Minggu, 27 Oktober 2013

Ilmu dan Iman

Ilmu dan Iman

sebelum subuh tadi, saya menyempatkan lihat-lihat thread kaskus, maklum udah agak lama gak maen kesana, meskipun sekedar jadi silent reader hehe (maap.. maap..). Kaskus ini memang unik, banyak hal bisa kita temui disana, nah pada saat itu pun saya menemukan sebuah thread yang lumayan bagus.

singkatnya begini, di thread itu dibahas soal kenapa bumi ini berrotasi pada porosnya. setelah pemaparan panjang ala kaskuser, tiba di kesimpulan bahwa perputaran bumi terpengaruh akibat "perputaran" Umat Islam saat mengelilingi ka'bah, yang dijelaskan lebih lanjut bahwa rotasi bumi ini akibat konduktor yang bernama Hajar Aswad, dan demikian seterusnya.

apa yang ingin saya ceritakan disini, bukan terkait hal ini sebenarnya (tapi sengaja saya angkat wacana di atas, agar menjadi bahan diskusi bagi teman-teman muslim yang lebih berkompeten, dan semoga dikemudian hari kita mampu menggali jauh lebih dalam terkait hal ini). apa yang ingin saya ceritakan adalah berbagai macam respon yang komentar yang ada di bawahnya.

"terus, bagaimana di zaman Nabi Adam, kan itu baru satu orang, terus apa itu berpengaruh pada rotasi juga..??"

"apa bukti TS (si pembuat thread) jika rotasi bumi terpengaruhi Umat Islam..?? sebutkan karya ilmiahnya dong.."

dan komentar lainnya..

Ilmu dan Iman

sebuah pertanyaan menggelitik saya, "sebenarnya bagaimana hubungan ilmu dan iman ini..?? apakah mereka benar-benar saling menjelaskan atau bagaimana..??"

pertanyaan ini muncul seketika disaat ada beberapa kejadian iman yang sulit dicerna oleh ilmu. Beberapa kejadian ilmu yang belum terbaca iman. tapi disaat mengingat Allah, saat semua ilmu bersumber dari Allah, mestinya tidak ada kerancuan akan hal ini, yang berakibat pada keraguan dan penjungkalan hujjah atas iman kita.

baik, sederhananya begini, ini semua tergantung dimana kita menempatkan ilmu dan iman sesuai dengan prioritasnya. saat melihat bunga, awan, hewan, kucing, dan semua hal yang ada disekitar kita, sebagai mukmin yang pertama terfikir mestinya iman, seperti
"subhanallah, cantik sekali bunga ini." atau "kucing aja bisa hidup dengan rizkiNya, masa kita nggak.."
berbeda saat prioritas ilmu dan logika yang terdepan, mungkin refleks lisan akan berucap seperti ini,
"bunga ini indah sekali, gimana fotosintesis-nya ya..??"

ilmu yang kita miliki amat sangat terbatas, pada saatnya kita akan terbentur dengan pertanyaan kenapa, kenapa, dan kenapa, tanpa bisa menjawab lebih lanjut akan pertanyaan itu. sementara dengan iman..?? apa pun bisa kita jawab, apa pun bisa kita raih.

jika seperti ini kenyataannya, iman sejatinya lebih luas, dan lebih bertenaga dari pada ilmu, maka pantas jika kita merefleksikan pada sejarah, Islam terutama, melihat para ilmuwan muslim mengedepankan penguatan Islam terlebih dahulu, seperti hafiz di umur relatif muda. karena di masa yang akan datang mereka akan menghadapi banyak kajian ilmu yang banyak ber-konfrontasi dengan iman.

Sami'na Wa atho'na..

namun ilmu tetap penting, untuk mengiplementasikan iman, diperlukan ilmu yang sepadan. jika seperti itu, mestinya ilmu dan iman itu akan saling melengkapi, tapi tetap saat mendapati cacat di satu bidang ilmu, lupakanlah, dan penuhi bagian itu dengan iman.

kembali ke masalah hajar aswad dan rotasi bumi, apa pendapat saya..?? Wallahu a'lam.. saya tidak tahu, yang pasti rotasi bumi telah termaktub dalam Al-Qur'an, apa yang mesti kita lakukan adalah pelajari seperlunya, sisanya cukup beriman dan mengambil hikmah sebesar-besarnya akan kejadian ini.

saat dihantui banyak pertanyaan kenapa berhentilah, dan beristighfarlah..

Wallahu a'lam

Rabu, 23 Oktober 2013

99 Hari

berbicara soal angka, Ust. Yusuf Mansur pernah berkata, seseorang baru bisa di bilang istiqomah kalau sudah melaksanakan rutinitasnya selama 40 hari tanpa putus. seorang motivator, trainer, dan entrepreneur, Ipho santosa, dalam tetralogi buku keajaiban rezeki, selalu mencantumkan angka, dari mulai 365 hari, 90 hari, 40 hari, sampai 2 menit. lalu apa yang saya maksud dengan 99 hari..??

ya, kamu pasti sudah menebaknya, 99 hari yang saya maksud adalah program latihan yang akan saya tempuh dalam ikhtiar mendekatkan diri padaNya. Ini adalah program yang saya laksanakan dengan 4 orang sahabat saya yang lain, tentu saja dengan hajat yang berbeda-beda, tapi tetap intinya kami ingin lebih dekat pada Allah. kenapa mesti 99 hari..??? tidak ada alasan, yang pasti kami berharap istiqomah setelahnya, dan terwujud hajat pada saatnya.

jangan salah paham dulu, angka 99 bukan berarti mematok tuntutan pada Allah. Memaksa Allah untuk mewujudkan hajat di dalam rangkaian hari itu, bagaimana pun kami menyadari bahwa itu adalah hak perogratif Allah untuk mengabulkan kapan pun Ia kehendaki.

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Albaqoroh : 186)

Belajar Dari Kisah Nabi Yusuf as

Nabi Yusuf pernah di penjara di masanya, tapi selayaknya orang normal tentu ada pengharapan kelak suatu hari akan terbebas dari sana. jika ini dianggap sebagai titik nol (Nabi Yusuf didalam penjara), maka tentu ada saat berharap, berdo'a agar terbebas dan segera beranjak dari sana.

apa yang terjadi..?? Ya, atas kehendakNya Nabi Yusuf terbebas dari penjara. Dengan cara apa..?? bukan melarikan diri, tidak dengan mendobrak pintu, tidak dengan kekerasan, tidak pula menyamar, tidak pula terbebas karena habis masa tahanan, tapi melalui mimpi sang raja (selebihnya silahkan dibaca surah Yusuf). disini kita yakin, pada saatnya Allah akan mengabulkan setiap do'a, berikut dengan caraNya.

namun lagi-lagi waktu adalah hak Allah, Ia tahu yang terbaik. pun dalam Kisah Nabi Yusuf, Allah menahannya lebih lama di dalam penjara, untuk membebaskannya di waktu yang tepat (peristiwa saat sahabat Nabi Yusuf lupa atas pesan perihal dirinya, yang harus diceritakan pada Raja).

Pada akhirnya, dimulai tanggal 22 oktober 2013 dan berakhir di 28 Januari 2014, bismillah, dan kita lihat apa yang akan terjadi.



Minggu, 20 Oktober 2013

Kontemplasi

Kontemplasi

sebelum diangkat menjadi Rasul, Muhammad SAW sering melakukan uzlah di gua Hira. Beliau mengasingkan diri, menyendiri, dan merenungi keadaan umat Quraisy Mekkah yang pada waktu itu sedang berada dalam keadaan jahiliyyah, pada saat itulah, wahyu pertama turun.

Kontemplasi atau merenungi sebuah keadaan dengan perhatian yang khusus dan terfokus, adalah salah satu alternatif dalam menyelesaikan masalah. diam, menarik nafas, kemudian berfikir tentang solusi-solusi yang ada.

Kontemplasi biasanya adalah keniscayaan bagi laki-laki. Para laki-laki, umumnya, senang dengan cara ini, menyendiri untuk memecahkan masalah. Jarang laki-laki men-curhat-kan kegalauannya, atau menangis tersedu-sedu di depan seseorang hanya demi meratapi permasalahannya (mungkin, kalau sama istri ya beda, tapi gak tahu juga sih... maklum.. jomblo... *jebret..!!)

Berbicara mengenai kontemplasi, ada dua hal penting yang saya catat dan perlu diperhatikan jika memilih cara kontemplasi sebagai pemecahan masalah. pertama, kontemplasi mesti terus menerus dilatih agar fokus pada pencarian solusi. ini penting, karena mungkin pada awalnya, berdiam disaat menghadapi masalah, yang terjadi adalah penumpukan alasan, atau meratapi keadaan. ini berbahaya, meratapi masalah, menumpuk alasan, tanpa berusaha menyelesaikannya, bisa saja menjadi depresi, stress, atau bahkan bunuh diri.

maka melatih kontemplasi dengan cara melatih berfikir solusi amatlah penting, pada akhirnya, kontemplasi kita akan bermanfaat untuk diri sendiri, juga untuk orang lain. kita bisa menjadi sumber solusi, dan saya yakin Mario Teguh pun melakukan hal yang sama untuk memecahkan masalah para audien nya :p . oh iya, ngomong-ngomong soal Mario Teguh dan kontemplasi, perhatikan, orang yang sudah expert dan ahli, memecahkan masalah bisa saja dalam hitungan detik, yang awam mungkin butuh berhari-hari.

kedua, bagi muslim, kontemplasi pada akhirnya bukan menjadi egosentris. bukan melatih diri menjadi orang egois, bukan. Justru, kontemplasi (atau bagi muslim lebih tepat disebut uzlah) adalah cara mendekatkan diri dengan Allah. puncaknya, dalam kesendirian inilah, kita meminta pertolongan Allah, meminta bimbinganNya, dalam keadaan berduaan dengan Allah inilah, hijab antara kita dengan Dia (khalwat) mesti dikikis dengan cara khusyuk dan menghadirkan hati total untukNya.

Wallahu a'lam

Sabtu, 19 Oktober 2013

Pidato Mr. Bean Lukisan Ibu Wisthler

"hello.."

"saya bean, dan pekerjaan saya adalah untuk duduk
dan melihat lukisan."

"Hanya dia dan lukisan itu?"

"Apa yang telah saya pelajari,"

"... yang dapat saya katakan
tentang lukisan ini?"

