Tampilkan postingan dengan label point of view. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label point of view. Tampilkan semua postingan

Kamis, 05 Januari 2023

Evil Dead Rise, Cerita baru dari kisah buku pembebas roh jahat


Pertama kali nonton seri Evil Dead adalah seri ke-2 yang rilis tahun 1987. Meskipun demikian saya yang kelahiran 1991 baru menyaksikannya mungkin sekitar tahun 2006 di televisi. Dan saya mendapatkan kesan yang bagus sampai sekarang.

Sisanya, seri evil dead yang pertama (1981) baru saya tonton dari file hasil download di PC, dan seri-seri berikutnya yang hanya baca review dan sinopsis yang bertebaran secara online. Kenapa demikian? saya rasa kesan di film seri ke-2 ini sudah cukup dan saya tidak ingin merusak kenangannya.

Keunikan Cerita Evil Dead

Setelah saya melihat 2 film Evil Dead yang pertama, saya sudah melihat betapa unik cerita dari seri film satu ini. Evil Dead pertama saya merasakan aura horor ya layaknya film horor. Sementara di seri ke-2 saya mendapatkan kesan bahwa ini adalah film horor-aksi.

Ash adalah karakter sentral di 3 seri Evil Dead jaman dulu, yang berhasil mengantarkan sebuah cerita yang ternyata tidak sedangkal yang di duga. 

Remake Evil Dead tahun 2013 pun, meskiupun saya belum pernah menontonnya, mendapat respon yang cukup positif dimana ceritanya masih menjaga kesinambungan dari seri jadul-nya. 

Instalment ke-5 dari Evil Dead pun akan rilis tahun ini. Bertajuk Evil Dead Rise, rasa-rasanya akan menyuguhkan cerita yang lagi-lagi unik khas dari Evil Dead Franchise.

Sam Raimi dan Kesinambungan Cerita

Yang menjadi daya tarik adalah hadirnya Sam Raimi dalam "Memastikan" cerita yang bersambung. Tentu ini menjadi pengikat bagi para penonton dan penikmat seri evil dead lama, sekaligus mengundang generasi muda untuk menikmati keseruan di suasana yang terbaru.

Dulu sempat berhembus isu, jika dua varian Evil Dead yaitu yang dulu (1981, 1987, dan 1992) akan yang sekarang (2013, 2023) pada akhirnya akan bergabung dalam sebuah film final. Tentu ini adalah sebuah kisah yang menjanjikan, terlepas apakah rencana ini memang benar akan terwujud atau hanya rumor semata.

Yang jelas, bagi saya yang terkesan dengan keunikan ceritanya, film ini layak untuk di tunggu dan kita nantikan kehadirannya.



Kamis, 17 November 2022

Cristiano Ronaldo, dan ilusi senioritas

 "Saya tidak menghormati manajer (Erik Ten Hag) karena dia tidak menghormati saya", 

Kira-kira itu potongan wawancara yang menjadi pemicu viralnya pemberitaan tentang Cristiano Ronaldo akhir-akhir ini. Meskipun, ketika saya melihat transkrip utuh dari wawancara ini, saya menilai niat Ronaldo ini sebetulnya baik. Hanya saja sebuah kebaikan seringkali disalah artikan jika tidak menggunakan metode yang tepat untuk menyampaikannya.

Lantas apa sebenarnya yang terjadi dengan Ronaldo ? dan bagaimana ini bisa terjadi ? Serta perlu kita sadari apa yang terjadi pada Ronaldo, bisa saja dan atau mungkin pernah terjadi juga pada kita. Lantas bagaimana menyikapi dan mengantisipasinya ? Berikut ulasannya.

Catatan Kisah Sang Legendaris




Apa yang terjadi pada Ronaldo, tidak terlepas dari kisah perjalanan karirnya yang luar biasa. Berawal sejak tahun 2002 dari klub Portugal Sporting Lisbon, beranjak ke klub yang mengantarkan karir Ronaldo ke puncaknya, yaitu Manchester United. 

Kondisi di puncak ini tidak cepat menurun, apalagi di padu padankan dengan rangkaian perjalanan lain seperti ketika di Real Madrid yang fenomenal. Peralihan karir ke Juventus, mungkin adalah titik balik yang merubah perjalanan Ronaldo menjadi agak menurun.

Manchester United menjadi pelabuhan terkini dari sang legendaris, yang apa lagi, di klub ini Ronaldo di elu-elukan bak pahlawan, superhero yang kembali pulang. Kehadiran Ronaldo seperti menjadi sebuah harapan dan cahaya baru yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar The Red Devils. Tapi, tanpa disadari kondisi ini memicu "penyakit" yang lebih lanjut akan menjadi momentum kemerosotan karir dari seorang Ronaldo.

Saya tidak akan berbicara tentang hal teknis sepakbola, bagaimana manajemen berjalan, kondisi di lapangan, strategi permainan, atau hal-hal taktis lainnya. Saya akan berbicara dengan sudut pandang lain, dengan menyadari bahwa setiap dari kita berpotensi sama seperti Ronaldo, berpotensi menjadi seorang senior yang legendaris, dan tanpa sikap yang bijak, kita seperti sedang memupuk proses kejatuhan yang menyakitkan.

How It's Work ?

Di tempat lain, di tempat teman saya bekerja, saya mendengar cerita bahwa ada salah seorang karyawan senior di sana telah resign, atau saya menduga "di paksa resign". Saya pernah bertemu dengan sosok karyawan senior ini, sejujurnya dia adalah orang baik, orang yang seringkali bekerja dengan totalitas, dan saya sering terlibat dengan diskusi bagaimana idealisme-nya di tempat kerja. 

Tapi bagaimana sosok karyawan, yang terlihat begitu profesional ini, tiba-tiba memutuskan resign ? Sekali lagi ini dugaan, bagaimana seringkali karyawan ini bergumul dengan perasaannya sendiri tatkala menghadapi kebijakan perusahaan yang tidak sesuai dengan isi pikirannya. Lamanya pengalaman kerja, menjadikan karyawan ini merasa bahwa pandangannya adalah yang paling benar, setidaknya berdasarkan catatan di masa lalu dan perbandingan dengan perusahaan lain yang telah ia kenal. Belum lagi, jika pemegang kuasa atas kebijakan ini berusia lebih muda, baik secara harfiah, ataupun memang secara pengalaman yang masih kurang.

Belum lagi, status yang disandang oleh karyawan ini sebagai karyawan senior yang pernah mendapat predikat karyawan terbaik di tahun-tahun sebelumnya, menjadikan kondisi lebih rumit lagi. Para karyawan baru yang berada di posisi lebih muda, menaruh rasa hormat, kagum dan segan terhadap karyawan ini, yang pada akhirnya membuat beliau terasa nyaman. Namun kenyamanan ini tidak ia dapatkan pada sikap atasan yang seakan-akan mengabaikan kondisinya, mengabaikan pandangan-pandangannya dan bahkan seperti tidak menganggapnya ada. 

Maka kita bisa menebak yang terjadi pada adegan-adegan berikutnya, mulai menurunnya profesionalitas, hilangnya kepercayaan pada atasan, hingga tuntutan memperoleh sikap hormat dari atasan dan perusahaan, yang semakin berjalannya waktu, tentu saja itu tidak mungkin terjadi. Di sisi lain, atasan atau manajemen mulai memberikan peringatan, ancaman, atau bahkan tekanan-tekanan yang membuat karyawan ini semakin tidak nyaman. 

