Kamis, 05 Januari 2023

Evil Dead Rise, Cerita baru dari kisah buku pembebas roh jahat


Pertama kali nonton seri Evil Dead adalah seri ke-2 yang rilis tahun 1987. Meskipun demikian saya yang kelahiran 1991 baru menyaksikannya mungkin sekitar tahun 2006 di televisi. Dan saya mendapatkan kesan yang bagus sampai sekarang.

Sisanya, seri evil dead yang pertama (1981) baru saya tonton dari file hasil download di PC, dan seri-seri berikutnya yang hanya baca review dan sinopsis yang bertebaran secara online. Kenapa demikian? saya rasa kesan di film seri ke-2 ini sudah cukup dan saya tidak ingin merusak kenangannya.

Keunikan Cerita Evil Dead

Setelah saya melihat 2 film Evil Dead yang pertama, saya sudah melihat betapa unik cerita dari seri film satu ini. Evil Dead pertama saya merasakan aura horor ya layaknya film horor. Sementara di seri ke-2 saya mendapatkan kesan bahwa ini adalah film horor-aksi.

Ash adalah karakter sentral di 3 seri Evil Dead jaman dulu, yang berhasil mengantarkan sebuah cerita yang ternyata tidak sedangkal yang di duga. 

Remake Evil Dead tahun 2013 pun, meskiupun saya belum pernah menontonnya, mendapat respon yang cukup positif dimana ceritanya masih menjaga kesinambungan dari seri jadul-nya. 

Instalment ke-5 dari Evil Dead pun akan rilis tahun ini. Bertajuk Evil Dead Rise, rasa-rasanya akan menyuguhkan cerita yang lagi-lagi unik khas dari Evil Dead Franchise.

Sam Raimi dan Kesinambungan Cerita

Yang menjadi daya tarik adalah hadirnya Sam Raimi dalam "Memastikan" cerita yang bersambung. Tentu ini menjadi pengikat bagi para penonton dan penikmat seri evil dead lama, sekaligus mengundang generasi muda untuk menikmati keseruan di suasana yang terbaru.

Dulu sempat berhembus isu, jika dua varian Evil Dead yaitu yang dulu (1981, 1987, dan 1992) akan yang sekarang (2013, 2023) pada akhirnya akan bergabung dalam sebuah film final. Tentu ini adalah sebuah kisah yang menjanjikan, terlepas apakah rencana ini memang benar akan terwujud atau hanya rumor semata.

Yang jelas, bagi saya yang terkesan dengan keunikan ceritanya, film ini layak untuk di tunggu dan kita nantikan kehadirannya.



Minggu, 01 Januari 2023

Duka Cianjur selesai, Kini saatnya Cianjur Pulih



 21 November 2022, Gasol, tepatnya di Laboratorium Komputer SMP IT Baitul Ilmi. Saat itu saya tengah mengajar bagaimana cara mengukur kecepatan internet. Tak terduga, terjadi sebuah gerakan yang membuat konsentrasi kami buyar. Sebuah gempa terjadi.

Dalam sekejap, para siswa berkumpul diluar, dengan berbagai kondisi histeris, menangis, sebagian dipapah dan bahkan sebagian lagi tidak sanggup sekalipun hanya duduk. Sebagian siswa luka-luka, begitupun beberapa guru terluka setelah berusaha menyelamatkan siswa dalam proses evakuasi.

Pemandangan lebih mengerikan sekaligus menyedihkan berada di sekitar lingkungan sekolah. Bagaimana saya melihat orang-orang yang terluka, berlari kesana kemari untuk mencari pertolongan, ambulan yang dengan kecepatan tinggi terus bergerak, sementara akses jembatan dan longsor memutus jalan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Cianjur berduka sudah selesai

Saya dan teman-teman relawan merumuskan cara membantu terbaik untuk para warga yang terdampak bencana gempa bumi. Banyak saudara dan teman yang peduli dengan kondisi ini, berhari-hari, minggu demi minggu, hingga kini menginjak 1 bulan. Cianjur beranjak pulih meski masih tertatih.