"Yah, pertama, ini cukup besar."

"Yang sangat luar biasa."


"Karena kalau itu sangat kecil -
Anda tahu, mikroskopis "

maka hampir tidak ada
akan bisa melihatnya,

... yang akan
sayang yang luar biasa.

Kedua ...

... dan saya cukup dekat dengan akhir,

... dari analisis lukisan ini.

Kedua ...

Mengapa orang ini pantas,

... menghabiskan puluh juta
dolar Amerika,

... untuk gambar ini?

Jawabannya ...

Nah, lukisan ini
bernilai begitu banyak,

karena ...

Ini adalah lukisan ...

Ibu Whistler.

Dan, seperti yang telah saya pelajari
dengan menginap di rumah sahabatku,

David Langley, dan keluarganya,

... keluarga sangatlah penting.

Dan meskipun Mr. Whistler,

... sangat sadar,

... bahwa ibunya
adalah kelelawar tua mengerikan,

yang tampak seperti dia punya
kaktus di belakangnya ...

... ia menyayangi ibunya,

... dan bahkan menghabiskan waktu untuk melukis
foto luar biasa dari ibunya.

Ini bukan hanya sekedar lukisan.

Ini adalah gambar sapi tua gila,

... yang menurutnya di dunia.

Dan itu luar biasa.

Itulah yang saya pikir.

(Mr. Bean The Movie)




Kamis, 17 Oktober 2013

Jumat, 11 Oktober 2013

sebuah visi, akhir zaman

sebuah visi, akhir zaman

Sebagai muslim, rasanya sudah tak asing lagi jika mendengar hadits-hadits yang berkenaan dengan peristiwa akhir zaman, mulai dari ciri-ciri kecil, sampai peristiwa besar menjelang kiamat kubro di akhirnya. Kabar penyampaian hadits-hadits ini, sejatinya adalah peringatan sekaligus persiapan bagi siapa pun yang beriman pada hari akhir, artinya, kisah-kisah ini bukan sebuah cerita fiksi, atau dongeng pengantar tidur belaka. Iman pada hari akhir, pada akhirnya akan mengantarkan sebuah proses lahirnya sebuah visi kehidupan.

jika disusun, sederhananya, rangkaian akhir zaman dimulai dari,
- Perang Besar, (almalhamah alkubro)
- Baiat Imam Mahdi
- Dajjal
- Turunnya Nabi Isa
- pembasmian Yajuj wa Ma'juj
- masa damai
- binatang melata
- angin lembut yang mencabut nyawa orang-orang mukmin
- penghancuran total alam semesta

saat saya berdialog dengan beberapa kawan, spontan mereka mengatakan,"jangan sampai deh, mengalami rangkaian itu.." atau "amit-amit.." dan respon penolakan lainnya. baik, ini sebenarnya wajar, mengingat saya pun dulu merasakan hal yang sama, tapi bukankah sebaiknya kita berubah.

Rasulullah memang mewanti-wanti umatnya, untuk berhati-hati akan keadaan pada masa itu. penggambaran Rasulullah tentang umat yang menyerupai buih (banyak namun tak berguna), moral yang berantakan, kekuatan musuh yang hampir tak tertandingi, dan keadaan-keadaan negatif lainnya tentang umat Islam pada masa itu. Tapi jika kita membuka mata dan hati lebih jernih, bukankah ini sebuah tantangan..??

tantangan..?? ya, karena di hadits-hadits lain, Rasulullah menggambarkan sebuah visi, sebuah kemenangan besar bagi Umat Muslim, sebuah waktu dimana, pahlawan dan orang-orang besar akan berdatangan, Imam Mahdi dan Nabi Isa as. adalah contohnya, dan saya yakin masih banyak lagi, pahlawan-pahlawan yang akan lahir bermunculan. lantas, apa yang ditakutkan dari rangkaian akhir zaman ini, jika pada akhirnya Islam-lah yang akan menang..?

seperti sebuah pepatah, pelaut yang ulung tidak dilahirkan di laut yang tenang. Maka sebuah keniscayaan akan adanya sebuah seleksi alam, sebuah sunnatullah untuk memilih sekelompok umat terbaik di tengah buih umat yang tak berguna. Sebuah seleksi yang keras, dan seleksi paradigma berfikir tentang akhir zaman, yang pada akhirnya mereka-lah yang mewakili kemenangan Islam dalam peperangan, dan tentu saja, mereka-lah pahlawan itu.

maka, jika kita kembali merenungkan akan hal ini, mestinya kita berhati-hati, siapa kita di akhir zaman itu..?? pecundang atau pemenang..?? pengecut atau pahlawan..?? jika belum apa-apa kita seudah berkata "takut" dan menghindar, maka jika kita meninggal dunia pun belum tahu bagaimana nasib kita kelak, tapi jika kita berani berkata,"ya, siap..!! saya beriman, dan akan memenangkan peperangan itu.." bukankah hadiah terindah adalah kematian syahid..??

Allahumma inni a'udzubika minal fitnatil masihid dajjal..

Wallahu a'lam

Sabtu, 05 Oktober 2013

hukuman bagi yang pacaran ??

hukuman bagi yang pacaran ??

ketemu teman lama, ngobrol ngalor ngidul, sampai lupa waktu.. haha tapi alhamdulillah, karena pada akhirnya selalu saja ada hikmah yang berhasil dipetik dari obrolan ringan ini.. hehe

di umur segini, apa sih tema yang paling menarik buat diobrolin..?? politik..?? ah berat.. bisnis..?? kadang-kadang.. gosipin artis..??? woy..!! gue laki-laki..!!!! jodoh..??? naaaaahhhhh.... :D

singkatnya, ngobrol soal jodoh dan masa muda, hmmm.. soal pacaran..

kurang lebih gini obrolannya,

***

temen : dad, baru kerasa nih dosa zaman dulu.. dosa waktu pacaran dulu..

saya : emang kenapa..??

teman : beneran, dia kan udah nikah.. eh keingetan terus sampe sekarang.. sampai-sampai mau datengin rumahnya segala.. 

saya : ya bagus dong, silaturahmi..

temen : bukan gitu.. soalnya "rasa"nya itu.. kamu tahu sendiri lah

saya : yaaa.. bener juga sih.. mending menjauh kalau gitu mah.. hmmm.. sama kayak temen gue yang it "teeeeet" (sensor) dia juga gitu, mau nikah.. tapi gara-gara dulunya punya pacar yang "katanya" sehidup semati.. eh susah tuh sekarang nikahnya.. kalau dipikir-pikir gila juga ya efek pacaran.. jadi susah ketemu jodoh gitu..

terus ada lagi, sama kayak lu.. udah nikah, bahkan dua-duanya udah nikah.. eh karena "katanya" masih cinta satu sama lain.. akhirnya rumah tangganya masing-masing nggak karuan.. padahal udah tahunan.. ckckck

temen : serius.. makanya gue sendiri pengen tobat, yaa kalau bisa.. gitu terus repot jadinya dad..

saya : hehe.. makanya nikah..

temen : lu..????

saya : .......

***

gitu cuplikan obrolan kami, semoga bermanfaat ya.. makasih untuk temen aku atas teh botol nya.. hehehe

nb :
saya orang sunda asli, dan ternyata susah juga ya translate obrolan sunda ke bahasa Indonesia.. heu

Minggu, 22 September 2013

trailer film

trailer film

mumpung lagi insomnia, saya mau cerita ( dan agak berbau curhat.. biarlah.. ) 

jadi gini, 2 minggu kebelakang saya beli modem baru.. nah sekalian coba-coba paket internet satu-satu ( sampe jebol dompet... agak bego juga sih, tapi demi kepuasan lah.. :P ) nah akhirnya ketemu lah satu provider yang menawarkan paket yg "agak keren". "keren" karena menawarkan kuota sampai 11 gb, "agak" karena paket begadang. :|

hmm.. ceritanya kepanjangan..

nah, setelah itu saya gemar sekali mentengin youtube, buat apa..?? makan..!! (udah.. bagian emosi ini gak usah diperpanjang.. )

saya senang lihat trailer film, terutama film-film keluaran baru ( ya iya lah... kurang..??? YA IYA LAAHHH.. ). nggak.. nggak.. serius.. yang saya maksud bukan sekedar update informasi soal film yang baru rilis, tapi sensasi nya itu lho.

kamu para maniak film pasti tahu tipikal trailer film terutama film-film aksi, trailernya biasanya seru, musiknya keren, dan ada potongan-potongan film yang jika dilihat bisa menggumam "wow..". nah ini dia point-nya, trailer itu seperti potongan episode dari sebuah kehidupan lengkap bernama film kan..?? disini kita sebagai penonton disajikan sebuah harapan, imajinasi, dan gambaran, apa yang nanti akan kita dapatkan dari film tersebut. 

hmmm... coba kalau kita terapkan dalam hidup ya.. gini saja deh, setiap kali kamu bangun tidur, kamu pasti kan punya agenda, jadwal, atau kegiatan yang mau tidak mau dijalani.. nah biar agak keren, coba bayangkan  sebuah potongan episode hari itu, susun menjadi sebuah trailer seru dalam hidupmu. 

hei tunggu sebentar.. ini adalah visi kan..?? nah.. itu dia, tapi kita mengemas visi ini dengan kemasan unik, terutama bagi kamu pecinta film.. hehe.. ingat, orang yang punya visi biasanya lebih cepat sukses.. biasanya..

ingat juga.. kamulah tokoh utamanya.. jangan buat trailer dengan tokoh utama orang lain.. :P
its all about you..!!

Jumat, 06 September 2013

Antara heroisme dan hukum

Antara heroisme dan hukum


Pagi ini, saya disuguhi kabar terkini dari kasus penembakan di lapas cebongan yang dilakukan oleh anggota TNI. Kembali ke belakang, kasus ini memang terkesan seperti adegan-adegan film aksi, heroic, yang manimbulkan decak kagum, layaknya seorang pahlawan, yang tanpa kenal ampun membunuh penjahat-penjahat dengan tangan dingin, tapi tidak kenyataannya di dunia nyata. Meski warga jogja menyebut anggota TNI yang melakukan penembakan pada tahanan (yang juga preman) sebagai pahlawan, tapi tidak dimata hukum dan HAM.

