengan mengunjungi mereka, kita akan turut membahagiakan perasaan mereka.

Maka, amatlah bijaksana, jika kunjungan-kunjungan ini diniati dengan baik, berniat membantu, dan turut membahagiakan. Jangan mengambil kesempatan yang malah akan menghancurkan hubungan, penghinaan, atau bahkan pemberontakan akibat terjadi pemanfaatan. Bagaimana pun juga perasaan mereka sedang labil, disamping mudah membahagiakannya, namun amat mudah juga menjadikan mereka marah dan tambah sedih.

Bahagiakan mereka yang mebutuhkan, kunjungilah.. :)