Saya melihat optimisme bahwa duka ini lambat laun akan hilang, cukup kejadian ini menjadi kisah dan cerita bagian dari hidup kami, namun tidak sampai menimbulkan luka abadi di hati kami. 

Tentu saya dan teman-teman merasakan dampak yang sangat besar dari bantuan berbagai pihak. Kami kini bergerak menuju pemulihan yang lebih baik.

Tidak ada kata-kata yang bisa saya sampaikan lebih panjang lagi, hanya satu harap saja. Semoga duka ini segara selesai. 

Salurkan bantuan anda melalui yayasan kita peduli Cianjur :

Kamis, 17 November 2022

Cristiano Ronaldo, dan ilusi senioritas

 "Saya tidak menghormati manajer (Erik Ten Hag) karena dia tidak menghormati saya", 

Kira-kira itu potongan wawancara yang menjadi pemicu viralnya pemberitaan tentang Cristiano Ronaldo akhir-akhir ini. Meskipun, ketika saya melihat transkrip utuh dari wawancara ini, saya menilai niat Ronaldo ini sebetulnya baik. Hanya saja sebuah kebaikan seringkali disalah artikan jika tidak menggunakan metode yang tepat untuk menyampaikannya.

Lantas apa sebenarnya yang terjadi dengan Ronaldo ? dan bagaimana ini bisa terjadi ? Serta perlu kita sadari apa yang terjadi pada Ronaldo, bisa saja dan atau mungkin pernah terjadi juga pada kita. Lantas bagaimana menyikapi dan mengantisipasinya ? Berikut ulasannya.

Catatan Kisah Sang Legendaris




Apa yang terjadi pada Ronaldo, tidak terlepas dari kisah perjalanan karirnya yang luar biasa. Berawal sejak tahun 2002 dari klub Portugal Sporting Lisbon, beranjak ke klub yang mengantarkan karir Ronaldo ke puncaknya, yaitu Manchester United. 

Kondisi di puncak ini tidak cepat menurun, apalagi di padu padankan dengan rangkaian perjalanan lain seperti ketika di Real Madrid yang fenomenal. Peralihan karir ke Juventus, mungkin adalah titik balik yang merubah perjalanan Ronaldo menjadi agak menurun.

Manchester United menjadi pelabuhan terkini dari sang legendaris, yang apa lagi, di klub ini Ronaldo di elu-elukan bak pahlawan, superhero yang kembali pulang. Kehadiran Ronaldo seperti menjadi sebuah harapan dan cahaya baru yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar The Red Devils. Tapi, tanpa disadari kondisi ini memicu "penyakit" yang lebih lanjut akan menjadi momentum kemerosotan karir dari seorang Ronaldo.

Saya tidak akan berbicara tentang hal teknis sepakbola, bagaimana manajemen berjalan, kondisi di lapangan, strategi permainan, atau hal-hal taktis lainnya. Saya akan berbicara dengan sudut pandang lain, dengan menyadari bahwa setiap dari kita berpotensi sama seperti Ronaldo, berpotensi menjadi seorang senior yang legendaris, dan tanpa sikap yang bijak, kita seperti sedang memupuk proses kejatuhan yang menyakitkan.

How It's Work ?

Di tempat lain, di tempat teman saya bekerja, saya mendengar cerita bahwa ada salah seorang karyawan senior di sana telah resign, atau saya menduga "di paksa resign". Saya pernah bertemu dengan sosok karyawan senior ini, sejujurnya dia adalah orang baik, orang yang seringkali bekerja dengan totalitas, dan saya sering terlibat dengan diskusi bagaimana idealisme-nya di tempat kerja. 

Tapi bagaimana sosok karyawan, yang terlihat begitu profesional ini, tiba-tiba memutuskan resign ? Sekali lagi ini dugaan, bagaimana seringkali karyawan ini bergumul dengan perasaannya sendiri tatkala menghadapi kebijakan perusahaan yang tidak sesuai dengan isi pikirannya. Lamanya pengalaman kerja, menjadikan karyawan ini merasa bahwa pandangannya adalah yang paling benar, setidaknya berdasarkan catatan di masa lalu dan perbandingan dengan perusahaan lain yang telah ia kenal. Belum lagi, jika pemegang kuasa atas kebijakan ini berusia lebih muda, baik secara harfiah, ataupun memang secara pengalaman yang masih kurang.