Pagi ini adalah pembacaan vonis atas anggota TNI yang terlibat tindakan penembakan itu. Vonis yang dijatuhkan bervariasi sesuai peran dari masing-masing terdakwa, dengan hukuman paling tinggi 11 tahun. Saya sendiri kurang paham dengan hukuman 11 tahun ini, karena yang saya tahu pembunuhan berencana itu bisa didakwa dengan hukuman maksimal mati.

Kembali ke judul di atas, heroism memang tidak berlaku di dunia nyata seperti ini. Jangan bermimpi bakal ada superman atau batman, atau pun iron man, yang pasti semua akan terjerat hukum. Idelaisme manusia melalui hukum mesti dibayar “agak” mahal dengan hilangnya sosok-sosok heroism di dalam kehidupan. Karena toh bahkan sekalipun ada sosok “hero” yang berjalan dalam koridor hukum, tetap saja, tak terlihat.

Bagaimana pun juga, seperti pahlawan-pahlawan nasional Indonesia, pertanyaannya, kenapa mereka diberi gelar pahlawan..??? karena mereka melawan hukum-hukum yang menindas dari para penjajah. “hukum-hukum yang menindas” itu lahir dari pandang kita sebagai negeri terjajah, sedangkan bagi penjajah pada saat itu, mungkin saja adalah hukum ter-ideal yang bisa diterapkan. pun dibelahan dunia lain, kebanyakan pahlawan atau “mitos-mitos” pahlawan, berasal dari wilayah-wilayah non hukum, yang dimana saat hukum di wilayah itu tegak, maka kiprah para pahlwan ini habis tak bersisa. Apakah ini cukup untuk disimpulkan, bahwa kebanyakan pahlawan itu adalah orang-orang yang berhasil melawan hukum..?? ah saya ragu…

Menjadi pahlawan atau melahirkan pahlawan sejatinya, memang berasal dari kondisi tak nyaman, sebutlah peperangan, kejahatan, dan kondisi tak normal lainnya. Sebagian warga Jogja menganggap pelaku penembakan di lapas cebongan ini pahlwan, saat yang menjadi korban adalah preman dan pelaku kejahatan yang terlampau meresahkan. Maka, bisa jadi saat kita merindukan sosok pahlawan karena, kondisi negeri kita yang memang tidak normal.

Wallahu a’lam

Sabtu, 31 Agustus 2013

Tolak Miss World

Tolak Miss World


Seorang wanita berlenggak-lenggok di atas catwalk, dengan pakaian berwarna-warni, indah, dan wajah yang ditutupi make up sempurna. Ia diperhatikan oleh puluhan juri, dan disaksikan oleh jutaan pasang mata di belahan dunia lainnya. Sebagian laki-laki berdecak kagum dengan otak mesum, sebagian perempuan memuji sambil memegang perutnya masing-masing,”bisa kayak gitu nggak ya..??”.

Ajang miss world kali ini akan di gelar di Indonesia, dengan malam puncak di sentul, Bogor, Jawa Barat. Ajang pencarian bakat dengan standar kecantikan ini sudah sekian kali digelar dengan berbagai kontroversinya, dengan dalih kebebasan berekspresi, ajang ini tetap berlangsung ditengah kontroversi.

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Q.S. Al-Ahzab : 59)

Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: …Ingatlah sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya dan sesungguhnya Tuhanmu 'Azzawajalla semua itu tidaklah buta sebelah mata seperti Dajjal. Di antara kedua matanya itu tertulislah huruf-huruf kaf, fa', ra' -yakni kafir." (Muttafaq 'alaih)

Ayat 59 dari Surat Al-Ahzab, dan ayat-ayat yang lain yang serupa, sudah sangat jelas kalau ajang Miss World ini menentang hukum Allah, menentang apa yang sudah diperintahkan Allah. Hadist riwayat mutafaq ‘alaih menunjukan setiap mukmin (dalam tafsirnya, bahkan yang lemah sekalipun) mampu membaca kata “kafir” di wajah dajjal, pun termasuk dalam sistemnya dajjal. Melalui hadits ini tak perlu lah kita berdebat, setiap mukmin tahu ajang ini adalah ajang kufur.

Persoalan yang lebih krusial adalah penyelenggaraan ajang ini di Indonesia, di negara dengan penduduk mayoritas Muslim, kok bisa..?? di sebuah acara talkshow di TV swasta, panitianya mengatakan, “saya juga muslim, tapi ini negara demokrasi, bukan negara Islam.. demokrasi membolehkan kami untuk menyelenggarakan acara ini..”

Jika ini adalah dalih terkuat yang dipakai penyelenggara, maka masalah menjadi lebih kronis. Demokrasi lagi-lagi menjadi biang kerok keruntuhan moral, dan pengebirian syariat. Kita pun tahu, demokrasi mesti bertanggung jawab atas sistem korup di negeri ini, belum lagi isu “HAM” dan liberalisasi yang pun menjadi buah demokrasi, lalu apa lagi ini..??? ajang miss world..??

Saat Mesir, tengah berjuang bersimbah darah memperjuangkan hak kemerdekaannya, anak-anak Suriah yang tengah meregang nyawa akibat bom kimia, saudara-saudara kami di Rohingya yang setiap hari hidup dibawah terror, dan pembantaian, dan…

kita malah memfasilitasi ajang zina akbar dunia..??

Wallahu a’lam

Jumat, 30 Agustus 2013

mental..???

mental..???


3 bulan.. 4 bulan.. 6 bulan… kapan ya terakhir kali update blog..?? hehe.. but now, I back..!! :D
Bismillah..

Alasan klasiknya adalah, modem rusak.. alasan aslinya adalah, males.. heu
Tapi ngomong2 soal males, saya teringat teman masa kecil saya dulu dan keluarganya. Ia adalah anak yatim, teman saya ini bahkan tidak ingat pasti wajah ayahnya, ia adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara. Singkatnya sepeninggal ayahnya, keluarga teman saya ini bisa dibilang ada dalam kemiskinan, satu-satunya penghasilan yang diterima hanya dari pekerjaan ibunya sebagai buruh perkebunan. Sebagai gambaran saja, rumahnya mungkin seluas 6 x 7 m, 2 kamar tidur, satu dapur, dan satu ruangan tempat perkakas, tanpa kamar mandi. Ya, ditengah-tengah perkembangan masyarakat ditempat kami, mungkin keluarga tean saya ini yang satu-satunya tidak memiliki kamar mandi di dalam rumah.

Bertahun-tahun lamanya saya tidak bertemu, teman saya (beserta kakak dan adiknya) dititipkan di panti asuhan karena keterbatasan biaya, hanya tinggal anak sulungnya yg tinggal, tapi sekarang keadaan berbeda, mereka telah memiliki kamar mandi, rumahnya telah di perbaiki, dan sepetak tanah kosong telah dibangun ruangan-ruangan baru. Masing-masing anggota keluarga ini telah memiliki penghasilan masing-masing, saudara tertuanya jadi penjual mainan, ia terbilang sukses karena telah bertahan 12 tahun dan membiayai semua kebutuhan keluarga, saudara perempuannya telah menikah, teman saya dan kakaknya yang lain menjadi tekhnisi computer, sementara yang bungsu baru menyelesaikan sekolahnya, dan ibunya masih tetap menjadi buruh perkebunan.

Ada pemandangan luar biasa dalam keluarga ini, mereka tampak bersahaja, bahagia, ceria, sang ibu selalu membawa kehangatan didalam rumah itu, kenapa saya tahu..?? karena dulu saya sangat sering menginap dirumah itu. Mungkin hari ini saya jarang mengunjungi keluarga teman saya ini, tapi saya bersyukur atas karunia yang mereka dapatkan.

Lalu apa kaitannya dengan malas..?? simpel saja, apakah kebahagiaan, keberkahan, dan keberlimpahan, akan datang pada orang malas..???

Semoga catatan ini menjadi pengingat bagi saya untuk terus bersemangat menjalani hari kedepan..

Wallahu a’lam

Selasa, 21 Mei 2013

Quotes ghaib dari orang tuaku..

Quotes ghaib dari orang tuaku..


Eits, lagi-lagi ini artikel jebakan.. hehe.. ini bukan membahas soal hantu ya.. apa lagi penampakan.. bukan.. bukan.. ini hanya soal sebuah quotes atau pesan mutiara yang saya dapat dari kedua orang tua saya. Kenapa pakai kata ghaib..?? karena sebenarnya pesan ini tidak pernah ada, tidak pernah mereka katakana, tidak berwujud dan hanya terngiang-ngiang di kepala, yaaa ini hanya sebagai bentuk husnuzhon kepada mereka, semoga menjadi nilai ibadah di sisi mereka.

Mungkin ini sebenarnya artikel lanjutan dari cerita saya sebelumnya yang berjudul Pendidikan nah disini saya hanya berimajinasi saja tentang “pesan ghaib” mereka itu.

Dulu, orang tua sangat permisif, atau bahkan terkesan membiarkan saya terserah mau jadi apa, terserah mau bagaimana. Tepatnya saatnya menginjak MTS-MA, saya dibiarkan begitu saja, tapi jauh sebelum itu, secara tidak sadar, saya dibekali banyak ilmu dasar (bukan ilmu yang dibangku kuliah yah, ini semacam ilmu buat imunisasi :P ), yang pada akhirnya justru melindungi saya di masa depan yaitu hari ini.

