Sabtu, 31 Agustus 2013

Tolak Miss World

Tolak Miss World


Seorang wanita berlenggak-lenggok di atas catwalk, dengan pakaian berwarna-warni, indah, dan wajah yang ditutupi make up sempurna. Ia diperhatikan oleh puluhan juri, dan disaksikan oleh jutaan pasang mata di belahan dunia lainnya. Sebagian laki-laki berdecak kagum dengan otak mesum, sebagian perempuan memuji sambil memegang perutnya masing-masing,”bisa kayak gitu nggak ya..??”.

Ajang miss world kali ini akan di gelar di Indonesia, dengan malam puncak di sentul, Bogor, Jawa Barat. Ajang pencarian bakat dengan standar kecantikan ini sudah sekian kali digelar dengan berbagai kontroversinya, dengan dalih kebebasan berekspresi, ajang ini tetap berlangsung ditengah kontroversi.

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Q.S. Al-Ahzab : 59)

Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: …Ingatlah sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya dan sesungguhnya Tuhanmu 'Azzawajalla semua itu tidaklah buta sebelah mata seperti Dajjal. Di antara kedua matanya itu tertulislah huruf-huruf kaf, fa', ra' -yakni kafir." (Muttafaq 'alaih)

Ayat 59 dari Surat Al-Ahzab, dan ayat-ayat yang lain yang serupa, sudah sangat jelas kalau ajang Miss World ini menentang hukum Allah, menentang apa yang sudah diperintahkan Allah. Hadist riwayat mutafaq ‘alaih menunjukan setiap mukmin (dalam tafsirnya, bahkan yang lemah sekalipun) mampu membaca kata “kafir” di wajah dajjal, pun termasuk dalam sistemnya dajjal. Melalui hadits ini tak perlu lah kita berdebat, setiap mukmin tahu ajang ini adalah ajang kufur.

Persoalan yang lebih krusial adalah penyelenggaraan ajang ini di Indonesia, di negara dengan penduduk mayoritas Muslim, kok bisa..?? di sebuah acara talkshow di TV swasta, panitianya mengatakan, “saya juga muslim, tapi ini negara demokrasi, bukan negara Islam.. demokrasi membolehkan kami untuk menyelenggarakan acara ini..”

Jika ini adalah dalih terkuat yang dipakai penyelenggara, maka masalah menjadi lebih kronis. Demokrasi lagi-lagi menjadi biang kerok keruntuhan moral, dan pengebirian syariat. Kita pun tahu, demokrasi mesti bertanggung jawab atas sistem korup di negeri ini, belum lagi isu “HAM” dan liberalisasi yang pun menjadi buah demokrasi, lalu apa lagi ini..??? ajang miss world..??

Saat Mesir, tengah berjuang bersimbah darah memperjuangkan hak kemerdekaannya, anak-anak Suriah yang tengah meregang nyawa akibat bom kimia, saudara-saudara kami di Rohingya yang setiap hari hidup dibawah terror, dan pembantaian, dan…

kita malah memfasilitasi ajang zina akbar dunia..??

Wallahu a’lam

Jumat, 30 Agustus 2013

mental..???

mental..???


3 bulan.. 4 bulan.. 6 bulan… kapan ya terakhir kali update blog..?? hehe.. but now, I back..!! :D
Bismillah..

Alasan klasiknya adalah, modem rusak.. alasan aslinya adalah, males.. heu
Tapi ngomong2 soal males, saya teringat teman masa kecil saya dulu dan keluarganya. Ia adalah anak yatim, teman saya ini bahkan tidak ingat pasti wajah ayahnya, ia adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara. Singkatnya sepeninggal ayahnya, keluarga teman saya ini bisa dibilang ada dalam kemiskinan, satu-satunya penghasilan yang diterima hanya dari pekerjaan ibunya sebagai buruh perkebunan. Sebagai gambaran saja, rumahnya mungkin seluas 6 x 7 m, 2 kamar tidur, satu dapur, dan satu ruangan tempat perkakas, tanpa kamar mandi. Ya, ditengah-tengah perkembangan masyarakat ditempat kami, mungkin keluarga tean saya ini yang satu-satunya tidak memiliki kamar mandi di dalam rumah.

Bertahun-tahun lamanya saya tidak bertemu, teman saya (beserta kakak dan adiknya) dititipkan di panti asuhan karena keterbatasan biaya, hanya tinggal anak sulungnya yg tinggal, tapi sekarang keadaan berbeda, mereka telah memiliki kamar mandi, rumahnya telah di perbaiki, dan sepetak tanah kosong telah dibangun ruangan-ruangan baru. Masing-masing anggota keluarga ini telah memiliki penghasilan masing-masing, saudara tertuanya jadi penjual mainan, ia terbilang sukses karena telah bertahan 12 tahun dan membiayai semua kebutuhan keluarga, saudara perempuannya telah menikah, teman saya dan kakaknya yang lain menjadi tekhnisi computer, sementara yang bungsu baru menyelesaikan sekolahnya, dan ibunya masih tetap menjadi buruh perkebunan.

Ada pemandangan luar biasa dalam keluarga ini, mereka tampak bersahaja, bahagia, ceria, sang ibu selalu membawa kehangatan didalam rumah itu, kenapa saya tahu..?? karena dulu saya sangat sering menginap dirumah itu. Mungkin hari ini saya jarang mengunjungi keluarga teman saya ini, tapi saya bersyukur atas karunia yang mereka dapatkan.

Lalu apa kaitannya dengan malas..?? simpel saja, apakah kebahagiaan, keberkahan, dan keberlimpahan, akan datang pada orang malas..???

Semoga catatan ini menjadi pengingat bagi saya untuk terus bersemangat menjalani hari kedepan..

Wallahu a’lam