Senin, 13 Februari 2012

permataku - mirwana

permataku - mirwana

permataku

MIRWANA

sunyi selubungi malam
mengusik minda yang terasa jauh
masih hangat terasa tangan yang membelai yang mengusik manja
daku damba kasihmu biar jadi pedoman buat penyuluh jalan kugapai impian

angin kau nyanyikan lagu untuk permataku agar tenang selalu
bayu sampai kan berita daku kini ceria aman dan bahagia
selimutkan rinduku bersama malamMu

hadirlah dalam mimpiku agar kau selalu ada disisiku
rindu belaian kasihmu rindu senyumanmu penawar lukaku
dengarkan laguku hadiah untukmu jasa dan baktimu kukenang selamanya

angin kau nyanyikan lagu untuk permataku,
bayu sampai kan berita daku kini ceria aman dan bahagia
selimutkan rinduku bersama malamMu

dikaulah cahaya tika malam menjelma
kasihmu kubawa kesyurga dan redha yang esa

angin kau nyanyikan lagu untuk permataku agar tenang selalu
bayu sampai kan berita daku kini ceria aman dan bahagia
selimutkan rinduku bersama malamMu



hayooh tebak untuk siapa lagu ini..?? hmm.. jawabannya pasti macem-macem, karena pertama ini lagu berasal dari malaysia, jadi pastinya berbahasa melayu. kedua, lirik dan lagunya.. mantaaapp terkesan romantis. tapi percaya atau tidak, lagu ini dikhususkan untuk anak yang sedang jauh dari orang tua. yap, lagu ini untuk orang tua kita tercinta. dikemas apik menjadi sebuah lagu yang mengena pada hati, dan mengingatkan kita pada kemesraan dengan orang tua kita.

sebuah keinginan yang indah bagi seluruh keluarga di dunia ini untuk memiliki hubungan mesra antara anak dan orang tuanya. tidak sedikit, hubungan yang renggang, acuh, bahkan tidak saling mengenal. nasyid mengingatkan pada kita akan kerinduan itu, ya setidaknya menambah semangat bagi kita menciptakan suasana seperti itu. indah ya..??

bagi yang mau download mp3 nya disini saja..
http://gudanglagu.com/m/mirwana/mirwana-permataku/

Jumat, 10 Februari 2012

Humor Sufi: Miskin dan Sepi

Humor Sufi: Miskin dan Sepi

seperti biasa, republika selalu memberikan inspirasi dan pencerahan tentang kehidupan. satu lagi, sebuah cerita sederhana yang berhikmah.

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang pemuda baru saja mewarisi kekayaan orang tuanya. Ia langsung terkenal sebagai orang kaya, dan banyak orang yang menjadi kawannya.

Namun, karena ia tidak cakap mengelola, tidak lama seluruh uangnya habis. Satu per satu kawan-kawannya pun menjauhinya.

Ketika ia benar-benar miskin dan sebatang kara, ia mendatangi Nasrudin. Bahkan pada masa itu pun, kaum wali sudah sering (hanya) dijadikan perantara untuk memohon berkah.

"Uang saya sudah habis, dan kawan-kawan saya meninggalkan saya. Apa yang harus saya lakukan?" keluh pemuda itu.

"Jangan khawatir," jawab Nasrudin, "Segalanya akan normal kembali. Tunggu saja beberapa hari ini. Kau akan kembali tenang dan bahagia."

Pemuda itu gembira bukan main. "Jadi, saya akan segera kembali kaya?"

"Bukan begitu maksudku. Kalu salah tafsir. Maksudku, dalam waktu yang tidak terlalu lama, kau akan terbiasa menjadi orang yang miskin dan tidak mempunyai teman."