Inilah ilmu itu..
Saya sering bertanya-tanya kenapa ibu saya sangat galak kalau soal ngaji, belajar, akhlak, berkali-kali saya menangis akibat galaknya beliau (atau sayanya yang cengeng, entahlah..), saya sering membantah dengan berkata,”saya kan masih anak-anak..” kadang ibu melunak, tapi setengah jam kemudian.. “ngajiiiii….” *Yaaahhh…
berbeda lagi dengan ayah saya, beliau orangnya pendiam, kadang jadi pahlawan kalau ibu kelewat galak (sebenernya bukan galak sih, tapi agak keras gitu.. sayanya saja yang agak cengeng.. hehe..), tapi beliau sama tegasnya soal sikap, kedewasaan, sepertinya beliau bertanggung jawab soal kepribadian saya sebagai laki-laki, sudah kebiasaan kalau dulu jalan sama bapak, saya selalu terengah-engah, bapak saya kalau jalan cepat banget. Pernah suatu malam saya dimarahi oleh bapak, itu karena saya dijaili oleh teman sampai nangis, saat itu bapak cuma bilang dengan nada keras,”laki-laki gak boleh nangis..!!” disaat teman-teman sebaya saya di belain bapaknya, kalau nangis, saya malah dibentak.. *yaaahhh lagi

hari ini umur saya 22 tahun, banyak prestasi yang berhasil saya raih. Dengan segala kerendahan saya katakan, “ini adalah prestasi kedua orang tua saya..”.
Kini tinggal hanya bapak saya yang ada, dan beliau masih mendidik saya seperti itu, membiarkan saya tumbuh menjadi pria dewasa sesuai dengan jalan yang saya pilih. Ingat obrolan saat saya memilih untuk berhenti kuliah, beliau hanya bertanya, “kenapa berhenti..??” dan tidak mempermasalahkan itu.
sejenak saya merenungi kembali catatan perjalanan saya. Kalau flashback ke usia 13 tahun, Seperti menemukan sebuah pesan tersembunyi yang isinya, mungkin begini..
“nak, menginjak usia remaja ini, kami sudah tak kuasa lagi untuk mendidikmu, mengajarimu membaca, menulis, berhitung seperti dulu. Kamu akan tumbuh menjadi pria dewasa, tentu kamu tak ingin dilihat sebagai anak mama atau anak papa, kamu tidak ingin terlihat seperti anak cengeng dan manja lagi, maka izinkan kami untuk mendidikmu satu hal lagi, mandiri.
Mulai detik ini kami akan melepasmu, kamu tidak dilarang kok untuk pacaran, untuk pulang jam berapa, bahkan tengah malam sekalipun, untuk berteman dengan siapa, tapi satu hal saja, kamu mesti bertanggung jawab dihadapan Allah.

Siapalah kami, tak berhak kami melarang-larangmu, memerintahmu, sementara kami pun masih banyak dosa, kami manusia yang serba kekurangan, karena itu, biarlah kami menyerahkanmu kembali kepada Allah, Dia yang menciptakanmu, Dia yang memberimu rizki, biarlah selanjutnya Dia yang akan mendidikmu, melindungimu, dan mengarahkanmu kejalan yang terbaik.

Nak selanjutnya kami hanya mampu berdo’a semoga kamu menjadi muslim yang sholeh..”

Ya, sampai detik ini pun saya masih berharap atas do’a yang sama.

Saat kecil, setiap kali kedua orang tua saya habis Shalat, lirih namun selalu dikeraskan sebuah do’a khusus, “Robbi habli minasholihiin..”
About Mazhab

About Mazhab


Mazhab, apa yang kamu pikirkan saat mendengar kata ini..?? entah di negara lain, tapi di Indonesia kata ini selalu menjadi buah bibir ditengah umat. Memang berbicara soal mazhab ini kita akan dihadapkan pada perbedaan-perbedaan soal pandangan fiqih, hal ini tentu berdasarkan ushul fiqh yang di terapkan oleh masing-masing mazhab.

Baik, mengawali artikel ini kita pahami dulu apa itu mazhab..?? sederhananya, mazhab adalah pandangan fiqih dari seorang imam yang kemudian diikuti oleh umat. Mazhab berbeda dengan manhaj, mohon koreksi kalau salah ya, manhaj adalah pemahaman aqidah yang pada akhirnya melandasi segala aspek dalam ber-Islam, dan termasuk didalamnya bermazhab, manhaj ada banyak jenisnya, Mu’tazilah, Wahabi, Syiah, Khawarij, dan lain-lain.

Didalam Manhaj Ahlu Sunnah Waljamaah sendiri terdapat banyak mazhab, menurut Sayid Sabiq, dari sekian banyak mazhab itu hanya 4 yang pada akhirnya bertahan dengan pengikut terbesar, sisanya punah atau menciut menjadi mazhab minoritas di komunitas tertentu. 4 Mazhab itu berdasarkan 4 imam mujtahid, yaitu Imam Hanafi, Maliki, Syafi’I, dan Hambali. Dari ke-4 mazhab ini, hanya Imam Hanafi saja yang catatan historisnya agak jauh, sementara 3 Imam yang lain notabene lahir didalam kurun waktu yang sama, serta memiliki catatan historis yang berhubungan ( Imam Hambali adalah murid dari Imam Syafi’I, Imam Syafi’I, pun adalah murid dari Imam Malik )

Sebelum lebih jauh, catatan kehidupan dari 4 orang Mazhab ini sangat luar biasa, mereka terkenal sangat tawadhu, menghindari perdebatan, penuh dengan ilmu, dan amat berakhlak karimah. Hal ini merupakan konsekuensi dari status mereka sebagai imam Mujtahid yang mempertanggung jawabkan atas ilmu, dan pandangan mereka (lebih jauh silahkan dikaji lagi biografi beliau-beliau ini, InsyaAllah sangat menginspirasi..)

Mungkin pertanyaan mendasar, dari 4 mazhab ini mana yang harus kita ikuti..?? mayoritas di Indonesia memang mengikuti Mazhab Imam Syafi’I, dan bahkan beberapa peraturan Pemerintahan pun menginduk kepada Imam Syafi’I, namun meskipun begitu sebenarnya kita berhak memilih Mazhab mana pun yang disukai. Namun untuk menghindari kerancuan ada baiknya bermazhab seperti mayoritas, ya kalau di Indonesia berarti Mazhab Syafi’I, bukan kenapa-kenapa, bayangkan saja bila anda bermazhab maliki, tapi saat konsultasi di KUA dilayani oleh petugas atau ustadz bermazhab Syafi’I, kan repot.

Seringkali ada segelintir orang yang mengatakan kalau bermazhab itu bid’ah, dan berpotensi memecah belah umat, maka diwacanakanlah paham anti-mazhab. Hmmm, mengutip dari Sayid Sabiq, dan KH. Sirajuddin Abbas, pandangan ini amat menyesatkan (silahkan dibaca di pembukaan Fiqh Sunnah dan 40 masalah agama jilid 2). Ingat mazhab itu hanya pandangan untuk mempermudah memahami dalam melasanakan hukum fiqih, pada dasarnya tidak akan ada perseteruan jika antara pengikut Mazhab saling menghormati. Mazhab ini adalah pengertian praktis dari penafsiran atas kaidah Fiqh dari sumbernya yaitu Qur’an dan Hadits, dan serta Ijma’ ulama. Tidak bermazhab..?? rasanya umat belum sanggup untuk menerimanya.

Nah, yang menjadi masalah adalah saat adanya komunitas-komunitas yang taqlid buta, atau bahkan fanatic buta. Padahal semua Imam Mazhab tidak menghendaki hal ini, bahkan ada yang berkata,” tidak berhak seseorang mengikutiku sebelum ia tahu dalil naqli yang menyertainya.” Artinya bagaimana pun juga kita mesti memahami Qur’an, dan Sunnah, sebagai dasar mazhab dan pola yang diterapkan oleh Imam tersebut, (Ijma’ dan Qiyas). 

Wallahu a'lam 

Jumat, 10 Mei 2013

Tuuuu Gaasss

Tuuuu Gaasss

apa yang kamu rasakan saat mendengar kata "tugas.."..?? mungkin ada yang bete, kesel, sebal, tapi mestinya kita harus bahagia dan bersyukur. iya.. iya... idealis..

saya pernah menjadi mahasiswa, dan jangan dikira mahasiswa itu kayak di sinetron yah.. yang tiap adegan cuma datang ke kampus, gaya-gayaan, makan-makan, pacaran, pulang, atau kayak di pemberitaan televisi, mahasiswa itu demooo terus, debaaatt terus, padahal aslinya mahasiswa itu sodaraan erat sama yang namanya tugas. Nah, selama itu pula ada sebagian orang yang ikhlas dengan tugasnya (mengerjakan, laporin ke dosen, dan dapat nilai A), dan ada juga yang gak ikhlas (nggak dikerjakan, diumpetin, bohong, dapat nilai E- dari dosen), pilihannya antara dua ikhlas dan nggak ikhlas, pertanyaannya kalo nggak ikhlas, ngapain kuliah mahal-mahal cuma buat numpukin tugas..???

atau, saya pun pernah menjadi karyawan, dan tepatnya lagi bagian marketing. Kamu pasti tahu kan, yang namanya marketing itu tugasnya bagaimana..?? udah makanan sehari-hari berantem dengan yang namanya target. keoptimalan kinerja kita dinilai dari sejauh mana kita memenuhi, atau setidaknya mendekati target, lagi-lagi kita ketemu hal ini, ada yang ikhlas (dikerjakan sungguh-sungguh, penuhi target, dapat promosi jabatan, plus bonus gaji) dan ada juga yang nggak ikhlas (malas, banyak alesan, gak sampai target, dimaki atasan, dipecat).

hari ini, saya memproklamirkan diri sebagai seorang entrepreneur (gayanya, padahal aslinya pedagang.. :P) dengan maksud meminimalisir tugas itu tadi, eeeehh ternyata di bidang ini pun tetap saja ada tugas. Tugas seorang entrepreneur itu memang nggak ada yang menilai langsung, tapi tetap saja pelanggan, konsumen, dan relasi menuntut keprofesionalan kita sebagai pengusaha, belum lagi strategi marketing, pembukuan, pengeluaran.

The Real of Task, name is Life.

Ya, ilustrasi diatas hanya terjadi dalam sebuah sistem yang sengaja didesain oleh manusia, dunia pendidikan, pekerjaan, dan perdagangan, memang memiliki karakteristik sistem yang menghadirkan serangkaian tugas demi tugas untuk diselesaikan, akhirnya ada punishment dan ada reward, ini hukum baku yang saya yakin disemua sistem ada, tak terkecuali dalam sistem kehidupan.

Semenjak kita terlahir kedunia, kita sudah disuguhi tugas-tugas yang tidak bisa dihindari, baru lahir kita diminta untuk membuka mata, di ajak ngobrol, berdiri, berjalan, berlari, memegang, dan sebagainya, hasilnya..?? ada yang jadi atlet, tentara, pemain bola, penari, dari modal hanya latihan berjalan saat bayi. Bayangkan jika ada orang tua yang bilang," Ya udah nak gak apa-apa, tidur saja gak usah jalan.. susah.." mungkin anak yang sedari bayinya seperti itu, ia akan cacat disaat dewasa kelak.

terus menerus terjadi perkembangan, seiring penambahan usia, pola fikir, dan ilmu, setiap tugas akan bergerak meningkat dinamis. Tugas SD tidak mungkin sama dengan tugas di SMA, tugas seorang guru tidak akan pernah sama dengan tugas tentara, tugas OB tidak akan sama dengan tugas direktur, semua ada porsinya, semua ada tingkatannya, begitu pun dengan "bonus" dan "hukuman" nya, ada bagian-bagiannya tersendiri.

maka bersyukur buat kamu yang hari ini sedang dihajar terus-menerus oleh berbagai tugas, dari mana pun itu, karena itu berarti kamu sedang diuji, di upayakan kebaikannya oleh Allah untuk bersegera menjadi pribadi yang baik hatinya.

