Tampilkan postingan dengan label islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label islam. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 September 2017

Finally, Saya Coba Bekam

Bertahun lalu saya kenal denga praktek pengobatan yang satu ini, dengar kajiannya, faham dalil nya, tahu manfaatnya, tapi belum pernah coba sekalipun praktek pengobatan yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad ini.

Sampai obrolan tadi pagi dengan istri ( Apa..??? Admin blog sudah punya istri.???? makanya baca artikel welcome to the new life ) yang sedang olah raga di lapang joglo prametawa sari (ini nggak tahu bener apa nggak nulis nya, soalnya baru juga olah raga nulis disana ), mengajak saya untuk ber bekam.

layaknya dayung bersambut, saya langsung meng-IYA-kan, "Yuk Bekam..!!"
Ini alat bekam.. Ini ibu Budi...

habis olah raga kita langsung kesana, namun Allah menguji keteguhan keinginan kami, "Maaf Kang belum buka, sejam setengah lagi baru buka.." Tapi karena kami sudah yakin dan kuat maka kami putuskan....

"Maaf teh lain kali aja..."

-------------------------------------------------------------------------------- Part 2

Hari sudah menjelang sore, setelah makan yang cukup, tidur yang cukup, main game yang cukup, akhirnya kami memutuskan untuk berangkat pergi ke...

Tukang Jahit.

Emosi kami kembali diuji dengan tukang jahit yang nggak ngerti keinginan baju yang akan kami buat. Sampai kami menyerah dan bilang,"Mangga Kumahakeun we lah pak.."

Akhrinya dengan emosi, dada yang terbakar, semangat penuh perjuangan, dan mata yang menyala-nyala kami tancap gas ke..

----------------------------------------------------------------------------- Part 3

"A kan kita mau bekam..?? Jadi gak..?"
" Oh iya.. aa lupa.."

Jadilah kami mampir ke sebuah klinik bekam. 

" Kang Sakit gak di bekam ?" tanya saya ke petugas.
"Ah nggak.."
"Bakal lemes..?"
"Hmmm... jarang sih.. tapi pernah ada pasien yang pingsan... terus ada juga yang gak bisa gerak akibat lemes selama tiga hari.."Sambil cengengesan petugas nya.
"Oh hahaha..." tertawa ringan.
(Obrolan ringan sore...)

------------------------------------------------------------------------------ Epilog

'Penasaran gak dengan bekam..?? enak lho...

udah sehat, sunnah lagi.. pokok e maknyuss

mau..??? coba saja sendiri..

Jumat, 11 Oktober 2013

sebuah visi, akhir zaman

sebuah visi, akhir zaman

Sebagai muslim, rasanya sudah tak asing lagi jika mendengar hadits-hadits yang berkenaan dengan peristiwa akhir zaman, mulai dari ciri-ciri kecil, sampai peristiwa besar menjelang kiamat kubro di akhirnya. Kabar penyampaian hadits-hadits ini, sejatinya adalah peringatan sekaligus persiapan bagi siapa pun yang beriman pada hari akhir, artinya, kisah-kisah ini bukan sebuah cerita fiksi, atau dongeng pengantar tidur belaka. Iman pada hari akhir, pada akhirnya akan mengantarkan sebuah proses lahirnya sebuah visi kehidupan.

jika disusun, sederhananya, rangkaian akhir zaman dimulai dari,
- Perang Besar, (almalhamah alkubro)
- Baiat Imam Mahdi
- Dajjal
- Turunnya Nabi Isa
- pembasmian Yajuj wa Ma'juj
- masa damai
- binatang melata
- angin lembut yang mencabut nyawa orang-orang mukmin
- penghancuran total alam semesta

saat saya berdialog dengan beberapa kawan, spontan mereka mengatakan,"jangan sampai deh, mengalami rangkaian itu.." atau "amit-amit.." dan respon penolakan lainnya. baik, ini sebenarnya wajar, mengingat saya pun dulu merasakan hal yang sama, tapi bukankah sebaiknya kita berubah.

Rasulullah memang mewanti-wanti umatnya, untuk berhati-hati akan keadaan pada masa itu. penggambaran Rasulullah tentang umat yang menyerupai buih (banyak namun tak berguna), moral yang berantakan, kekuatan musuh yang hampir tak tertandingi, dan keadaan-keadaan negatif lainnya tentang umat Islam pada masa itu. Tapi jika kita membuka mata dan hati lebih jernih, bukankah ini sebuah tantangan..??

tantangan..?? ya, karena di hadits-hadits lain, Rasulullah menggambarkan sebuah visi, sebuah kemenangan besar bagi Umat Muslim, sebuah waktu dimana, pahlawan dan orang-orang besar akan berdatangan, Imam Mahdi dan Nabi Isa as. adalah contohnya, dan saya yakin masih banyak lagi, pahlawan-pahlawan yang akan lahir bermunculan. lantas, apa yang ditakutkan dari rangkaian akhir zaman ini, jika pada akhirnya Islam-lah yang akan menang..?

seperti sebuah pepatah, pelaut yang ulung tidak dilahirkan di laut yang tenang. Maka sebuah keniscayaan akan adanya sebuah seleksi alam, sebuah sunnatullah untuk memilih sekelompok umat terbaik di tengah buih umat yang tak berguna. Sebuah seleksi yang keras, dan seleksi paradigma berfikir tentang akhir zaman, yang pada akhirnya mereka-lah yang mewakili kemenangan Islam dalam peperangan, dan tentu saja, mereka-lah pahlawan itu.

maka, jika kita kembali merenungkan akan hal ini, mestinya kita berhati-hati, siapa kita di akhir zaman itu..?? pecundang atau pemenang..?? pengecut atau pahlawan..?? jika belum apa-apa kita seudah berkata "takut" dan menghindar, maka jika kita meninggal dunia pun belum tahu bagaimana nasib kita kelak, tapi jika kita berani berkata,"ya, siap..!! saya beriman, dan akan memenangkan peperangan itu.." bukankah hadiah terindah adalah kematian syahid..??

Allahumma inni a'udzubika minal fitnatil masihid dajjal..

Wallahu a'lam

Kamis, 18 April 2013

Lapar Rasululloh dan Shahabat -part2

Lapar Rasululloh dan Shahabat -part2



6. Ibnu Sirin, dia berkata,” Kami berkunjung ke rumah Abu Hurairoh yang saat itu dia sedang mencelup dua lembar kain katun dengan warna merah. Setelah mengambil salah satu di antaranya, dia berkata,”bagus benar Abu Hurairah yang mewarnai kain katunnya. Padahal dulu aku pernah menggeletak diantara mimbar Rasulullah SAW dan kamar Aisyah dalam keadaan pingsan. Lalu tiba-tiba ada seseorang yang menginjakkan kakinya ke leherku, karena dia mengira aku orang gila, padahal saat itu aku seperti itu karena rasa lapar.”

7. Asma’ binti Abu bakar ra, dia berkata,” Suatu kali aku berada di sebuah area tanah yang dibagikan Nabi SAW kepada Abu Salamah dan Az-Zubair, tepatnya di tanah Bani Nadhir. Saat itu Az-Zubair sedang keluar bersama beliau. Kami mempunyai seorang tetangga Yahudi yang sedang menyembelih domba dan memasaknya. Aku bisa mencium bau masakannya yang amat sedap. Aku yang menggendong putriku, Khadijah, tidak sabar mencium bau masakannya itu. Maka aku keluar rumah dan menemui istri tetanggaku Yahudi itu, pura-pura meminta api, dengan harapan dia akan memberiku sebagian masakannya, sekalipun aku sebenarnya aku tidak membutuhkan api. Setelah aku bisa melihat dan mencium bau masakan itu dari dekat, rasa keinginan semakin menggebu. Maka api yang kuminta dari tetanggaku kupadamkan, lalu aku mendatanginya lagi untuk kedua kalinya, pura-pura meminta api. Hal ini kuulangi lagi hingga tiga kali. Setelah itu aku duduk menangis sambil berdoa kepada Allah. Tak lama kemudian suami tetanggaku Yahudi datang lalu bertanya kepada istrinya,”Apakah ada seseorang yang telah datang kesini?”
“Ya, ada seorang wanita Arab yang meminta api,” jawab istrinya.
Sang suami Yahudi berkata,”Aku tidak akan mencicipi masakan itu sedikit pun, atau engkau mengirim sebagiannya kepada wanita itu.”
Lalu orang Yahudi itu mengirim masakan itu beserta kuwalinya kepadaku. Tidak ada sesuatu  yang lebih menarik bagiku didunia saat itu selain dari masakan.”

8. Jabir ra, berkata,” Saat menggali parit (menjelang perang Ahzab), kami terhadang sebongkah batu besar yang amat keras. Maka orang-orang mendatangi Nabi SAW dan melaporkan keberadaan batu yang tidak bisa kami pecahkan itu. Kami ikut turun kedalam parit. Saat beliau berdiri, terlihat ada batu yang diganjalkan ke perut beliau. Selama tiga hari kami tidak pernah mencicipi makanan.”

9. Jabir ra, berkata,”Rasulullah SAW mengutus kami untuk mencegat kafilah dagang milik Quraisy. Abu Ubaidah diangkat menjadi pemimpin kami. Beliau juga membekali kami dengan sekantong korma, tanpa ada bekal yang lain. Abu Ubaidah memberi kami sebuah korma untuk satu orang.
“Apa yang bisa kalian lakukan dengan sebuah korma itu?” ada seseorang bertanya.
Kami menjawab,”Kami mengulumnya sebagaimana bayi yang mengulum sesuatu, kemudian kami minum air, hingga hal itu sudah cukup bagi kami untuk kebutuhan sehari semalam. Kami juga mencelup tongkat kami kedalam air lalu kami memakannya.”