Pada akhirnya, saya mendengar informasi bahwa karyawan ini telah resign setelah menghadapi berbagai kondisi ketidaknyamanan yang terus bertambah besar. Kenapa ini bisa terjadi ? Dugaan saya berikutnya adalah karyawan ini berspekulatif kalau di perusahaan ini sudah tidak mungkin lagi memperoleh kenyamanan kerja, atau memang karena disebabkan karakternya yang tidak baik maka perusahaan pun membuat keibjakan yang secara halus "menyingkirkan" karyawan ini.

Ilusi Senioritas

Yang menjadi kesamaan dalam kisah Ronaldo dan karyawan di atas adalah, keduanya terjebak dalam ilusi senioritas. Yaitu ilusi bahwa semakin berumur kita, semakin banyak pengalaman, ilmu dan prestasi yang kita torehkan, maka kita semakin layak untuk di hormati.

Padahal, sebagai manusia kita harus menyadari, bahwa hidup tidak berjalan seperti itu. Seringkali kita berada di posisi di atas, dengan segala prestasi, pujian, capaian dan predikat lainnya, tapi yang harus kita sadari adalah bahwa itu tidak permanen. Suatu hari nanti, kita akan bergerak turun kebawah, sehingga orang-orang lupa dengan berbagai capaian itu, tidak peduli dengan isi pikiran dan berbagai pengalaman kita, dan kita akan di abaikan. Maka kunci keberhasilannya adalah satu : Konsisten dalam kebenaran dan kebaikan.

Kembali berbicara tentang Ronaldo, saya rasa sebuah kebetulan yang sangat tepat apabila kita bercerita pula tentang Lionel Messi. Messi adalah seorang pemain yang lebih tepat disebutkan sebagai seorang legenda sejati, bayangkan saja, jika Ronaldo dalam 20 tahun telah berganti 4 klub, Messi sejak awal karirnya hingga puncak kesuksesannya bertahan di satu klub saja, yaitu Barcelona. Bayangkan betapa seniornya posisi Messi di Barcelona pada saat itu. 

Akan tetapi, pada akhirnya karir Messi di Barcelona harus berakhir, dan ia melanjutkan karir di Paris Saint Germain (PSG). Alih-alih bersikap layaknya legenda dan pemain senior, saya melihat di PSG, Messi menjelma menjadi orang yang berbeda. Tidak banyak aksi di dalam atau di luar lapangan, ia berperan seperti "pelayan" bagi pemain-pemain lain seperti Mbappe dan Neymar. Singkatnya, ia tidak bersikap layaknya senior yang ingin di hormati, meskipun ya, dunia mengakui bahwa ia adalah Greatest Of All Time (GOAT) seorang pemain sepak bola.

Jumat, 04 November 2022

5 Film yang membuat Trauma

Sebagian orang menonton film adalah salah satu hiburan yang efektif. Harapannya setelah selesai menonton film kita siap untuk beraktifitas kembali di kehidupan nyata. Ya, menonton film seperti sejenak melupakan hidup, membayangkan kehidupan yang lain yang penuh aksi, komedi atau bahkan tragedi.

Tapi bagaimana dengan film-film berikut ini ? Saya tidak menemukan hal itu, yang ada saya trauma dan berfikir ulang kalau-kalau saya harus menonton kembali film ini. 

Oke berikut ini adalah film-film yang membuat saya trauma dan tampaknya 'nggak deh' buat nonton ulang,

1. Midsommar


Liburan di perbukitan, hamparan rumput hijau, komunitas yang ramah yang tampak bahagia, rasanya adalah tempat yang cocok untuk melupakan sejenak kehidupan dan kesibukan hiruk pikuk perkotaan. Sayangnya, premis yang begitu indah dan membahagiakan ini tidak bertahan lama, menjelang babak selanjutnya dari film ini mulai membuat hati tidak nyaman. 

Menyaksikan adegan orang yang bunuh diri (yang tidak langsung mati) adalah adegan yang cukup membuat saya, "OK, Stop.. that's sick..". Belum lagi adegan lain yang..... (not responding)

Pernah gak kalian lihat tempat ayam bertelur dari mayat manusia ?

2. SAW 3


Oke, ini adalah film yang pada saat itu, saya sanggup menyelesaikannya sampai selesai. Nonton di tv lokal, sensor, tengah malam, setengah kantuk plus iklan menyelamatkan saya dari kengerian visual yang ada. Meskipun setelah selesai nonton saya malah merasakan mimpi buruk selama beberapa hari dengan membayangkan "kalau si jigsaw ini beneran ada....."

Yang membuat pikiran saya terganggu sebenarnya bukan metode pembunuhan atau penyiksaannya, tapi lebih ke latar belakang jigsaw memilih korban yang "panteesss.."

Tapi, pas lihat ke cermin... bukankah kita juga memiliki kesamaan dengan para korban yang di pilih jigsaw ? (langsung nengok ke belakang)

Review : SAW 3

3. Hellraiser


Saya tidak pernah melihat seri hellraiser baik itu yang ori maupun film-film lanjutannya. Saya hanya baca-baca dan tertarik dengan ide bahwa neraka, bagi sebagian orang adalah tempat yang 'menyenangkan'. 

Baru kemudian saya menyaksikan seri hellraiser terbaru yang di distribusikan oleh Hulu, dan.....

Sekali lagi buka visual gore-nya yang membuat saya mual dan bergidik, akan tetapi lebih ke alur cerita yang membuat saya pusing. 

Disini diceritakan kalau hampir semua orang saling menipu dan saling menjebak untuk kepentingannya masing-masing. Resikonya adalah nyawa dan siksaan yang tidak pernah mati dan selesai, ya kita anggaplah neraka. Sakitnya, tidak ada ruang untuk emosi merasakan sedih disini, saya di paksa untuk melihat setiap orang di culik dan di siksa oleh cenobite tanpa ada ruang untuk bersimpati.

Belum lagi masalah logika dan keimanan yang sudahlah... saya kapok melihat rantai raksasa yang turun dari langit.

4. Pet


Film ini sebenarnya menarik, jujur saya suka dengan penceritaan sepanjang film ini yang membuat saya bertahan untuk menyaksikan adegan demi adegan. Namun semua itu berakhir dengan twist di penghujung film yang membuat saya shock berat.

Oke.. inilah jadinya kalau kita terlalu bersimpati pada salah satu tokoh dari film. Saya hanya berharap semoga penulis naskah ini melanjutkan tulisannya hingga si tokoh hidup bahagia. Iya. Itu aja.

5. Jurassic World : The Fallen Kingdom


Saya adalah fans berat dari seri film jurassic Park, meskipun banyak yang mengkritiknya, tapi Jurassic Park ke - 3 adalah sebuah cerita yang paling favorit bagi saya. Begitupun dengan jurassic World pertama yang hingga saat ini saya sering memutar musik jurassic park theme guitar-nya yang ikonik.

Tapi di seri ke-dua, The Fallen Kingdom, melihat para dinosaurus dipaksa mati akibat bencana. Please, that so make me very hurts...