Sahabat saya yang baik hatinya, izinkan saya untuk berkata dan mengajak mari kita bersyukur, mensyukuri segala tugas yang ada dihadapan, ikhlaskan diri, dan pantas diri atas reward yang telah disiapkan Tuhan.

Supeerr sekali.. :P

Wallahu A'lam

Selasa, 30 April 2013

apa yang saya lakukan..??

apa yang saya lakukan..??


Siapa saya..??? pengusaha atau pengangguran..??? kadang susah juga sih membedakan hal ini.. dengan mainstream masyarakat kita yang mengartikan pengangguran sebagai orang yang tidak memiliki “pekerjaan”, ya saya pengangguran, tapi… naaahh ada tapinya, saya berkomitmen untuk senantiasa produktif, itulah pengusaha, berusaha selalu produktif.

Sebagai seorang pengangguran itu tadi, lantas apa yang saya kerjakan..??? ini pertanyaan umum kebanyakan orang, terutama yang baru kenal saya,
“kegiatannya lagi apa nih..??”
Ah sangat peduli sekali, saya sampai terharu.. jujur saja saya terharu, karena bahkan orang-orang paling dekat dengan saya pun jarang bertanya seperti ini :P, tapi jujur lagi nih, saya bingung mau juga mau jawab apa -_-“. Biasanya simple saya jawab,
“wirausaha..”
Naaahhh biasanya lagi bakal ada pertanyaan susulan..
“usaha apa..???”
Baru itu saya jawab panjang lebar tentang usaha saya, itung-itung promosi juga.. hehe

Tapi lebih spesifik dengan pertanyaan “kegiatannya apa..??” sebenarnya saya ingin sekali menjelaskan apa yang saya lakukan setiap hari, kenapa..??? saya itu pengangguran.. (ya elah pake penegasan lagi..!!) tapi bukan sembarang pengangguran yah.. K

Kalau mau tahu ini kegiatan saya setiap hari,
-    Patokannya shubuh, sebelum shubuh saya harus sudah bangun, nah sampai pukul 09.00 saya biasanya dikamar, lakuin apa aja, kadang baca al-ma’tsurot, nyari-nyari berita di situs online, atau apa pun lah.. ditambah saya pun nyambi di bisnis online, ya menunaikan dulu kewajiban di internet.. hehe (dulu sebelum saya tobat, suka tidur lagi.. sekarang saya sudah tobat.. ampuun, rezekinya jadi seret…)

-     Pukul 09.00 sampai pukul 12.00, saya mulai cek keadaan bisnis, cek pemasukan, target pengeluaran, target modal, hitung-hitung keuntungan, dan cek orderan.. oh iya bisnis ini adalah bisnis keluarga, makanya setiap jam segitu saya biasanya ada dirumah saudara.

-     Jam 12.00 sampai jam 15.00, khusus waktu ini saya wajibkan diri saya untuk membaca, baca apa pun, kalau nggak membaca ya tidur.. :P. Daftar bacaan wajib untuk akhir-akhir ini ada 4 buku, Fizhilalil Qur’an, Sirah Sahabat, Fiqh Sunnah, dan Ihya Ulumiddin.
-          Jam 15.00 sampai maghrib, baru istirahat lagi, biasanya sih maen game, atau browsing, atau lebih keren lagi ngaskus..!!

Nah itu sebenarnya yang ingin saya ceritakan setiap kali ada yang bertanya “kegiatannya apa..??” anti-mainstream banget kan..??? K

Terus kalau begitu saya buat artikel buat di blog kapan..?? nah kalau ini kapan saja.. ya kalau bikin artikel sih emang gak butuh waktu banyak, satu artikel paling 10 menit, (kecuali tema yang berat..).

Ditambah diluar jadwal keseharian, seperti minimal dua minggu sekali biasanya saya harus keluar (entah itu keluar kota, belanja barang dagangan, atau sekedar main di pasar.. :P). makanya, kadang kalau ada temen yang mau maen ke rumah, ya mesti buat janji dulu.. hehehe.. kayak yang sok sibuk, tapi kalau lagi diluar kota gimana..?? hehe

Sepertinya artikel ini bakal sering saya edit, kenapa..??? karena saya masih ada keinginan untuk menambah kegiatan.. apa itu..?? masih rahasia.. hehe

minta do'anya saja semoga Allah meridhoi semua aktivitas kita.. :)

Wallahu a’lam

Senin, 29 April 2013

5 hal terindah

saya termasuk orang yang amat mudah mengagumi keindahan alam, ya bisa jadi bawaan lahir, karena saya terlahir di kaki gunung :P. nah berikut 5 hal yang paling saya kagumi, yang seringkali bisa kita temukan sehari-hari, plus hal yang mestinya lebih indah dari apapun.. 

5. Senja
ini mungkin gara-gara masa kecil saya, dulu sudah kebiasaan setiap jam 3 sore saya main ke luar rumah, entah itu lapangan, jalanan, kebun, atau hutan.. dan pulang menjelang maghrib. kebiasaan ini membekas, jika menlihat senja tiba, kenangan-kenangan indah langsung menyeruak beriringan dengan sinaran yang meredup hangat.




4. Pagi
ini foto yang saya ambil diloteng rumah, hmmm paham kan kenapa saya menyebut pagi atau saat terbit matahari sebagai salah satu hal yang indah. dulu nih, waktu masih ababil, setiap habis shubuh berjamaah saya nongkrong di loteng sambil nunggu terbit matahari, nah disana ide, cita-cita, strategi kehidupan semua numplek, dan pas matahari sudah hangat.. wuiihh semangat tenan..!! :D


3. Hujan
Hujan di daerah puncak itu "sesuatu".. hehe.. pokoknya setiap kali hujan speechless deh.. Subhanallah.. adem, sejuk, dan gemericiknya yang khas, belum lagi wangi tanah yang menyeruak. Hujan selalu menjadi inspirasi tersendiri untuk saya.






2. Purnama
nah ini, hal yang indah karena ke-jarang-an nya, bukan jarang juga sih, tapi karena faktor hadirnya yang kadang harus sesuai dengan waktu yang tepat, harus cerah dan tak berawan. tapi jika berhasil mendapatkan momen tepat, luar biasa, malam yang gelap gulita pun akan terasa terang dan begitu menghangatkan.



1. Nabi Muhammad SAW
nah, sengaja yang terakhir ini tidak berhubungan dengan 4 poin diatas, hanya saya menempatkan sebagai no. 1 sebab ada hadits yang berbunyi.. Tatkala Jabir Samurah menatap wajah Rasulullah di malam terang bulan, ia berkata: “Aku memandang wajah Nabi, lalu melihat ke arah bulan, maka bagiku beliau jauh lebih indah dari bulan yang sedang memancarkan cahaya itu.” (Hadis riwayat At­Turmidzy)






Wallahu a'lam

Minggu, 28 April 2013

pria SMA bukan jodoh perempuan S1..

pria SMA bukan jodoh perempuan S1..


Beberapa waktu seorang Teman membuat status di fb yang bernada pertanyaan, 

“kenapa perempuan s1 terkesan enggan berpasangan dengan pria lulusan SMA..??”
Dengan nada bercanda saya membuat komentar.. “emang ya..?? :D”
Baiklah itu karena bagaimana pun juga kotak komentar memang terbatas, jadi tidak tepat juga kalau komentar panjang-panjang.. hehe.. tapi di kesempatakan kali ini, di artikel ini saya akan coba menjawab pertanyaan tersebut.


Sepengetahuan saya, perempuan tidak melihat dari status pendidikan calon pasangannya, tapi dari masa depan. Kita tidak bisa menutup mata, kalau lulusan S1 lebih terjamin masa depannya dari pada lulusan SMA, setidaknya begitulah anggapan banyak orang. Meski kalau bicara peluang, semua manusia sama saja, bahkan yang tidak mengenyam pendidikan pun masih bisa sukses (tengok kisah ayahnya bakrie dan andrie wongso).

Lulusan S1, kemungkinannya besar sekali selepas lulus bekerja di perusahan ternama, instansi pemerintah, gaji yang besar pula. Perempuan mana pun saya kira akan tertarik dengan hal ini, berbeda jauh dengan lulusan SMA, kemungkinan bekerja mungkin hanya sekelas OB atau pelayan-pelayan, artinya benar-benar dari bawah, atau berwirausaha dengan segala perihnya perjuangan.. :P secara logika, jarang ada perempuan yang bersedia menanggung beban yang sulit seperti ini jika tidak ada masa depan yang dijaminkan.

Kok terkesan matre ya..?? kata Mario Teguh, perempuan itu memang harus matre.. harus..!! karena salah satu motivasi para pria bekerja keras adalah untuk membahagiakan perempuannya, kalau perempuannya nggak matre, bahaya..!! si pria bisa jadi berevolusi jadi makhluk pemalas. Hehe

Factor pendidikan yang menunjang masa depan, pun bukan terkait masalah pendapatan saja. Ada jaminan nama baik, bagaimana pun juga bersanding dengan seseorang yang bergelar itu ya “Sesuatu..” hehe. Wajar jika seorang perempuan merasa bangga jika dipanggil, istri dari DR. Dr. bla-bla. MPd, MA, MMSc dan sebagainya. Harga diri seorang intelektual itu bisa jadi sebanding dengan harga ijazah yang diperoleh lho.. hehe (nggak.. nggak.. becanda.. becanda..). Intinya, perempuan itu kan memilih imam, semakin bagus kalau imamnya kompeten secara akademik dan intelektual. Betul..??

Kemudian, factor kedewasaan pun cukup berpengaruh, katanya (atau perasaan..) yang sarjana itu lebih dewasa dari yang lulusan SMA. Kenapa..?? karena seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk (kok kayaknya nggak nyambung yah..???), maksudnya semakin berilmu seseorang akan semakin dewasalah ia, mestinya sih begitu.