Wallahu a'lam
Lapar Rasululloh dan Shahabat -part1

Lapar Rasululloh dan Shahabat -part1


Assyaikhoni mentakhrij dari Urwah, dari Aisyah ra, bahwa dia berkata, “Demi Allah wahai keponakanku, kami benar-benar pernah melihat bulan sabit hingga tiga kali selama dua bulan penuh, sementara tungku api dirumah-rumah Rasulullah tidak pernah dinyalakan selama itu,”
“wahai bibi, lalu apa yang menghidupi kalian..?” tanyaku.
“Dua jenis makanan warna berwarna hitam, yaitu korma dan air. Hanya saja Rasulullah mempunyai hewan untuk diambil air susunya. Mereka mengirimkan air susu itu kepada beliau.” (H.R. Ahmad)

1. An-Nu’man bin Basyir ra, dia berkata,”Bukankah sekarang kalian dapat makan dan minum sesuka kalian ? Dulu aku pernah melihat Nabi kalian tidak mendapatkan korma yang bisa dimakan.” (H.R. Muslim)

2. Umar bin Alkhathab menyinggung kebiasaan orang-orang yang tenggelam dalam keduniaan. Dia (Umar) berkata,’padahal aku pernah melihat Rasulullah SAW yang menahan rasa sakit hingga seharian penuh karena rasa lapar, tanpa mendapatkan korma yang bisa dimakan’.”(H.R. Muslim)

3. Ibnu Abbas ra, bahwa dia pernah mendengar Umar bin Alkhathab berkata, Rasuluillah SAW keluar dari rumah pada waktu tengah hari yang panas dan mendapatakan Abu Bakar berada di masjid.
“Apa yang membutamu keluar pada saat-saat seperti ini?” Tanya beliau.
Abu Bakar menjawab,” Alasanku sama dengan alasanmu wahai Rasulullah, yaitu karena lapar.”
Tak lama kemudian muncul Umar bin Al-Khathab. Beliau seperti itu pula kepadanya. Umar menjawab,”Alasanku sama dengan alasan engkau berdua, yaitu karena lapar.”
Setelah berbincang-bincang dengan keduanya, beliau bertanya,” Apakah kalian berdua masih kuat pergi ke kebun korma untuk mencari makanan, minuman, dan tempat berteduh?” Namun kemudian beliau bersabda lagi,”marilah kita kerumah Abul Haitsam bin At-Taihan Al-Anshary.” (H.R. Muslim)

4. Sa’ad bin Abi Waqqash ra, dia berkata,” Aku adalah orang Arab yang pertama kali menjadi pemanah di jalan Allah. Kami pernah berperang bersama Rasulullah SAW, sementara kami sama sekali tidak mempunyai makanan, kecuali daun samar, sehingga kami memakannya seperti yang dilakukan kambing, dan tidak ada makanan yang lain.”

5. Al-Miqdad ra, dia berkata,”Setelah tiba di Madinah, Rasulullah SAW menempatkan kami sepuluh orang sepuluh orang di satu rumah. Aku termasuk sepuluh orang yang didalamnya ada Nabi. Sementara kami hanya mempunyai seekor domba yang air susunya kami bagi merata.”

Selasa, 02 April 2013

  Shalat jumat 29 Maret 2013, Mesjid AtTaqwa Kebayoran Baru.

Shalat jumat 29 Maret 2013, Mesjid AtTaqwa Kebayoran Baru.


-        Pagi hari, saya sudah ada dijalan lagi. Kali ini menuju kesebuah masjid di daerah jl. Sriwijaya keb. Baru. Ini terkait dengan undangan ust. Yusuf Mansur untuk menghadiri shalat jumat tersebut dengan di imami oleh Syekh Imam Al-Ghamidi, Imam Besar masjidil haram dan Nabawi.

Pukul 10 pagi akhirnya saya tiba di masjid tersebut, siapa sangka, ternyata masjid sudah hampir penuh. Seselesainya sarapan, saya tidak membuang waktu untuk segera menmpati posisi strategis, belum lagi saya teringat belum bertilawah Kahfi pagi itu. Berusaha merangsek kedepan, akhirnya hanya dapat dibarisan shaf tengah, jam 10 pagi masjid sudah hampir penuh setengahnya, hmmm.. sebuah kejadian langka di Indonesia.

Shalat dhuha, Tilawah Kahfi, Yasin, hanya menghabiskan waktu sampai jam 11, dan masjid sudah hampir penuh sesak. Saya perhatikan sekeliling ada yang menghabiskan waktu dengan tilawah, dzikir, shalat sunnah, beristirahat selonjoran, dan tak sedikit juga yang mengotak-atik gadgetnya masing-masing. Ya, tidak heran juga, sebab ini termasuk peristiwa yang amat bersejarah dalam kehidupan masing-masing, bayangkan saja, sengaja shalat di Mesjid Nabawi dengan ongkos seharga belasan juta (umroh) atau puluhan juta (haji), kita hanya bisa shalat entah di shaf keberapa puluh ke belakang, entah berapa jauh dari imam, boro-boro bisa lihat imamnya, punggungnya saja sulit, tapi hari ini kita berjamaah dan hanya berjarak beberapa meter saja dari imam, luar biasa. pantas, jika ramai-ramai pasang status, twit, atau mungkin blog dengan isi serempak.. “lagi di attaqwa nih, sholat bareng yusuf Mansur sama syekh alghamidi..”

Akhirnya tiba saatnya, semakin lama saya semakin terjepit setelah berhasil merangsek terus kedepan akhirnya saya menempati shaf ke 9 mungkin. Pengumuman dari pengurus masjid, Adzan pertama, shalat sunnah, sampai tiba Adzan kedua disusul khutbah dari Ust. Yusuf Mansur ( saya tidak akan menceritakan isinya silahkan langsung saja akses ke youtube berikut..)


Baru 5 menit khutbah berjalan air mata sudah bercucuran, terbayang megahnya Nabawi, megahnya Mesjidil haram, terbayang Roudhoh, Subhanallah. Khutbah Ust, Yusuf Mansur berhasil membangkitkan visi saya, berangkat haji..!!

Setelah terbawa visi, dan emosional mendengar khutbah yusuf Mansur. Kini tiba saatnya alghamidi, berdiri mengimami shlat jumat. Sayup-sayup terdengar takbiratul ihram, mengalun alfatihah, dan baru sampai “Maliki Yaumiddin..” hampir bisa dipastikan tidak satu pun jamaah yang tidak menangis. Semua terisak-isak, alunan ayat demi ayat terus mengalun.

Ya Allah…


Minggu, 24 Februari 2013

Bahasa universal bernama akhlak

Bahasa universal bernama akhlak


Akhlaq seringkali diartikan sebagai budi pekerti, akhlaq mewakili kata kerja sekaligus sifat dalam Islam. Sejauh ini kita memahami akhlaq hanya sebatas perilaku, akan tetapi jika difahami lebih jauh, kenyataannya akhlaq adalah sebuah sifat yang tidak bisa terlepas dari Islam. Saat Islam mendeklarasikan diri sebagai ajaran universal, maka konsekuensinya adalah, Islam mesti menjadi sumber dari segala sumber, landasan bagi semua hal.

Mari kita renungkan, Islam turun di tanah arab, yang pada saat itu dikatakan jahiliyyah. Apakah jahiliyyah berarti bodoh, ketinggalan zaman, dan terbelakang..?? kenyataannya tanah arab saat itu telah berkembang, ia telah memiliki system, pemerintahan, pangsa pasar, bahkan bahasa dan sastra nya pun diakui sebagai yang terbaik di dunia. Saat Islam mulai diperkenalkan, terjadi revolusi besar-besaran di tanah arab, dari titik terendah, sampai peradaban tertinggi dirombak total dalam Islam, sekali lagi inilah konsekuensi saat Islam mendeklarasikan diri sebagai ajaran universal.

Hendaklah salam itu diucapkan yang muda kepada yang tua, yang berjalan kepada yang duduk, dan yang sedikit kepada yang banyak." Muttafaq Alaihi
Satu contoh dalam bidang akhlaq, apakah di tanah arab pada saat itu tidak terdapat akhlaq..?? jika dalam pengertian budi pekerti, jelas ada. Di tanah arab, dan Quraisy khususnya, tentu mengenal hukum adat yang mengatur tentang budi pekerti ini. Semisal hukum hak asuh, hukum jual beli, hukum perbudakan, dan hukum-hukum lainnya, dan pada saat Islam datang, ternyata semua hukum itu dilabeli Jahiliyyah.

Islam turun tidak serta merta menjudge, ia hadir dengan solusi. Maka solusi yang turun sekaligus dalam Islam pada masa itu adalah, menghapus adat jahiliyyah dan menggantinya dengan Islam, termasuk akhlaq. Maka mulai dikenallah akhlaqul karimah.

Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari akhlak yang baik. (HR. Abu Dawud)
Bermula di Mekah, Madinah, kemudian mendunia, dan sampai detik ini, hukum akhlak tidak berubah. Akhlak sejatinya berada diatas adat, dan kebiasaan-kebiasaan lain (norma, etika, estetika). Dimanapun ia berada, seorang muslim membawa kemuliaan diri dan ajarannya dalam akhlak. Refleksi ilmu, dan pengetahuannya tentang Islam terdapat dalam akhlak. Bahkan, nama baik Islam pun dipertaruhkan dalam akhlak pula.