Wahai anda, siapapun yang menulis naskah, sutradara atau yang mengungkapkan ide agar para dinosaurus ini mati akibat bencana... dan khususnya anda yang meletakan adegan para dinosaurus tenggelam, dan brachiosaurus tertutup asap... anda.... andaaaaaaa...... 


Honorable Mention :

Hereditary : Sepanjang film nggak fokus gara-gara kepala bocah kena tiang

Salo or The 120 Days of Sodom : Weks.. weks.. weks... 

The Mist : B aja

Vanilla Sky : ............................................. 


[Bonus]

6. Seri Godzilla terbaru


Hah ??? gimana ?? 

Ya maaf... kalau emang gitu, tapi ya gimana ya... ada kadal raksasa, bisa tarung, bisa nyembur laser biru, dan mengalahkan monster-monster raksasa. Iya maaf... maaf... bagi fans khususnya dari Jepang yang godzilla ini menjadi bagian dari sejarah perfilman disana sekali lagi.. maaf

Tapi gimana ya... apakah karena ada GOD-nya kemudian kadal ini jadi penyelamat manusia ? tapi kerusakannya...

Tapi saya fans Godzilla sih... Iya Godzilla 1999..

Jumat, 28 Oktober 2022

Belajar Branding dari Korea Selatan

Bagaimana pendapatmu tentang negara Korea Selatan ? Apakah kamu membayangkan sebuah lingkungan sempurna, dengan penduduknya yang tampan rupawan serta cantik jelita ? Lingkungan asri yang indah dan kisah hidupnya yang berwarna seperti film-film drama korea (atau mungkin penuh zombie seperti di film Train To Busan ?). Oke, itu adalah gambaran negara Korea Selatan yang mungkin di desain dengan sengaja agar melahirkan persepsi tersebut. 

Inilah Branding.

Branding adalah..

Secara sederhana, branding mungkin bisa diartikan sebagai merek. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merek adalah tanda yang dikenakan oleh pengusaha (pabrik, produsen, dan sebagainya) pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal; cap (tanda) yang menjadi pengenal untuk menyatakan nama dan sebagainya. 

Ya, secara teknis, pengertian branding itu sederhana. Akan tetapi kalau kita renungkah lebih jauh lagi, maka kita akan menemukan betapa dampak branding ini jauh sangat besar.

Di artikel yang lain, saya pernah mengilustrasikan bahwa, sederhananya branding itu adalah bagaimana orang membayangkan tentang diri kita. Apa yang orang bayangkan saat nama kita disebut, atau bagaimana perasaan seseorang saat mendengar sebuah informasi yang berasal dari kita.

Inilah yang sedang di bangun oleh Korea Selatan, atau mungkin yang sedang dirasakan oleh Korea Selatan. How Branding it's Work ! (Maap)

Mari kita ke Korea Selatan

Kita harus mengakui bahwa program yang sedang dijalankan oleh Korea Selatan ini begitu sukses dalam membangun Branding di mata internasional. Bagaimana Korea Selatan, kini menjadi simbol kemajuan sebuah negara.

Akan tetapi apakah memang seperti itu ?

Kalian bisa lihat di artikel di bawah ini,


Tapi, menariknya ketika saya searching tentang Korea Selatan dengan keyword "Fakta kondisi negara Korea Selatan" ini, maka hasilnya 90% benar-benar menggambarkan kondisi ideal di Korea Selatan. 

Sekali lagi ini menunjukan keberhasilan program Branding yang berjalan disana.

Hikmahnya..

Di Era digital seperti saat ini, sebenarnya setiap orang bisa seperti Korea Selatan. Kita bisa menampilkan "wajah" yang terlihat senantiasa baik, menutup berbagai kekurangan dan ketidak sempurnaan yang kita miliki.

Aktifitas di media sosial, interaksi digital, bagaimana orang berkarya bisa menjadi sarana dalam membangun branding yang di inginkan. 

Apakah itu diperbolehkan ? Saya pikir sah-sah saja, terutama selama kita tidak memiliki niatan untuk menipu dan merugikan orang lain. 


Khususnya bagi kita sebagai seorang muslim yang memang memiliki anjuran untuk menampilkan jati diri kita sebagai representasi Islam. Kita memiliki kewajiban untuk menampilkan dan bersikap akhlak terbaik, dalam rangka menegakan ajaran Islam dan agar orang lain tertarik serta terinspirasi untuk memeluk agama islam. 

Jadi, Branding bagi seorang muslim saya kira bisa menjadi kewajiban apabila diniatkan dalam misi dakwah.

Lagian, Allah tuh sudah menutup banyak banget aib kita, eh masa sih malah kita umbar-umbar gak jelas. Untung nggak, rugi iya. 

Jumat, 06 September 2013

Antara heroisme dan hukum

Antara heroisme dan hukum


Pagi ini, saya disuguhi kabar terkini dari kasus penembakan di lapas cebongan yang dilakukan oleh anggota TNI. Kembali ke belakang, kasus ini memang terkesan seperti adegan-adegan film aksi, heroic, yang manimbulkan decak kagum, layaknya seorang pahlawan, yang tanpa kenal ampun membunuh penjahat-penjahat dengan tangan dingin, tapi tidak kenyataannya di dunia nyata. Meski warga jogja menyebut anggota TNI yang melakukan penembakan pada tahanan (yang juga preman) sebagai pahlawan, tapi tidak dimata hukum dan HAM.

Pagi ini adalah pembacaan vonis atas anggota TNI yang terlibat tindakan penembakan itu. Vonis yang dijatuhkan bervariasi sesuai peran dari masing-masing terdakwa, dengan hukuman paling tinggi 11 tahun. Saya sendiri kurang paham dengan hukuman 11 tahun ini, karena yang saya tahu pembunuhan berencana itu bisa didakwa dengan hukuman maksimal mati.

Kembali ke judul di atas, heroism memang tidak berlaku di dunia nyata seperti ini. Jangan bermimpi bakal ada superman atau batman, atau pun iron man, yang pasti semua akan terjerat hukum. Idelaisme manusia melalui hukum mesti dibayar “agak” mahal dengan hilangnya sosok-sosok heroism di dalam kehidupan. Karena toh bahkan sekalipun ada sosok “hero” yang berjalan dalam koridor hukum, tetap saja, tak terlihat.

Bagaimana pun juga, seperti pahlawan-pahlawan nasional Indonesia, pertanyaannya, kenapa mereka diberi gelar pahlawan..??? karena mereka melawan hukum-hukum yang menindas dari para penjajah. “hukum-hukum yang menindas” itu lahir dari pandang kita sebagai negeri terjajah, sedangkan bagi penjajah pada saat itu, mungkin saja adalah hukum ter-ideal yang bisa diterapkan. pun dibelahan dunia lain, kebanyakan pahlawan atau “mitos-mitos” pahlawan, berasal dari wilayah-wilayah non hukum, yang dimana saat hukum di wilayah itu tegak, maka kiprah para pahlwan ini habis tak bersisa. Apakah ini cukup untuk disimpulkan, bahwa kebanyakan pahlawan itu adalah orang-orang yang berhasil melawan hukum..?? ah saya ragu…

Menjadi pahlawan atau melahirkan pahlawan sejatinya, memang berasal dari kondisi tak nyaman, sebutlah peperangan, kejahatan, dan kondisi tak normal lainnya. Sebagian warga Jogja menganggap pelaku penembakan di lapas cebongan ini pahlwan, saat yang menjadi korban adalah preman dan pelaku kejahatan yang terlampau meresahkan. Maka, bisa jadi saat kita merindukan sosok pahlawan karena, kondisi negeri kita yang memang tidak normal.

