Kamis, 13 Desember 2012

khutbah jumat 14 september 2012 part 3 - mau kemana kita..??

khutbah jumat 14 september 2012 part 3 - mau kemana kita..??


setelah kita paham, arti cinta Allah, mengenali posisi kita ada dimana pertanyaan yang tidak kalah penting selanjutnya mau kemana..??

inilah sebuah visi, sebuah target, sebuah visualisasi apa sebenarnya yang kita tuju dalam kehidupan. jika kita kembali mereview 2 catatan penulis sebelumnya, maka jawaban kita adalah Cinta Allah. itulah target kita, arah kita.

pertanyaannya sudah betul kah alurnya..??

ringan saja, coba kita hisab diri sendiri (intropeksi), khatib mengingatkan dengan cara yang amat sederhana,
"lihat saja status facebooknya, foto profilnya, komentar-komentarnya, wallpapernya, semua itu akan mengarah kepada jawaban.. mau kemana kita..??"

memang benar, facebook, di antara segala kekurangan dan kontroversinya, ia seperti sebuah simulasi catatan malaikat dalam hidup kita ( agak lebay sih, tapi gak apa-apa..) bayangkan, setiap yang kita katakan (status, upload foto, komentar ) sejatinya adalah gambaran siapa diri kita sebenarnya.

agustus kemarin, penulis sempat mendownload semua aktivitas facebook semenjak buat akun (2009) sampai hari ini. hasilnya..?? Ya Allah.. maluuuuu bener.. baca-baca lagi status lebay, komentar galau, foto-foto narsis, sampai pesan-pesan pribadi...!!( padahal dibaca sendiri.. tapi malunya bener-bener..) Ya Rabb.. kebayang gak nanti di Yaumil Akhir, bukan hanya databese facebook saja, tapi semua ( sekali lagi.. SEMUA..) tingkah, ucapan, bahkan getaran hati akan di pampangkan dan diperlihatkan..

dengan cara yang sederhana itu, seharusnya kita menjadi lebih bertanggung jawab atas semua tindakan, ucapan, dan perasaan kita. maksimalnya, dengan cara yang sederhana itu menjadi sebuah pengingat akan arah tujuan hidup kita.

kesimpulannya, catatan ini hanya sebagai pengingat saja, apakah sikap kita sudah tepat dengan visi kehidupan kita, jika belum segera perbaiki ya.. sebelum menyesal..

***

tambahan, tips penulis dalam ber-facebook.. (kali aja ada yang nanya.. :D)
1. update status yang penting saja, berisi dakwah, pengingat nikmat, atau pengingat komitmen
2. tinggalkan komentar yang baik, jangan provokasi, jangan menghina, bila tidak suka jangan dibaca ( emang ada tombol tidak suka (i dont like gituh..???))
3. jangan upload foto mengumbar aurat, entar kalau kita mati, terus foto itu belum sempat di hapus..??? naudzubillah, dosanya ngalir terusss..
4. jadilah orang yang sok alim, sok suci, biar disebut munafik juga.. (yg penting nggak kan..??)

suatu hari saya update status anti pacaran.. ( gini-gini juga saya tuh aktivis anti pacaran..!!) sahabat saya pernah bertanya, kok statusnya gitu mulu, anti pacaran terus..?? jawab saya, "biar, meskipun kenyataannya masih jauh, dan masih pengen pacaran.. toh jadinya kan malu, masa status nya anti pacaran, kok pacaran.."

khutbah 14 september 2012 part 2 - dimana kita..??


sebenarnya, khatib pada saat itu hanya menyinggung sedikit tentang ini, namun penulis langsung ingat sebuah tulisan dari seorang trainer, motivator ternama pak Jamil Azzaini ( silahkan follow beliau di @jamilazzaini )

setelah kita memahami bagaimana bentuk cinta dari Allah, bagaimana Allah menggambarkan perjuangan dan liku alur demi memperoleh cintaNya, sekarang pertanyaan bagi kita..?? apakah kita siap mencintai Allah dan balasannya, dicintai olehNya.??

apa relevansi nya dengan kisah Ibrahim..?? tentu saat kita ber azzam mencintaiNya, demi memburu cintaNya, maka tengoklah lingkungan kita, tengoklah diri kita, tengoklah sekeliling kita, apakah kita pantas..??

awal mula Ibrahim mencintai Allah, tentu dengan mengenalnya terlebih dahulu.. peristiwa dimana Ibrahim sempat memilih antara bintang, bulan, dan matahari sebagai tuhan, namun saat ke tiga makhluk itu tetap memiliki celah lemah, Ibrahim menolaknya, kemudian sebuah persaksian tauhid bermula, persaksian Ibrahim telah mengenal Tuhannya, Allah.

setelah mengenal, maka timbulah konsekuensi untuk menegakan kalimahNya di bumi, di lingkungan tempat Ibrahim berpijak. Ia harus berdakwah kepada Azar, ayahnya sendiri, yang mana adalah seorang pembuat berhala..!! ia harus melawan namrudz, sampai ia mesti menghancurkan berhala-berhala, dan di lempar ke perapian raksasa. sebuah proses pengabdian, konsekuensi yang amat berat, dan lagi-lagi ujian keimanan Ibrahim.

namun bukankah itu sebanding dengan balasannya berikutnya, indah cinta Allah kepada beliau, regenerasi perjuangan dakwah yang sangat kuat ( dari putranya Ishaq, berturut-turut lahir para Nabi, dan lahir pula Bani Israil, sampai berujung Nabi Isa, dan dari putranya Ismail, lahir Nabi Muhammad ), dan tentu saja permintaannya menjadi terkabul dan berkah ( ingat doa Ibrahim untuk tanah mekah, keluarga, dan putra nya, sungguh doa yang amat sangat bijaksana ).

kembali ke pertanyaan awal, sudahkah kah kita mempersiapkan diri mencintai dan menerima pancaran cintaNya..??

posisi dimana kita, bukanlah main-main, lingkungan akan membentuk kepribadian, lingkungan akan membentuk cara pandang, sering kali motivator berkata,"cari lingkungan terbaik, atau ciptakan..!!" ibrahim menciptakan lingkungan itu, lingkungan yang berasal dari caranya ia berfikir yang senantiasa husnudzon terhadap semua perintah Allah, lingkungan yang ia ciptakan berdasarkan petunjuk yang Allah berikan.

dimana posisi kita..?? apakah kita di tempat dimana perintah Allah dilaksanakan, di patuhi, dan di taati..?? atau posisi kita berada di tempat dimana perintah Allah di ingkari, di khianati, dan di benci..??

percaya atau tidak, pada akhirnya pilihan ini akan melahirkan nasib.. lingkungan baik akan optimal mendapat cinta dan rahmat Allah ( contoh mekah, madinah, (umat nabi Muhammad) palestina (Umat Nabi sulaiman, daud, Ibrahim, Ishaq, Luth,  Zakaria, Yahya, Isa dll ) dan lingkungan yang buruk akan mengundang murka dan adzab Allah ( Saba', sodom, aad, pompeei )*

Wallahu a'lam

***
*contoh berdasarkan kisah para nabi pada zamannya masing-masing, tidak dalam artian zaman sekarang.

catatan agak serius ya..?? gak apa-apa deh.. hehe