Belum lagi, status yang disandang oleh karyawan ini sebagai karyawan senior yang pernah mendapat predikat karyawan terbaik di tahun-tahun sebelumnya, menjadikan kondisi lebih rumit lagi. Para karyawan baru yang berada di posisi lebih muda, menaruh rasa hormat, kagum dan segan terhadap karyawan ini, yang pada akhirnya membuat beliau terasa nyaman. Namun kenyamanan ini tidak ia dapatkan pada sikap atasan yang seakan-akan mengabaikan kondisinya, mengabaikan pandangan-pandangannya dan bahkan seperti tidak menganggapnya ada. 

Maka kita bisa menebak yang terjadi pada adegan-adegan berikutnya, mulai menurunnya profesionalitas, hilangnya kepercayaan pada atasan, hingga tuntutan memperoleh sikap hormat dari atasan dan perusahaan, yang semakin berjalannya waktu, tentu saja itu tidak mungkin terjadi. Di sisi lain, atasan atau manajemen mulai memberikan peringatan, ancaman, atau bahkan tekanan-tekanan yang membuat karyawan ini semakin tidak nyaman. 

Pada akhirnya, saya mendengar informasi bahwa karyawan ini telah resign setelah menghadapi berbagai kondisi ketidaknyamanan yang terus bertambah besar. Kenapa ini bisa terjadi ? Dugaan saya berikutnya adalah karyawan ini berspekulatif kalau di perusahaan ini sudah tidak mungkin lagi memperoleh kenyamanan kerja, atau memang karena disebabkan karakternya yang tidak baik maka perusahaan pun membuat keibjakan yang secara halus "menyingkirkan" karyawan ini.

Ilusi Senioritas

Yang menjadi kesamaan dalam kisah Ronaldo dan karyawan di atas adalah, keduanya terjebak dalam ilusi senioritas. Yaitu ilusi bahwa semakin berumur kita, semakin banyak pengalaman, ilmu dan prestasi yang kita torehkan, maka kita semakin layak untuk di hormati.

Padahal, sebagai manusia kita harus menyadari, bahwa hidup tidak berjalan seperti itu. Seringkali kita berada di posisi di atas, dengan segala prestasi, pujian, capaian dan predikat lainnya, tapi yang harus kita sadari adalah bahwa itu tidak permanen. Suatu hari nanti, kita akan bergerak turun kebawah, sehingga orang-orang lupa dengan berbagai capaian itu, tidak peduli dengan isi pikiran dan berbagai pengalaman kita, dan kita akan di abaikan. Maka kunci keberhasilannya adalah satu : Konsisten dalam kebenaran dan kebaikan.

Kembali berbicara tentang Ronaldo, saya rasa sebuah kebetulan yang sangat tepat apabila kita bercerita pula tentang Lionel Messi. Messi adalah seorang pemain yang lebih tepat disebutkan sebagai seorang legenda sejati, bayangkan saja, jika Ronaldo dalam 20 tahun telah berganti 4 klub, Messi sejak awal karirnya hingga puncak kesuksesannya bertahan di satu klub saja, yaitu Barcelona. Bayangkan betapa seniornya posisi Messi di Barcelona pada saat itu. 

Akan tetapi, pada akhirnya karir Messi di Barcelona harus berakhir, dan ia melanjutkan karir di Paris Saint Germain (PSG). Alih-alih bersikap layaknya legenda dan pemain senior, saya melihat di PSG, Messi menjelma menjadi orang yang berbeda. Tidak banyak aksi di dalam atau di luar lapangan, ia berperan seperti "pelayan" bagi pemain-pemain lain seperti Mbappe dan Neymar. Singkatnya, ia tidak bersikap layaknya senior yang ingin di hormati, meskipun ya, dunia mengakui bahwa ia adalah Greatest Of All Time (GOAT) seorang pemain sepak bola.

Jumat, 11 November 2022

Menjadi Guru, Sebuah Pilihan ?