Unik jika kita berbicara muslim di nusantara, dimana terdapat ratusan suku, adat istiadat, dan kebudayaan yang beraneka ragam. Jika setiap suku memiliki peradaban yang berbeda, lantas bagaimana ia berkomunikasi dengan suku lainnya..?? disinilah indahnya Islam, hikmah kenapa Allah mengajarkan akhlak. Akhlak mestinya menjadi bahasa keseharian, bahasa yang mampu menembus segala batas peradaban, segala batas-batas regional, akhlak justru menjadi symbol peradaban dan persatuan tanpa membeda-bedakan kasta dan golongan.

"Apabila seseorang di antara kalian memakai sandal, hendaknya ia mendahulukan kaki kanan, dan apabila melepas, hendaknya ia mendahulukan kaki kiri, jadi kaki kananlah yang pertama kali memakai sandal dan terakhir melepaskannya." Muttafaq Alaihi.


Dimana pun kita berada, siapa pun kita, hendaknya kita menghargai dan menghormati siapa pun dengan akhlak tertinggi, akhlak Islam. Sebaiknya kita segera menanggalkan segala perbedaan, meninggalkan kebanggaan atas kesukuan, melenyapkan segala hal yang bisa memercikan api peperangan, meski itu hanya dengan perbedaan kebiasaan.

Terakhir, apakah Islam tidak menghargai adat istiadat local..?? dengan segala hormat, islam adalah hukum tertinggi, ushul fiqh mengatakan, seandainya adat itu baik, dan tidak ada pertentangan dalam hukum islam didalamnya, maka gunakanlah, jika buruk, dan kontra dengan hukum Islam, tinggalkan lah.

"Janganlah engkau memandang rendah bentuk apapun dari kebaikan, walaupun engkau hanya bertemu dengan saudaramu dengan muka manis." Riwayat Muslim
Wallahu a’lam

Jumat, 15 Februari 2013

khutbah jumat 5 Rabiul Tsani 1434 H part 3

khutbah jumat 5 Rabiul Tsani 1434 H part 3

maka, kita mesti melakukan sebuah upaya agar menjadi solusi ditengah keterpurukan umat sepert ini. solusi yang bisa kita lakukan adalah kita mengupayakan seperti firman Allah SWT..

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (Ali Imran : 110)

amar ma'ruf nahi munkar, adalah kewajiban bagi kita selaku umat terbaik, selaku umat Rasulullah. Dakwah adalah kewajiban setiap individu, dan pada akhirnya secara berjamaah pula kita bisa membangun kekuatan, dan menjadi solusi yang terbaik di tengah umat.

solusi selanjutnya adalah kita kembali ke ajaran yang semestinya. tinggalkan panutan-panutan liar, obsesi-obsesi yang bukan berasal dari Islam. Rasulullah adalah uswah sejati, tidak ada yang pantas kita teladani selain dari beliau. maka apakah mungkin bagi kita mencari tuntunan selain dari Rasulullah dan AlQur'an..??

Allahumaghfirlil muslimina wal muslimat, mukminina wa mukminat, wal ahya wal amwat..

Wallahu a'lam

catatan :
redaksi diatas bukan redaksi yang sebenarnya dari isi khutbah jumat, tetapi hanya yang di ingat oleh penulis. maaf jika masih banyak kesalahan, karena setiap kesalahan murni dari penulis, sedangkan yang benar hanyalah milik Allah semata.

khutbah jumat 5 Rabiul tsani 1434 H part 2


3 karakter sifat yang kita tunggu didalam sosok seorang umat, adalah karakter yang menyerupai Rasulullah. Karakter-karakter yang kuat, tangguh, tegas, namun bijak, kita bukan mengharapkan sosok sempurna, kita hanya mengharapkan dan menunggu janji Rasulullah atas kedatangan seorang karakter pemimpin di akhir zaman.
3 karakter sebagai bentuk menampakan dari uswah Rasulullah.

1.      Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab :21)

Jika kita mengakui bahwa Rasulullah adalah sosok yang paling sempurna, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak meneladani akhlaknya. Uswah adalah sebuah keharusan umat untuk menjaga kemurnian ajaran Islam. Uswah adalah alternatife terbaik untuk memperoleh derajat mulia disisi Allah.

Karena dimasa ini, tidak ada satu pun sosok pemimpin yang bisa dibandingkan dengan keteladanan yang digambarkan Rasulullah. Tetapi kita optimis, hal ini bukan pertanda kematian ummat, kita tetap optimis, bisyarah Rasulullah akan segera tiba. Karena kita adalah umat terbaik.

2.      Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al-Fath : 29)

Karakter berikutnya adalah ketegasan, yang melahirkan sebuah kekuatan dahsyat didalam tubuh umat. Kekuatan yang sebenarnya telah diketahui didalam taurat maupun injil, kekuatan yang mampu mengeluarkan umat dari ketertindasan, kebodohan, dan keterpurukan.

23 tahun, Rasulullah sendiri telah membuktikannya. Hanya dalam 23 tahun, Arab berhasil beliau islamkan. Hanya dalam 23 tahun, syariat mampu tegak. Ketegasan menjadi salah satu kunci keberhasiln dakwah kala itu.

3.      Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.

Kecintaan Rasulullah terhadap umatnya tidak bisa dipungkiri. Ummati, ummati, ummati adalah bukti cinta beliau disaat ajal menjemput. Kecintaan inilah yang berhasil mengerahkan segenap perjuangan untuk menyelamatkan umat dari kejahiliahan, kecintaan inilah yang berhasil menyeimbangkan tatanan kehidupan dalam hukum keadilan syariat.

lanjut ke part 3

khutbah jumat 5 rabiul tsani 1434H part1


Khutbah jumat 5 rabiul akhir 1434 H, masjid Baiturrahman Cipanas

Allah menciptakan manusia dengan bentuk sebaik-baiknya, bentuk bukan artian hanya berupa fisik, tetapi juga kesempurnaan sebagai makhluk. Setidaknya Allah mewariskan 2 sifatNya kepada manusia, yaitu sifat Jalaliyah dan Jamaliyah.

Inilah bukti kesempurnaan manusia sebagai makhluk, tidak seperti malaikat yang hanya memiliki sifat Jamaliyah, atau Iblis dengan sifat Jalaliyah, tetapi manusia memiliki keduanya, sebagai bentuk kesempurnaan sekaligus ujian didalam kehidupannya.

Dua sifat ini mengakibatkan keseimbangan didalam diri manusia, ada sebuah kecenderungan sekaligus ada hak pilihan, dan begitu pula melahirkan konsekuensi dan akibat. Maka, dengan ini manusia memiliki kewajiban untuk senantiasa memelihara diri, dan terus menerus muhasabah.

Tarbiyah, adalah sebuah keharusan bagi setiap individu. Tarbiyah adalah usaha memelihara diri dari kecenderungan sifat-sifat kontradiktif, dan tarbiyah juga sebagai proses menyeimbangkan diri dari semua sifat yang dianugerahkan Allah SWT.

Maka, tarbiyah membutuhkan sebuah panutan, membutuhkan sebuah bimbingan, arahan yang tidak menyebabkan ketidak seimbangan dalam dirinya. Uswah kita butuhkan dari sosok seorang yang riil, maka pantas jika kita merindukan sesosok yang pantas kita tiru, pantas kita teladani, sesosok pemimpin yang mampu men-tarbiyah bukan hanya diri setiap individu, tetapi juga masyarakat, bahkan bangsa dan Negara.

Janji Rasulullah adalah sebuah kepastian,
“Umatku bagaikan hujan, tak diketahui, yang lebih baik itu yang pertama ataukah yang terakhir” (HR. Abu Dawud At Thayalisi dan Abu Isa At Tirmidy)

Maka, di akhir zaman ini tentunya akan lahir seorang imam yang mampu mentarbiyah umat, mengarahkan sekaligus menyeimbangkan tatanan kehidupan yang tengah porak poranda dalam kegalauan jamaah.

lanjut part 2

Minggu, 03 Februari 2013

Saksikanlah, Aku Adalah Muslim


“Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota badan.”(HR Thabrani)

Hadits yang cukup singkat namun sangat luas dan dalam maknanya. Memang hadits ini memiliki pesan yang luar biasa, motivasi, dan amanah yang hebat bagi seorang mukmin.

Saat mengaku iman, mungkin hati, dan lisan saja cukup hanya sekedar berkata “Asyhadu..” tapi sadarkah esensi sebenarnya dibalik kalimat ini..??

Saat mengaku beriman, hati adalah tempat pertama segalanya bermula, hati menjadi muara segala interaksi-interaksi yang pada akhirnya akan berkaitan dengan pengakuan imannya itu. Hati akan mulai mengolah segala macam sumber, data, input, mengkonfigurasikannya dengan iman yang tertancap dalam hatinya. Saat pengakuan iman, bagaikan sebuah program yang otomatis terinstal dalam hati, yang kemudian akan mengoperasikan seluruh aspek dalam kehidupan.

Jika hati sebagai alat pengolah, input, sebuah sistem operasi kehidupan, maka out put nya adalah lisan dan tindakan. Lisan dan tindakan menjadi sebuah tolak ukur, sekaligus proyeksi ukuran keimanan kita. Lisan dan tindakan adaah sebuah konsekuensi yang tidak bisa dipungkiri, ia lahir beriringan dengan deklarasi keimanan yang kita lakukan.

Konsekuensi itu adalah dakwah. Berbicara, berbincang, berorasi, atau bahkan bergumam, hati akan memprogram semua itu berdasarkan visi yang ia miliki. Mukmin, memiliki visi yang tinggi, Syurga hanya lah bagian dari visinya, namun keridhaan Allah atas hidup dan mati adalah visi yang tidak bisa ditawar lagi.