Ya, itu hanya opini saja dengan dasar “kayaknya sih begitu..” :P (bahasa gaulnya, In My Humble Opinion… ) maklum saya kan laki-laki.. nggak tahu juga, hehe. Kesimpulannya, jodoh itu memang rahasia Allah, kita nggak tahu siapa, dimana, dan kapan dipertemukan. Kita boleh saja menentukan kriteria se ideal mungkin, tapi tetap saja Allah yang menentukan kan..?? yang penting tetap ikhtiar, tawakkal, dan berdo’a, dan menjemput dengan cara yang terbaik. Lalu bagaimana dengan kita yang lulusan SMA..??? jangan berkecil hati, tetap semangat, maksimalkan ikhtiar, belajar, belajar, belajar, dan teruss belajar.

Eh, ngomong-ngomong sebenarnya banyak juga pria lulusan SMA yang berjodoh dengan perempuan sarjana, saudara saya juga begitu. Jadi, nggak masalah juga sih, asal kita nya aja pantas.. :P

Wallahu a’lam
Mukjizat Part 2

Mukjizat Part 2


Dulu sekali, di sebuah stasiun radio swasta, saya sering mendengar kisah inspirasi Islam, sebuah kisah yang dibacakan oleh seorang ustadz.. kurang lebih ceritanya seperti ini,

“ Ustadz, saya punya seorang teman, beliau itu seorang yang rajin tahajud, Qiyamulail, shaum sunnah, pokoknya amalannya luar biasa, bahkan setiap kali shalat malam ia mendapati sekelilingnya, hening, syahdu, seakan-akan alam ikut bersujud, pohon-pohon ruku’, dan angin pun terdengar bertasbih. Saya sendiri pun mencoba beribadah seperti itu, tapi tidak dengan saya, saya tidak mendapati keheningan alam, saya tidak mendapati pohon-pohon ruku’, saya juga tidak mendapati bisikan-bisikan tasbih dari angina, apa yang salah ustadz, apakah Allah tidak menerima amalan saya..

Subhanallah, seringkali kita beribadah dengan berharap karomah-karomah, keajaiban-keajaiban yang diluar nalar kita, berharap ada sebuah mukjizat dihadapan kita. Padahal, kita seringkali mengabaikan mukjizat yang sebenarnya. Saya ingin Tanya, apakah tangan anda lengkap..?? apakah anda sehat..?? istri, anak anda sehat..?? lalu kurang apa lagi..?? kita berharap bisa terbang, bisa kebal, bisa melihat hal-hal ghaib, tapi kita tidak mensyukuri setiap tarikan nafas, setiap perputaran dan pergantian oksigen yang terjadi didalam paru-paru kita, bukankah itu pun mukjizat..?? sekarang saya Tanya sekali lagi, apakah anda masih bisa berjalan..?? sementara saudara-saudara memiliki keterbatasan, tak memiliki kaki, ingin sekali merasakan berjalan normal.. lantas kita berharap bisa terbang, tanpa mensyukuri kemampuan berjalan. Apakah anda bisa melihat..?? sementara saudara-saudara kita ada yang di ambil oleh Allah penglihatannya, anda malah mengharap lebih dengan mampu melihat hal-hal ghaib. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan..??

Sudahlah, perbanyak bersyukur, perbanyak amalan dengan ikhlas, urusan diterima atau tidaknya itu adalah hak Allah, yang penting kita sudah berupaya maksimal dan optimal. Apakah karomah-karomah, keajaiban-keajaiban irrasional datang atau tidak, itu tidak penting. “

Memang, terkadang untuk sekedar beriman saja kita masih menantang Allah, menantang mukjizat, menantang datangnya karomah, lalu apa bedanya kita dengan Bani Israil..?? kadang kita baru sadar, kalau sudah ada lafaz Allah di langit, kita baru iman kalau ada buah yang bertulis lafaz arab, kita baru bertaubat, kalau ada penampakan-penampakan irrasional dihadapan kita.

“nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan…??”

Padahal mukjizat-mukjizat Allah tersebar luas, berserakan di alam raya, bagaimana bintang bercahaya, bumi berputar, tanah menyubur, hujan, angin, air, semua adalah keajaiban yang mestinya cukup untuk menyadarkan.

Wallahu a’lam
Mukjizat

Mukjizat

Sempat ramai kemarin di hari kematian Ustdaz Jefri, ada hoax tentang bahkan awan pun berdoa. Ya, ini hanya satu dari sekian banyak berita-berita yang sebelumnya pun sempat ramai, bukan kenapa-kenapa, karena masyarakat kita memang menyenangi hal ini.

Keajaiban-keajaiban mistis seringkali dikaitkan dengan keyakinan spiritual, bagi muslim, kita lebih mengenalnya dengan mukjizat, karomah, dan sebagainya. Namun, yakinlah bahwa umat tidak dibangun atas hal-hal seperti itu.

Masyarakat Indonesia mungkin hampir sama dengan umat Bani Israil zaman Nabi Musa dulu, ya sama-sama menyenangi hal-hal yang berbau “ajaib”. Lihatlah Bani Israil, mereka adalah ahli sihir, ahli nujum, tabir mimpi, dan mereka kalah oleh, Nabi Yusuf seorang ahli mimpi terhebat, Nabi Musa seorang yang mengalahkan ahli sihir dan pemilik Mukjizat terhebat, dan Nabi Sulaiman seorang yang pemimpin yang memiliki prajurit-prajurit yang sakti, bahkan Nabi Isa seorang yang mampu menghidupkan kembali yang telah mati, (semua dengan izin Allah). Kesimpulannya, mukjizat sebenarnya adalah sebuah bahasa tertentu yang dikaruniakan Allah untuk umat.

Bagaimana dengan Nabi Muhammad..?? Hadis riwayat Anas ra.: Bahwa penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah saw. untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah saw. memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali. (Shahih Muslim No.5013)

Namun apa yang terjadi..?? kamu musyrikin mekkah tetap saja kafir, mereka mengatakan itu adalah sihir yang menipu mata, intinya seberapa pun hebat mukjizat yang ditunjukan Rasulullah dengan Izin Allah, itu tidak akan berpengaruh banyak sebab tingkat peradaban mekkah saat itu yang sudah mulai lebih tinggi, dengan mulai mengutamakan hal-hal yang lebih rasional. Maka dakwah Nabi Muhammad pun lebih focus ke ranah rasional, seperti akhlak dan penegakan syariat, misalnya.
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR. Al Bazzaar)

Begitu pun halnya karomah, saat SD saya seringkali di beri tahu oleh guru tentang definisi karomah, mungkin berikut ilustrasinya..
“keajaiban yang ada pada diri Rasul..??? (anak-anak serentak menjawab) Mukjizat..!!”
“keajaiban yang ada pada wali Allah..?? Karomah..!!”
Apakah salah..?? tidak juga karena memang karomah itu kebanyakan (atau mungkin yang kita tahu) ya berbentuk keajaiban. Tapi hal ini pun mesti diluruskan, karomah yang berbentuk keajaiban bukan pra-syarat untuk memperoleh derajat ke-wali-an.

Sering saya pun mendengar komentar orang fanatic seperti ini,” kalau ngaku wali, mana karomahnya..???” hmmm, sulit juga kalau ketemu yang seperti ini, ini mungkin akibat terlalu sering mendengar cerita Wali songo, yang salahnya, malah mengkaji tentang keajaiban-keajaiban mereka, bukan metode dakwah, akhlak, dan ilmunya yang mestinya lebih bisa kita tiru, dibanding keajaiban-keajaiban semisal terbang atau kebal akan senjata.

Ya, Wali Songo adalah wali Allah, pengemban dakwah, tapi jangan salah juga kita percaya mereka wali kalau sudah dengar cerita ke karomahan nya, kurang tepat juga.

Yang perlu diluruskan adalah, adanya beberapa lembaga pendidikan (biasanya tradisional) yang membuka majlis Ilmu, tapi dengan hasil akhir keajaiban-keajaiban itu tadi. Setelah menghapal anu akan kebal senjata, setelah tamat kitab anu akan bisa melihat ghaib, setelah mengamalkan amalan anu akan mampu meringankan segala hal.

InsyaAllah akan berlanjut ke bagian 2, kesimpulannya, Mukjizat, Karomah adalah kebesaran Allah, hal tersebut adalah bahasa untuk kita agar lebih memahami tentang Islam. Mereka adalah metode bukan hasil akhir.

Wallahu a'lam

lanjut ke part 2

Bird Song - Letto


Mungkin kali ini agak berbeda dari biasanya, kalau biasanya memposting lirik nasyid, kali ini saya posting larik dari sebuah band asal Jogja, Letto..!! berjudul Bird Song.

Kurang lebih lagunya bercerita tentang keadaan alam yang semakin rusak, gersang, dibawakan dengan aransemen yang unik (saya tidak apa namanya, pokoknya keren deh.. << bukan pengamat lagu.. :P ). Bahkan, sepintas tanpa memahami arti liriknya pun kita akan terbawa suasana tentang lirihnya suara alam.

Berikut liriknya, silahkan translate sendiri ya.. agar lebih dapat makna nya.. J

A little bird singing a love
song that her mother taught
That little bird somehow sings
it over and over

She files very high try to find
the place she first learnt to fly
She files so very high she
wants to seek an answer from the sky

On a misty mountain over the
clear water river
But there's no misty mountain
let alone a clear water river

Reff :
And she just wants to go home
She just wants to be at home
On a misty mountain
But now turned into barren

She just wants to be singing
when the sun rise in the morning
On a misty mountain
But now turned into barren
She doesn't know what happened
All of those trees has been
cut down
In the name of humanity
The river runs dry
Because now clouds refuse to cry

Back to Reff

If I could
Then I would
Try to make us all
Care bout her call
Belajar Rendah Hati

Belajar Rendah Hati

Sebenarnya sudah beberapa minggu ini kepikiran untuk menyusun artikel ini, tapi karena banyak pertimbangan, akhirnya terus molor.. bukan kenapa-kenapa ini termasuk isu yang sensitive. Tertarik untuk membahas hal ini adalah disaat mendengar kajian Ma’rifatullah yang setiap malam jumat (kamis malam) dilaksanakan di masjid DT, pimpinan Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym.