Hari ini secara profesi saya memang dikenal sebagai seorang guru, tapi apakah ini adalah sebuah pilihan ? Atau apakah ini adalah satu-satunya pilihan ? atau kenapa harus muncul pertanyaan-pertanyaan seperti ini ? Ini adalah seutas refleksi saya sebagai seorang guru 6 tahun lamanya.

Guru bukan pilihan

Alih-alih menjadikan guru sebagai profesi, saya ingin kita menyadari bahwa guru adalah bagian yang melekat pada diri. Perhatikan bahwa kita pada dasarnya adalah pendidik, manusia memiliki fitrah untuk saling mendidik dan saling mengajarkan. Sebagaimana fitrah kita untuk berinteraksi satu sama lain sebagai makhluk sosial.

Baik, jika menurut struktur bahasa, dasar hukum, atau dalam berbagai referensi pendidikan, penggunaan kata 'pendidik' dalam penjelasan di atas mungkin kurang tepat. Manusia sekali lagi, secara fitrah selalu dan selalu ingin memberitahu informasi pada orang lain, sementara di sisi lain, manusia selalu merasa penasaran dengan apa yang terjadi disekitarnya.


Dua titik ini kemudian bertemu, dan terciptalah sebuah kondisi yang dinamakan pembelajaran. 

Maka, dengan berdasarkan kondisi ini, kita semua memiliki potensi yang sama untuk menjadi seorang guru. Di sisi lain, kita pun sama-sama memiliki potensi sebagai murid-murid yang selalu penasaran dengan hal-hal yang terjadi disekitar kita. Maka di sinilah kita akan mulai menyadari bahwa, kita semua adalah guru.

Sebuah bingkai bernama kebenaran dan kebaikan

Peradaban terus berkembang, dan dalam mempertahankan eksistensinya dalam kehidupan, sebuah peradaban membutuhkan para pejuang. Ya, para guru yang konsisten dengan memberikan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan adalah para pejuang yang sedang mempertahankan eksistensi peradaban.

Sebagai pejuang, guru tidak hanya 'bertugas' untuk memberikan informasi dan wawasan seluas-luasnya. Mesti ada nilai-nilai yang turut di pindahkan, di bagi dan menginspirasi para penerus peradaban. Sebuah anjuran pada kebaikan dan teguran yang mencegah terjadinya kejahatan, akan menambah usia peradaban menjadi lebih kekal dan abadi.

Perhatikan bahwa sejarah telah mencatat, bahwa orang-orang hebat dalam peradaban umat manusia, lahir dari didikan guru-guru yang hadir di kehidupannya. Guru-guru ini sebagian diantaranya mungkin bukan ilmuwan, bukan para ahli, bukan profesor atau yang lainnya, terkadang guru-guru ini hadir dalam wujud musuh, anak kecil, rakyat jelata, dan bahkan binatang atau tumbuhan. 

Inilah sosok-sosok yang berhasil menjadi guru di mata manusia yang haus akan ilmu. Menjadi guru yang berkesan dan memberikan inspirasi serta dorongan untuk merubah peradaban menjadi lebih baik. 

Guru bukan sekedar profesi

Maka, bagian akhir dari catatan ini adalah bahwa guru bukan hanya sekedar profesi. Terlalu rendah pemahaman kita jika menganggap guru hanya sekedar pilihan pekerjaan, yang di gaji setiap bulan, dan menanti-nanti masa pensiun dengan segera. 

Guru adalah sebuah amanah dalam diri manusia, yang akan terus hidup dalam hati kita. Hati yang senantiasa berharap bahwa peradaban terus menjadi lebih baik, lebih berkualitas dalam kehidupan kemerdekaan secara nyata. Guru adalah jalan pejuang yang tidak pernah berhenti berjuang sampai tetes darah terakhir kita yang menyentuh tanah, mampu menyubur hijaukannya. 

Ini adalah sebuah misi mulia, yang tidak ada batasan tempat, waktu dan usia. Selama kita hidup, selama kita mampu menarik nafas, selama kita mengharapkan sebuah kehidupan yang lebih baik, maka kita adalah guru yang sedang dinantikan kehadirannya oleh peradaban.