Konsekuensi berikutnya adalah sholeh secara individu (Insan Kamil) dan secara social (Islam Kaffah). Allah menciptakan manusia dengan segala karakteristiknya, kekuarangan, dan kelemahannya bukan berarti menjadi alas an bagi manusia untuk menyerah atas kelemahannya, bagaimana pun juga manusia dituntut untuk hidup sesempurna mungkin, dengan segala ikhtiar, doa, ketawakalannya. Seharusnya manusia yang beriman, mengakui bahwa kesempurnaan sejati hanyalah milik Allah, dan manusia hanya makhluk lemah, namun pengakuan tidak cukup sampai disana. Maka, patuhlah, taatlah, “sami’na wa-atho’na..”, ikutilah petunjuk dari Yang Maha Sempurna, maka itulah prasyarat menjadi insan kamil sesungguhnya.

Maka jika insan kamil telah bergabung, bersatu padu dalam sebuah jamaah, maka disinilah momentum Islam Kaffah. Kesempurnaan agama ini hanya bisa dibuktikan dengan jamaah, sebuah peradaban yang mewakili tatanan sejati ajaran Islam, peradaban yang mengusung hukum dan petunjuk Al-Qur’an.

Inilah tugas kita, tugas setiap individu yang memiliki hati dalam raganya. Tugas setiap jiwa yang dengan pengakuannya ia berakat, “Saksikanlah, Aku adalah Muslim.”

Wallahu a’lam

Rabu, 23 Januari 2013

Perjuangan Menuju Khilafah


Ada sebagian orang yang mendengar khilafah itu berarti pemberontakan, revolusi, atau bahkan terorisme. Hmmm, itu tidak benar, sama sekali TIDAK BENAR. Pemberontakan, atau revolusi hanya satu cara dari sekian banyak cara untuk menegakkan khilafah, hal ini disesuaikan dengan kondisi yang ada dan berlaku di daerahnya. Disini saya mencoba bercerita 3 situasi global yang terjadi didunia Islam saat ini, dalam usahanya mewujudkan khilafah.
1.      Revolusi
Di beberapa Negara, revolusi terjadi. Rakyat turun ke jalan meminta pertanggung jawaban pemerintah atas kacaunya sistem yang ada, kebanyakan dari mereka meminta pemimpinnya turun, dan diganti, karena menganggap tidak layak untuk memimpin Negara tersebut. Alasannya, banyak diantaranya, kakacauan stabilitas ekonomi, maraknya korupsi, rusaknya sistem ideologi, dan yang paling marak, kepemimpinan yang dictator.

Rakyat menilai sebuah kepemimpinan telah gagal dan saat parlemen tidak mampu mengakomodir suara rakyat, maka rakyat lebih memilih revolusi dengan turun ke jalan langsung. Biasanya hal ini memakan korban, entah itu karena tindakan arogan pemimpinnya, atau pihak-pihak lain yang memperkeruh keadaan.

Negara-negara yang telah melakukan revolusi baru-baru ini, Mesir dan Tunisia.

2.      Pemberontakan
Jika ternyata, pemerintahan yang berlaku lebih zalim dan lebih keras, biasanya revolusi damai tidak akan bisa berbuat banyak, tidak jarang saat revolusi ini jutru pembantaian warga negaranya sendiri berlangsung, dengan berdalih menjaga stabilitas pertahanan, rakyat yang meminta revolusi justru dibantai, dan dengan segala upaya membungkam kebenaran, disinilah dibutuhkan pemberontakan. Tidak jarang saat pemberontakan ini pecah perang sipil yang memakan banyak korban jiwa, ini di akibatkan perjuangan yang berlandaskan ideologi yang mereka yakini.

Negara-negara yang melakukan perjuangan jenis ini adalah, Libya, dan Suriah.

Namun, ada satu hal lagi yang melatar belakangi timbulnya gerakan perjuangan pemberontakan ini, yaitu penjajahan. Unik, disaat Amerika dan sekutunya mengkampanyekan anti penjajahan, justru mereka sendiri gemar menjajah Negara-negara lain yang notabene, berasaskan islam. Maka dalam hal ini pemberontakan menjadi wajib, sebagai bagian dari ikhtiar jihad membela tanah air, dan membela harga diri Umat.

Negara-negara yang tengah berjuang melepaskan diri dari penjajahan adalah, Mali oleh Perancis, Afghanistan oleh Amerika, dan tentu saja yang paling fenomenal, Palestina oleh Israel.

3.      Parlemen/demokrasi
Ini adalah cara yang paling damai, namun memiliki kekuatan paling ampuh dalam perjuangan menegakkan khilafah. Parlemen adalah dengan menciptakan suara mayoritas di tubuh parlemen, sehingga mengakomodir kebutuhan-kebutuhan umat di wilayah tersebut. Parlemen dalam sistem demokrasi adalah sebuah strategi perjuangan yang efektif, yang bahkan mampu mencegah terjadinya revolusi, dan pemberontakan, yang tentu saja memakan banyak korban.
 
Hasil dari perjuangan ini, adalah produk-produk syariat Islam yang diberlakukan, keuntungan dari perjuangan ini adalah saat “produk syariat”nya ini di berlakukan maka yang wajib memelihara dan mengawasi syariat nya itu adalah pemerintahannya itu sendiri. Dengan menguasai sistem legislative, yudikatif, dan eksekutif, perjuangan ini lambat laun akan mampu merubah tatanan kepemerintahan menuju khilafah.

Negara-negara yang tengah berjuang adalah, Turki, dan Indonesia.

Maka, saat berbicara soal Indonesia, maka saya menekankan salah satu ikhtiar jihad kita adalah mengikuti pemilu, dan memilih sebuah partai yang mampu melaksanakan perjuangan itu semua di tubuh parlemen. Tentu saja dalam upaya ini, kita harus banyak ber husnudzon atas semua yang terjadi di partai tersebut, karena kita yang hanya sebagai konstituen tidak banyak tahu tentang strategi politik mereka, yang pasti, setiap muslim itu pasti merindukan khilafah.

Sebenarnya, masih ada beberapa juga barisan perjuangan penegakan khilafah, selain dari parlemen diatas. Namun, apapun perjuangan yang kita pilih, visi kita hanya satu, khilafah tegak di dunia.

Minggu, 20 Januari 2013

khilafah

khilafah

*catatan ini bukan definisi resmi, hanya sebuah pendapat yang mungkin terdapat kesalahan atau kekurangan, sekiranya sahabat-sahabat yang membaca catatan ini bisa mengoreksi, menambahkan atau meluruskan jika ada yang kurang sesuai.

setelah 79 tahun kita telah merasakan gagalnya berbagai sistem pemerintahan yang berusaha menguasai dunia, demokrasi, diktator, kapitalis, semua telah gagal mengemban amanah memimpin umat. Kini Umat Islam tengah bersuara, menggelorakan keinginannya untuk mengembalikan amanah ini ke dasar yang sesungguhnya, ke ajaran yang sesungguhnya, Syariah Islam, inilah masanya Khilafah.

sudah 79 tahun semenjak terakhir kali umat melihat daulah Islam yang berjaya melalui Turki Utsmani, kini Islam tengah merindukan kembali kejayaan itu. sebuah gelombang perjuangan merangsek bergerak menembus batas yang selama ini kita kira kuat tanpa celah. sekat-sekat itu telah pecah, hancur berantakan, dan menjadi jalan berdirinya kembali khilafah di dunia. inilah bukti sekuat apa pun tipu daya musuh-musuh Allah, tetap amatlah lemah di hadapanNya.

kejatuhan Husni Mubarak, Qhadafi, Saddam Husein, menjadi pintu awal bergeloranya perjuangan ini. disusul perjuangan politik di Tunisia, dan Turki, yang kini tengah di kuasai pemimpin-pemimpin terbaiknya, dan perjuangan Jihad Suriah, Afghanistan, Mali, Somalia, dan tentu saja tanah suci yang dijanjikan, Palestina.

apa sebenarnya Khilafah..?? ini adalah sebuah sistem pemerintahan yang sesuai dengan yang di ajarkan Rasulullah. Khilafah adalah sebuah metode kepemimpinan, yang tidak ada satu pun sistem yang menyamainya di dunia saat ini. sistem ini berjalan seperti yang Rasulullah dan KhulafauRasyidin tunjukan.

Khilafah mencakup semua hal, politik, militer, sosial, ekonomi, budaya, dan semua hal lain sampai hal yang paling terkecil sekali pun. sering kali kita merasa sangsi dengan hal ini, namun tidak kah sadar kalau justru bangsa Eropa (Yahudi dan antek-anteknya) telah meniru konsep serupa..?? tengok PBB, NATO, OPEC, UNI-EROPA, dan yang lainnya, bukankah ini adalah sebuah persatuan ideologi yang telah memperkuat propaganda mereka sendiri. Ironis, saat Umat Islam berbicara hal ini seakan-akan tidak percaya, dan tidak memiliki visi serupa, seakan-akan membiarkan saja dirinya dikuasai dan dihancurkan oleh sebuah konspirasi sesat.

terserah anda akan percaya atau tidak, tetapi Rasulullah telah mengabarkan, saat Al-Mahdi di baiat di depan ka'bah, saat itu khilafah sudah berdiri, dan pada saat itu pula, perjuangan global Umat Islam menghadapi dajjal segera dimulai.

Jumat, 21 Desember 2012

satu hari lagi saja..


Hari ini, 21-12-12, sebagian orang di dunia mempercayai sebagai hari dimana kiamat akan terjadi, berdasarkan kalender suku maya, dan sampai jam 19:14 belum ada buktinya, hehe.. artinya ya nggak sekarang.

