Minggu, 08 November 2009

Hakikat Cinta Sejati


Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Q.S Ali Imran : 31 )

Saya pernah menyaksikan suatu acara ditelevisi, yang isinya tentang perjodohan, lalu ketika kontestan acara itu ditanyai tentang arti cinta, semuanya serempak menjawab,” cinta adalah pengorbanan…” benarkah itu..??

Mungkin pernyataan itu lahir akibat pemahaman pendek mereka tentang cinta, mereka batasi pengertian cinta itu hanya sebatas cinta terhadap pasangan atau anaknya sendiri, tanpa pernah memikirkan orang lain, bahkan semesta ini.

Pernah memperhatikan seekora singa yang menyusui anaknya ? atau seekor buaya yang memangku anaknya ? atau ikan yang bertelur ditengah ganasnya samudera ? itulah cinta…ketika buaya yang dikenal ganas..memangku anaknya dalam mulut dengan penuh kelembutan.

Kita sering kali kabur untuk memaknai cinta, takut bahkan menutup mata untuk memahami cinta. Cinta memang memiliki suatu pengorbanan, akan tetapi tidak mutlak pengorbanan seutuhnya, sekali lagi makna cinta itu sendiri sangat begitu kompleks dan rumit untuk kita pahami. Yang jelas cinta itu suci, menentramkan hati dan menyelamatkan, dan itu lahir dari sebuah cinta sejati.

Cinta sejati lahir dari keimanan kita kepada Sang pencipta, cinta ini lebih dari sekedar rasa, akan tetapi ada suatu dorongan yang yang kuat untuk senantiasa dekat denganNya. Setelah itu, kita akan banyak sekali rasa cinta, kepada pasangan, anak, keluarga, saudara, sahabat, dan yang lainnya, dan semua itu hanya berlandaskan cinta kepada Allah.

Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. mereka Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, ( QS Al-hujurat : 7 )

Cinta inilah yang suci, menentramkan hati, dan pasti akan menyelamatkan. Karena disini terdapat jaminan perlindungan dari godaan syetan dan hawa nafsu manusia.

Ya Rabb, jadikanlah kami termasuk orang – orang yang mencintaiMu, dan himpunlah kami kedalam golongan orang – orang yang mencintaiMu…

Wallahu ‘alam

Minggu, 01 November 2009

Rindu Rasulullah SAW

Rindu Rasulullah SAW

-->
Engkaulah rasul mulia pembawa pelita jiwa
Engkaulah rasul idola tauladan umat sedunia

Shalawatku kepadamu yang merindu syafaatmu
Dihari yang tak menentu Ya robb kabulkan harapanku

Duhai kekasih Illahi kekasih hati imani
Hadirlah engkau disini walau sekedar dalam mimpi
Kutahu engkau bimbangkan umatmu yang kau tinggalkan
Terjerembab dalam ujian ridhokan seruan syetan
( Rindu rasul, Suara Persaudaraan )

Dalam sebuah kisah Jabir bin Samurah meriwayatkan, “ Aku melihat Rasulullah saw disuatu malam yang berbulan purnama. Waktu itu beliau memakai pakaian merah. Aku berganti – ganti memandang antara beliau dengan rembulan, ternyata beliau lebih indah daripada rembulan.”( HR Tirmidzi )

Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Qabilah binti Makramah ra dikemukakan bahwa, “ Ia ( Qabilah ) melihat Rasulullah saw dimesjid sedang duduk qurfasha ( duduk dengan cara bertumpu pada pinggul, kedua paha merapata ke perut dan tangan memegang betis ).” Qabilah berkata,” manakala aku melihat Rasulullah saw sedang duduk dengan khusyu, maka akupun dibawa takjub karena wibawanya.”( HR Abu daud dan Tirmidzi )

Aisyah ra mengungkapkan,”keluarga Rasulullah saw tidak pernah makan sampai kenyang dua hari berturut – turut hingga beliau wafat.” ( HR Muslim )

Diriwayatkan dari Aisyah ra bahwa ia berkata. “ Tutur kata Rasulullah saw sangat teratur, untaian demi untaian kalimat tersusun dengan rapi, sehingga mudah dipahami oleh orang yang mendengarkannya.” ( HR Abu Daud )

Abdullah bin Harits ra bercerita,” Tiadalah ketawa Rasulullah saw kecuali tersenyum.”

Demikianlah seuntai kisah kemuliaan Rasulullah saw, tidak ada yang mampu menandingi bahkan menyamainya. Beliaulah teladan yang nyata bagi kita, umat manusia. Sungguh kebahagiaan luar biasa, bagi kita untuk mampu bertemu dengannya, meskipun itu hanya didalam mimpi. Luar biasa.

“Dan sesungguhnya kamu benar – benar berbudi pekerti yang agung.” ( QS Al-qalam : 4 )

Allahumma Shalli ‘Ala Sayyidina Muhhammad, Wa ‘ala Ali Sayyidina Muhhammad….