Selamat hari guru, 25 November 2022

Jumat, 04 November 2022

5 Film yang membuat Trauma

Sebagian orang menonton film adalah salah satu hiburan yang efektif. Harapannya setelah selesai menonton film kita siap untuk beraktifitas kembali di kehidupan nyata. Ya, menonton film seperti sejenak melupakan hidup, membayangkan kehidupan yang lain yang penuh aksi, komedi atau bahkan tragedi.

Tapi bagaimana dengan film-film berikut ini ? Saya tidak menemukan hal itu, yang ada saya trauma dan berfikir ulang kalau-kalau saya harus menonton kembali film ini. 

Oke berikut ini adalah film-film yang membuat saya trauma dan tampaknya 'nggak deh' buat nonton ulang,

1. Midsommar


Liburan di perbukitan, hamparan rumput hijau, komunitas yang ramah yang tampak bahagia, rasanya adalah tempat yang cocok untuk melupakan sejenak kehidupan dan kesibukan hiruk pikuk perkotaan. Sayangnya, premis yang begitu indah dan membahagiakan ini tidak bertahan lama, menjelang babak selanjutnya dari film ini mulai membuat hati tidak nyaman. 

Menyaksikan adegan orang yang bunuh diri (yang tidak langsung mati) adalah adegan yang cukup membuat saya, "OK, Stop.. that's sick..". Belum lagi adegan lain yang..... (not responding)

Pernah gak kalian lihat tempat ayam bertelur dari mayat manusia ?

2. SAW 3


Oke, ini adalah film yang pada saat itu, saya sanggup menyelesaikannya sampai selesai. Nonton di tv lokal, sensor, tengah malam, setengah kantuk plus iklan menyelamatkan saya dari kengerian visual yang ada. Meskipun setelah selesai nonton saya malah merasakan mimpi buruk selama beberapa hari dengan membayangkan "kalau si jigsaw ini beneran ada....."

Yang membuat pikiran saya terganggu sebenarnya bukan metode pembunuhan atau penyiksaannya, tapi lebih ke latar belakang jigsaw memilih korban yang "panteesss.."

Tapi, pas lihat ke cermin... bukankah kita juga memiliki kesamaan dengan para korban yang di pilih jigsaw ? (langsung nengok ke belakang)

Review : SAW 3

3. Hellraiser


Saya tidak pernah melihat seri hellraiser baik itu yang ori maupun film-film lanjutannya. Saya hanya baca-baca dan tertarik dengan ide bahwa neraka, bagi sebagian orang adalah tempat yang 'menyenangkan'. 

Baru kemudian saya menyaksikan seri hellraiser terbaru yang di distribusikan oleh Hulu, dan.....

Sekali lagi buka visual gore-nya yang membuat saya mual dan bergidik, akan tetapi lebih ke alur cerita yang membuat saya pusing. 

Disini diceritakan kalau hampir semua orang saling menipu dan saling menjebak untuk kepentingannya masing-masing. Resikonya adalah nyawa dan siksaan yang tidak pernah mati dan selesai, ya kita anggaplah neraka. Sakitnya, tidak ada ruang untuk emosi merasakan sedih disini, saya di paksa untuk melihat setiap orang di culik dan di siksa oleh cenobite tanpa ada ruang untuk bersimpati.

Belum lagi masalah logika dan keimanan yang sudahlah... saya kapok melihat rantai raksasa yang turun dari langit.

4. Pet


Film ini sebenarnya menarik, jujur saya suka dengan penceritaan sepanjang film ini yang membuat saya bertahan untuk menyaksikan adegan demi adegan. Namun semua itu berakhir dengan twist di penghujung film yang membuat saya shock berat.

Oke.. inilah jadinya kalau kita terlalu bersimpati pada salah satu tokoh dari film. Saya hanya berharap semoga penulis naskah ini melanjutkan tulisannya hingga si tokoh hidup bahagia. Iya. Itu aja.

5. Jurassic World : The Fallen Kingdom


Saya adalah fans berat dari seri film jurassic Park, meskipun banyak yang mengkritiknya, tapi Jurassic Park ke - 3 adalah sebuah cerita yang paling favorit bagi saya. Begitupun dengan jurassic World pertama yang hingga saat ini saya sering memutar musik jurassic park theme guitar-nya yang ikonik.