Ya, kiamat itu di dalam kaca mata Islam, pasti akan terjadi. Kiamat itu semakin dekat, dan tidak mungkin semakin menjauh kan..?? kita memang di akhir zaman, menjelang kiamat, namun tidak seorang pun tahu kiamat itu akan terjadi. Jangankan meramalkan kiamat, meramalnya saja sudah dosa, apa lagi meramal kiamat, seorang muslim tidak boleh percaya, dan haram untuk percaya, karena perihal ini, karena hanya Allah saja yang tahu.

Baik kita tinggalkan isu sesat ini, namun bagaimana jika kita berandai-andai bahwa kiamat itu akan tiba besok..?? seluruh dunia dan semesta akan hancur, hari yang di janjikan Allah tiba, hari pembangkitan, pengumpulan, hari dimana tidak ada lagi kebohongan dan dusta, hari pengadilan, dan hari keputusan. Semua pertanggung jawaban pada saat itu akan di tunjukan, tidak ada lagi tempat pertolongan, tidak ada lagi pengampunan, tidak ada tempat melarikan diri..

Lucu, saat sebagian orang malah memilih menyelamatkan diri di tempat yang tidak akan terjangkau kiamat.. bagaimana bisa..?? sementara semua makhluk akan hancur lebur, dan tidak ada lagi yang tersisa. Bagi seorang Muslim, menjelang kiamat ini ada hal lain yang lebih penting yang justru harus di persiapkan, yaitu persiapan bertemu dengan Rabb-nya. Baik atau buruk, senang atau muram, kanan atau kiri adalah sebuah pilihan-pilihan yang akan di putuskan.

Bagaimana pun juga kiamat pasti akan terjadi, namun seorang Mukmin, yang didalam hatinya terdapat iman meski hanya sebesar dzarrah, tak akan merasakan bagaimana huru hara kiamat, karena ia akan dijemput oleh Allah dalam jemputanNya.

Bagaimana pun juga kiamat akan terjadi, namun pastikan kita tidak menyesal saat bertemu dengan Rabb. Menyesal karena amal kita kurang, menyesal karena keimanan kita hanya sebesar dzarrah, menyesal karena shalat kita buruk, menyesal karena sedekah kita riya, menyesal karena tidak menolong saudara seiman. Bagaimana pun juga, tidak ada tempat kembali, kita tidak akan bisa kembali ke dunia meski itu hanya sehari, kita tidak bisa lagi memperbaiki shalat kita, tidak bisa lagi memperbaiki sedekah kita, tidak bisa beramal menambah kebaikan, meski kita berdoa sampai berderai air mata memohon kembali, tidak akan bisa meski itu hanya satu hari.

Kamis, 13 Desember 2012

zionis vs khilafah


Zionis.. kalian tahu organisasi yahudi yang satu ini..?? organisasi yang dimotori yahudi untuk “menguasai dunia”. Ya, jumlah yahudi memang sedikit jauh lebih sedikit dari Kristen, dan umat Islam, namun kenyataannya mereka lah yang menguasai pergerakan dunia, mulai dari ekonomi, pertahanan, politik, budaya, social, bahkan makanan serta minuman.

Israel mungkin hanya negara kecil, mungkin hanya seujung kuku dari Indonesia, tapi para zionis ini justru melebarkan sayapnya bukan hanya dari sana. Amerika dan sekutunya merupakan pion penting dalam pergerakan mereka. Bagaimana mereka mengendalikan semua aspek penting melalui kebijakan-kebijakan yang lahir dari negara-negara pion zionis ini.

Ada sedikit perbedaan antara zionis dengan konspirasi yang di isukan dilakukan oleh mereka. Zionis dengan terang-terangan memang menampilkan dirinya, dan dengan terang-terangan pula mempublikasikan misinya, berbeda dengan freemansory dan yang lainnya, yang bergerak di bawah tanah, meski terdapat banyak bukti keberadaan mereka, namun tetap sulit dibuktikan keberadaannya. Namun tetap ujung-ujungnya adalah penguasaan dunia dibawah kekuasaan mereka, istilah lainnya, novus ordo seclorum (tatanan dunia baru)

Jika kita berani membuka mata dan telinga lebar-lebar maka memang kita akan menemukan fakta bahwa Islam tengah di gempur habis-habisan, sebutlah Libya, Iraq, Palestina, Afghanistan, Pakistan, Somalia, belum lagi kebijakan-kebijakan anti-Islam, seperti pelarangan hijab di Perancis, dan sentiment anti nama berbau arab di bagian imigrasi Eropa, Amerika, dan Australia, kebijakan pelarang pembangunan mesjid, pelarangan berkumpul dan shalat berjamaah. Sebuah propaganda pembentukan opini muslim adalah teroris terus di gaungkan, khilafah sebagai basis teroris, dan syariat sebagai system teroris.

Pernahkah kita bertanya, kenapa dunia sampai bertindak demikian terhadap Umat Islam..?? kenyataannya memang zionis yahudi lah yang memboncengi semua itu, mereka hendak mematikan Islam, dengan berbagai cara, bahkan selicik apapun. Kenapa Islam..?? karena mereka melihat hanya Islam yang mampu menghalangi usaha mereka mencengkeram dunia. Tidak ada agama lain yang sekuat Islam, Islam di mata mereka terlalu sempurna untuk sekedar dinamakan “agama”.

Khilafah

"Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja dictator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, beliau diam".[HR. Imam Ahmad]

Karena Islam memiliki system kompleks, ideologi, visi, misi, system politik, system ekonomi, hukum, pertahanan, dan pengetahuan yang sangat jauh lebih kuat dibandingkan system apapun di dunia, termasuk zionis. Khilafah adalah sebuah system yang mengakomodasi semua itu, dan melindungi serta menjamin segenap berjalannya system syariah berlaku di muka bumi.

Sudah bukan rahasia lagi saat Khilafah berkuasa, Islam benar-benar menguasai dunia, menguasai peradaban, menguasai system hukum syariah dan ia berhasil menjadi inspirasi kebangkitan bagi dunia. Islam berhasil membangun sebuah tatanan dunia maju, dan diakui sebagai system terbaik yang pernah ada.

Menyadari kekuatan besar yang tersembunyi dalam khilafah, zionis gencar melakukan serangan membabi buta melawan Islam, melalui fisik ataupun pemikiran. Lagi-lagi timbul pertanyaan kenapa.. satu alasan saja, jika suatu hari umat Islam percaya dan yakin tentang hadist akhir zaman tentang mereka. Maka habis lah zionis dari muka bumi ini.

" Tidak akan terjadi hari kiamat sebelum kaum Muslimin memerangi orang-orang Yahudi. Kemudian kaum Muslimin membunuh mereka sampai orang Yahudi bersembunyi di belakang batu atau pohon. Maka batu -atau- pohon itu berkata :Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini di belakangku ada Yahudi, kemarilah lalu bunuhlah. Kecuali pohon Gharqad (sebuah pohon berduri yang dikenal dikalangan bangsa Yahudi), sesungguhnya Gharqad itu adalah salah satu pohon bangsa Yahudi".(bukhari-muslim)

Maka, suatu hari akan benar-benar tampak peperangan ini, Khilafah vs Zionis, atau Islam vs Yahudi.
Ada, yang mengatakan perang dunia ke-3 itu adalah saat khilafah melawan zionis, namun saya tidak akan berspekulasi sejauh itu, yang pasti peperangan itu bakal terjadi.

penghancuran Islam di Indonesia..??


mungkin judul diatas terkesan provokatif. Tapi saya tidak bermaksud menggiring opini ke arah sana. Disini saya hanya mengungkap beberapa fenomena, yang bagi saya sendiri, terdengar aneh bagi negara dengan mayoritas penduduk muslim dan juga terbesar didunia.

Akhir-akhir ini marak isu teroris, terutama penangkapan para pelaku terduga teroris setelah terjadinya peristiwa pembunuhan polisi di Poso. Yang menarik adalah beberapa scene pemberitaan yang diangkat media massa justru memojokkan Muslim sebagai pelakunya. Di salah satu televise swasta, berita penangkapan teroris ini diwarnai penayangan kaligrafi di salah satu dinding rumah pelaku. Pertanyaannya, kenapa..?? apakah berita itu ingin menunjukan bahwa setiap muslim yang memiliki kaligrafi di dinding rumahnya adalah teroris..?? mungkin tidak se ekstrim itu.. tapi efek penayangan berita itu berakibat fatal dan secara tidak langsung menuduh muslim=teroris. Belum lagi, alat bukti yang diangkat adalah buku jihad. Lagi-lagi ini adalah hal yang rancu, karena semua orang yang mengaku dirinya muslim pasti punya buku tentang jihad.

Saya sendiri masih ingat, fitnah yang sempat menggegerkan twitter. Berasal dari pemberitaan sebuah televisi swasta yang mengatakan sarang teroris adalah rohis. Jelas ini adalah fitnah, sampai berujung tuntutan minta maaf ke media tersebut. Namun lagi-lagi efek yang timbul dari pemberitaan ini sangat merugikan, opini yang terbentuk adalah “setiap anggota rohis berpotensi menjadi teroris” alhasil, banyak orang tua yang ketakutan, dan menjadi fobia akan rohis, dan mulai melarang dan tidak mendukung anak-anaknya ikut rohis. Padahal, coba bandingkan, lebih baik mana yang tawuran atau anggota rohis..??

Jika diatas bercerita tentang teroris dan segala upaya penggiringan opininya. Berbeda dengan kasus save maryam, ini adalah gerakan penyelamatan umat muslim dari upaya pemurtadan misionaris di Indonesia yang mencapai angka 2 juta per tahunnya. Uniknya, save maryam beranggotakan muslim dari luar negeri, seperti Nigeria, Inggris, dan negara-negara lainnya, kabar terakhir mereka sudah sampai ke Indonesia melalui Irene Institute. Lagi-lagi parahnya, umat muslim Indonesia tidak ada yang menyadari proses pemurtadan ini.