Nah, di suatu kesempatan, Aa Gym berkesempatan menerima tamu, Syeikh Rajab namanya. Ya namanya juga syeikh pasti seorang yang terpercaya ilmu dan kapasitas ucapannya. Tipikal Syeikh, dan tipikal orang-orang berilmu lainnya juga saya kira, beliau orang yang sangat thawadhu, sangat rendah hati.
Kali ini Aa memulai kajian dengan memanjatkan do’a serta pujian, belum apa-apa isak tangis sudah mulai terdengar, Subhanallah, Air mata yang bagi sebagian orang sangat mahal. Beruntung bagi Aa Gym yang amat mudah meneteskan air mata, dalam penyebutannya akan nama Allah, ini bukan sebuah air mata yang sia-sia Insya Allah.

Nah, disaat mulai kajian ma’rifatulloh tersebut terjadi dialog antara Aa dan Syeikh Rajab. Dialog antara syeikh dan Aa yang sangat terkesan dan memoriable, dalam bahasa arab tentu nya..
“Silahkan Syeikh,anda tausiyah..”
“jangan saya.. anda saja.. saya kesini sengaja untuk belajar dari anda..” mendengar kalimat ini saya, hati saya bergetar.. Ya Allah betapa rendah hatinya beliau.
“jangan begitu syeikh.. siapa saya.. nggak pantas saya tausiyah dihadapan anda..” Ucapan Aa mulai bergetar, saya turut merasakan getaran itu, siapa juga orang yang mampu berceramah dihadapan orang sekaliber syeikh, ini seperti disuruh presentasi kajian ilmiah dihadapan professor, hanya lebih berat.
“jangan.. jangan.. anda yang lebih berhak.. saya adalah murid anda kali ini..” lagi-lagi syeikh Rajab menggambarkan kerendah hatiannya yang luar biasa.

Aa terdiam, dan mulai tausiyah tapi hanya 10 menit, setelah itu Aa berhenti, dan tidak sanggup melanjutkan. Terjadi keadaan seperti itu, menyadari aa yang sudah mulai tak sanggup berkata-kata, Syeikh Rajab mengambil suara,

“Subhanallah, inilah yang saya kagumi dari Aa Gym, beliau amat rendah hati, kelembutan hatinya mencerminkan betapa dia amat mengenal Allah, amat menyadari bahwa diri ini tidak ada apa-apanya dihadapan Allah, maka pantas jika sebut beliau sebagai Wali Allah…” terdiam sejenak.
“banyak orang menyangka apa yang saya katakan ini hanya basa-basi, memuji tanpa arti, tidak..!! seumur hidup saya, saya tidak pernah memuji seseorang pun langsung dihadapannya.. seumur hidup saya baru kali ini saya memuji orang langsung dihadapannya.. Aa Gym memang pantas..”

Saya sendiri mendengar pernyataan ini terdiam sejenak, Subhanallah, sebuah pelajaran tentang kerendahan hati dari dua orang sosok besar.. dua orang yang telah berjasa dalam perjuangan penegakan Syiar dakwah di dunia. Membandingkan diri ini yang begtu hina, kerdil, dan lemah, ah bodoh sekali jika masih ada rasa sombong dalam hati.

Kajian tersebut selesai 15 menit lebih cepat dari biasanya, sampai akhir kajian Aa Masih terdengar speechless, terasa sekali thawadu-nya, semoga Allah memuliakan mereka berdua.

Wallahu a’lam

Kamis, 25 April 2013

Hawa Nafsu

Hawa Nafsu


Nafs berarti jiwa, diri, nafsu berarti hasrat diri, dan hawa nafsu..?? hasrat yg menggebu-gebu.. haha.. jangan ikuti terminology yang sesat ini yah.. hehe. Tapi begini, yang ingin saya sampaikan adalah ada kaitan antara hawa nafsu dan nafs.. artinya antara keinginan sebagai fitrah diri sebagai manusia. Lalu jika hawa nafsu ini fitrah, kenapa sering dikambing hitamkan..???

Dalam ihya ulumiddin sendiri ada dua pengertian, 1) nafsu yang pertama digambarkan sebagai wadah sifat-sifat tercela, biasanya pemahaman ini digunakan dikalangan tashawuf sebagai bentuk penekanan atas harusnya melawan keinginan hawa nafsu yang notabene tercela. 2) Pengertian kedua, lebih ringan lagi menyatakan kalau hawa nafsu itu ya diri manusia dan dzatnya, dan disifati berdasarkan keadaan yang menyertainya.

Dilihat dari dua pengertian diatas, bisa dipahami kalau hawa nafsu sebenarnya adalah bagian dari diri yang tidak bisa dipisahkan. Maka Allah mengajarkan kita untuk memenej hawa nafsu agar terkendali. Maka fitrah ini menjadi bagian penyempurna dalam bentuk diri manusia, tentu jika dapat dikendalikan, Allah sendiri menyiapkan Syurga untuk manusia (Al-Fajr :27-30)

Jika Nafsu itu adalah fitrah, maka disetiap diri manusia yang sempurna mestinya punya nafsu. Kita dalami di pengertian no.2, maka setiap manusia memiliki hawa nafsu. Hawa nafsu tidak bisa dijadikan tolak ukur tentang derajat seseorang, yang menjadi nilai adalah bagaimana cara dia memperlakukan dan menyikapi hawa nafsu yang ada didalam dirinya. Kita tidak bisa menyalahkan orang yang ingin seks misalkan, karena itu fitrah, maka pilihannya, jika menikah akan melahirkan kebaikan, jika Zina akan melahirkan keburukan.

Lapar, Seks, kekayaan, bentuk fisik, dan yang lain sebagainya, belum bisa dikatakan sebagai hawa nafsu yang menyimpang, jika belum ada sikap yang menyertainya.

Hawa Nafsu
Sikap
Tercela
Terpuji
Seks
Zina
Nikah
Lapar
Makan berlebih
Makan sekadarnya
Kekayaan
Tamak
Dermawan
Bentuk Fisik
Takabur
Qona’ah

Nah, karena itu pula manajemen hawa nafsu pun termaktub dalam syariah, pengekangan sekaligus pemeliharaan atas hawa nafsu ini sendiri pun menjadi bagian dalam upaya syiar dakwah. Kenapa..?? Islam hadir sebagai solusi, jika manusia terlahir dengan fitrah nafsu yang bersifat “hewani”, maka Islam mengatur sedemikian rupa dengan syariahnya, agar manusia terjaga dalam kemuliaannya.

Wallahu a’lam
Galau..

Galau..


“eh.. jangan pilih partai anu, ngakunya bersih, padahal wahabi, korupsi lagi..”
“apaan ibadah di banyakin tapi bid’ah semua..”
“ngakunya memperjuangkan khilafah kok pro demokrasi..???”
“terus saja kampanye khilafah… mana aksinyaaa..?????”
“tuh lihat.. hati-hati sama dia, dia anggota Islam Radikal… bakal di bom lo..”
“hei, apa madzhab lu..?? apa manhaj lu..???”

Rasanya kalau sudah memikirkan hal ini pengen teriak-teriak…. (saat ngetik pun ini sedang teriak-teriak dengan nada sriyosa… hehehe). Waahh openingnya kenapa berantakan begini, karena saya akan menulis artikel paling miris dan paling menyedihkan, sebuah artikel yang membuat saya sendiri… ah entahlah (speechless….).

Sebenarnya artikel ini hendak saya beri judul, kebenaran.. tapi ah apakah diri yang hina, dan bodoh ini cukup untuk melegitimasi sebuah kebenaran..?? hakikatnya hanya Allah yang tahu apa arti kebenaran di zaman yang kacau seperti ini. Maka sebagai makhluk bodoh, hina, ini mencoba menumpahkan unek-uneknya di blog yang juga sederhana ini.

Catatan ini dimulai dari berbagai situs pemberitaan yang berasas islam, yang banyak menerbitkan berita-berita seputar dunia Islam, parahnya mereka semua saling menyerang. Ada yang mengkafirkan anu, mencap sesat anu, memfitnah anu.. dan yang lain semacamnya. Ada yang memfitnah wahabi ke satu partai, (berikut catatan saya tentang hal ini..antara PKS - Wahabi ) ada pula yang menuduh ahli bid’ah ke satu ormas, ada juga yang menuduh pro thoghut ke anggota parlemen, dan ada pula yang menuduh khawarij ke lain pihak.

Saya sendiri sudah mengantongi pilihan terkait hal ini, entah kenapa hal ini bisa terjadi, tapi bayangkan musuh kita yang nyata melihat kondisi kita seperti ini. Saat ada saudara kita yang berjuang ke palestina dianggap kampanye politik, ada juga yang tengah berjuang membela izzah ummat eh malah dianggap takabur, ada yang kampanye sedekah dianggap riya’.

Tuh kan saya speechless lagi… intinya saya hanya ingin bilang.. “wahai umat bersatulah…”

Wallau a'lam

Selasa, 23 April 2013

Bank

Bank

tadi pagi, saya baru pulang dari sebuah Bank untuk setoran, tapi ternyata saldo yang ada direkening saya hanya bertahan 10 menit.. hehe.. sebelumnya saya pun pernah setoran dengan angka yang jauh lebih besar dan hanya bertahan beberapa jam. :P

jika kita, sebagai muslim, pernah dihadapkan pada sebuah dilema tentang Bank Konvensional, maka secara umum, pun kita harus memahami fungsi Bank yang telah berkembang jauh mengikuti peradaban. bagaimana tidak, jika dulu kita mengenal Bank hanya tempat menabung, deposito, kini berkembang jauh lebih interaktif.