Tapi di seri ke-dua, The Fallen Kingdom, melihat para dinosaurus dipaksa mati akibat bencana. Please, that so make me very hurts...

Wahai anda, siapapun yang menulis naskah, sutradara atau yang mengungkapkan ide agar para dinosaurus ini mati akibat bencana... dan khususnya anda yang meletakan adegan para dinosaurus tenggelam, dan brachiosaurus tertutup asap... anda.... andaaaaaaa...... 


Honorable Mention :

Hereditary : Sepanjang film nggak fokus gara-gara kepala bocah kena tiang

Salo or The 120 Days of Sodom : Weks.. weks.. weks... 

The Mist : B aja

Vanilla Sky : ............................................. 


[Bonus]

6. Seri Godzilla terbaru


Hah ??? gimana ?? 

Ya maaf... kalau emang gitu, tapi ya gimana ya... ada kadal raksasa, bisa tarung, bisa nyembur laser biru, dan mengalahkan monster-monster raksasa. Iya maaf... maaf... bagi fans khususnya dari Jepang yang godzilla ini menjadi bagian dari sejarah perfilman disana sekali lagi.. maaf

Tapi gimana ya... apakah karena ada GOD-nya kemudian kadal ini jadi penyelamat manusia ? tapi kerusakannya...

Tapi saya fans Godzilla sih... Iya Godzilla 1999..

Jumat, 28 Oktober 2022

Belajar Branding dari Korea Selatan

Bagaimana pendapatmu tentang negara Korea Selatan ? Apakah kamu membayangkan sebuah lingkungan sempurna, dengan penduduknya yang tampan rupawan serta cantik jelita ? Lingkungan asri yang indah dan kisah hidupnya yang berwarna seperti film-film drama korea (atau mungkin penuh zombie seperti di film Train To Busan ?). Oke, itu adalah gambaran negara Korea Selatan yang mungkin di desain dengan sengaja agar melahirkan persepsi tersebut. 

Inilah Branding.

Branding adalah..

Secara sederhana, branding mungkin bisa diartikan sebagai merek. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merek adalah tanda yang dikenakan oleh pengusaha (pabrik, produsen, dan sebagainya) pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal; cap (tanda) yang menjadi pengenal untuk menyatakan nama dan sebagainya. 

Ya, secara teknis, pengertian branding itu sederhana. Akan tetapi kalau kita renungkah lebih jauh lagi, maka kita akan menemukan betapa dampak branding ini jauh sangat besar.

Di artikel yang lain, saya pernah mengilustrasikan bahwa, sederhananya branding itu adalah bagaimana orang membayangkan tentang diri kita. Apa yang orang bayangkan saat nama kita disebut, atau bagaimana perasaan seseorang saat mendengar sebuah informasi yang berasal dari kita.

Inilah yang sedang di bangun oleh Korea Selatan, atau mungkin yang sedang dirasakan oleh Korea Selatan. How Branding it's Work ! (Maap)

Mari kita ke Korea Selatan

Kita harus mengakui bahwa program yang sedang dijalankan oleh Korea Selatan ini begitu sukses dalam membangun Branding di mata internasional. Bagaimana Korea Selatan, kini menjadi simbol kemajuan sebuah negara.

Akan tetapi apakah memang seperti itu ?

Kalian bisa lihat di artikel di bawah ini,


Tapi, menariknya ketika saya searching tentang Korea Selatan dengan keyword "Fakta kondisi negara Korea Selatan" ini, maka hasilnya 90% benar-benar menggambarkan kondisi ideal di Korea Selatan. 

Sekali lagi ini menunjukan keberhasilan program Branding yang berjalan disana.

Hikmahnya..

Di Era digital seperti saat ini, sebenarnya setiap orang bisa seperti Korea Selatan. Kita bisa menampilkan "wajah" yang terlihat senantiasa baik, menutup berbagai kekurangan dan ketidak sempurnaan yang kita miliki.

Aktifitas di media sosial, interaksi digital, bagaimana orang berkarya bisa menjadi sarana dalam membangun branding yang di inginkan. 