Fenomena selanjutnya, adalah Islam Liberal. Ini adalah sebuah aliran Islam yang mengusung kebebasan berfikir. Lagi-lagi ini adalah aliran yang menyesatkan, karena berani bahkan dengan lantang mengeluarkan fatwa-fatwa yang bertentangan dengan Al-Quran, bahkan mereka berani mempertanyakan kebenaran Al-Qur’an. Banyak tokoh dari Islam Liberal ini, sebutlah Ulil Abshar Abdallah, Zuhairimisrawi, Guntur ramli, dan lain sebagainya. Kebanyakan mereka adalah dosen dan kaum terpelajar, yang artinya penyebarannya pun lebih ke kalangan-kalangan terpelajar, seperti mahasiswa. Mereka mengemas pemikiran-pemikirannya dengan konsep berfikir logika dan dengan ilmiah, mengesampingkan aqidah.

Terakhir adalah fenomena hedonisme. Bagaimanapun juga, kita tidak bisa menutup mata, generasi muda sekarang, dizaman ini, mereka terbuai budaya hedonis, mengagung-agungkan kekayaan, kecantikan, kepopuleran, tanpa segan mereka menjadikan artis-artis sebagai idola. Hasilnya, adalah kehilangan jati diri, kehilangan visi untuk apa mereka hidup, kehilangan roh sebagai seorang muslim. Mereka lebih senang mengikuti trend, mengikuti tingkah pola sesat artis, terbuai mimpi budaya hedonis. Mereka lupa dengan panutan sejati umat Muslim, Rasulullah.
Itu hanya sebagian, belum lagi berbicara masalah politik, ekonomi yang berbau riba, dan peredaran makanan haram. Saatnya menarik nafas panjang.
khutbah jumat 14 september 2012 part 3 - mau kemana kita..??

khutbah jumat 14 september 2012 part 3 - mau kemana kita..??


setelah kita paham, arti cinta Allah, mengenali posisi kita ada dimana pertanyaan yang tidak kalah penting selanjutnya mau kemana..??

inilah sebuah visi, sebuah target, sebuah visualisasi apa sebenarnya yang kita tuju dalam kehidupan. jika kita kembali mereview 2 catatan penulis sebelumnya, maka jawaban kita adalah Cinta Allah. itulah target kita, arah kita.

pertanyaannya sudah betul kah alurnya..??

ringan saja, coba kita hisab diri sendiri (intropeksi), khatib mengingatkan dengan cara yang amat sederhana,
"lihat saja status facebooknya, foto profilnya, komentar-komentarnya, wallpapernya, semua itu akan mengarah kepada jawaban.. mau kemana kita..??"

memang benar, facebook, di antara segala kekurangan dan kontroversinya, ia seperti sebuah simulasi catatan malaikat dalam hidup kita ( agak lebay sih, tapi gak apa-apa..) bayangkan, setiap yang kita katakan (status, upload foto, komentar ) sejatinya adalah gambaran siapa diri kita sebenarnya.

agustus kemarin, penulis sempat mendownload semua aktivitas facebook semenjak buat akun (2009) sampai hari ini. hasilnya..?? Ya Allah.. maluuuuu bener.. baca-baca lagi status lebay, komentar galau, foto-foto narsis, sampai pesan-pesan pribadi...!!( padahal dibaca sendiri.. tapi malunya bener-bener..) Ya Rabb.. kebayang gak nanti di Yaumil Akhir, bukan hanya databese facebook saja, tapi semua ( sekali lagi.. SEMUA..) tingkah, ucapan, bahkan getaran hati akan di pampangkan dan diperlihatkan..

dengan cara yang sederhana itu, seharusnya kita menjadi lebih bertanggung jawab atas semua tindakan, ucapan, dan perasaan kita. maksimalnya, dengan cara yang sederhana itu menjadi sebuah pengingat akan arah tujuan hidup kita.

kesimpulannya, catatan ini hanya sebagai pengingat saja, apakah sikap kita sudah tepat dengan visi kehidupan kita, jika belum segera perbaiki ya.. sebelum menyesal..

***

tambahan, tips penulis dalam ber-facebook.. (kali aja ada yang nanya.. :D)
1. update status yang penting saja, berisi dakwah, pengingat nikmat, atau pengingat komitmen
2. tinggalkan komentar yang baik, jangan provokasi, jangan menghina, bila tidak suka jangan dibaca ( emang ada tombol tidak suka (i dont like gituh..???))
3. jangan upload foto mengumbar aurat, entar kalau kita mati, terus foto itu belum sempat di hapus..??? naudzubillah, dosanya ngalir terusss..
4. jadilah orang yang sok alim, sok suci, biar disebut munafik juga.. (yg penting nggak kan..??)

suatu hari saya update status anti pacaran.. ( gini-gini juga saya tuh aktivis anti pacaran..!!) sahabat saya pernah bertanya, kok statusnya gitu mulu, anti pacaran terus..?? jawab saya, "biar, meskipun kenyataannya masih jauh, dan masih pengen pacaran.. toh jadinya kan malu, masa status nya anti pacaran, kok pacaran.."

khutbah 14 september 2012 part 2 - dimana kita..??


sebenarnya, khatib pada saat itu hanya menyinggung sedikit tentang ini, namun penulis langsung ingat sebuah tulisan dari seorang trainer, motivator ternama pak Jamil Azzaini ( silahkan follow beliau di @jamilazzaini )

setelah kita memahami bagaimana bentuk cinta dari Allah, bagaimana Allah menggambarkan perjuangan dan liku alur demi memperoleh cintaNya, sekarang pertanyaan bagi kita..?? apakah kita siap mencintai Allah dan balasannya, dicintai olehNya.??

apa relevansi nya dengan kisah Ibrahim..?? tentu saat kita ber azzam mencintaiNya, demi memburu cintaNya, maka tengoklah lingkungan kita, tengoklah diri kita, tengoklah sekeliling kita, apakah kita pantas..??

awal mula Ibrahim mencintai Allah, tentu dengan mengenalnya terlebih dahulu.. peristiwa dimana Ibrahim sempat memilih antara bintang, bulan, dan matahari sebagai tuhan, namun saat ke tiga makhluk itu tetap memiliki celah lemah, Ibrahim menolaknya, kemudian sebuah persaksian tauhid bermula, persaksian Ibrahim telah mengenal Tuhannya, Allah.

setelah mengenal, maka timbulah konsekuensi untuk menegakan kalimahNya di bumi, di lingkungan tempat Ibrahim berpijak. Ia harus berdakwah kepada Azar, ayahnya sendiri, yang mana adalah seorang pembuat berhala..!! ia harus melawan namrudz, sampai ia mesti menghancurkan berhala-berhala, dan di lempar ke perapian raksasa. sebuah proses pengabdian, konsekuensi yang amat berat, dan lagi-lagi ujian keimanan Ibrahim.

namun bukankah itu sebanding dengan balasannya berikutnya, indah cinta Allah kepada beliau, regenerasi perjuangan dakwah yang sangat kuat ( dari putranya Ishaq, berturut-turut lahir para Nabi, dan lahir pula Bani Israil, sampai berujung Nabi Isa, dan dari putranya Ismail, lahir Nabi Muhammad ), dan tentu saja permintaannya menjadi terkabul dan berkah ( ingat doa Ibrahim untuk tanah mekah, keluarga, dan putra nya, sungguh doa yang amat sangat bijaksana ).

kembali ke pertanyaan awal, sudahkah kah kita mempersiapkan diri mencintai dan menerima pancaran cintaNya..??

posisi dimana kita, bukanlah main-main, lingkungan akan membentuk kepribadian, lingkungan akan membentuk cara pandang, sering kali motivator berkata,"cari lingkungan terbaik, atau ciptakan..!!" ibrahim menciptakan lingkungan itu, lingkungan yang berasal dari caranya ia berfikir yang senantiasa husnudzon terhadap semua perintah Allah, lingkungan yang ia ciptakan berdasarkan petunjuk yang Allah berikan.

dimana posisi kita..?? apakah kita di tempat dimana perintah Allah dilaksanakan, di patuhi, dan di taati..?? atau posisi kita berada di tempat dimana perintah Allah di ingkari, di khianati, dan di benci..??

percaya atau tidak, pada akhirnya pilihan ini akan melahirkan nasib.. lingkungan baik akan optimal mendapat cinta dan rahmat Allah ( contoh mekah, madinah, (umat nabi Muhammad) palestina (Umat Nabi sulaiman, daud, Ibrahim, Ishaq, Luth,  Zakaria, Yahya, Isa dll ) dan lingkungan yang buruk akan mengundang murka dan adzab Allah ( Saba', sodom, aad, pompeei )*

Wallahu a'lam

***
*contoh berdasarkan kisah para nabi pada zamannya masing-masing, tidak dalam artian zaman sekarang.

catatan agak serius ya..?? gak apa-apa deh.. hehe

khutbah jumat 14 September 2012 - part 1 Cinta..