Wallahu a’lam

Sabtu, 31 Agustus 2013

Tolak Miss World

Tolak Miss World


Seorang wanita berlenggak-lenggok di atas catwalk, dengan pakaian berwarna-warni, indah, dan wajah yang ditutupi make up sempurna. Ia diperhatikan oleh puluhan juri, dan disaksikan oleh jutaan pasang mata di belahan dunia lainnya. Sebagian laki-laki berdecak kagum dengan otak mesum, sebagian perempuan memuji sambil memegang perutnya masing-masing,”bisa kayak gitu nggak ya..??”.

Ajang miss world kali ini akan di gelar di Indonesia, dengan malam puncak di sentul, Bogor, Jawa Barat. Ajang pencarian bakat dengan standar kecantikan ini sudah sekian kali digelar dengan berbagai kontroversinya, dengan dalih kebebasan berekspresi, ajang ini tetap berlangsung ditengah kontroversi.

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Q.S. Al-Ahzab : 59)

Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: …Ingatlah sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya dan sesungguhnya Tuhanmu 'Azzawajalla semua itu tidaklah buta sebelah mata seperti Dajjal. Di antara kedua matanya itu tertulislah huruf-huruf kaf, fa', ra' -yakni kafir." (Muttafaq 'alaih)

Ayat 59 dari Surat Al-Ahzab, dan ayat-ayat yang lain yang serupa, sudah sangat jelas kalau ajang Miss World ini menentang hukum Allah, menentang apa yang sudah diperintahkan Allah. Hadist riwayat mutafaq ‘alaih menunjukan setiap mukmin (dalam tafsirnya, bahkan yang lemah sekalipun) mampu membaca kata “kafir” di wajah dajjal, pun termasuk dalam sistemnya dajjal. Melalui hadits ini tak perlu lah kita berdebat, setiap mukmin tahu ajang ini adalah ajang kufur.

Persoalan yang lebih krusial adalah penyelenggaraan ajang ini di Indonesia, di negara dengan penduduk mayoritas Muslim, kok bisa..?? di sebuah acara talkshow di TV swasta, panitianya mengatakan, “saya juga muslim, tapi ini negara demokrasi, bukan negara Islam.. demokrasi membolehkan kami untuk menyelenggarakan acara ini..”

Jika ini adalah dalih terkuat yang dipakai penyelenggara, maka masalah menjadi lebih kronis. Demokrasi lagi-lagi menjadi biang kerok keruntuhan moral, dan pengebirian syariat. Kita pun tahu, demokrasi mesti bertanggung jawab atas sistem korup di negeri ini, belum lagi isu “HAM” dan liberalisasi yang pun menjadi buah demokrasi, lalu apa lagi ini..??? ajang miss world..??

Saat Mesir, tengah berjuang bersimbah darah memperjuangkan hak kemerdekaannya, anak-anak Suriah yang tengah meregang nyawa akibat bom kimia, saudara-saudara kami di Rohingya yang setiap hari hidup dibawah terror, dan pembantaian, dan…

kita malah memfasilitasi ajang zina akbar dunia..??

Wallahu a’lam

Selasa, 21 Mei 2013

About Mazhab

About Mazhab


Mazhab, apa yang kamu pikirkan saat mendengar kata ini..?? entah di negara lain, tapi di Indonesia kata ini selalu menjadi buah bibir ditengah umat. Memang berbicara soal mazhab ini kita akan dihadapkan pada perbedaan-perbedaan soal pandangan fiqih, hal ini tentu berdasarkan ushul fiqh yang di terapkan oleh masing-masing mazhab.

Baik, mengawali artikel ini kita pahami dulu apa itu mazhab..?? sederhananya, mazhab adalah pandangan fiqih dari seorang imam yang kemudian diikuti oleh umat. Mazhab berbeda dengan manhaj, mohon koreksi kalau salah ya, manhaj adalah pemahaman aqidah yang pada akhirnya melandasi segala aspek dalam ber-Islam, dan termasuk didalamnya bermazhab, manhaj ada banyak jenisnya, Mu’tazilah, Wahabi, Syiah, Khawarij, dan lain-lain.

Didalam Manhaj Ahlu Sunnah Waljamaah sendiri terdapat banyak mazhab, menurut Sayid Sabiq, dari sekian banyak mazhab itu hanya 4 yang pada akhirnya bertahan dengan pengikut terbesar, sisanya punah atau menciut menjadi mazhab minoritas di komunitas tertentu. 4 Mazhab itu berdasarkan 4 imam mujtahid, yaitu Imam Hanafi, Maliki, Syafi’I, dan Hambali. Dari ke-4 mazhab ini, hanya Imam Hanafi saja yang catatan historisnya agak jauh, sementara 3 Imam yang lain notabene lahir didalam kurun waktu yang sama, serta memiliki catatan historis yang berhubungan ( Imam Hambali adalah murid dari Imam Syafi’I, Imam Syafi’I, pun adalah murid dari Imam Malik )

Sebelum lebih jauh, catatan kehidupan dari 4 orang Mazhab ini sangat luar biasa, mereka terkenal sangat tawadhu, menghindari perdebatan, penuh dengan ilmu, dan amat berakhlak karimah. Hal ini merupakan konsekuensi dari status mereka sebagai imam Mujtahid yang mempertanggung jawabkan atas ilmu, dan pandangan mereka (lebih jauh silahkan dikaji lagi biografi beliau-beliau ini, InsyaAllah sangat menginspirasi..)

Mungkin pertanyaan mendasar, dari 4 mazhab ini mana yang harus kita ikuti..?? mayoritas di Indonesia memang mengikuti Mazhab Imam Syafi’I, dan bahkan beberapa peraturan Pemerintahan pun menginduk kepada Imam Syafi’I, namun meskipun begitu sebenarnya kita berhak memilih Mazhab mana pun yang disukai. Namun untuk menghindari kerancuan ada baiknya bermazhab seperti mayoritas, ya kalau di Indonesia berarti Mazhab Syafi’I, bukan kenapa-kenapa, bayangkan saja bila anda bermazhab maliki, tapi saat konsultasi di KUA dilayani oleh petugas atau ustadz bermazhab Syafi’I, kan repot.

Seringkali ada segelintir orang yang mengatakan kalau bermazhab itu bid’ah, dan berpotensi memecah belah umat, maka diwacanakanlah paham anti-mazhab. Hmmm, mengutip dari Sayid Sabiq, dan KH. Sirajuddin Abbas, pandangan ini amat menyesatkan (silahkan dibaca di pembukaan Fiqh Sunnah dan 40 masalah agama jilid 2). Ingat mazhab itu hanya pandangan untuk mempermudah memahami dalam melasanakan hukum fiqih, pada dasarnya tidak akan ada perseteruan jika antara pengikut Mazhab saling menghormati. Mazhab ini adalah pengertian praktis dari penafsiran atas kaidah Fiqh dari sumbernya yaitu Qur’an dan Hadits, dan serta Ijma’ ulama. Tidak bermazhab..?? rasanya umat belum sanggup untuk menerimanya.