Apakah itu diperbolehkan ? Saya pikir sah-sah saja, terutama selama kita tidak memiliki niatan untuk menipu dan merugikan orang lain. 


Khususnya bagi kita sebagai seorang muslim yang memang memiliki anjuran untuk menampilkan jati diri kita sebagai representasi Islam. Kita memiliki kewajiban untuk menampilkan dan bersikap akhlak terbaik, dalam rangka menegakan ajaran Islam dan agar orang lain tertarik serta terinspirasi untuk memeluk agama islam. 

Jadi, Branding bagi seorang muslim saya kira bisa menjadi kewajiban apabila diniatkan dalam misi dakwah.

Lagian, Allah tuh sudah menutup banyak banget aib kita, eh masa sih malah kita umbar-umbar gak jelas. Untung nggak, rugi iya. 

Jumat, 09 September 2022

Buku Informatika untuk tingkat SMP

Mata pelajaran Informatika sudah berjalan hampir 4 tahun lamanya. Bahkan di kurikulum terbaru, Mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib se-rumpun dengan mata pelajaran eksak yaitu Matematika dan IPA. Untuk membantu pembelajaran, maka di terbitkanlah buku-buku oleh pemerintah. Berikut ini adalah beberapa buku informatika baik untuk guru maupun untuk siswa.

Informatika dalam Kurikulum Merdeka


Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim mencanangkan perubahan kurikulum di masa pandemik. Dengan bertajuk program merdeka belajar, kemudian menyusul pengesahan kurikulum merdeka. Berbagai satuan pendidikan, mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi menerapkan kurikulum ini. 

Banyak perbedaan yang terasa sejak penerapan kurikulum merdeka, khususnya yang dilaksanakan oleh para sekolah dan guru penggerak. Salah satu perubahannya adalah berubahnya status mata pelajaran informatika menjadi mata pelajaran wajib. Dan yang lebih menarik lagi, Informatika menjadi satu rumpun dengan mata pelajaran Matematika dan IPA.

Hal ini tentu menjadi sebuah nafas baru bagi dunia pendidikan di Indonesia. Sumber daya manusia dan perkembangan generasi muda yang melimpah adalah sebuah potensi yang besar dalam perkembangan bangsa ini. Kita pernah merasakan di kurikulum sebelumnya, mata pelajaran TIK hanya mencetak generasi konsumerisme yang hanya tahu cara memakai komputer saja. Tidak salah memang, hanya saja sangat disayangkan jika bangsa sebesar ini hanya dijadikan lumbung uang oleh para produsen IT di luar sana.

Keberadaan dan perubahan TIK menjadi Informatika akan menghadirkan sebuah generasi yang tidak hanya terampil dalam hal teknis, serta memiliki wawasan yang luas dan cakap dalam berfikir logis. Dimana di masa depan beberapa keterampilan ini penting untuk dimiliki oleh generasi muda. 

Satu keterampilan yang paling penting dan yang menjadi landasan dalam mata pelajaran Informatika adalah keterampilan berfikir komputasi. Dimana keterampilan ini akan melatih para peserta didik untuk berfikir dengan pendekatan matematis dalam upaya menemukan solusi paling efektif dalam kehidupan (Problem Solving). Menariknya, teknik berfikiri ini memiliki kelebihan yaitu penggambarannya yang sistematis berdasarkan langkah-langkah yang logis (algoritma). Kemampuan berfikir komputasi ini kemudian bisa di terjemahkan menjadi sebuah algoritma komputer yang bisa diterapkan pada program atau robot.

Maka informatika menjadi sebuah visi masa depan, bahwa generasi ini harus mampu bersaing di dunia global sebagai kreator dan sebagai inovator dalam upaya pemecahan masalah yang dihadapi oleh dunia, apapun teknologinya.

Buku Informatika

Pemerintah melalui menteri pendidikan lantas menerbitkan buku untuk mendampingi proses pembelajaran informatika di setiap satuan pendidikan. Berikut ini link download untuk buku-buku tersebut,

Buku Informatika kelas 7

Buku Siswa [Download]
Buku Guru [Download]

Buku Informatika kelas 8

Buku Siswa [Download]
Buku Guru [Download]

Sementara untuk buku informatika kelas 9 hingga saat ini belum tersedia.