Jumat, 14 september 2012, Masjid Al-Barkah ITC Depok

ITC..??? benar..!! Belanja apa sholat..?? hehehe.. bagian yang itu jangan di bahas ya.. hehe

agak panjang juga sebenarnya khutbah yg di sampaikan, karena itu insya Allah akan dibagi menjadi tiga bagian catatan ( semacam trilogi.. ), dan mohon maklum juga mungkin bakal ada beberapa penambahan dan pengurangan ( mengingat daya tampung memori penulis nggak sehebat recorder tape.. )

bagian pertama yang akan kita bahas adalah cinta ( cieee.. ) Allah kepada hamba-Nya.. ( oh.. ). khatib menguraikan penggambaran cintaNya itu dalam kisah Nabiyullah Ibrahim as.

tahu kan keutamaan Nabi Ibrahim..?? Subhanallah, beliau adalah insan yang amat sangat terhormat, berjasa, dan tentu saja benar-benar di cintai oleh Allah ( Tahu kan..?? beliau dijuluki bapak para Nabi, dan termasuk salah satu Rasul Ulul Azmi ) buktinya, beliau senantiasa disebut-sebut dalam shalawat setelah Nabi Muhammad, seluruh prosesi Ibadah Haji di ambil dari hikmah kisah Nabi Ibrahim, Qurban-Idul Adha pun berasal dari Nabi Ibrahim. (luar biasa..) pertanyaannya, bagaimana Nabi Ibrahim bisa mendapatkan keutamaan sehebat itu..?? inilah kehendak Allah, jika Ia sudah mencintai hamba-Nya.

namun, perlu di ingat pula, bagaimana Allah membuktikan cintaNya kepada Ibrahim, dan perjuangan Ibrahim membuktikan cinta kepada Allah. Sangat luar biasa sulit, Allah menguji Ibrahim dengan berbagai ujian, perintah, larangan, khatib menggambarkan 3 ujian terberat..

1. Nabi Ibrahim tidak memiliki putra sampai berumur 80 tahun.

bayangkan, bagaimana sedihnya Nabi Ibrahim yang mendambakan hadirnya putra-putri dalam kehidupannya. bukan karena malu, bukan karena ingin sekedar memiliki putra, tetapi sedih karena tidak ada generasi muda yang melanjutkan perjuangan dakwahnya. hal yang sama terjadi pula pada Nabi Zakaria, dan keluarga Imran, hal ini tergambar dalam doa mereka yang terdapat dalam Al-Qur'an. Hingga akhirnya beliau pun memiliki putra yang melanjutkan perjuangan dakwahnya.

2. perintah meninggalkan anak istri di lembah tandus

baru saja Hajar melahirkan Ismail, Ibrahim diperintahkan meninggalkan mereka di tempat yang amat kering, tandus, tak berpenghuni, dan tak berkehidupan..
"Ibrahim diperintahkan meninggalkan istri beserta anaknya yang masih bayi, disebuah lembah yang amat kering, tak berpenghuni, tak ada kehidupan, istrinya berkata,"suamiku (Ibrahim), kenapa kau tega meniggalkan kami ditempat seperti ini..??" Ibrahim terdiam tak mampu menjawab, "suamiku, kenapa kau tega meninggalkan kami di tempat kering, tandus seperti ini..??" Ibrahim kembali terdiam, dalam hatinya ia pun tidak mengerti, dan amat tidak tega meninggalkan anak istrinya ditempat seperti itu, kemudian istrinya berkata,"baiklah, apakah Allah yang memerintahkan ini..?? jika ya, maka kami akan bersabar.." barulah Ibrahim menjawab,"ya istriku.." ( sumpah, dialog yang paling berkesan.. tisu mana tisuuuu...)
akhirnya inilah peristiwa amat bersejarah dalam Islam, dikenang sebagai prosesi sa'i, dan momentum ditemukan sumur zam-zam yang tak pernah kering sampai akhir zaman, dan tahukah tempat kering, tandus, dan tak berpenghuni itu..?? itulah Mekah al-mukaromah ( Subhanallah, merinding.. serius..!!)

3. Perintah penyembelihan Ismail

ismail, putranya yang ia tinggalkan di lembah tandus, kering, itu kini telah beranjak remaja. Ibrahim sangat merindukannya, belasan tahun tak berjumpa putranya, sampai Allah mengizinkan Ibrahim bertemu putranya kembali. namun lagi-lagi Allah menunjukan betapa ia mencintai Ibrahim, diperintahkanlah ia untuk menyembelih putranya, putra kesayangannya, putra yang sangat ia rindukan, putra yang menjadi harapan penerus perjuangan dakwah, harus ia sembelih
"Ismail, bagaimana menurutmu, ayah bermimpi Allah memerintahkan ayah untuk menyembelihmu.." Ismail berkata," benarkah itu ayah..?? jika, benar, laksanakan lah, semoga putra mu ini termasuk kaum yang bersabar.." (tisuuuuu...)

itulah bukti cinta Allah kepada Ibrahim, Allah mengabadikan namanya di dunia dan di syurga. Khatib pun mengingatkan, semua itu berasal dari sikap Ibrahim yang senantiasa husnudzon terhadap semua ketentuan Allah.

***

sebagai tambahan, setidaknya masih ada rangkaian ujian Allah kepada Ibrahim, diantaranya,
- galau saat mencari tauhid ( ingat peristiwa bintang, bulan dan matahari.. saya yakin itu adalah ujian yang sangat berat..)
- melawan ayahnya yang seorang penyembah berhala
- dibakar dalam api oleh raja Namrudz

Rabu, 12 Desember 2012

Abdurrahman Bin Auf part 2

Abdurrahman Bin Auf part 2

Pernah mendengar legenda “sentuhan Midas..??” konon, legenda itu mengatakan, apa pun yang disentuh oleh midas akan berubah menjadi emas, mungkin Abdurrahman bin Auf memiliki konsep yang serupa, dalam kehidupannya ia seperti “susah miskin..”.

catatan ini hanya perpanjangan tulisan dari buku yang berjudul “how to master your Habits” karya ust. Felix Siauw ( saran saya segera like grup fb nya, atau follow dia di @Felixsiauw )

Tentu kita pasti ingat dengan sosok seorang Abdurrahman bin Auf, jika lupa silahkan cek di catatan saya sebelumnya http://www.facebook.com/notes/kang-hadad/abdurrahman-bin-auf/10150813148971023 . sebelum masuk Islam, ia adalah seorang saudagar kaya-raya, pebisnis sukses di tanah arab. Begitu pun setelah beberapa saat masuk Islam, sebelum adanya perintah berhijrah ke tanah Yatsrib, Madinah.

Hijrahnya Abdurrahman bin Auf benar-benar tidak membawa apa-apa, ia meninggalkan semua kekayaannya, bahkan termasuk istrinya. Setibanya di Madinah, Rasulullah kemudian mempersaudarakannya dengan Saad bin Rabi’ Al-Anshary, seorang saudagar paling kaya di Madinah. Saad berkata, “Wahai saudaraku! Aku adalah penduduk madinah yang paling banyak harta, pilihlah separuh hartaku dan ambillah. Aku juga mempunyai dua orang istri, lhatlah salah satunya yang mana menarik hatimu sehingga aku bisa mentalaknya untukmu.”
Bagaimana jawaban kita jika diberi penawaran seperti itu..?? hmmm, sudah cukup mengkhayalnya. Hehe.. inilah jawaban Abdurrahman bin Auf, “Semoga Allah memberkahi keluarga dan hartamu, tidaklah aku memerlukan semua itu. Akan tetapi, tolong tunjukan saja dimana pasar padaku, agar aku dapat berdagang disana”

Kemudian Saad mengantarnya ke pasar, Abdrrahman memulai usahanya dengan membeli beberapa barang dan menjualnya kembali, terus begitu sampai ia memperoleh keuntungan, bahkan ia mendatangkan minyak samin dan keju, sebagai diferensiasi bisnisnya.

Beberapa saat kemudian, Rasulullah bertanya tentang kabar Abdurrahman bin Auf, ternyata ia telah menikah dengan mas kawin emas sebesar biji-bijian. Subhanallah.

Kisah ini, seakan-akan memberi pesan bahwa bukan kondisi awal yang penting, namun kebiasaanlah yang telah kita bentuk sebelumnya yang akan mengantarkan kesuksesan. Lihatlah Abdurrahman bin Auf, ia mengetahui seluk beluk tata cara perdagangan, sikap, mental, mengetahui strategi supplier, potensi pasar, diferensiasi, networking, dan semua itu telah biasa ia terapkan, sehingga mampu merubah keadaan from zero to hero.

Jauh sebelum ke Madinah, Abdurrahman telah terbiasa dan membiasakan dengan semua kondisi perdagangan, sehingga saat ia menemukan peluang bisnis, tinggal menunggu waktu mengubahnya menjadi keajaiban, Abdurrahman pernah berkata, “setiap kali memungut sebuah batu, maka aku berharap bisa menemukan emas dan perak”.

Nah inti dari catatan ini adalah “kebiasaan” (sesuai dengan judul bukunya “habits” ). Bagaimana kebiasaan seseorang itu bisa menjadi tolak ukur kesuksesannya, terbiasa bermental kaya, terbiasa memberi, terbiasa disiplin, biasa sholat tepat waktu, biasa sedekah besar, maka seburuk apapun kondisinya nanti, kebiasaannya itu akan menyelamatkannya, terbalik dengan orang yang terbiasa malas-malasan, biasa ngaret, biasa bohong, biasa untuk meninggalkan sholat, maka sebagus apapun kondisinya, kebiasaanya itu akan menghancurkannya.

Akhir dari catatan ini, ada sebuah kutipan menarik di buku habits tersebut,
“Orang yang sudah terlanjur “kaya”, susah menjadi miskin, orang yang sudah terlanjur “miskin”, susah untuk jadi kaya”

Abdurrahman bin ‘Auf telah membuktikannya.