Nah, yang menjadi masalah adalah saat adanya komunitas-komunitas yang taqlid buta, atau bahkan fanatic buta. Padahal semua Imam Mazhab tidak menghendaki hal ini, bahkan ada yang berkata,” tidak berhak seseorang mengikutiku sebelum ia tahu dalil naqli yang menyertainya.” Artinya bagaimana pun juga kita mesti memahami Qur’an, dan Sunnah, sebagai dasar mazhab dan pola yang diterapkan oleh Imam tersebut, (Ijma’ dan Qiyas). 

Wallahu a'lam 

Jumat, 10 Mei 2013

Tuuuu Gaasss

Tuuuu Gaasss

apa yang kamu rasakan saat mendengar kata "tugas.."..?? mungkin ada yang bete, kesel, sebal, tapi mestinya kita harus bahagia dan bersyukur. iya.. iya... idealis..

saya pernah menjadi mahasiswa, dan jangan dikira mahasiswa itu kayak di sinetron yah.. yang tiap adegan cuma datang ke kampus, gaya-gayaan, makan-makan, pacaran, pulang, atau kayak di pemberitaan televisi, mahasiswa itu demooo terus, debaaatt terus, padahal aslinya mahasiswa itu sodaraan erat sama yang namanya tugas. Nah, selama itu pula ada sebagian orang yang ikhlas dengan tugasnya (mengerjakan, laporin ke dosen, dan dapat nilai A), dan ada juga yang gak ikhlas (nggak dikerjakan, diumpetin, bohong, dapat nilai E- dari dosen), pilihannya antara dua ikhlas dan nggak ikhlas, pertanyaannya kalo nggak ikhlas, ngapain kuliah mahal-mahal cuma buat numpukin tugas..???

atau, saya pun pernah menjadi karyawan, dan tepatnya lagi bagian marketing. Kamu pasti tahu kan, yang namanya marketing itu tugasnya bagaimana..?? udah makanan sehari-hari berantem dengan yang namanya target. keoptimalan kinerja kita dinilai dari sejauh mana kita memenuhi, atau setidaknya mendekati target, lagi-lagi kita ketemu hal ini, ada yang ikhlas (dikerjakan sungguh-sungguh, penuhi target, dapat promosi jabatan, plus bonus gaji) dan ada juga yang nggak ikhlas (malas, banyak alesan, gak sampai target, dimaki atasan, dipecat).

hari ini, saya memproklamirkan diri sebagai seorang entrepreneur (gayanya, padahal aslinya pedagang.. :P) dengan maksud meminimalisir tugas itu tadi, eeeehh ternyata di bidang ini pun tetap saja ada tugas. Tugas seorang entrepreneur itu memang nggak ada yang menilai langsung, tapi tetap saja pelanggan, konsumen, dan relasi menuntut keprofesionalan kita sebagai pengusaha, belum lagi strategi marketing, pembukuan, pengeluaran.

The Real of Task, name is Life.

Ya, ilustrasi diatas hanya terjadi dalam sebuah sistem yang sengaja didesain oleh manusia, dunia pendidikan, pekerjaan, dan perdagangan, memang memiliki karakteristik sistem yang menghadirkan serangkaian tugas demi tugas untuk diselesaikan, akhirnya ada punishment dan ada reward, ini hukum baku yang saya yakin disemua sistem ada, tak terkecuali dalam sistem kehidupan.

Semenjak kita terlahir kedunia, kita sudah disuguhi tugas-tugas yang tidak bisa dihindari, baru lahir kita diminta untuk membuka mata, di ajak ngobrol, berdiri, berjalan, berlari, memegang, dan sebagainya, hasilnya..?? ada yang jadi atlet, tentara, pemain bola, penari, dari modal hanya latihan berjalan saat bayi. Bayangkan jika ada orang tua yang bilang," Ya udah nak gak apa-apa, tidur saja gak usah jalan.. susah.." mungkin anak yang sedari bayinya seperti itu, ia akan cacat disaat dewasa kelak.

terus menerus terjadi perkembangan, seiring penambahan usia, pola fikir, dan ilmu, setiap tugas akan bergerak meningkat dinamis. Tugas SD tidak mungkin sama dengan tugas di SMA, tugas seorang guru tidak akan pernah sama dengan tugas tentara, tugas OB tidak akan sama dengan tugas direktur, semua ada porsinya, semua ada tingkatannya, begitu pun dengan "bonus" dan "hukuman" nya, ada bagian-bagiannya tersendiri.

maka bersyukur buat kamu yang hari ini sedang dihajar terus-menerus oleh berbagai tugas, dari mana pun itu, karena itu berarti kamu sedang diuji, di upayakan kebaikannya oleh Allah untuk bersegera menjadi pribadi yang baik hatinya.

Sahabat saya yang baik hatinya, izinkan saya untuk berkata dan mengajak mari kita bersyukur, mensyukuri segala tugas yang ada dihadapan, ikhlaskan diri, dan pantas diri atas reward yang telah disiapkan Tuhan.

Supeerr sekali.. :P

Wallahu A'lam

Minggu, 28 April 2013

Mukjizat Part 2

Mukjizat Part 2


Dulu sekali, di sebuah stasiun radio swasta, saya sering mendengar kisah inspirasi Islam, sebuah kisah yang dibacakan oleh seorang ustadz.. kurang lebih ceritanya seperti ini,

“ Ustadz, saya punya seorang teman, beliau itu seorang yang rajin tahajud, Qiyamulail, shaum sunnah, pokoknya amalannya luar biasa, bahkan setiap kali shalat malam ia mendapati sekelilingnya, hening, syahdu, seakan-akan alam ikut bersujud, pohon-pohon ruku’, dan angin pun terdengar bertasbih. Saya sendiri pun mencoba beribadah seperti itu, tapi tidak dengan saya, saya tidak mendapati keheningan alam, saya tidak mendapati pohon-pohon ruku’, saya juga tidak mendapati bisikan-bisikan tasbih dari angina, apa yang salah ustadz, apakah Allah tidak menerima amalan saya..

Subhanallah, seringkali kita beribadah dengan berharap karomah-karomah, keajaiban-keajaiban yang diluar nalar kita, berharap ada sebuah mukjizat dihadapan kita. Padahal, kita seringkali mengabaikan mukjizat yang sebenarnya. Saya ingin Tanya, apakah tangan anda lengkap..?? apakah anda sehat..?? istri, anak anda sehat..?? lalu kurang apa lagi..?? kita berharap bisa terbang, bisa kebal, bisa melihat hal-hal ghaib, tapi kita tidak mensyukuri setiap tarikan nafas, setiap perputaran dan pergantian oksigen yang terjadi didalam paru-paru kita, bukankah itu pun mukjizat..?? sekarang saya Tanya sekali lagi, apakah anda masih bisa berjalan..?? sementara saudara-saudara memiliki keterbatasan, tak memiliki kaki, ingin sekali merasakan berjalan normal.. lantas kita berharap bisa terbang, tanpa mensyukuri kemampuan berjalan. Apakah anda bisa melihat..?? sementara saudara-saudara kita ada yang di ambil oleh Allah penglihatannya, anda malah mengharap lebih dengan mampu melihat hal-hal ghaib. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan..??

