Kamis, 13 Desember 2012

The Next Cianjur


hampir setahun lalu saya menyaksikan pemaparan seorang narasumber di sebuah stasiun televisi swasta, tentang masalah di kota urban. saat itu tengah hangat-hangatnya pembahasan geng motor di salah satu daerah di Sulawesi, yang memakan korban jiwa. penyebab utama dari konflik tersebut adalah transisi kondisi atau sering dikenal istilah kota urban.

"anak-anak kehilangan jati diri mereka, kehilangan suasana pedesaan yang damai, kehilangan suara jangkrik dan suara seruling di tengah ladang. mereka disuguhi bising knalpot setiap hari, musik-musik metal, game-game kekerasan dan perjudian, serta tayangan-tayangan seks bebas. mereka lapar, mereka mencari cara mengisi kekosongan dan kepuasan dalam kehidupan mereka, dengan apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar. maka jangan heran, jika kekerasan meraja lela, seks bebas dimana-mana, dan anak-anak sudah tak terlihat lagi sebagaimana anak-anak, perlahan mereka akan kehilangan budaya dan jati diri mereka."

itu dulu, hari ini, semua gambaran itu sudah ada di depan mata. ya, dulu saya mengenal Cianjur sebagai daerah teraman, dan terasri, masyarakat banyak mempertahankan nilai-nilai budaya dan ketradisionalannya. namun rasanya masa itu akan segera menghilang. kenapa ? ekspansi budaya besar-besaran sudah tidak terbendung lagi. sampai detik ini, rasanya saya sudah mendengar belasan kasus seks bebas terjadi di sekitar saya, ironisnya, masyarakat seperti acuh tak acuh dengan kondisi ini, menganggapnya hal biasa, geng motor Cianjur sudah amat terkenal karena kebringasannya (tiap malam minggu di depan rumah saya.. serius..!!), belum lagi tindakan anarkis lain, (terbaru peristiwa demonstrasi mahasiswa di Cianjur), dan kasus korupsi pemerintah yang sepertinya sudah bukan rahasia lagi.

secara geografis, Cianjur memang di apit oleh dua kota besar, bogor sebagai penggambaran dari masyarakat metropolis jakarta, dan Bandung. sudah saya prediksi bahwa Cianjur tidak akan mampu bertahan lama di tengah gempuran dua kota ini, mengakibatkan berangsurnya perubahan psikologi Cianjur menuju kota urban.

apa salahnya..?? tidak ada yang salah dengan transisi ini, masyarakat hanya akan shock dengan semua perubahan yang terjadi sangat tiba-tiba, sebelum pada akhirnya, perubahan total akan terjadi menjadi kota modern (mungkin seperti Jakarta atau Bandung, atau lebih matang lagi seperti New York). hanya saja di masa transisi ini akan memakan banyak korban, terutama generasi muda, yang terlahir di keluarga tradisional namun harus berhaadapan dengan dunia modern.

kebijakan terbaru dari pemerintah adalah pembangunan proyek BKSP jabodetabekjur (bkspjabodetabekjur.org) yang artinya, Cianjur akan menjadi wilayah baru yang diproyeksikan bergabung dengan program metropolitan Jakarta ( dulu dikenal dengan jabodetabek ). memang banyak keuntungan yang akan dinikmati warga Cianjur, termasuk pembangunan sarana transportasi dan informasi yang lebih luas, namun di sisi lain masyarakat akan menghadapi kota urban seperti yang saya jelaskan diatas. nampaknya pelan-pelan kita akan susah mempertahankan gerbang marhamah. bagaimana dengan pendapat anda..?? :)

Artikel Terkait

The Next Cianjur
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email