Kini Bank menawarkan banyak pilihan dan layanan, seperti pembayaran, talangan, asuransi, dan bahkan sebagai konsultan keuangan. Hal ini akibat dari kebutuhan masyarakat akan kemudahan-kemudahan pelayanan terutama jika berkaitan dengan uang. ya, sebuah teori bisnis mengatakan,"dimana ada kemudahan, disitu ada peluang.." hahaha ngawur.. tapi memang begitu sih, saat kita bisa memberikan layanan yang memudahkan hidup, maka kita akan sukses dalam berbisnis.

kembali ke Bank, apa yang saya alami hari ini pun, bentuk dari pergeseran fungsi (atau mungkin peradaban), saya tidak tahu kapan, tapi mungkin, suatu hari di dunia ini tidak akan ada lagi uang berbentuk fisik (kertas dan logam), yang ada hanya sebuah kartu, dan deretan angka di rekening tabungan. :p

di pelosok lain, pun sedang menjamur konsep BMT (Baitul Mal wa Tamwil). sederhananya sih sama saja dengan fungsi bank, ya sederhananya sama-sama lengkap melayani segala macam bentuk pembayaran apapun.. he. tapi ini mestinya disyukuri, karena menjadi alternatif yang jauh lebih nyaman di bandingkan Bank-bank berskala besar, terutama bagi muslim, karena pelayanan costumer yang mestinya jauh lebih friendly dengan skala yang optimal.

Nah, poin nya.. dengan perkembangan Bank seperti ini, yang menjadi kebutuhan umum masyarakat luas. maka kita sebagai Muslim sebaiknya menyediakan, memanfaatkan, dan mendukung Bank syariah, sebagai bentuk syiar dakwah Islam kenapa tidak..??

Bank konvensional itu mengandung riba, makanya haram. kalo gitu.. pakai bank syariah saja...

eh.. acak-acakan gak sih ini artikel..??? :D


Kamis, 18 April 2013

Lapar Rasululloh dan Shahabat -part2

Lapar Rasululloh dan Shahabat -part2



6. Ibnu Sirin, dia berkata,” Kami berkunjung ke rumah Abu Hurairoh yang saat itu dia sedang mencelup dua lembar kain katun dengan warna merah. Setelah mengambil salah satu di antaranya, dia berkata,”bagus benar Abu Hurairah yang mewarnai kain katunnya. Padahal dulu aku pernah menggeletak diantara mimbar Rasulullah SAW dan kamar Aisyah dalam keadaan pingsan. Lalu tiba-tiba ada seseorang yang menginjakkan kakinya ke leherku, karena dia mengira aku orang gila, padahal saat itu aku seperti itu karena rasa lapar.”

7. Asma’ binti Abu bakar ra, dia berkata,” Suatu kali aku berada di sebuah area tanah yang dibagikan Nabi SAW kepada Abu Salamah dan Az-Zubair, tepatnya di tanah Bani Nadhir. Saat itu Az-Zubair sedang keluar bersama beliau. Kami mempunyai seorang tetangga Yahudi yang sedang menyembelih domba dan memasaknya. Aku bisa mencium bau masakannya yang amat sedap. Aku yang menggendong putriku, Khadijah, tidak sabar mencium bau masakannya itu. Maka aku keluar rumah dan menemui istri tetanggaku Yahudi itu, pura-pura meminta api, dengan harapan dia akan memberiku sebagian masakannya, sekalipun aku sebenarnya aku tidak membutuhkan api. Setelah aku bisa melihat dan mencium bau masakan itu dari dekat, rasa keinginan semakin menggebu. Maka api yang kuminta dari tetanggaku kupadamkan, lalu aku mendatanginya lagi untuk kedua kalinya, pura-pura meminta api. Hal ini kuulangi lagi hingga tiga kali. Setelah itu aku duduk menangis sambil berdoa kepada Allah. Tak lama kemudian suami tetanggaku Yahudi datang lalu bertanya kepada istrinya,”Apakah ada seseorang yang telah datang kesini?”
“Ya, ada seorang wanita Arab yang meminta api,” jawab istrinya.
Sang suami Yahudi berkata,”Aku tidak akan mencicipi masakan itu sedikit pun, atau engkau mengirim sebagiannya kepada wanita itu.”
Lalu orang Yahudi itu mengirim masakan itu beserta kuwalinya kepadaku. Tidak ada sesuatu  yang lebih menarik bagiku didunia saat itu selain dari masakan.”

8. Jabir ra, berkata,” Saat menggali parit (menjelang perang Ahzab), kami terhadang sebongkah batu besar yang amat keras. Maka orang-orang mendatangi Nabi SAW dan melaporkan keberadaan batu yang tidak bisa kami pecahkan itu. Kami ikut turun kedalam parit. Saat beliau berdiri, terlihat ada batu yang diganjalkan ke perut beliau. Selama tiga hari kami tidak pernah mencicipi makanan.”

9. Jabir ra, berkata,”Rasulullah SAW mengutus kami untuk mencegat kafilah dagang milik Quraisy. Abu Ubaidah diangkat menjadi pemimpin kami. Beliau juga membekali kami dengan sekantong korma, tanpa ada bekal yang lain. Abu Ubaidah memberi kami sebuah korma untuk satu orang.
“Apa yang bisa kalian lakukan dengan sebuah korma itu?” ada seseorang bertanya.
Kami menjawab,”Kami mengulumnya sebagaimana bayi yang mengulum sesuatu, kemudian kami minum air, hingga hal itu sudah cukup bagi kami untuk kebutuhan sehari semalam. Kami juga mencelup tongkat kami kedalam air lalu kami memakannya.”

Wallahu a'lam
Lapar Rasululloh dan Shahabat -part1

Lapar Rasululloh dan Shahabat -part1


Assyaikhoni mentakhrij dari Urwah, dari Aisyah ra, bahwa dia berkata, “Demi Allah wahai keponakanku, kami benar-benar pernah melihat bulan sabit hingga tiga kali selama dua bulan penuh, sementara tungku api dirumah-rumah Rasulullah tidak pernah dinyalakan selama itu,”
“wahai bibi, lalu apa yang menghidupi kalian..?” tanyaku.
“Dua jenis makanan warna berwarna hitam, yaitu korma dan air. Hanya saja Rasulullah mempunyai hewan untuk diambil air susunya. Mereka mengirimkan air susu itu kepada beliau.” (H.R. Ahmad)

1. An-Nu’man bin Basyir ra, dia berkata,”Bukankah sekarang kalian dapat makan dan minum sesuka kalian ? Dulu aku pernah melihat Nabi kalian tidak mendapatkan korma yang bisa dimakan.” (H.R. Muslim)

2. Umar bin Alkhathab menyinggung kebiasaan orang-orang yang tenggelam dalam keduniaan. Dia (Umar) berkata,’padahal aku pernah melihat Rasulullah SAW yang menahan rasa sakit hingga seharian penuh karena rasa lapar, tanpa mendapatkan korma yang bisa dimakan’.”(H.R. Muslim)

3. Ibnu Abbas ra, bahwa dia pernah mendengar Umar bin Alkhathab berkata, Rasuluillah SAW keluar dari rumah pada waktu tengah hari yang panas dan mendapatakan Abu Bakar berada di masjid.
“Apa yang membutamu keluar pada saat-saat seperti ini?” Tanya beliau.
Abu Bakar menjawab,” Alasanku sama dengan alasanmu wahai Rasulullah, yaitu karena lapar.”
Tak lama kemudian muncul Umar bin Al-Khathab. Beliau seperti itu pula kepadanya. Umar menjawab,”Alasanku sama dengan alasan engkau berdua, yaitu karena lapar.”
Setelah berbincang-bincang dengan keduanya, beliau bertanya,” Apakah kalian berdua masih kuat pergi ke kebun korma untuk mencari makanan, minuman, dan tempat berteduh?” Namun kemudian beliau bersabda lagi,”marilah kita kerumah Abul Haitsam bin At-Taihan Al-Anshary.” (H.R. Muslim)

4. Sa’ad bin Abi Waqqash ra, dia berkata,” Aku adalah orang Arab yang pertama kali menjadi pemanah di jalan Allah. Kami pernah berperang bersama Rasulullah SAW, sementara kami sama sekali tidak mempunyai makanan, kecuali daun samar, sehingga kami memakannya seperti yang dilakukan kambing, dan tidak ada makanan yang lain.”

5. Al-Miqdad ra, dia berkata,”Setelah tiba di Madinah, Rasulullah SAW menempatkan kami sepuluh orang sepuluh orang di satu rumah. Aku termasuk sepuluh orang yang didalamnya ada Nabi. Sementara kami hanya mempunyai seekor domba yang air susunya kami bagi merata.”

Kultwit kisah Hanzalah, sang pengantin syahid

Kultwit kisah Hanzalah, sang pengantin syahid


Hanzalah bin Abi Amir ra, adalah nama lengkapnya, suatu hari tiba baginya hari yang sangat indah dan dinantikan.. pernikahan

Hanzalah menikah tepat dimalam sebelum terjadi perang uhud, karena itu ia meminta izin kepada Rasulullah untuk bermalam bersama istrinya

namun ia sendiri tidak tahu, kapan pertempuran akan dimulai, maka dimalam itu pun ia tidak tahu apakah malam pertama atau malam terakhirnya

lalu shubuh tiba, fajar datang, seiring pengumuman jihad, dan terdengar gemuruh perang.. begitupun Hanzalah ia menyambut panggilan itu

ia melesat menuju barisan, bergabung dengan pasukan yg tengah disiapkan Rasulullah.. padahal ia tengah junub..!!

perang berkecamuk dahsyat, Uhud menjadi saksi saat pasukan yang hampir menang berbalik kalah akibat silau dunia, pasukan muslim pecah

ditengah kekacauan itu, beberapa sahabat bertahan menjaga Rasulullah dari gempuran musuh, pun termasuk didalamnya Hanzalah

Abu Sufyan pun tiba dihadapan, majulah Hanzalah menghadang pimpinan pasukan musuh ini, dengan cepat ia menjatuhkan abu sufyan dari kudanya

Syaddad bi Al-Aswad datang membantu Abu Sufyan melawan Hanzalah, sampai tiba sebuah tusukan tombak menjemput Syahid Hanzalah

tiba saat-saat yg dirindukan, syahid telah menjemput sang pengantin muda, wangi misk merebak, tanah Uhud menjadi saksi kisah suci ini

perang usai, para sahabat mulai mencari saudara2 yang telah terlebih dahulu menggapai janji Allah, diantaranya ditemukan Hanzalah

tangan mereka berusaha menyentuh jasad Hanzalah, namun kagum saat jasad yg berlumur darah itu, ada rintik air mengalir dari dahinya

rintik air mengalir dari dahinya, menetes berjatuhan dari sela-sela rambutnya...

Rasulullah bersabda..

"Sungguh Aku melihat Malaikat memandikan Hanzhalah bin Amir ra antara langit dan bumi dgn air awan dalam bejana terbuat dari perak."

Subhanallah... Wallahu a'lam..