Sudahlah, perbanyak bersyukur, perbanyak amalan dengan ikhlas, urusan diterima atau tidaknya itu adalah hak Allah, yang penting kita sudah berupaya maksimal dan optimal. Apakah karomah-karomah, keajaiban-keajaiban irrasional datang atau tidak, itu tidak penting. “

Memang, terkadang untuk sekedar beriman saja kita masih menantang Allah, menantang mukjizat, menantang datangnya karomah, lalu apa bedanya kita dengan Bani Israil..?? kadang kita baru sadar, kalau sudah ada lafaz Allah di langit, kita baru iman kalau ada buah yang bertulis lafaz arab, kita baru bertaubat, kalau ada penampakan-penampakan irrasional dihadapan kita.

“nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan…??”

Padahal mukjizat-mukjizat Allah tersebar luas, berserakan di alam raya, bagaimana bintang bercahaya, bumi berputar, tanah menyubur, hujan, angin, air, semua adalah keajaiban yang mestinya cukup untuk menyadarkan.

Wallahu a’lam

Kamis, 25 April 2013

Hawa Nafsu

Hawa Nafsu


Nafs berarti jiwa, diri, nafsu berarti hasrat diri, dan hawa nafsu..?? hasrat yg menggebu-gebu.. haha.. jangan ikuti terminology yang sesat ini yah.. hehe. Tapi begini, yang ingin saya sampaikan adalah ada kaitan antara hawa nafsu dan nafs.. artinya antara keinginan sebagai fitrah diri sebagai manusia. Lalu jika hawa nafsu ini fitrah, kenapa sering dikambing hitamkan..???

Dalam ihya ulumiddin sendiri ada dua pengertian, 1) nafsu yang pertama digambarkan sebagai wadah sifat-sifat tercela, biasanya pemahaman ini digunakan dikalangan tashawuf sebagai bentuk penekanan atas harusnya melawan keinginan hawa nafsu yang notabene tercela. 2) Pengertian kedua, lebih ringan lagi menyatakan kalau hawa nafsu itu ya diri manusia dan dzatnya, dan disifati berdasarkan keadaan yang menyertainya.

Dilihat dari dua pengertian diatas, bisa dipahami kalau hawa nafsu sebenarnya adalah bagian dari diri yang tidak bisa dipisahkan. Maka Allah mengajarkan kita untuk memenej hawa nafsu agar terkendali. Maka fitrah ini menjadi bagian penyempurna dalam bentuk diri manusia, tentu jika dapat dikendalikan, Allah sendiri menyiapkan Syurga untuk manusia (Al-Fajr :27-30)

Jika Nafsu itu adalah fitrah, maka disetiap diri manusia yang sempurna mestinya punya nafsu. Kita dalami di pengertian no.2, maka setiap manusia memiliki hawa nafsu. Hawa nafsu tidak bisa dijadikan tolak ukur tentang derajat seseorang, yang menjadi nilai adalah bagaimana cara dia memperlakukan dan menyikapi hawa nafsu yang ada didalam dirinya. Kita tidak bisa menyalahkan orang yang ingin seks misalkan, karena itu fitrah, maka pilihannya, jika menikah akan melahirkan kebaikan, jika Zina akan melahirkan keburukan.

Lapar, Seks, kekayaan, bentuk fisik, dan yang lain sebagainya, belum bisa dikatakan sebagai hawa nafsu yang menyimpang, jika belum ada sikap yang menyertainya.

Hawa Nafsu
Sikap
Tercela
Terpuji
Seks
Zina
Nikah
Lapar
Makan berlebih
Makan sekadarnya
Kekayaan
Tamak
Dermawan
Bentuk Fisik
Takabur
Qona’ah

Nah, karena itu pula manajemen hawa nafsu pun termaktub dalam syariah, pengekangan sekaligus pemeliharaan atas hawa nafsu ini sendiri pun menjadi bagian dalam upaya syiar dakwah. Kenapa..?? Islam hadir sebagai solusi, jika manusia terlahir dengan fitrah nafsu yang bersifat “hewani”, maka Islam mengatur sedemikian rupa dengan syariahnya, agar manusia terjaga dalam kemuliaannya.

Wallahu a’lam
Galau..

Galau..


“eh.. jangan pilih partai anu, ngakunya bersih, padahal wahabi, korupsi lagi..”
“apaan ibadah di banyakin tapi bid’ah semua..”
“ngakunya memperjuangkan khilafah kok pro demokrasi..???”
“terus saja kampanye khilafah… mana aksinyaaa..?????”
“tuh lihat.. hati-hati sama dia, dia anggota Islam Radikal… bakal di bom lo..”
“hei, apa madzhab lu..?? apa manhaj lu..???”

Rasanya kalau sudah memikirkan hal ini pengen teriak-teriak…. (saat ngetik pun ini sedang teriak-teriak dengan nada sriyosa… hehehe). Waahh openingnya kenapa berantakan begini, karena saya akan menulis artikel paling miris dan paling menyedihkan, sebuah artikel yang membuat saya sendiri… ah entahlah (speechless….).

Sebenarnya artikel ini hendak saya beri judul, kebenaran.. tapi ah apakah diri yang hina, dan bodoh ini cukup untuk melegitimasi sebuah kebenaran..?? hakikatnya hanya Allah yang tahu apa arti kebenaran di zaman yang kacau seperti ini. Maka sebagai makhluk bodoh, hina, ini mencoba menumpahkan unek-uneknya di blog yang juga sederhana ini.

Catatan ini dimulai dari berbagai situs pemberitaan yang berasas islam, yang banyak menerbitkan berita-berita seputar dunia Islam, parahnya mereka semua saling menyerang. Ada yang mengkafirkan anu, mencap sesat anu, memfitnah anu.. dan yang lain semacamnya. Ada yang memfitnah wahabi ke satu partai, (berikut catatan saya tentang hal ini..antara PKS - Wahabi ) ada pula yang menuduh ahli bid’ah ke satu ormas, ada juga yang menuduh pro thoghut ke anggota parlemen, dan ada pula yang menuduh khawarij ke lain pihak.

Saya sendiri sudah mengantongi pilihan terkait hal ini, entah kenapa hal ini bisa terjadi, tapi bayangkan musuh kita yang nyata melihat kondisi kita seperti ini. Saat ada saudara kita yang berjuang ke palestina dianggap kampanye politik, ada juga yang tengah berjuang membela izzah ummat eh malah dianggap takabur, ada yang kampanye sedekah dianggap riya’.

Tuh kan saya speechless lagi… intinya saya hanya ingin bilang.. “wahai umat bersatulah…”

Wallau a'lam

Kamis, 18 April 2013

Ujian Nasional

Ujian Nasional

hari ini ujian telah selesai dilaksanakan, sebelumnya saya mengucapkan selamat kepada siswa-siswi yang telah menempuhnya. InsyaAllah lulus..

setidaknya mungkin sudah 9 tahun sejak UN pertama di berlakukan, mengganti sistem ebtanas sebelumnya.. hmm.. maaf jika salah, saya sendiri tidak pernah mengalami ebtanas. kelas 6 SD, saya baru pertama merasakan sensasi Ujian Nasional, yaa bagi saya nggak terlalu menyulitan, tapi berbanding terbalik dengan kakak saya yang pada saat itu juga sedang melaksanakan UN pertama tingkat SMA.

saya masih ingat, bagaimana situasinya pada saat itu, saya melaksanakan Ujian dengan santainya (maklum.. SD.. :p ), sementara kakak saya sudah terlihat tegang beberapa hari menjelang ujian, padahal nilai kelulusan pada saat itu baru 4,01. Alhamdulillah, saya dan kakak lulus meski dengan nilai pas-pasan.. hehe.