Selain itu, untuk mendukung pembelajaran saya sendiri menulis buku pendamping khusus untuk digunakan
di SMP IT Baitul Ilmi. Dengan sentuhan nilai-nilai Islam serta kekhasan pondok pesantren, yang dengan semangat bahwa generasi muda muslim harus tetap bersaing dalam perkembangan teknologi di masa depan.

Umtuk mengakses buku informatik karya saya pribadi, silahkan untuk mengunjungi link berikut,


Demikian informasi terkait buku informatik di tingkat SMP pada kurikulum merdeka. Semoga bermanfaat.

Kamis, 29 April 2021

Menjadi Insan yang Bermanfaat



Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan nama. Sebuah peribahasa yang baiknya pada artikel kali ini kita renungkan bersama. Nama seperti apa yang kelak akan abadi meskipun kita sudah meninggal dunia ? 

Manusia tidak abadi, Tetapi bisa hidup abadi


Manusia sejatinya hanya hidup dalam kurun waktu tertentu saja. Itulah usia biologis, dimana setiap sel dalam tubuh kita secara sistematis akan mengalami kematian. Secara ilmiah, tidak ada yang abadi. Akan tetapi manusia memiliki potensi untuk hidup abadi selamanya. Keabadian ini bukan secara fisik tentunya, tetapi secara makna dan jasa.

Keabadian ini berupa nama yang dikenang, terkenal karena berbagai kebaikan dan jasa. Tentu saja nama yang demikian tidak serta merta diperoleh oleh manusia. Kualitas nama yang demikian adalah akibat dari kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan selama hidupnya.

Kebaikan yang berlapis


Tidak, bukan hanya sekedar berbuat baik saja, akan tetapi berbuat kebaikan yang paling utama. Dan Rasulullah SAW telah mengisyaratkan tentang kebaikan jens ini.

عن جابر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « المؤمن يألف ويؤلف ، ولا خير فيمن لا يألف ، ولا يؤلف، وخير الناس أنفعهم للناس »
Artinya: "Dari Jabir, ia berkata,”Rasulullah Saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).

Manusia siapapun bisa berbuat baik, akan tetapi Rasulullah SAW menegaskan yang terbaik dari jajaran manusia baik itu adalah yang paling bermanfaat. Berbuat baik yang terbaik adalah dengan menebar kebaikan sekaligus menebar manfaat yang akan membantu banyak orang.

Nilai manfaat ini bisa berupa solusi, informasi, tenaga, jasa dan apapun potensi yang kita miliki. Akan
tetapi sejatinya, nilai manfaat ini adalah ketika berinteraksi dan saling membantu dalam mencegah keburukan dan mendorong dalam kebaikan.

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh kepada yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Sebagian di antara mereka ada orang-orang yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik. – (Q.S Ali Imran: 110)

Manusia terbaik dalam umat terbaik adalah manusia yang beriman yang menebar manfaat seluas-luasnya agar saudara-saudaranya selamat. Bayangkan betapa mulia derajat manusia yang satu ini.

Hidupnya fokus untuk berdakwah dan dalam upaya memberi manfaat sebesar-besarnya. Ia akan risih dan tak nyaman tatkala melihat keluarga, saudara, teman atau bahkan orang asing sekalipun hidup dalam kesusahan. Ia akan berupaya dengan segenap potensinya untuk memberi manfaat agar kesusahan itu sirna.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)

Potensi Kebaikan Yang Spesifik


Setiap manusia memiliki potensinya masing-masing yang kebanyakan berbeda setiap individunya. Mulailah berhenti sejenak dan membaca setiap karunia yang telah Allah berikan pada kita. Karunia dan potensi yang telah Allah titipkan pada kita itu adalah sebuah kesempatan emas untuk berbuat kebaikan yang terbaik demi mewujudkan umat terbaik.

Terakhir, keabadian bukan hanya sekedar nama yang dikenang, akan tetapi bisa berupa nilai pahala yang tak pernah terputus dan mengalir meski kita sudah tiada. Keabadian pahala ini adalah investasi yang berharga yang tentunya akan menyelamatkan kita di akhirat kelak.

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)