Kamis, 04 Oktober 2012

Keluarga Sempurna



Rasulullah lahir bukan dari keluarga bahagia, beliau yatim sebelum lahir, kemudian piatu di usia 6 tahun, dan kemudian ditinggalkan berturut-turut oleh kakek dan pamannya. Hal ini menunjukan bahwa beliau tidak lahir dari keluarga bahagia, akan tetapi lahir dari sebuah keluarga sempurna.

Orientasi sebuah keluarga sempurna bukan hanya mencari kebahagiaan saja, akan tetapi lebih kepada sebuah pendidikan pendewasaan dan pematangan psikologis terhadap para anggota nya. Sehingga tidak jarang, orang-orang yang sukses dan berhasil di masa depannya berasal dari keluarga sempurna, bukan dari keluarga bahagia.

Setidaknya, efek dari keluarga sempurna adalah kemandirian, kedewasaan, kestabilan pola pikir dan jiwa, serta kestabilan spiritual.

Lalu apa saja yang menjadi faktor keberhasilan dalam keluarga sempurna.?? Yang paling penting adalah pendidikan awal kepada anak, dimana pendidikan ini bukan sekedar hal ilmu pengetahuan, akan tetapi lebih kepada prinsip-prinsip kehidupan yang akan ditempuhnya di masa depan, seperti akhlak, ibadah, toleransi, mandiri, dan lain sebagainya, yang tentunya di sampaikan melalui komunikasi yang sesuai. Pendidikan ini memiliki peranan penting untuk memahami dan menjadi modal awal pendewasaan anak, sehingga suatu hari tidak akan tersesat dan salah arah. Namun kita harus memahami pula, bahwa yang unik dalam keluarga sempurna ini adalah sistem pendidikan yang diterapkan langsung oleh Allah dalam keluarga itu. Seperti halnya kisah rasulullah yang disebutkan diatas, yang ternyata Allah menghendaki supaya kepribadian beliau menjadi stabil, dewasa, jujur, dan sifat terpuji lainnya.

Lalu bagaimana cara memperoleh keluarga sempurna.?? Perlu saya tegaskan, bahwa semua keluarga yang ada didunia ini, memiliki potensi untuk menjadi keluarga sempurna, namun ada yang sadar dan tidak semua itu tergantung pandangan dan pemahaman keluarga itu sendiri.

Catatan ini bukan berarti kita harus meninggalkan atau "menghilangkan" keluarga bahagia kita. Bagi yang hari ini hidup dalam keluarga bahagia, maka bersyukurlah dan jadikan keluarga bahagia itu sebagai sarana untuk keberhasilan kita. Namun, bagi yang hari ini hidup dalam keluarga yang "kurang" bahagia sadarilah bahwa itu keluarga sempurna yang di berikan Allah kepada kita, dan sebagai sarana pendidikan dari Allah. Dan tentunya kondisi apapun itu adalah yang terbaik dari Allah.

Wallahu'alam..

Artikel Terkait

Keluarga Sempurna
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email