SD, MTs, dan MA, kembali saya mengalami UN, terus menerus berulang. sebuah prosesi yang awal mulanya sempat ramai diperdebatkan. oke itu sejenak opening tentang artikel ini.

***

beberapa hari yang lalu, ditengah perdebatan yang kembali terulang persoalan UN, tiba-tiba publik dikejutkan dengan diundurnya UN di 11 provinsi, alhasil ini seperti menjadi blunder dan bulan-bulanan pers, dengan tagline, "Ujian Gagal Nasional". menarik benang jauh sebelum hal ini terjadi, wajar sebenarnya, jika ini adalah efek kekacauan sistem Ujian yang serempak ini.

dari catatan saya, setidaknya ini adalah kronologi ujian dari tahun ke tahun. tahun 2004, awal UN dilaksanakan, nilai kelulusan 4,01, bentuk soal sama semuanya. disini kecurangan sangat minim terjadi, mungkin kebocoran soal pun belum separah masa-masa selanjutnya, tapi di tahun ini pun tetap saja menjadi kontroversi disaat nilai kelulusan di patok menjaid 4,01.

terus berlanjut setiap tahun nilai kelulusan menanjak, dari 4,01, sampai 7,00, dari mulai bentuk soal sama, ganjil-genap, sampai 20 paket soal seperti sekarang. sya sendiri tidak faham, apakah ini bentuk idealisme pemerintah sambil menutup mata melihat kondisi nyata pendidikan sebenarnya..?? apakah sistem me-"nasional"-kan ujian masih pantas saat disebagian daerah infrastruktur masih jauh dari kesetaraan..??

makin lama, UN seperti sebuah bola salju, makin tinggi nilai kelulusan, makin besar kemungkinan kecurangan. sudah rahasia umum, selalu ada kebocoran jawaban, bantuan guru, dan kebocoran soal. ditambah akibat dari idealisme pemerintah, kini pelaksanaan UN amburadul, berantakan, 11 provinsi di tunda pelaksanaan UN nya karena masalah cetak soal. 20 paket soal disetiap kelas di jutaan sekolah, ini bukan masalah gampang.

mau sampai kapan kita bertahan dengan sistem ini..?? saya tidak menyalahkan pemerintah, pendidik, atau siswa, tapi mesti ada solusi yang jelas yang mampu menghancurkan bola salju yang kian membesar.

***

andai saja,

sekolah-sekolah di Indonesia akhirnya melapaskan gengsinya, egonya, dan membiarkan para siswa-siswi melaksanakan Ujian Nasional tanpa kecurangan, meski resiko tidak lulus dan nama baik sekolah tercoreng (akibat tingkat kelulusan rendah) dan para siswa-siswi melaksanakan UN tanpa beban harus lulus, tanpa menghalalkan segala cara untuk lulus. seburuk apapun hasilnya, hasil Ujian Nasional akan menjadi evaluasi, bagi siswa-siswi dan sekolah, agar menjadi lebih baik.

apa pun hasilnya, seburuk apapun, pemerintah akan menyadari kekurangan-kekurangan apa saja yang mesti dibenahi, tanpa memaksakan idealis, tanpa memaksakan gengsi, dan melakukan perbaikan bertahap disemua lini dan disetiap saat.

Wallahu A'lam

Rabu, 27 Maret 2013

Kumpul Kebo.. Boleh..??

Kumpul Kebo.. Boleh..??


Mendidih rasanya mendengar sebuah acara debat di sebuah stasiun televise swasta yang membahas RUU tentang Zina. Tapi apalah daya, saat sadar bahwa inilah Negara Demokrasi, dimana ”yang katanya” kedaulatan di tangan rakyat, maka ditangan “mereka” pulalah hukum bisa ditawar, dan disesuaikan dengan kepentingan.

Sederhana saja, jika berbicara moral, zina, kumpul kebo, dan prostitusi adalah perilaku tidak bermoral, tapi jika berbicara hukum pidana..?? tidak ada larangan bagi perbuatan zina. Ini yang diperdebatkan sebuah acara di stasiun televise swasta malam itu, RUU Zina yang akan di pidanakan.

Debat itu pun berbicara seputar zina dan berkembang ke kumpul kebo. Memang salah satu pihak tidak secara eksplisit membolehkan zina dan kumpul kebo, tetapi mereka berdalih perilaku itu adalah ranah personal, selagi tidak merugikan lain pihak diluar, sah-sah saja.

Singkatnya perdebatan itu berjalan alot. Tapi saya tidak ingin terjebak disana, apa yang ingin saya bagi adalah sebuah kemirisan bahwa ternyata hari ini zina dan seks bukanlah hal yang tabu.

Sepertinya kita pun masih ingat, seorang calon hakim agung yang menertawakan kasus pemerkosaan di gedung dewan, atau seorang artis merekam perilaku mesumnya, atau seorang ayah memperkosa anaknya sampai tewas, atau kasus-kasus zina di perkampungan yang berakhir dengan pernikahan.

Ini seperti sebuah fenomena gunung es, apa yang kita lihat hanya 20% nya saja mungkin, sementara yang tertutup ada 80% lagi kasus serupa. Pertanyaannya..?? dimana moral..??

Disisi lain, rasanya sudah tak asing dengan kampanye kondomisasi, terutama di bulan februari kemarin. Uniknya, ini seperti sebuah kampanye legal yang didukung oleh pemerintah. Entah konsep seperti apa yang tengah dibangun oleh para pejabat-pejabat yang terhormat disana, saat ada RUU Pidana Zina pun, kita masih diperdebatkan.

Maka, rasanya jangan salahkan jika saya sering “bawel” menggembor-gemborkan PACARAN ADALAH HARAM, karena ini adalah sebuah jaring-jaring jebakan laba-laba bernama degradasi moral.

Rabu, 13 Maret 2013

Inilah JIL... part 2

lanjutan dari...  Inilah JIL....


16. Mendukung Homoseksualitas














17. Mendukung kehadiran 'Nabi-nabi Baru'

















18. Mendukung penyakit moral masyarakat
















19. Menebar Tuduhan














20. menukar perjuangan dengan harga yg murah

21. Mesum












22. Mulut Kotor













23. Musuh Semua Agama



















24. Senang 'Mengoplos'















25. Sok bicara sains, tdk mau terima kenyataan bhw org2 sains tdk ikut JIL



26. ngakunya berani debat, padahal... (isi sendiri)
















27. Tidak 'doyan' Quran dan Hadits

















28. Pro-Zionis


















29. Pro-Kondomisasi minus Moralisasi


30. Provokasi














Wallahu A'lam..

sumber

Inilah JIL..

langsung saja, ini daftar tweet yang pernah "mereka" buat rangkuman dari akhi @malakmalakmal. hmmm.. ada yang salah gak sih..??