Oh iya, ingin tahu juga kenapa imam syafii bisa menghafal Qur’an dalam usia 7 tahun, dan menghafal kitab Al-Muwatha di usia remaja..?? atau kenapa Muhammad Al-Fatih bisa menaklukan konstantinopel..?? atau kalian juga ingin menjadi seperti mereka..?? hmm.. saran saya segera beli bukunya.. ( iklan.. :D )

<photo id="1" />
khutbah Jumat, 14 Ramadhan 1433 H

khutbah Jumat, 14 Ramadhan 1433 H

Dengan gusar aku segera turun dari angkot jurusan parung-depok. jam menunjukan pukul 11.30 WIB, artinya waktu shalat jumat kian dekat.

pertigaan jalan sebelum jl. nusantara raya, sebuah mesjid berdiri tegak anggun, Nurul Islam, atau cahaya Islam.

sehabis berwudhu, seperti biasa aku mengincar shaf terdepan, meski akhirnya hanya shaf ke-2 yang kuperoleh. aku nampak sungkan mengisi shaf terdepan, kenapa..?? isinya semua kakek-kakek..!! semua nampak seumur, sekitar 60-70 tahun. di baris ke2 pun tidak jauh berbeda, hanya aku dan seorang yang nampak masih muda, ya hanya berdua, sisanya masih dikuasai kakek-kakek. hmm, aku mulai berfikir, ada yang salah..

seorang kakek berdiri dan mengumumkan beberapa pengumuman, dilanjutkan dengan adzan.. kembali saya berfikir, ini mana anak mudanya sih..?? aku mulai menengok kebelakang, memang disanalah anak-anak dan para remaja "ditempatkan" ada yang acuh tak acuh, main-main, ngobrol, hmm..ya sudahlah aku pun mulai tak memperhatikan suasana ni mesjid kakek-kakek semua, khutbahnya juga pasti gak bakalan seru pikirku sambil mengalihkan pandangan keluar.

sebuah suara mengagetkan lamunanku, suaranya tegas, mengalun dan bijak, memang sepintas terdengar monoton khas retorika pidato, namun menghentak.
"Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.." nampak di mimbar berdiri seorang kakek, berkacamata cokelat, penuh keriput, badan sudah tak tegap lagi, kuperhatikan bibirnya bergetar setiap kali berucap, terlihat kondisi fisiknya yang tak lagi sanggup menahan getaran rahang bawahnya itu, matanya pun tak terlihat fokus. namun ada yang berbeda, suaranya.. amat berwibawa, jelas, dan tegas. kuperhatikan dengan seksama setiap rangkaian khutbah yang meluncur darinya, getaran bibirnya, dan pandangannya.

***

"alhamdulillah, kita masih diberi izin untuk beribadah dibulan yang suci ini. namun bulan ini, Ramadhan, tahun ini, adalah sebuah Ramadhan yang teramat spesial, bagaimana tidak..?? ini adalah sebuah pengulangan waktu 67 tahun silam. 17 agustus 1945, jatuh pula di bulan Ramadhan. AlQuran pun diturunkan dibulan Ramadhan, maka ini lah sebuah momen yang tepat untuk kita mengenang kembali, mengkaji kembali, hakikat perjuangan kemerdekaan 67 tahun dan 1450 tahun yang silam.
jika diperhatikan, Ramadhan yang bertepatan dengan agustus nampaknya bukan sebuah kebetulan, tapi sesuatu yang telah di atur oleh suatu ketentuan Maha Tinggi. maka mari kita lihat kembali, relevansi yang terjadi antara bulan Ramadhan dengan agustus, relevansi antara diturunkan wahyu pertama dengan proklamasi bangsa ini, setidaknya ada 2 hal relevansi

1. sebuah awal momentum
proklamasi dibacakan tepat di tanggal 17 agustus 1945, dan bertepatan dengan ramadhan, sebuah momentum, sebuah gebrakan langkah awal untuk tercapainya kemerdekaan sejati, momentum terlepasnya bangsa ini dari penjajah, momentum awal berdirinya bangsa ini dengan mandiri. 
begitupun 1450 tahun silam, Ramadhan adalah momentum lahirnya Islam. Gua Hira menjadi saksi saat turun wahyu pertama dari kekuatan alam lain, "Iqra'..!!"

2. perjuangan mengisi momentum
mari kita perhatikan, salah satu paragraf dalam pembukaan UUD 1945, "Dengan Rahmat Allah Yang Maha Esa.." inilah sebuah pengakuan bahwa kemerdekaan ini, kemerdekaan bangsa ini adalah kehendak Allah SWT. kita bayangkan, 67 tahun yang lalu, kita merdeka tidak mudah, kita merdeka setelah melawan kekuatan internasional, bukan lagi melawan jepang, bukan melawan belanda, tetapi melawan kekuatan dunia internasional. jepang pada saat itu telah kalah telak dari Amerika Serikat, Jerman kalah, maka terjadilah perjanjian-perjanjian perdamaian di seluruh dunia. salah satu isi perjanjian itu adalah merubah peta dunia, dikembalikan ke sebelum perang dunia ke-2 meledak, artinya jepang yang menguasai asia timur raya (cina,india,vietnam,malaysia,singapura,filipina,indonesia) harus menyerahkan semua wilayah ke "pemilik" asalnya dahulu, dan jepang kembali menempati negaranya di ujung timur asia. artinya, india dan malaysia, dikembalikan ke Inggris, Filipina dan timor timur dikembalikan ke portugis, vietnam dikembalikan ke Amerika, namun tidak dengan Indonesia. kita menolak di kembalikan ke belanda, kita melawan pengibaran bendera merah-putih-biru di tanah air, kita mengibarkan bendera merah-putih tanpa biru, dan artinya kita sedang menantang hukum internasional, menentang hukum perjanjian, dan kita tengah menantang kekuatan-kekuatan pemenang perang dunia ke-2 seperti Inggris, Belanda, Amerika. sejarah mencatat, 5 tahun kita di agresi, 5 tahun kita diporak porandakan, rakyat dipaksa melawan tentara profesional sekaliber perang dunia ke-2 milik Inggris, mereka bersenjata lengkap, kita hanya bambu runcing..!! tapi apa yang terjadi, "Dengan Rahmat Allah Yang Maha Esa.." kita menang, kita merdeka, kita mengalahkan negara-negara pemenang perang dunia ke-2, apakah bisa dengan hanya sekedar bambu runcing..?? tidak, tapi "Dengan Rahmat Allah Yang Maha Esa.."
dan jauh sebelum itu, jauh sebelum kemerdekaan, di tanah arab telah terjadi hal yang serupa. 1450 tahun yang silam, seorang Al-Amin di datangi sebuah kekuatan dari alam lain, "Iqra..!!" ia menjawab, "ma ana biqori..??" dialog berlanjut, "Iqra..!!," kembali menjawab "ma ana biqari..??" sampai tujuh kali terjadi dialog serupa, sampa ia "dipeluk" dan terjadilah sebuah transfer ilmu, kekuatan, hikmah, "Iqra bismirobbikalladzi kholaq. Kholaqol insana min 'alaq. Iqra' warobbukal akrom... (al-alaq : 1-5). bayangkan, seorang Al-Amin yang ummi (tidak bisa baca tulis) disuruh membaca..!! bukan sekedar membaca teks, tapi membaca kalam, ayat, pertanda dari Maha Pencipta. Ummi diberi amanah yang luar biasa, beban yang teramat berat, amanah yang amat besar, mendakwahkan Islam. melihat semua keterbatasan itu, sosok seorang ummi, ia berhasil mengemban tugasnya, amanahnya, bebannya, menjadikan Islam mendunia, Rahmat bagi semesta, apalagi kalau bukan "Dengan Rahmat Allah Yang Maha Esa.."
maka, jika kita perhatikan ummi bukan hanya berarti tidak bisa baca tulis, tetapi ummi berarti tidak pernah berguru kepada manusia. berguru kepada manusia itu amatlah lemah, setinggi apapun gelar, titel, tetapi diperoleh dari guru manusia, semuanya dangkal, tak berarti apa-apa. seorang einstein pernah berkata," semua orang menganggapku pintar, cerdas, penemu, fisikawan, peraih nobel, tetapi aku sebenarnya bodoh.. i am stupid..!!" einstein kembali berkata,"aku mungkin tahu bahwa semua benda di angkasa raya ini melayang, terikat, bergerak memutar melintasi orbit dengan kecepatan yang khas, arah yang serupa, teratur dan tak pernah saling bertubrukan, dan aku pun tahu.. aku pun tahu kalau di balik debu pun ada benda-benda kecil, molekul, atom, neutron, elektron, yang semuanya pun berputar, melayang saling terikat dan bergerak serupa dengan pergerakan angkasa raya.. aku tahu.. tapi aku bodoh.. aku bodoh karena aku tak pernah menemukan siapa yang mengendalikan semua ini, kekuatan apa mengatur semua ini, siapa..?? aku ingin berguru kepadaNya..namun aku tak pernah menemukanNya.."
seorang Rasulullah, yang ummi sekalipun, ia berguru kepada Maha Guru, Rabb-nya, dengan 6236 ayatNya. beliau berhasil mengemban amanah mendakwahkan Islam ke penjuru dunia. menguak semua misteri alam semesta yang ada, padahal beliau adalah ummi, inilah Rahmat..

getaran bibirnya menjadi amat kuat. terlihat tubuhnya, masih tetap agak membungkuk, namun di mataku ia sperti menjelma gagah perkasa, sampai ia mengakhiri khutbahnya. perlahan ia mundur dan memposisikan dirinya sebagai makmum. kini berganti seorang pria yang juga sudah tua berdiri di depan jamah sebagai imam, ia tersenyum lembut, sambil merapikan barisan.

takbir mulai membahana.. namun entah kenapa.. sesak..

nb : isi khutbah yang saya ketik hanya sebagian yang saya ingat, dirubah seperlunya.
Wallahu a'lam