1. All About Money
















2. Anti Islam

















3. Anti jilbab dan suka dgn kekerasan verbal

















4. Becanda Jorok





















5. Berusaha lucu, tapi malah epic FAIL



6. Blunder























7.  Devide Et Impera









8. Doyan 'fiqih gak jelas'






9. Gampang Memfitnah













10. Gemar Mengolok-olok






11. Hilang Rasa Empati








12. Jarang Baca Qur'an, makanya nggak tahu kisah nabi luth as














13. Jarang 'bercermin' dan Arogan
















14. Kasar pada mereka yg tdk sependapat


15. Melecehkan Keimanan





























Senin, 11 Maret 2013

Dilema Polisi

Dilema Polisi


Sempat ramai kasus TNI vs Polisi tempo hari, sampai berujung pembakaran kantor polres di sumut sana. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerusakan bangunan, serta kendaraan operasional tidak terhindarkan, dan yang lebih parah tentu saja nilai integritas dari kedua institusi ini.

Merunut jauh kebelakang, kasus ini dimulai ketika ada seorang anggota TNI yang tewas tertembak oleh anggota kepolisian januari silam. Setelah 2 bulan lebih kasus tersebut berjalan, pihak TNI mendatangi polres guna mempertanyakan kelanjutan kasus penembakan tersebut. Namun, dikarenakan jawaban yang diberikan pihak kepolisian tidak cukup memuaskan, anggota TNI pun kalap dan merusak semua yang ada di polres tersebut.

Sebenarnya kasus serupa bukanlah hal yang aneh, gesekan antara TNI dan Polri sudah seringkali terjadi terutama di tempat-tempat tertentu. Ada dua alasan kenapa gesekan ini terjadi, pertama dualisme TNI dan Polri yang terjadi semenjak reformasi silam, yang memisahkan kedua institusi ini. Kedua saat terjadi gesekan kepentingan-kepentingan pihak yang tidak bertanggung jawab, perhatikan notabene kasus-kasus serupa terjadi didaerah-daerah yang dikuasai perusahaan-perusahaan yang menggunakan lahan-lahan besar, seperti perkebunan sawit. Untuk menjaga keamanan, bahkan memenangkan persaingan, maka digunakanlah dua institusi ini untuk melancarkan kepentingannya. Maka tidak jarang pula, jika gesekan-gesekan ini memang terjadi akibat ulah pihak ketiga.

Sebuah instrument hukum yang kelabu

Seharusnya dualisme itu tidak terjadi saat TNI maupun Polri professional dalam mengemban tugas-tugasnya. Dua institusi ini meskipun memiliki kesamaan fungsi, namun terdapat pula perbedaan karakteristik yang mestinya saling melengkapi. Entah ada atau tidak sebuah aturan yang menyebutkan, melindungi siapapun yang mampu membayar lebih mahal. Saya hanya orang awam, namun ini sudah bukan rahasia lagi saya kira, buktinya bagaimana dua institusi ini bisa dimanfaatkan sedemikian rupa sampai terjadi konfrontasi seperti ini.

Saya tidak ingin jauh menelisik kasus ini lebih dalam, namun pahamilah rakyat hampir sudah tidak percaya lagi dengan TNI apalagi polisi. Jika merunut kembali daftar dosa polisi, Jendral yang ditangkap KPK karena korupsi milyaran, polisi yang terus-menerus “bertengkar” dengan KPK, polisi yang seringkali menagih uang lebih untuk adminsitrasi hanya untuk BAP, dan tentu saja polisi yang melipat-lipat uang dijalanan dengan dalih “tilang”.

Wallahu a’lam

Kamis, 07 Maret 2013

RUU Ormas vs Minoritas..??

RUU Ormas vs Minoritas..??

Pagi ini sarapan dengan rangkaian dialog sebuah stasiun televisi swasta yang membicarakan tentang RUU ormas. Berbagai analisa disampaikan, dari berbagai sudut pandang, dan jika dilihat dari perspektif demokrasi, RUU ini adalah bukti kemunduran. Kenapa..?? karena, RUU ini sama saja seperti orde baru, memberikan kuasa penuh kepada pemerintah untuk mengendalikan ormas-ormas yang ada.

Saya tidak ingin terjebak dalam perdebatan ini, ada beberapa hal yang menjadi poin khusus dalam isu ini. Tentu saja perseteruan antara mayoritas dan minoritas. Bagi saya, Indonesia ini bisa dikatakan sebagai satu-satunya Negara yang menganut “demokrasi total” atau demokrasi kebablasan, bagaimana tidak, didalam pemilihan saja, satu orang memiliki satu suara, bayangkan jika ribuan orang berbondong-bondong memilih dan mendukung kemunkaran..?? jika dihalang-halangi, dituduhlah anti-demokrasi. Tapi, uniknya dalam isu kali ini, justru minoritas lah yang berkuasa.

Bagaimana ini bisa terjadi..?? ada hal unik lain di Indonesia, dimana minoritas disini bisa bersuara lantang, bahkan bisa menggulingkan mayoritas jika mereka mau. Aneh memang, karena ini justru berbanding terbalik dengan fakta “suara terbanyak” di ilustrasi diatas. Biasanya HAM adalah kekuatan dibalik pergerakan minoritas ini, faktanya di Negara-negara yang berpredikat maju pun, tidak ada yang menyamai system di Indonesia.

Sebuah contoh kasus, di Negara-negara Eropa dan Amerika, yang notabene Kristen, mungkin sangat tidak asing jika melihat gereja, tapi untuk mencari masjid..?? sulitnya minta ampun.. beberapa kesaksian perantau mengatakan di Italia hanya ada ruangan musholla sebesar 4x4 m sejauh 20 km dari rumah, di Jerman para Mahasiswa terpaksa shalat di ruang ganti baju jarena ketidak tersediaannya ruang sholat, dan bahkan di Jakarta sendiri, beberapa gedung pencakar langit bahkan tidak menyediakan ruang sholat. Berbeda dengan di Indonesia, GKI Yasmin misalnya, penduduk sudah menolak, MA sudah melarang, Mayoritas sudah mengambil keputusan, tetapi apa yang terjadi..?? minoritas tetap memaksa, sampai di trotoar-trotoar, dan sampai menuntut “keadilan”, di sebuah Negara “yang katanya” demokrasi, kenapa suara mayoritas justru dibungkam dan pemerintah justru impoten..??

Maka sebenarnya, isu RUU ormas ini pun efek dari perseteruan minoritas vs mayoritas. Ada beberapa kelompok ormas yang berusaha mengakomodir kepentingan mayoritas, meluruskan, dan menegakkan keadilan yang tepat, tapi bagi pemerintah (yang disetir minoritas) justru ini sebuah tindak kekerasan, bahkan dianggap separatis, lantas pemerintah mengeluarkan RUU Ormas, sebagai bentuk pengebirian atas kepentingan suara mayoritas. Padahal, separatis yang nyata justru berasal dari minoritas, OPM, RMS, bahkan kisah tempo dulu Timor Timur, bukankah mereka semua minoritas..??

Ah artikel ini mengingatkan artikel dulu yang pernah dibuat, apakah ini sebuah konspirasi penghancuran Islam di Indonesia..??
Wallahu a’lam